Beranda / Young Adult / Bertahan Di Sampingmu / Masih Mencari Princes

Share

Masih Mencari Princes

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 19:35:13

Sean masih belum bisa mendapatkan alamat rumah Princes.

Tapi tidak mematahkan semangat Sean untuk menemukan Princes.

Apalagi setelah menghubungi para sepupu Princes dan sekarang Sean menyadari bahwa Princes sengaja menghindarinya.

Princes tengah merajuk, mungkin Princes cemburu karena memang terakhir kali mereka bertemu, Princes melihat bunga yang sengaja Sean beli untuk Kanaya juga makanan kesukaan Kanaya.

Pada saat itu Sean memang ingin menjenguk Kanaya, tidak ada maksud lain terhadap Kanaya.

Justru maksud lain itu ia tujukan kepada Princes.

Itu kenapa yang Sean ajak bercinta adalah Princes dan bukannya Kanaya.

Oke kalau begitu, Sean akan menemui papanya Princes langsung di kantornya.

Pagi sekali Sean sudah berada di Caffe yang letaknya tepat di depan kantor papanya Princes.

Dia memesan kopi dan sarapan pagi berupa sebuah roti isi.

Sean duduk menghadap dinding kaca sehingga dia bisa melihat dengan jelas loby depan kantor papanya Princes.

Hari ini, dia harus bisa bertemu dan bicara
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ami Lee
ya elah masih juga dipertanyakan apakah kesalahan kamu sangat besar... ya sangat besar dan fatal sean
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bertahan Di Sampingmu   Penantian Sia-Sia

    Belum pernah Sean merasa waktunya terbuang sia-sia seperti ini.Dia hanya berdiam diri sambil menatap gerbang luar gedung kantor papanya Princes.Bisa saja Sean bekerja menggunakan MacBook-nya tapi bagaimana bila tiba-tiba papanya Princes keluar dan luput dari pandangannya.Karena sekali pun pergi bertemu klien atau hanya makan siang di luar, Sean akan membututi tuan Folke untuk berjaga-jaga bila papanya Princes langsung pulang ke rumah, tidak kembali ke kantor lagi.Tapi sepertinya seharian ini tuan Folke tidak ke mana-mana.Mobilnya masih terparkir di depan loby.Sean sudah gelisah duduk di dalam mobil, dia sampai menahan lapar tidak keluar untuk mencari makan siang.Dan ketika malam tiba, Sean mulai curiga karena papanya Princes belum pulang juga.Satu persatu mobil karyawan keluar dari basement saat jam pulang kerja namun mobil papanya Princes yang parkir di depan loby masih belum bergerak.Hingga jam menunjukkan pukul sembilan malam, Sean tidak bisa menunggu lagi.Kecurigaannya t

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • Bertahan Di Sampingmu   Sembunyi

    Keesokan harinya setelah mendapat alamat rumah Princes, Sean langsung menuju ke sana.Pagi sekali, bahkan saat itu matahari belum muncul dan sebagian jalanan masih tertimbun salju belum dibersihkan oleh petugas.Sean diam di dalam mobil sambil mengamati rumah Princes, menunggu waktu yang tepat untuk mengetuk pintu rumah besar dengan halamannya yang luas itu.Ada banyak jendela yang lampunya menyala tapi ada juga yang mati.Entah yang mana tapi Sean yakin salah satunya adalah jendela kamar Princes.Dia sudah sangat dekat dengan Princes.Ada gemuruh di dadanya karena rindu.Saat sudah waktunya sarapan pagi, Sean melajukan kendaraannya pelan hingga gerbang depan.Lalu tiba-tiba pintu gerbang terbuka sendiri.Di depan teras, Sean melihat seorang wanita berpakaian pelayan berdiri.Sepertinya untuk menyambut Sean.Sean memberhentikan mobilnya tepat di depan teras, dia turun dari mobil menghampiri wanita pelayan."Saya Sean ... saya teman Princes, apa Princes ada?"Sean memperkenalkan diriny

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-16
  • Bertahan Di Sampingmu   Pulang Tanpa Hasil

