Semua Bab Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda: Bab 51 - Bab 60

67 Bab

empat puluh tujuh

Yogi berjalan masuk kembali ke dalam studio sambil meletakkan kembali ponsel ke dalam saku kemejanya. Pria itu baru saja selesai menghubungi seseorang. Kemudian kembali berjalan masuk untuk melihat Rei yang masih melakukan pemotretan. "Gimana sih!""Pose! Pose! Smile! Jangan kaku gitu dong senyumnya!""Bangun, tangannya kamu megang dagu!" Itu adalah suara dari Deff sejak tadi terus saja berteriak-teriak marah karena menurutnya Rei sama sekali tak bisa mengikuti instruksi. Satrio yang duduk di samping Deff pun jadi bingung sendiri, karena menurutnya saat ini rekannya itu sangat keras hari ini."Gue rasa, lo terlalu keras deh kasih instruksinya." Satrio mengatakan itu. Sedikit memberikan saran karena mungkin saja, Rei jadi canggung karena bentakan-bentakan dari Deff. Tidak banyak perubahan yang terjadi setelah apa yang dikatakan oleh Yogi. Sepertinya, tubuh yang tidak sehat dan juga pikirannya yang tak fokus, membuat Rei sukses terlihat kaku. Bahkan ia sedikit kesulitan melakukan pet
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

empat puluh delapan

Rei kini berada di ruang kerja Yogi. Semua berjalan dengan lancar, keduanya sama sama senang. Sepertinya yang tak terlalu suka dengan kelancaran pemotretan ini hanya Deff saja. tadi wajahnya terlihat masam saat berjalan keluar dari dalam ruangan. Rei duduk bersama Yogi di sofa, ada beberapa makanan yang berada di atas meja. Keduanya menikmati makan siang berdua. Yogi tentu saja sangat senang karena ia bisa menghabiskan waktu bersama dengan Rei."Aku makasih banget Mas, kalau bukan karena kamu-- aku enggak yakin bisa ngelakuin pemotretan dengan baik tadi," kata Rei.Yogi tersenyum, dalam hati merasa tersanjung dengan apa yang dikatakan oleh Rei. "Sama- sama sayang. Aku juga seneng karena kamu semua juga lancar. Kamu sakit gini harus tetap ikut pemotretan, supaya launching aku engak mundur." rei anggukan kepala. Hari ini ia bisa merasakan kalau begitu nyaman bersama Yogi. Orang yang bisa memahami dan mengerti tentang dirinya. Yogi juga perhatian bukan hanya memberikan perhatian untukn
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

empat puluh sembilan

Deff saat ini tengah berada di ruangannya, sibuk memerhatikan gambar hasil jepretannya tadi. Di sesi kedua foto Rei memang terlihat jauh lebih baik. Percaya diri, kuat, elegan, anggun, dan cantik. Tak ada yang bisa menutupi kalau Rei memiliki mata cantik, mata yang dulu juga membuat Deff jatuh cinta. Tatapan ceria dan bersinar, selalu bisa membuatnya tersenyum. Hal itu malah membuat sang fotografer, menatap lamat-lamat pada layar. Setelah tersadar ia segera memilah kembali foto-foto yang paling menonjol dibanding yang lain. Satrio kini juga duduk di samping sang ketua tim. "Gue rasa, lo tuh tadi terlalu keras deh."Satrio kembali mengungkapkan pendapatnya. Dia tahu memang sang ketua tim cukup keras, tapi biasanya tidak sampai seperti itu. Baginya apa yang dilakukan oleh Deff tadi sedikit keterlaluan."Terlalu keras gimana sih? Gue itu cuman mau supaya dia bisa nunjukin performa terbaiknya. Lagian biasanya juga gue kasih arahan sama model yang lain juga kok." Deff mencoba untuk membel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

