All Chapters of Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda: Chapter 31 - Chapter 40

67 Chapters

dua puluh tujuh

"Lo udah deal sama konsepny. Terus, lo belum deal sama BA kita?" Jimmy bertanya pada Yogi. Semua sudah disetuji hanya saja sang sepupu belum menyetujui tentang brand ambassador. Tentu saja produk baru mereka membutuhkan brand ambassador. Yogi sejak tadi sebenarnya memikirkan siapa yang cocok untuk itu. Hanya saja, ia tak bisa memutuskan. Yogi juga mendadak hilang minat pada Clarissa. Bukan karena apapun, setelah mengetahui sisi lain gadis itu, ia jadi malas. Sete;ah tau kalau Clarissa manja dna hanya menggunakan nama sang ayah untuk pekerjaannya. Yogi hela napas, memejamkan mata. Pria itu berpikir dengan keras. "Gue kayaknya mau pakai Rei buat jadi brans ambass kita.""Rei? Rei, Rei cewek yang lagi lo sukain?"Yogi anggukan kepala. Banyak hal yang sudah ia pertimbangkan. Dan ia yakin untuk meminta Rei sebagai BA-nya."Lo mabuk atau gimana sih?" tanya Jimmy. Jelas menurut Jimmy ini sangat aneh. Entah apa yang ada di dalam pikiran Yogi saat ini. "Dia gemuk," lanjut Jimmy."Iya kenapa
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

dua puluh delapan

"oke kok. Kalau emang mau keluar nggak masalah. Lagian, untuk bulan ini kan memang laporan udah selesai semua. Kamu emang harus fokus sama Strawberry sih Kak. Jadi, dia ada yang jaga dan ngawasin. Lingkungan kerja kayak gini nggak bagus buat anak kecil." Wiji mengatakan itu setelah Rey memberitahunya bahwa akan keluar dari klub. Menurut Wiji memang klub tersebut tidak cukup baik lingkungannya untuk Strawberry. Karena anak itu seringkali dibawa ke sana, kurang beristirahat juga, karena musik yang seringkali diputar cukup kencang hingga ke ruang kerja."Aku minta maaf banget ya Kak." Rei sedikit merasa tidak enak karena ia harus keluar secara tiba-tiba."Nggak apa-apa kok Kak. Santai aja, lagian dari lama aku juga udah mikir kalau lingkungan kayak gini nggak bagus buat Bebe."Setelah meminta izin kepada Wiji. Rei kembali berjalan menuju ruangannya di mana di sana ada Milo yang masih mengerjakan beberapa laporan. Rei kemudian berjalan dan duduk di samping sahabatnya itu."Gimana? Boleh
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

dua puluh sembilan

"Jadi gimana, oke kan?" Yogi mencoba bertanya lagi karena dari tadi tak ada suara dari Rei.Rei sebenarnya ingin sekali menolak, karena dia masih merasa tak pantas untuk itu. Namun, dia tahu kalau ditolak, Yogi pasti akan menjadi-jadi terlihat dari sikapnya selama ini."Ya udah oke." Rei menjawab pasrah. "Kok ya udah sih? Kamu kelihatannya nggak ikhlas. "Yogi bertanya karena wajah Rei yang terlihat setengah-setengah menerima penawaran darinya itu. Namun, Kalau ditolak juga pasti dia akan terus mengejar sampai Rei setuju."Iya, oke aku setuju Mas." Rei menjawab kemudian dia tersenyum terpaksa. "Kontrak kerjasamanya berapa lama?"Yogi senang mendengar jawaban itu. dengan hal ini juga berarti ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan wanita yang ia sukai. "Syukurlah kalau gitu. Ya udah, kamu makan dulu, nanti kita jemput Bebe ya?""Kamu udah makan siang belum Mas?" Rei bertanya sambil membuka nasi padang di hadapannya. Sejak tadi perutnya sudah memberontak karena kelaparan."Aku ud
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