    Sean sudah kembali ke New York, beberapa hari dia mengawasi rumah tuan Folke tapi tak ada hasil.Banyak pekerjaan yang ditinggalkan di New York sangat membutuhkan perhatiannya.Dengan terpaksa Sean harus meninggalkan Jerman tapi dia berjanji akan kembali untuk menemukan Princes.Namun kesibukannya itu tidak membuat Sean sejenak bisa melupakan Princes.Dia malah semakin bingung, kesal dan marah yang entah harus dilampiaskan kepada siapa jadi seharian ini Sean uring-uringan di kantor.Beberapa kepala divisi dan Ariana mendapatkan pelampiasan amarah Sean.Sean sempat mengamuk di tengah rapat siang ini di mana semestinya kantor sudah libur musim dingin. Ketika senja tiba, Sean belum bisa beranjak dari kursi kebesarannya.Dia masih berkutat dengan angka pada layar komputer.Sampai akhirnya hari sudah gelap, dia baru berhasil menyelesaikan pekerjaannya.Detik berikutnya bayangan Princes muncul kembali membuat Sean ingin segera menemukan Princes.Sean melamun, dia berpikir banyak hal mengen

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-17
  • Bertahan Di Sampingmu   Mommy

    Hari libur telah tiba, semua orang pasti berkumpul bersama keluarga tercinta dan merasakan bahagia.Tapi tidak dengan Sean yang masih diselimuti gundah karena belum bisa bertemu dengan Princes.Sean berkunjung ke rumah Mommy karena beliau sendirian dan sedang tidak ingin liburan bersama para sahabatnya.Mungkin bosan karena semenjak menjanda, mommy menghabiskan banyak waktu untuk berlibur bersama teman sesama sosialita New York.Daddy pergi tanpa membawa sepeser pun hartanya yang dia berikan semua kepada mommy.Mungkin menurut daddy harta yang paling berharga adalah cinta sejati yang ia nikahi di Indonesia dan untuk membayar sakit hati juga kecewa mommy—daddy memberikan seluruh harta kekayaan dan jerih payahnya selama ini untuk bisa bersama sang cinta sejati. Jadi mommy bebas menggunakan harta kekayaan peninggalan daddy untuk hura-hura, mengobati luka hatinya."Sean ... kamu belum makan," kata Mommy mengingatkan.Beliau mengeratkan nightrobe seraya berjalan mendekat pada Sean yang be

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-18
  • Bertahan Di Sampingmu   Belum juga Menemukan Princes

    Tiba-tiba saja Ryley mengajak Sean untuk minum kopi di sebuah Caffe.Sesungguhnya Sean malas harus keluar rumah di saat salju sedang lebat-lebatnya dan di musim liburan seperti ini.Tapi Sean tidak bisa menolak ajakan Ryley terlebih dia telah menikung gadis yang pria itu cintai.Tibalah Sean di sebuah Caffe yang direkomendasikan Ryley.Sang sahabat ternyata sudah lebih dulu ada di sana, Sean jadi curiga kalau mungkin ada hal penting yang ingin disampaikan pria itu padanya.Ryley mendongak saat sosok seseorang mendekat, dia lantas mengulurkan tangan yang dikepal kepada sosok pria yang tidak lain adalah Sean.Sean membalas salam kepalan tangan Ryley sebelum duduk."Wajahmu suram, apa yang terjadi?" Sean langsung bertanya.Sejelas itukah wajahnya mengekspresikan apa yang tengah dia rasakan sekarang."Aku akan menikahi Kanaya." Ryley berujar pelan.Sean tertegun menatap Ryley, dia lantas mengangkat tangan memanggil pelayan.Sebelum berkomentar, dia harus menjernihkan dulu pikirannya.Pela

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Bertahan Di Sampingmu   Dua Orang Yang Berbeda

    "Berlian ini cantik tersemat di jemari kamu." Ryley mengangkat tangan Kanaya ke udara sehingga dia dan perempuan yang telah resmi menjadi tunangannya itu bisa sama-sama melihat cincin tunangan bertahtakan berlian dengan harga yang cukup fantastis tersebut.Keduanya tengah berada di taman sebuah resort milik keluarga Gunadhya.Ryley membawa Kanaya ke sana di tengah acara makan malam pesta pertunangan mereka yang masih berlangsung.Cahaya bulan purnama membuat malam serasa terang benderang menambah syahdu momen pesta pertunangan itu.Semestinya Kanaya bahagia namun dia tidak merasakan hal tersebut.Kanaya menarik tangannya, dia mendelik kesal pada Ryley."Kenapa kamu mempercepat tanggal pernikahan kita? Aku ingin menyelesaikan kuliahku dulu." Jadi Kanaya marah karena tanpa diskusi dengannya, Ryley malah menentukan tanggal pernikahan yang akan diselenggarakan dalam jangka waktu dekat.Bukan tanpa alasan Kanaya tidak memberontak dan menolak perjodohan antara dirinya dengan Ryley.Kanay

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-19
  • Bertahan Di Sampingmu   Keluarga

