Home / Young Adult / Bertahan Di Sampingmu / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Bertahan Di Sampingmu: Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Hari Yang Buruk

Sean sedang sibuk denagn pekerjaannya di luar kota jadi beberapa hari ini harus menahan rindunya pada Princes.Dia berdecak lidah kesal karena tidak bisa menghubungi Princes, di lemparnya ponsel ke atas meja kerja.Princes memblokir nomornya sampai ke seluruh akun sosial media yang dia miliki.Sean jadi gelisah, dia tidak mengerti apa kesalahannya padahal sebelum dia pergi ke luar kota—mereka sempat bercinta dengan penuh hasrat.Setiap kali Sean memejamkan mata, bayangan tentang betapa bergairahnya mereka malam itu selalu terlintas di benaknya membuat Sean semakin merindukan Princes. Sean meraih ponselnya kembali untuk menghubungi Zyandru.Lama bunyi panggilan berdering tapi tidak ada jawaban.Apa pria itu sedang kuliah?Tapi masa ujian telah selesai, atau mungkin sedang melakukan remedial?Karena terkadang ada beberapa profesor yang berbaik hati memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilainya.Sean berhenti menghubungi Zyandru, dia beralih pada Kanaya karena tid
last updateLast Updated : 2025-02-09
Read more

Pergi

"Jangan beritahu Sean kalau aku mengandung anaknya," pinta Princes penuh permohonan sambil mencekal pergelangan tangan Sean."Kenapa?" Raut wajah Ryley tampak sangat tidak setuju."Aku tidak mau dia terpaksa bertanggung jawab."Ryley mengesah. "Tapi Princes, dia harus tahu.""Tidak perlu, biarkan dulu aku tenang ... Sean juga masih bimbang dengan perasaannya ... aku tidak ingin Sean bertanggungjawab tapi hatinya masih mencintai Kanaya ...."Ryley melepaskan tangannya dari Princes, selain kecewa dia juga tidak mengerti kenapa Princes bisa berpikir seperti itu?Apa karena dia masih remaja dan pikirannya masih sederhana?"Lalu apa rencana kamu sekarang?" "Aku akan pulang ke Jerman." "Aku antar," kata Ryley.Entah kenapa dia merasa khawatir padahal seharusnya tidak perlu karena Princes tidak pernah membalas cintanya."Tidak usah, aku minta tolong ... jangan beritahu siapapun tentang ini, apalagi Sean ... aku juga tidak ingin mereka tahu kalau kita bertemu di sini ...." Princes beranja
last updateLast Updated : 2025-02-10
Read more

Keputusan

Seekor kucing langsung melompat menerjang tubuh Princes begitu dia membuka pintu rumah."Princesa!" Princes berseru.Dia memeluk sambil mencium Princesa-kucing kesayangannya."Loh ... Kak Princes?" Shaquelle-adik bungsu Princes terkejut melihat sang kakak yang kuliah di Amerika kini berdiri di ambang pintu rumahnya."Hai Shaquelle." Princes menyapa sambil tersenyum.Detik berikutnya terdengar suara derap langkah berlari dari arah lantai dua."Princes?" Mama dan Papa bergumam kemudian menuruni anak tangga."Kamu sama siapa? Bukannya Eva masih ada ujian?" cecar Mama seraya mengeratkan nightrobe karena udara dingin masuk dari pintu yang masih terbuka.Rencananya memang Princes akan pulang bersama Evangeline menggunakan privat jet Daddynya Evangeline.Sang mama pasti mengetahui rencana itu dari mamanya Evangeline."Iya Ma, Princes pulang duluan ... Princes kangen sama Mama sama Papa," jawab Princes sambil menutup pintu.Begitu langkah Arjuna sampai di depan putrinya, kedua tangan pria yan
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more