lima puluh

Pulang bekerja setelah mengantarkan Rei, Yogi segera melangkahkan kakinya untuk pulang. Ia harus segera kembali karena tadi Jimmy akan mengatakan menunggu di rumah. Setelah sampai, ia segera melangkahkan kaki masuk ke dalam. Yogi Berjalan menuju ruang tengah, karena biasanya Jimmy berada di sana dan sibuk menonton televisi. Benar saja, ia melihat sang sepupu tengah duduk sambil menonton acara kesukaannya. Yogi berjalan menghampiri kemudian ia segera duduk di samping Jimmy."Dari tadi Deff marah-marah terus gue lihat?" Jimmy bertanya masih sambil mengganti channel televisi. "Cemburu mungkin, gue kan udah cerita dia siapa." "Besok gimana? Pengambilan video kan? Yakin lancar?""Lancar, tadi juga lancar meski awal ada trouble sedikit. Rei itu cuma canggung aja, karena ini adalah experience pertama buat dia." Yogi membela Rei, tau betul kalau wanita yang ia sayangi itu pasti besok bisa melakukan semua dengan baik dan lancar. Jimmy sebenarnya sedikit cemas apalagi dia mengetahui kala
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

lima puluh satu

"Papi bumi?" tanya Rei. "Ah, iya, itu namanya." Bebe kata-kata sang Mami. Karena dia tak terlalu mengingat nama sang ayah. Lagi pula sudah terlalu lama juga sang mami tidak mau membahas mengenai orang itu."Memangnya kamu mimpiin apa?" Sejujurnya mendengar apa yang dikatakan oleh Bebe, membuat Rei menyadari kalau mungkin saja ada koneksi yang terjalin di antara keduanya. Ya, meskipun Bumi tak pernah bertemu dengan Bebe. "Mimpi papi nyamperin Bebe ke sini, ke rumah kita Mi.""Itu aja?"Bebe gelengkan kepala. "Papi ngomong sesuatu, tapi Bebe enggak ingat."Rei terdiam, sudah berpikir untuk mempertemukan keduanya. Hanya saja dia masih takut jika bumi tidak bisa menerima putrinya. takut kata-kata yang terlantar dari bibir mantan suaminya itu nanti akan menyakiti Bebe. "Nanti kalau ingat Bebe bisa kasih tau mami ya," kata Rei sambil membelai lembut rambut Bebe dan kecup kening putri cantiknya. "Iya nanti Bebe bilang mami. Tadi mami kerja ya? Waktu pulang mami cantik sekali, make up sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

lima puluh dua

Rei mendengar pintu diketuk, ia berjalan, sambil menggunakan tongkat untuk membukakan pintu. "Mas Tedi?" Pria dengan senyum kotak itu menatap dengan tatapan rindu. Rei sempat terpana sesaat, Tedi terlihat begitu tulus. Ada rasa bersalah dalam hatinya karena mengabaikan Tedi. "Gimana keadaan kamu?" tanya Tedi yang khawatir dengan keadaan Rei."Udah lumayan Mas. Tinggal pemulihan aja kakiku.""Syukurlah, kamu udah sarapan?" tanyanya sambil menunjukan paper bag berisi makanan yang ia beli saat perjalanan. "Ada macam-macam termasuk ayam goreng, pie cokelat, kesukaan Bebe." Setidaknya itu yang Tedi ingat. Karena Bebe selalu menyantap makanan itu setiap kali ia membawakan makanan.Rei menerima pemberian Ted. "terima kasih ya Mas," ucapnya. "Ayo masuk dulu Mas." Lanjut Rei yang mempersilahkan Tedi untuk masuk ke dalam rumah.Tedi melangkahkan kakinya masuk, mengikuti langkah Rei. "Sama-sama, hari ini kamu sama Bebe libur kan?""Iya, tapi aku hari ini ada kerjaan Mas," jawab Rei tak enak. "
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

lima puluh tiga

"kalau ada yang sakit bilang sama aku ya." Tedi berpesan karena cemas dengan keadaan Rei. Bram yang sejak tadi melihat, berusaha menahan senyumnya. "Ayo kita makan, hari ini istri saya udah masak makanan enak nih."Tedi dan juga Yogi segera kembali ke tempat duduknya untuk sarapan. Mereka semua Kemudian melanjutkan sarapan pagi ini. Sesekali Yogi menatap hari dan juga Tedi, keduanya sungguh merasa khawatir.Dari sini saja Tedi sudah mengerti situasinya. Penyesalan yang ia rasakan seharusnya sejak dulu dia menyatakan perasaannya. Hanya saja takut jika hubungan keduanya menjadi canggung. Kini ia malah kehilangan wanita yang disayanginya. "Tadi Om Tedi beliin Bebe ayam goreng." Rei memberitahu putrinya.Bebe menatap dengan antusias. "Terima kasih om!" "Sama-sama sayang," sahut Tedi. Rei memberikan paper bag pada Bebe. Anak itu begitu bersemangat. Ia lalu mengambil sepotong ayam, meletakan di atas piring. Tak lupa mengambil pie dan menunjukkan pada sang mami."Ini boleh buat Bebe?" ta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-28
Baca selengkapnya

