All Chapters of Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda: Chapter 21 - Chapter 30

67 Chapters

delapan belas a

Apa yang dilakukan oleh Clarissa, membuat Deff jadi tak bisa berhenti memikirkan tentang Bebe. Bayangan anak itu terus berputar yang di dalam pikirannya. Ia juga terus menatap foto Strawberry sejak kembali ke rumah.Tidak bisa dielak lagi, kalau gadis kecil itu adalah putrinya. Wajah mereka berdua benar-benar mirip, Ia bahkan sengaja menyandingkan foto kecilnya dengan Bebe. Ada perasaan bersalah karena ia tak bisa melihat putrinya sampai saat ini berada di sekolah dasar. Untuk menghilangkan kegalauan— ia memutuskan untuk menghubungi Kanaya, kekasihnya. Tak lama, sampai panggilan diterima oleh Kanaya."Ya sayang?" Sapaan terdengar dari balik telepon. Suara Kanaya masih sangat serak, sepertinya dia terbangun karena panggilan telepon dari Deff."Kamu masih tidur ya?""Hmm, aku kemarin habis ada fashion show. Terus hari ini niatnya siang aku ada kerjaan. Kayaknya aku nggak bisa datang ke Jakarta minggu depan deh.""Kenapa?" tanya Deff. Jujur saja merasa kecewa, tapi dia bisa apa? Kanaya
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

delapan belas b

"Lagi pada ngomongin apa sih serius banget?" Rei datang dari arah dapur, sambil membawakan nasi goreng untuk Tedi. Wanita itu kemudian segera memberikan piring berisi nasi goreng kepada Tedi."Terima kasih," ucap Tedi."Sama-sama Mas. Enggak tau sesuai sama selera kamu atau enggak." Rei kembali duduk di tempatnya tadi. dia kini mulai menyantap kembali nasi goreng miliknya.Tedi menyantap nasi goreng di tangannya. "Tadi aku cerita sama kamu kalau mau ke taman Safari. Terus, aku tanya di sana ada lumba-lumba atau enggak. kata Om Tedi, lumba-lumba itu ada di seaworld. Mami, Kalau Mami gajian boleh kita kasih word aja? Bebe nggak usah ke taman Safari." Bebe kembali bertanya kepada sang ibu. Ia berubah pikiran setelah melihat foto-foto yang tadi ditunjukkan oleh Tedi."Gimana kalau kita ke seaworld hari ini?" tanya Tedi tiba-tiba.Rei dan Bebe menatap ke arah pria itu bersamaan. Bebe pasti senang mendengar apa yang dikatakan oleh pria yang duduk di sampingnya. Namun Rei merasa kalau itu ti
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

sembilan belas

Yogi menatap dengan tatapan iri dan dengki ke arah Rei dan Tedi. Jelas ada percik-percik api cemburu yang ia rasakan. Saat ini ia bisa memastikan kalau apa yang ia rasakan adalah cinta. Berawal dari cinta satu malam, kemudian berakhir dengan hatinya yang berdebar dan inginkan Rei. Jangan lupakan, semua itu berbekal juga akibat ASI yang ia rasakan di malam panas itu. "Mau jalan- jalan." Tedi menjawab, kemudian berjalan menuju mobil miliknya sambil menggendong Strawberry. Saat digendong anak itu melambaikan tangannya ke arah Yogi. Dan Yogi juga melakukan hal yang sama dia lambaikan tangan kepada Strawberry. Rei mengikuti langkah Tedi, tapi dia berhenti tepat di depan Yogi. "Kita mau jalan-jalan ke seaworld Pak.""Mas, please." Yogi menekankan, ia tak mau kalah dengan Tedi, yang bisa dengan luwes Rei panggil dengan sebutan Mas."Iya Mas," sahut Rei mengikuti keinginan Yogi. Tedi mendudukkan Bebe di kursi belakang, dia juga memakaikan sabuk pengaman. Setelahnya berjalan keluar, dan ber
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