    Kanaya bertemu sang kakak di jalan setapak yang menghubungkan area cottage ke area restoran.Abang kesayangannya itu berjalan sendirian dan sepagi ini sudah tampan sepertinya baru saja mandi."Tumben mandi pagi-pagi lagi liburan gini," sindir Kanaya seraya menyenggol lengan sang kakak.Keduanya lantas berjalan beriringan.Sang Abang tampan itu diam saja, berjalan pelan dengan kedua tangan dia masukan ke celana pendeknya.Dia lantas menghela napas dan bila sudah begitu berarti pertanda tidak baik, abangnya tengah kecewa."Kamu serius masih mau ngelanjutin rencana kamu itu?" Terdengar keraguan dalam nada suara abangnya.Hanya kepada Davanka-sang kakak lah Kanaya menceritakan rencananya untuk menjebak Ryley agar perjodohan tersebut batal.Bahkan Kanaya tidak mempercayai Kaluna-kembarannya untuk hal ini.Pasalnya sang Abang bernasib sama dengannya, akan dijodohkan.Tapi abangnya menolak keras dan mencari gadis untuk dijadikan kekasih.Sedangkan Kanaya tidak pada posisi bisa menolak sebab

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-20
  • Bertahan Di Sampingmu   Menemukanmu

    "Lho ... Princes belum balik?" cetus Zyandru yang baru menyadari kalau Princes belum kembali.Dia dan dua kakaknya datang lebih awal dari Indonesia.Sudah larut malam ketika Evangeline tiba dan mereka sudah tidur.Dan pagi ini gadis itu tidak kelihatan batang hidungnya.Evangeline menundukan pandangan menatap piring berisi sereal yang tengah ia tekuni.Kanaya dan Kaluna segera saja mengalihkan tatap pada Evangeline karena dia yang berdomisili di Negara yang sama dengan Princes dan Evangeline biasanya akan kembali bersama Princes ke New York menggunakan privat jet milik papanya."Eva," tegur Kaluna dan adik sepupunya itu akhirnya mendongakan kepala."Princes ambil cuti kuliah." Evangeline melirih."Kenapa?" desak Zyandru sampai meletakan sendoknya di piring.Dia curiga melihat gelagat Evangeline yang tidak biasa.Gadis itu pasti mengetahui sesuatu hal tentang Princes.Evangeline menatap kakak sepupunya bergantian, raut wajahnya tampak mencurigakan membuat Zyandru, Kaluna sampai Kanaya

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21

Bab terbaru

  • Bertahan Di Sampingmu   Baby Shower

    "Kamu saja yang datang ... ah, tidak ... aku saja ...." Kanaya berulang kali mengatakan hal tersebut sambil mondar-mandir di kamarnya yang luas.Ryley sudah terbiasa melihat pemandangan ini jadi dia hanya bisa meluruskan kakinya di sofa kemudian bersandar nyaman dengan kedua tangan di lipat di belakang kepala. "Ryley!" seru Kanaya menghentikan langkah."Yes Babe." Ryley menegakan punggung juga menurunkan kakinya."Bantu aku memikirkan apakah aku atau kamu yang datang ke Baby shower anaknya Princes? Atau kita tidak perlu datang saja sekalian?" Kanaya menghentakan kakinya kemudian duduk menyamping di atas pangkuan Ryley.Kedua tangannya melingkar di leher Ryley namun sayangnya wajah cantik itu terus memberengut. "Bagaimana kalau kita berdua datang ... kamu dan Princes adalah sepupu, kita sudah mendapat kebahagiaan kita sendiri ... kamu tidak perlu cemburu lagi dengan Princes dan aku juga tidak akan mengungkit masa lalu kamu dengan Sean."Tentu saja Ryley bisa dengan mudah mengatakan

  • Bertahan Di Sampingmu   Mac And Cheese With Love

    Kanaya memang tega, tanpa perasaan melarang Ryley untuk mengundang Princes ke pesta pernikahan mereka yang dirayakan di New York."Bagaimana aku mengatakannya kepada Sean, Babe?" Ryley mengesah, dia stress karena tidak berhasil membujuk Kanaya, meluluhkan hatinya selama seminggu ini."Kamu tinggal mengatakan kalau Sean boleh datang tapi istrinya tidak," jawab Kanaya santai tanpa beban.Kanaya sedang memoles blushon di pipinya.Hari ini mereka akan pergi memilih kue dan mencicipi catering untuk pesta pernikahan yang akan berlangsung dua minggu lagi."Dia sepupumu." Ryley mengingatkan."Betul, dan dia merebut priaku." Kanaya mengarahkan ujung blushon pada Ryley yang duduk di kursi di bagian kaki ranjang.Ryley mengesah panjang. "Aku tidak tega mengatakannya kepada Sean... Princes pasti akan sakit hati...." Ryley menggantung kalimatnya."Memangnya kamu belum bisa melupakan Sean?" tanya Ryley hati-hati tidak ingin si ibu hamil dengan hormon yang membuat mood berubah-ubah itu mengamuk."