Menolak

"Eh ... Sean, long time no see ya?" sapa Zyandru saat membuka pintu utama Penthouse. "Princes mana?" Sean langsung bertanya."Princes udah pulang," jawab Zyandru sekenanya.Cowok itu lantas membalikan badan dan mulai melangkah meninggalkan Sean di ambang pintu.Sean menahan pintu, dia maju selangkah lalu menutup pintu dan mengikuti Zyandru ke ruang televisi."Pulang? Pulang ke mana?" Sean bertanya lagi."Ke Jerman lah, rumahnya 'kan di Jerman." Zyandru menjawab, dia duduk di sofa—meraih stik PS dan melanjutkan permainannya.Sean tertegun sesaat, dia sedang berpikir keras kenapa Princes memblokir nomornya kemudian pulang ke Jerman tanpa memberitahunya.Sean pikir malam itu Princes sudah menjadi miliknya dan mereka resmi berpacaran.Memang Sean tidak pernah meminta Princes untuk menjadi kekasihnya secara langsung atau meresmikan hubungan mereka tapi sering kali Sean mengatakan kalau dirinya mencintai Princes dan menginginkan Princes menjadi miliknya seutuhnya.Menurut Sean itu sudah cu
last updateLast Updated : 2025-02-13
Read more

Mencari Princes

Sudah dua hari Sean berusaha keras menghubungi papanya Princes namun tidak ada satu pun usaha pria itu yang membuahkan hasil.Mulai dari menghubungi nomor ponselnya secara langsung hingga melalui sekertarisnya namun Sean masih tidak bisa bicara dengan tuan Folke dan bertanya tentang Princes juga alasannya yang tiba-tiba memutuskan kontrak kerja yang tentunya merugikan beliau.Sean semakin curiga, pasti ada sesuatu yang terjadi yang tidak dia ketahui. Sean mengusap wajahnya frustrasi, dia kehabisan akal untuk menggapai Princes dan papanya."Ariana!" Sean berteriak dari ruangannya.Dia tidak mau repot-repot menggunakan intercom.Gadis cantik dengan rok span itu lari tergopoh-gopoh ke ruangan Sean."Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya Ariana begitu tiba di depan meja Sean."Belikan saya tiket pesawat untuk malam ini ke Jerman," titah Sean."Tapi Tuan, masih ada jadwal deng—" "Reschedule untuk minggu depan, katakan pada mereka kalau saya harus ke Jerman dan berikan alasan lain yang m
last updateLast Updated : 2025-02-14
Read more

Masih Mencari Princes

Sean masih belum bisa mendapatkan alamat rumah Princes.Tapi tidak mematahkan semangat Sean untuk menemukan Princes.Apalagi setelah menghubungi para sepupu Princes dan sekarang Sean menyadari bahwa Princes sengaja menghindarinya.Princes tengah merajuk, mungkin Princes cemburu karena memang terakhir kali mereka bertemu, Princes melihat bunga yang sengaja Sean beli untuk Kanaya juga makanan kesukaan Kanaya.Pada saat itu Sean memang ingin menjenguk Kanaya, tidak ada maksud lain terhadap Kanaya.Justru maksud lain itu ia tujukan kepada Princes.Itu kenapa yang Sean ajak bercinta adalah Princes dan bukannya Kanaya.Oke kalau begitu, Sean akan menemui papanya Princes langsung di kantornya.Pagi sekali Sean sudah berada di Caffe yang letaknya tepat di depan kantor papanya Princes.Dia memesan kopi dan sarapan pagi berupa sebuah roti isi.Sean duduk menghadap dinding kaca sehingga dia bisa melihat dengan jelas loby depan kantor papanya Princes.Hari ini, dia harus bisa bertemu dan bicara
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Penantian Sia-Sia

Belum pernah Sean merasa waktunya terbuang sia-sia seperti ini.Dia hanya berdiam diri sambil menatap gerbang luar gedung kantor papanya Princes.Bisa saja Sean bekerja menggunakan MacBook-nya tapi bagaimana bila tiba-tiba papanya Princes keluar dan luput dari pandangannya.Karena sekali pun pergi bertemu klien atau hanya makan siang di luar, Sean akan membututi tuan Folke untuk berjaga-jaga bila papanya Princes langsung pulang ke rumah, tidak kembali ke kantor lagi.Tapi sepertinya seharian ini tuan Folke tidak ke mana-mana.Mobilnya masih terparkir di depan loby.Sean sudah gelisah duduk di dalam mobil, dia sampai menahan lapar tidak keluar untuk mencari makan siang.Dan ketika malam tiba, Sean mulai curiga karena papanya Princes belum pulang juga.Satu persatu mobil karyawan keluar dari basement saat jam pulang kerja namun mobil papanya Princes yang parkir di depan loby masih belum bergerak.Hingga jam menunjukkan pukul sembilan malam, Sean tidak bisa menunggu lagi.Kecurigaannya t
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more