dua puluh

Bebe senang sekali hari ini. Dia bisa melihat banyak hewan di sana. Gadis kecil itu begitu excited, terus berbicara dan juga tertawa. Ini adalah pertama kalinya dia bisa melihat hewan secara langsung. Rei tidak menyesal sudah membawa gadis kecilnya ke sana. Sejak menelusuri Taman safari tadi, Putri kecilnya banyak sekali bertanya ini dan itu. Setelah berada di ujung perjalanan, mereka segera turun. Perjalanan masih akan berlanjut, masih banyak hewan yang akan mereka lihat seperti gajah dan juga bisa berfoto bersama hewan lainnya. Bebe berada dalam gendongan Yogi, anak itu berkata kelelahan Setelah dia sibuk bermain dengan kelinci. Padahal wajah Bebe sudah memerah karena cuaca yang cerah. Tapi dia masih begitu bersemangat. Apalagi saat tadi lumba-lumba. "Mami im happy. Tadi lihat lumba-lumba. Ternyata besar sekali ya mami?" tanya anak itu. Ia meminta turun dan berjalan bersama Rei."Iya sayang."Rei berjalan di belakang bersama dengan Tedi. Wanita itu juga merasa senang karena akhir
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

dua puluh satu

"Mami di sini!" Bebe segera berteriak ketika dia melihat Yogi yang tengah terduduk di sebuah kursi taman tak jauh dari rumah hantu. Yogi memiliki asma dan tiba-tiba saja kambuh setelah ia keluar dari rumah hantu tadi. Rasanya seperti kekurangan oksigen, ia memutuskan untuk duduk di kursi. Sementara memilih tak peduli saat Rei dan juga yang lain melangkahkan kakinya untuk menuju ke wahana lain. "Papi nggak apa-apa? Papi kenapa?" Bebe bertanya karena ia merasa cemas dengan Yogi. Anak itu duduk di samping Yogi, kemudian menepuk-nepuk punggung Yogi yang terduduk lemas. Yogi tersenyum, dia senang sekali mendapat perhatian seperti itu dari strawberry. "Papi nggak apa-apa sayang, cuman Papi ada asma dan tadi kambuh habis keluar dari ruangan itu."Saat itu Rei dan juga Tedi berlari menghampiri. Mereka juga cemas dengan keadaan Yogi. "Kamu nggak apa-apa kan pak?" Rei bertanya pada Yogi. Wanita itu kemudian duduk di samping Yogi, dia menyentuhkan k pria itu, dan juga membuka kancing kemeja
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

dua puluh empat

Yogi pagi ini sudah terbangun, ia baru saja selesai mandi kemudian berjalan turun ke ruang makan sambil mengeringkan rambutnya. Hari ini rasanya malas sekali untuk berkegiatan, jadi bangun sedikit lebih siang daripada biasanya. Di ruang makan sudah ada sang ibu yang tengah membaca artikel dari ponsel, seraya menikmati secangkir teh yang dia buat sendiri tadi. Yogi berjalan mendekat, lalu mencium pipi sang ibu. "Yang lain pada ke mana Mi?" "Kakak-kakak kamu lagi jalan-jalan pagi. Tadi pada minta makan McD." Yogi anggukan kepala, kemudian duduk di meja makan dan mulai menyantap sarapan paginya. Di meja makan sudah tersaji omelette, tumis sayur, nasi goreng singapura, dan juga kerupuk udang. Seorang pelayan mendekat mencoba menawarkan minuman apa yang diinginkan oleh Yogi. "Mau minum apa Pak?" "Tolong air putih anget aja Mbak." "Baik." Pelayan tersebut kemudian kembali ke dapur untuk mengambilkan air putih hangat permintaan tuannya. "Jadi mana perempuan yang kamu sukain itu? Mam
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

dua puluh tiga

"Mas Jun?" Pria berlesung pipi itu, berdiri di depan rumah sang adik sambil membawa boneka beruang yang memeluk beberapa buah coklat. Jun tersenyum, kemudian membuka lebar tangannya. Rei menghambur dan memeluk sang kakak, tentu ia merasa rindu karena sudah lama sekali tak bertemu. "Betah ya kamu, diam-diam gini?" Jun bertanya pada adik perempuannya. Rei tak menjawab pertanyaan sang kakak dia hanya nyengir. Jun mengacak rambut adiknya itu. Keakraban keduanya membuat Bebe merasa bingung. Gadis kecil itu menggoyang-goyangkan ujung pakaian yang dikenakan oleh sang mami. Jun memerhatikan tingkah Bebe, sementara Rei mendekatkan putrinya kepada sang kakak. Jun begitu antusias melihat Strawberry. Pria itu sudah 4 tahun menikah dan sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan. Jun merendahkan tubuhnya, kemudian memberikan boneka beruang memeluk coklat itu kepada Bebe. "Ini buat Bebe," kata Jun. Sebelum menerima apa yang diberikan oleh Jun, gadis kecil itu menatap kepada Rei meminta
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