tiga puluh

"Gimana tadi di sekolahnya sayang?" Rei bertanya pada Bebe. "Mommy, tadi aku dilihatin sama om-om. Aku nggak lihat sih, tapi Aufa lihat itu."Mendengar apa yang dikatakan oleh sang putri membuat Rei sedikit merasa cemas. "Sama om om?" "Iya, tadi waktu aku lagi olahraga dia stay di depan pagar. Creepy banget, Bebe takut.""Mungkin dia lihat orang lain, tapi Aufa lihatnya ngeliatin Bebe." Rei ingin mencoba berpositif thinking. Siapa tahu pria yang dimaksud oleh putrinya itu memperhatikan orang lain. Rei dan Bebe sudah berada di rumah. Sebenarnya tadi siang Yogi mengantar. Ia mengendarai mobil baru Rei memastikan juga kalau mobil itu dalam performa yang baik. Namun, pria itu tak memutuskan untuk segera pergi karena ada pekerjaan yang harus ia kerjakan.Dan kini Rei dan Bebe sudah berada di kamar untuk tidur malam seperti biasanya memang keduanya sering mengobrol sebelum tidur. Satu cara juga agar Rei mengetahui apa saja yang terjadi pada sang putri di sekolah.Tak menunggu waktu lama
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

tiga puluh satu

"Mas Tedi?" Tedi tersenyum sambil menunjukkan sarapan yang ia beli. "Pagi, Bebe udah bangun?""Belum Mas." Rei menjawab merasa tak enak. "Hmm, lagi ada mami sama papiku.""Kalian udah baikan?" Tedi bertanya sambil tersenyum senang. Karena ia tau kalau Rei memang berjarak dengan kedua orang tuanya. Semua karena pernikahannya dengan Deff. "Iya, aku bersyukur bisa baikan. Pagi ini mereka datang, Mas. Belum lama, baru aja.""Oh gitu, yaudah kamu enjoy nikmatin waktu sama mereka." Tedi kemudian menyerahkan paper bag berisi makanan itu kepada Rei. "Mas mau kemana?" "Aku enggak mau ganggu kamu yang baru aja ketemu sama orang tua kamu." Tedi merasa kalo harus memberikan ruang dan waktu untuk Rei bersama dengan kedua orang tuanya. "Enggak masuk dulu Mas?" tawar Rei merasa tak enak. Tedi gelengkan kepala. "Aku mau kamu ngabisin waktu dulu sama orang tua kamu. Mungkin besok aku akan ke sini lagi untuk ketemu sama Strawberry. Aku pamit ya, sampaikan salam aku untuk orang tua kamu dan juga
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

tiga puluh dua

Rei menoleh dengan terkejut sama juga halnya Bram dan Ratih. Mereka bertiga sama-sama menatap ke arah Yogi yang hanya tersenyum dengan santainya. Pria itu kemudian segera bersalaman dengan Bram dan juga Ratih."Mas?"Yogi melirik ke arah Rei. "memangnya ada yang salah? Bukannya kamu udah setuju untuk nikah sama saya?"Mendengar apa yang dikatakan oleh Yogi itu, membuat kedua orang tua Rei kembali menatap ke arah putrinya. Tentu saja mereka tak habis pikir dengan apa yang dikatakan oleh Yogi."Terserah kamu aja lah. Aku mau make up dulu sebentar, habis itu kita buru-buru jalan. Hari ini, Bebe nggak ikut, biar dia di rumah aja sama opa sama Omanya." Rei mengatakan itu kemudian dia melirik ke arah Ratih seraya menggelengkan kepalanya. Mencoba untuk memberitahu sang Ibu kalau tak perlu terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh Yogi barusan.Sementara itu, Yogi duduk di sofa yang berada di sisi Bram dan Ratih. Saat itu, Bebe berjalan menghampiri Yogi dan minta untuk dipangku. Jujur saja
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

tiga puluh tiga

Bram kini dan sang istri di ruang tengah bersama Bebe. Mereka tinggal bertiga setelah Rei dan Yogi beranjak dari sana. Bram murai penasaran tentang bagaimana hubungan Rei dan Yogi. "Sebenarnya, tadi Mami sama Om Yogi itu udah Sejak kapan temenannya?" Bram bertanya. Bebe saat ini duduk diantara kakek dan neneknya, anak itu sibuk menyantap buah yang tadi sudah dipotong oleh Ratih. Sebenarnya sang nenek membawakan banyak kudapan, hanya saja tadi sebelum berangkat Rei mengatakan kalau putrinya itu tidak bisa terlalu banyak makan snack. Karena ia memiliki tenggorokan yang lemah biasanya akan langsung batuk jika terlalu banyak makan cemilan. Jadi, Ratih mengalah dengan memotong buah yang sudah ada di dalam kulkas."Udah lama opa. Papi itu baik, pernah jemput aku kok nggak pernah antar aku sekolah, sering beliin aku sarapan." Bebe menceritakan semua hal yang dilakukan oleh Yogi padanya.Mendengar apa yang dikatakan oleh sang cucu membuat Bram cukup terkejut kemudian menatap kepada Ratih.
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