  • Bertahan Di Sampingmu   I Love You

    Perut buncit Princes menjadi daya tarik sendiri bagi Sean, dia suka sekali mengusap perut Princes dan menurutnya dengan kehamilan itu—Princes tampak berkali-kali lipat lebih seksi.Selama resepsi berlangsung, Sean mati-matian menahan gairahnya.Dan akhirnya sekarang dia bisa berdua saja dengan Princes melewati malam pertama setelah mereka resmi menjadi suami istri."Aku bantu," ujar Sean menahan tangan Princes yang tengah membuka sleting di belakang punggung.Princes mengumpulkan rambutnya di pundak agar Sean mudah membuka sleting.Perlahan tangan pria itu menurunkan resleting lalu menarik bagian atas gaun ke bawah namun tertahan di pinggang karena perut Princes yang besar.Princes harus menggunakan kedua tangan dan menggoyangkan sedikit bokong agar bisa menurunkan gaun itu melewati perutnya."Bisa?" tanya Sean perhatian."Bisa ...." Princes menjawab setelah berhasil melepas gaun menyisakan camisol sebagai dalaman.Dia membalikan badan mengajadap Sean."Aku bantu buka kemejanya ya?""

  • Bertahan Di Sampingmu   Bahagia Selamanya

    Princes seringkali menonton film di Netflix yang menceritakan tentang hubungan calon mempelai pengantin yang sering kali tidak sependapat ketika mempersiapkan pernikahan sampai berujung dibatalkannya pernikahan tersebut.Awalnya ketika Sean mengatakan dia mengambil cuti untuk membantu mempersiapkan pesta pernikahan—jujur, Princes khawatir kalau kisahnya dan Sean akan berakhir seperti film di Netflix.Tapi nyatanya yang terjadi pada Princes, mempersiapkan pernikahan bersama orang dicintai menjadi pengalaman paling seru dan menarik.Karena Sean selalu mendukung keinginan Princes tapi terkadang dia juga memberikan masukan yang tidak mendapat penolakan dari Princes.Malah selisih paham terjadi antara Princes dengan ayahnya, tapi Papa Juna segera mengalah.Shamika Princes benar-benar menjadi seorang Princes yang keinginannya selalu diikuti oleh Raja dan Ratu juga semua orang.Dan hari yang dinanti-nanti oleh Princes juga Sean telah tiba.Princes dan Sean tentu menjadi orang paling bahagia

  • Bertahan Di Sampingmu   Tentang Pesta Pernikahan

    Hari pernikahan semestinya menjadi hari yang paling bahagia bagi pasangan pengantin tapi tidak dengan Kanaya yang sejak pagi buta mengalami morningsick hingga siang hari bahkan berlanjut di malam hari saat acara resepsi berlangsung.Dia juga mengusir MUA yang hendak mendandaninya tanpa alasan.Entah kenapa Kanaya tidak menyukai wajah MUA dan asistennya jadi dia tidak mau didandani oleh wanita itu.Akhirnya pihak Wedding Organizer harus mencari MUA pengganti detik itu juga.Kanaya lebih menyukai terbaring di atas ranjang di dalam kamar hanya menggunakan camisol panjang dan mengusir semua orang yang masuk ke dalam kamar termasuk ayah dan bunda.Kanaya belum siap menghadapi ayah.Menghadapi bunda saja tadi malam yang tidak sengaja mengetahui kehamilannya membuat dia kesulitan untuk terlelap dan tidak berhenti mual muntah karena stress.Sekalinya acara besar itu dimulai, Kanaya tidak mau di foto, padahal momen ini adalah momennya yang mengharuskan dirinya mendapatkan banyak dokumentasi.