dua puluh dua

Sementara itu di luar rumah Rei ada sebuah mobil yang sedang berhenti. Dan itu adalah Jun yang tengah mengawasi sang adik. Sebenarnya hari ini ia berniat untuk bertemu langsung, hanya saja sepertinya Rei sedang didatangi beberapa tamu jadi dia memilih untuk melihat dari luar saja. "Itu bukannya Pak Yogi sama Pak Tedi ya pak?" Sopir di kursi depan bertanya kepada Jun. karena mereka cukup akrab dan memiliki kerjasama dengan Jun. Jun melakukan kepalanya. "Saya nggak nyangka kalau mereka ternyata bertiga saling mengenal satu sama lain." "Sepertinya hubungan mereka itu masih baru deh Pak. Karena waktu saya ikut terakhir kali mereka nggak pernah kelihatan kecuali pak Tedi memang sering mampir ke klub." *Kalau gitu kita pulang aja. Kita ke sini lagi besok." Jun bertitah dia merasa lebih baik untuk kembali ke rumah. "Baik Pak." Mobil kemudian berputar arah, untuk segera mengantarkan Jun kembali ke apartemen. Sementara itu kini Tedi, Yogi dan juga Rei sama-sama berada di meja makan.
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

dua puluh lima

"Belum dalam waktu dekat Mi." Yogi menyela takut kalau Rei yang menjawab lebih dulu. "Ya, padahal Mami kan maunya kalian itu bisa menikah dalam waktu dekat. Lagian, apa sih yang mau ditunggu lagi?" Yesi bertanya."Tapi Bu —" "Pokoknya Mami tenang aja. Nanti aku bakal segera berusaha untuk nikah sama Rei." Yogi mengucapkan janji itu kepada sang Ibu. Karena dia tak ingin Yesi terlalu banyak bertanya.Setelah bertemu dan mengobrol beberapa saat. Kemudian, Yogi membawa sang Ibu segera kembali ke rumah. Tadi Rei menawarkan makan siang. hanya saja Yogi masih takut, kalau nanti Rei malah menolaknya dan itu akan membuat sang Ibu kembali berpikir kalau dia adalah seorang gay. "Anaknya Rei itu pinter banget ya? Udah manggil kamu papi juga?" Tanya Yesi yang kini dalam perjalanan pulang bersama dengan sang putra. "Iya aku memang minta dia manggil aku papi Mam. Bebe itu juga pinter banget. Makannya juga gampang. Dibeliin nasi Padang aja udah lahap banget. " Yogi memuji dia ingat kejadian te
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

dua puluh enam

"Morning sayang." Ratih menyapa. Sambil berjalan mendekat kemudian mencium pipi sang suami. "Kenapa kamu?" Bram bertanya karena bingung dengan sikap sang istri.Pagi-pagi sekali Ratih sudah terbangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk sang suami. Senang ketika mendapatkan kabar dari Jun kalau dia sudah bertemu dengan Rei. Senyum sumringah sejak tadi ditunjukkan apalagi ketika melihat foto yang dikirimkan oleh Jun ketika putra sulungnya itu memangku Bebe.Setelah merapikan meja makan, dia duduk di samping Bram. Kemudian mengambil ponsel yang ia letakkan di dalam kantong epron. "Lihat deh Pi. Cucu kita cantik banget deh."Sang suami terlihat tidak antusias. Sebenarnya dia melirik dan kemudian tersenyum di sudut bibirnya. "Untung mirip sama anak kita bukan mirip sama bapaknya." Ratih memerhatikan, dan memang beruntung strawberry mirip sekali dengan putrinya saat kecil dulu. "Iya, bener banget untung mirip sama anak kita. Mirip banget sama Rei waktu dia kecil dulu ya Papi?"Bram mengang
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status