tiga puluh empat

Deff masih berada di ruangannya. Tadi sudah diberitahu kalau Yogi akan mengadakan rapat. Mengenai pergantian model untuk produk terbaru sudah tersiar. Hanya saja belum ada yang mengetahui siapakah yang akan menjadi ambassador yang dipilih oleh Yogi. Mereka hanya menduga-duga, kalau mungkin saja pilihan Yogi jatuh kepada seorang selebgram yang tengah terkenal.Sementara saat ini pria itu tengah duduk di kursinya seraya menelepon Clarissa. Gadis itu tentu saja sudah mendengar mengenai desas-desus ambassador produk kiss Miss mis terbaru yang sebelumnya menjadi kesempatan untuknya. "Jadi sampai sekarang belum ada yang tahu siapa ambassadornya?" Clarissa bertanta. "Kita semua nggak ada yang tahu siapa ambassadornya. Dan katanya rapat nanti kita baru akan dikasih tahu dan dikenalin.""Sebenarnya nggak apa-apa sih kalau gue nggak jadi. Yang jadi masalah Gue cuman penasaran aja sebenarnya siapa orang yang dipilih sama Yogi."Deff gelengkan kepalanya. "Gue sendiri juga nggak tahu sih. Tapi,
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

tiga puluh lima

"Kenapa kamu enggak setuju Deff?" Yogi bertanya karena heran dengan kelakuan bawahannya itu."Iya bapak lihat aja. Seharusnya model dari sebuah produk itu, mereka yang memiliki tubuh proporsional, enak dipandang. Itu adalah nilai jual," kata Deff. Ia merasa kalau mantan istrinya kurang pas untuk dijadikan brand ambassador dari produk terbaru mereka.Yogi baru saja akan bicara, sebelum Rei menahan tangan pria itu. Rei kemudian berdiri, menatap Deff dengan tegas. Keduanya saling tatap, sejujurnya Deff cukup terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Rei yanh saat ini semakin berani. "Jadi, Anda pikir karena tubuh saya tidak proporsional menurut anda— Saya tidak layak, dan juga tidak berhak untuk menjadi model dari brand ambassador perusahaan?" Rei bertanya. "Seharusnya kamu sendiri juga sudah mengerti. Bahwa masyarakat sekarang itu menilai produk dari modelnya. Okelah, katakan saja kalau anda itu seperti ini. Nilai plusnya apa? Anda influencer? Seleb
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

tiga puluh tujuh

Yogi kini berada bersama Jimmy. Seperti yang dia katakan tadi kalau mereka harus membicarakan mengenai urusan perusahaan. Hanya saja, saat bersama dengan himikoma Yogi masih penasaran dengan sebenarnya ada hubungan apa di antara Jimmy dan juga Rei dulu."Sebenarnya gue penasaran, gimana hubungan lo sama Rei dulu?" Yogi bertanya pada Jimmy. Pertanyaan dari Yogi membuat Jimmy menoleh, menatap sepupunya itu. "Emangnya kenapa? Kenapa tiba-tiba lo tanya kayak gitu?""Gue itu cuma penasaran aja, gimana hubungan lo dulu sama dia."  Jimmy terdiam sejenak, sebenarnya ragu juga untuk menjawab pertanyaan itu. Apalagi dengan sifat Yogi yang cemburuan. "Ya kami biasa aja. Dia adik kelas, dan gue kakak kelas sudah gitu aja."Jawaban yang diberikan justru membuat Yogi semakin penasaran. apalagi dia melihat ketidak seriusan dari jawaban Jimmy barusan. "Yang bener? Cuman kayak gitu aja?"Jimmy kesal dan bingung juga kenapa Yogi begitu penasaran
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status