All Chapters of Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda: Chapter 41 - Chapter 50

67 Chapters

tiga puluh enam

Deff bersama dengan Clarissa saat ini tengah makan siang bersama. Sejak tadi, pria itu tak mengatakan sepatah kata pun. Sejujurnya itu membuat Clarissa menjadi sedikit bingung, karena tadi Deff mengatakan kalau ia ingin menceritakan sesuatu."Sebenarnya, ngapain sih lo ngajakin gue ke sini siang-siang gini?" Pertanyaan dari Clarissa membuat Deff menoleh, sedikit terkejut karena sejak tadi pikirannya berkelana entah ke mana."Jujur aja gue nggak tahu, kenapa hari ini bisa ngalamin hal kayak gini." Deff mengatakan itu, sambil mengaduk-aduk kopi, yang sejak tadi sama sekali belum disentuhnya.Clarissa mengerenyitkan kening, dia menatap pada sahabatnya. Dan apa yang dikatakan oleh Deff  membuat dirinya semakin penasaran. "Ada apa sih? Lo jangan bikin gue penasaran deh.""Lo pasti udah tahu, kalau Yogi nggak milih lo, buat jadi brand ambassador produk terbarunya."Clarissa anggukan kepala,  menyeruput Red Velvet frappucino yang tadi
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

tiga puluh delapan

Deff berjalan menuju apartemennya setelah dia bertemu dengan Clarissa tadi. Di dalam pikirannya ia masih terbayang bagaimana pertemuannya tadi dengan sang mantan istri. Tentu saja, pertemuan itu sangat berkesan. Dan berhasil membuat perasaannya berantakan. Sesekali helaan napas berat terdengar dari bibirnya. Mencoba mengatur emosi, meskipun rasanya cukup sulit. Karena sejak tadi ia masih terus aja memikirkan perkara Rei dan juga Bebe."Pacar? Pak Yogi?" gumam Deff. Pria itu memikirkan tentang desas-desus yang terdengar di kalangan karyawan. Mereka mengatakan kalau Rei adalah kekasih Yogi.Seharusnya itu bukan masalah untuknya. Apalagi mereka berdua sudah bercerai kan? Namun mengapa pikiran Deff terus saja mempermasalahkan hubungan itu?Dia membuka pintu, tercium aroma masakan dari dalam. Pria itu mendengkus, hal yang biasanya dia sukai, kini rasanya malah menjadi beban untuknya. "Welcome Baby!" seru seorang wanita dari dapur. "Hai!" seru Deff sambil melangkahkan kaki masuk ke dala
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

tiga puluh sembilan

Deff berjalan menuju apartemennya setelah dia bertemu dengan Clarissa tadi. Di dalam pikirannya ia masih terbayang bagaimana pertemuannya tadi dengan sang mantan istri. Tentu saja, pertemuan itu sangat berkesan. Dan berhasil membuat perasaannya berantakan. Sesekali helaan napas berat terdengar dari bibirnya. Mencoba mengatur emosi, meskipun rasanya cukup sulit. Karena sejak tadi ia masih terus aja memikirkan perkara Rei dan juga Bebe."Pacar? Pak Yogi?" gumam Deff. Pria itu memikirkan tentang desas-desus yang terdengar di kalangan karyawan. Mereka mengatakan kalau Rei adalah kekasih Yogi.Seharusnya itu bukan masalah untuknya. Apalagi mereka berdua sudah bercerai kan? Namun mengapa pikiran Deff terus saja mempermasalahkan hubungan itu?Dia membuka pintu, tercium aroma masakan dari dalam. Pria itu mendengkus, hal yang biasanya dia sukai, kini rasanya malah menjadi beban untuknya. "Welcome Baby!" seru seorang wanita dari dapur. "Hai!" seru Deff sambil melangkahkan kaki masuk ke dala
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