Sembunyi

Keesokan harinya setelah mendapat alamat rumah Princes, Sean langsung menuju ke sana.Pagi sekali, bahkan saat itu matahari belum muncul dan sebagian jalanan masih tertimbun salju belum dibersihkan oleh petugas.Sean diam di dalam mobil sambil mengamati rumah Princes, menunggu waktu yang tepat untuk mengetuk pintu rumah besar dengan halamannya yang luas itu.Ada banyak jendela yang lampunya menyala tapi ada juga yang mati.Entah yang mana tapi Sean yakin salah satunya adalah jendela kamar Princes.Dia sudah sangat dekat dengan Princes.Ada gemuruh di dadanya karena rindu.Saat sudah waktunya sarapan pagi, Sean melajukan kendaraannya pelan hingga gerbang depan.Lalu tiba-tiba pintu gerbang terbuka sendiri.Di depan teras, Sean melihat seorang wanita berpakaian pelayan berdiri.Sepertinya untuk menyambut Sean.Sean memberhentikan mobilnya tepat di depan teras, dia turun dari mobil menghampiri wanita pelayan."Saya Sean ... saya teman Princes, apa Princes ada?"Sean memperkenalkan diriny
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more

Pulang Tanpa Hasil

Sean sudah kembali ke New York, beberapa hari dia mengawasi rumah tuan Folke tapi tak ada hasil.Banyak pekerjaan yang ditinggalkan di New York sangat membutuhkan perhatiannya.Dengan terpaksa Sean harus meninggalkan Jerman tapi dia berjanji akan kembali untuk menemukan Princes.Namun kesibukannya itu tidak membuat Sean sejenak bisa melupakan Princes.Dia malah semakin bingung, kesal dan marah yang entah harus dilampiaskan kepada siapa jadi seharian ini Sean uring-uringan di kantor.Beberapa kepala divisi dan Ariana mendapatkan pelampiasan amarah Sean.Sean sempat mengamuk di tengah rapat siang ini di mana semestinya kantor sudah libur musim dingin. Ketika senja tiba, Sean belum bisa beranjak dari kursi kebesarannya.Dia masih berkutat dengan angka pada layar komputer.Sampai akhirnya hari sudah gelap, dia baru berhasil menyelesaikan pekerjaannya.Detik berikutnya bayangan Princes muncul kembali membuat Sean ingin segera menemukan Princes.Sean melamun, dia berpikir banyak hal mengen
last updateLast Updated : 2025-02-17
Read more

Mommy

Hari libur telah tiba, semua orang pasti berkumpul bersama keluarga tercinta dan merasakan bahagia.Tapi tidak dengan Sean yang masih diselimuti gundah karena belum bisa bertemu dengan Princes.Sean berkunjung ke rumah Mommy karena beliau sendirian dan sedang tidak ingin liburan bersama para sahabatnya.Mungkin bosan karena semenjak menjanda, mommy menghabiskan banyak waktu untuk berlibur bersama teman sesama sosialita New York.Daddy pergi tanpa membawa sepeser pun hartanya yang dia berikan semua kepada mommy.Mungkin menurut daddy harta yang paling berharga adalah cinta sejati yang ia nikahi di Indonesia dan untuk membayar sakit hati juga kecewa mommy—daddy memberikan seluruh harta kekayaan dan jerih payahnya selama ini untuk bisa bersama sang cinta sejati. Jadi mommy bebas menggunakan harta kekayaan peninggalan daddy untuk hura-hura, mengobati luka hatinya."Sean ... kamu belum makan," kata Mommy mengingatkan.Beliau mengeratkan nightrobe seraya berjalan mendekat pada Sean yang be
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status