lima puluh empat

Rei menatap ke arah Deff yang terpaku tak jauh dari tempatnya berdiri. Ada yang aneh, dengan tatapan Deff. Ia mengenal betul bagaimana sikap mantan suaminya. Dan tatapan yang ditunjukan itu bukan tatapan keterkejutan. "Bebe," panggil Rei membuat tatapan Bebe dan sang ayah terputus. "Iya mami?""Temenin mami make up dulu yuk. Papi di sini sa--""Papi ikut ya," kata Yogi dengan suara sedikit keras. Ia sengaja melakukan itu agar Deff bisa mendengar dengan baik apa yang ia katakan. Bahkan menekankan kata papi hingga buat beberapa orang yang berada di sana menoleh dan melihatnya. "Mas," ucap Rei malu."Hari ini aku akan nemenin dan nganterin kamu ke manapun."Yogi mendorong kembali kursi roda Rei dan mengantarkan ke ruang rias. Sepanjang jalan banyak yang menatap dengan heran. Apalagi interaksi di antara ia dan Bebe begitu dekat layaknya ayah dan anak. Yogi memilih tak peduli, apalagi menjalin hubungan dengan Rei sudah mendapatkan restu dari sang ibu. Keduanya kemudian masuk ke ruang r
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

lima puluh Lima

Deff berjalan mendekati Reza sang sutradara. dia merasa tak terima karena putrinya dibentak seperti itu.. "bisa nggak lo nggak usah kasar kayak gitu sama anak kecil. Kecil. Nggak usah teriak-teriak?"Reza menjadi kesal setelah apa yang dilakukan oleh Deff. Menurutnya itu tidak salah. "Lo ngapain hem? Lo mau cari muka sama Pak Yogi?" Reza bertanya karena merasa kalau Deff mencari perhatian dengan bersikap seperti ini. Pria itu bahkan mendorong tubuh deff. Apa yang dilakukan Reza tentu saja memancing emosi Deff. Dia kemudian balikmendorong Reza, Reza menabrak kursi hingga tersungkur dan jatuh. "Gue cuman bilang biasa aja ya! Lo nggak usah berlebihan!!!"Reza mendorong tubuh Deff, kini posisi mereka terbalik. Keduanya terus saja beradu mulut hingga akhirnya saling beradu jotos. Keributan terjadi, sehingga membuat beberapa staf yang lain merasa cemas kemudian berusaha melerai keduanya."Berhenti, tolong jangan buat kegaduhan. anak saya nggak suka kalau kayak gini dia nangis dan ketakuta
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya

lima puluh enam

"Papi," sapa Bebe. "Iya?" "Kenapa Mami sama Om itu?" tanya Bebe bingung. Gadis kecil itu duduk di kursi penumpang, tepat di sebelah Yogi.Saat ini Strawberry bersama Yogi dalam perjalanan menuju apartemen Yogi. Sementara itu, Rei kini berada satu mobil dengan mantan suaminya. Mereka Tengah membicarakan rencana sebelum bertemu dengan Bebe. Rei sudah memantapkan hati kalau dia akan memberitahu kepada Bebe tentang ayah kandungnya."Nanti, biar Mami sendiri yang bilang ke kamu ya." Yogi tentu saja tak bisa mengatakan apa yang sebenarnya. Dia mengerti kalau belum memiliki hak untuk itu."Aku bingung," kata Bebe lagi. "Pokoknya, nanti apapun yang mami bilang kamu harus nurut Ya? Semua yang dibilang Mami, semuanya dikasih tau Mami dan semua yang terjadi itu buat kebaikan Bebe. Ngerti?" Hanya itu kata-kata yang bisa dikatakan oleh Yogi. Setidaknya ia membantu untuk membuat anak cantik itu sedikit mengerti.Bebe menatap dengan tatapan bingung. Karena dia pun merasa selama ini menjadi anak y
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-29
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status