  • Bertahan Di Sampingmu   Terungkap

    "Jaga diri ya, aku pulang."Sean mengusap kepala Princes, mengecup keningnya lalu berlutut mengecup perut Princes di mana ada anaknya yang sedang berjuang hidup di dalam sana."Hati-hati ya Sean, aku tunggu bulan depan di pesta pernikahan kita." Princes memeluk Sean setelah pria itu bangkit berdiri."Minggu depan aku datang." Sean memberitahu kalau Princes tidak perlu menunggu hingga bulan depan untuk bertemu dengannya.Karena dia juga kesulitan menghabiskan weekend tanpa Princes."Jangaaaan, kamu ke sini lagi bulan depan aja ... ketika kita akan menikah." Princes mendongak dan dia mendapat kecupan di kening dari Sean."Aku enggak tahu mau ngapain weekend nanti, sayang.""Kita bisa video Call seharian ...." Princes memberi ide."Kita akan menikah Sean, kita akan hidup selamanya ... jadi aku minta beberapa minggu sebelum pernikahan kita—kamu pikirkan kembali tentang ini ... bukan hanya kamu tapi juga aku ...." Raut wajah Sean berubah tegang mendengar ucapan Princes.Jangan bilang kala

  • Bertahan Di Sampingmu   Bingung

    "Apa yang kamu lakukan di sini?" Kanaya menggeram tertahan, matanya juga melotot menatap Ryley."Menjemput tunanganku." Ryley menjawab dengan santai."Aku bisa pulang sendiri." Kanaya mendorong dada Ryley agar menyingkir dari jalannya."Ayolah Babe, jangan mengusirku ... aku ayah dari anak yang ada di rahimmu."Kanaya menghentikan langkah kemudian membalikan badan."Ssssttt!" Dia mendesis sambil menempelkan telunjuknya di bibir.Matanya menatap nyalang Ryley yang malah cengengesan membuatnya dua kali lipat lebih kesal.Sungguh sangat menyebalkan."Sekalian saja kamu umumkan di media cetak kalau aku hamil anak kamu." Kanaya bersarkasme."Ide bagus, aku akan suruh sekertarisku me—""Ryley!!" Jeritan Kanaya menghentikan jemari Ryley yang hendak menghubungi sekertarisnya."Yes baby." Ryley mendekat, mengangkat kedua tangan untuk memeluk Kanaya.Kanaya menghela tangan Ryley kasar, dia membalikan badan dan kembali melangkah."Apa kamu mual muntah tadi pagi?" Ryley bertanya lagi sambil meran

  • Bertahan Di Sampingmu   Waktu Yang Sempit

    "Sean ...." Princes beranjak dari kursi, bibirnya tersenyum lebar dan matanya juga berbinar.Princes langsung memburu Sean yang tengah berjalan mendekat bersama keluarganya kemudian memeluk pria itu erat."Aku kangen, anak kita juga." Princes mengurai pelukan kemudian mengusap perutnya.Sean berlutut dengan satu kaki dia mengecup perut Princes setelah mengusapnya lembut.Dan semua itu tertangkap jelas oleh indra penglihatan Papa Juna.Ada cemburu yang menyelinap namun tidak bisa ia pungkiri kalau hatinya menghangat melihat kebahagiaan di wajah Princes ketika bertemu Sean.Sekeras apapun Papa mencari alasan untuk tidak merelakan Princes bersama Sean namun selalu menemukan jalan buntu.Papa selalu luluh dengan kenyataan kalau putrinya bahagia bersama Sean.Satu persatu keluarga Sean memperkenalkan diri.Papa sudah pernah bertemu beberapa kali dengan tuan Maverick-daddynya Sean.Papa Juna menghargai kedatangan beliau dan menyambut dengan ramah.Mama bersalaman dengan Mommy Jeniffer, mere

  • Bertahan Di Sampingmu   Pertemuan Keluarga

    "Aku tidak ingin Mom bersedih bertemu dengan Dad," kata Sean sambil menggenggam tangan Mom Jeniffer. Mom malah terkekeh, beliau balas menggenggam tangan Sean dan melingkupinya dengan tangan yang lain. "Tadinya justru Mom senang akan bertemu istri papamu, Mom selalu tenang setiap kali bertemu dan berbincang dengannya ... tapi kamu bilang Laura tidak ikut ke Jerman, Mom jadi sedih." Mom mengesah. "Mom ... aku yang mengatakan kepada Kenzo agar aunty Laura tidak perlu datang, selain aku tidak ingin menyakiti Mom ... aku juga tidak ingin kedua orang tua Princes berpikir yang tidak-tidak." "Baiklah, kamu atur saja ... kamu sudah dewasa." Tapi Mom mengulurkan tangannya mengusap kepala Sean di depan banyak orang di ruang tunggu Bandara. Sean mengangguk-anggukan kepala dan saat dia menoleh ke samping, dia mendapati sosok sang ayah sedang berjalan mendekat diikuti adik tirinya. Sean beranjak berdiri. "Dad," sapanya dengan mata merah dan dada bergemuruh haru. Ada rindu yang mendesa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status