empat puluh

Yogi malam ini belum bisa terlelap. Alasannya, karena tiba-tiba begitu rindu pada Rei. Biasanya dia bisa datang ke club, berpura-pura memesan room. Setidaknya ada sedikit pembicaraan diantara mereka berdua. Pria itu kemudian berjalan ke nakas, memgambil ponsel miliknya. Ia duduk, menepuk-nepuk ponsel di tangannya. Ragu, takut menggangu istirahat malam wanita pujaannya. "Ganggu enggak ya? Udah jam dua belas," kata Yogi bernarasi. "Chat dulu? Tapi mau denger suara dia. Argh!" Yogi mengacak rambutnya, jadi bingung sendiri. "Langsung telepon aja kan?" Jadi gila sendiri, Yogi terus saja mengomentari apa yang akan dia lakukan. Akhirnya setelah pergumulan dalam hati dan pikirannya, ia menghubungi Rei. Karena merasa tak sanggup lagi untuk menahan keinginannya mendengar suara wanita itu. Yogi menunggu cukup lama."Telepon siapa sih?" Dia bergumam pada diri sendiri setelah mendapat pemberitahuan Kalau panggilan sedang berada di sambungan lain. Pria itu terpaksa menghubungi beberapa kali Sa
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

empat puluh satu

Pagi ini Yogi sudah bersiap untuk ke kantor. Rencanakan ia akan menjemput Rei untuk membicarakan mengenai konsep pemotretan. Selesai menyiapkan diri, dia segera berjalan turun menuju ruang makan. Di sana sudah tersaji sarapan pagi sesuai dengan menu yang sudah di siapka. Menu sarapan pagi, makan siang ataupun makan malam, memang sudah disusun oleh ahli gizi yang ditunjuk oleh Yesi. Dia ingin putra semata wayangnya tetap sehat meskipun dirinya tak mendampingi. Jadi menunjuk seorang ahli gizi untuk menjamin kebutuhan nutrisi bagi Yogi.Saat berada di ruang makan, tiba-tiba saja ponselnya berdering dan itu adalah panggilan dari sang mama. "Ya Ma?" Yogi menyapa sambil meletakkan sendok dan garpunya."Morning sayang. Gimana? Kerjaan kamu lancar di sana?""Lancar, aku juga nunjuk Rei untuk jadi model produk terbaru. Jadi, aku akan ada banyak waktu untuk sama-sama dia. Aku mau nikah Ma.""Ya nikah lah, kamu kan udah ada pasangannya. Kamu nunjuk Rei jadi model? Dia mau?""Iya, aku yakin Mam
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

empat puluh dua

Yogi berjalan di lorong rumah sakit bersama Ratih yang ia pegangi karena tubuhnya yang lemas setelah mendengar kabar yang disampaikan oleh Indah. Bram di depan bersama Indah berjalan sebagai pemandu. Rei tak menemukan ponsel miliknya, jadi ia menghubungi Indah meminta sahabatnya itu untuk ke rumahnya dan memberi kabar mengenai kecelakaan yang ia alami. Beruntung dirinya masih diberi keselamatan, hanya luka-luka dan memar di beberapa bagian tubuh. Semua karena ia terpaksa membanting stir ke kiri, terjatuh di selokan kering. Rei kini rebah di tempat tidur, wajahnya luka, tangan dan kakinya juga beberapa tempat di plester beberapa terlihat jelas lukanya. Tadi, Indah yang memintanya untuk tetap di rumah sakit sampai dia datang. "Ya ampun bep!" Seru indah saat berjalan masuk.le dalam. Melihat wajah Rei yang penuh luka. Indah, Bram setengah berlari mendekat. Mereka terkejut melihat keadaan Rei. Di belakangnya ada Yogi dan Ratih yang berjalan mendekat dengan perlahan karena kondisi Ratih
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

empat puluh tiga

Rei mempertimbangkan siapa yang bisa menjemput Bebe dan memberitahu sang putri dengan kondisinya saat ini. Si cantik Bebe pasti akan menangis ketika ia mengetahui keadaan Rei. Harus ada yang memberitahu sebelum Bebe datang ke rumah sakit. "Kayaknya aku terpaksa minta tolong kamu deh Mas," kata Rei. "Apa? Mau minta tolong apa?" Yogi tentu saja tak keberatan. Apapun, selagi bisa ia lakukan. "Jemput Bebe sama Indah. Minta tolong buat kasih tau dia dulu sebelum sampai sini. Aku nanti hubungi wali kelasnya Bebe, kalau ada yang mau jemput. Bisa bep?" Rei bertanya pada Indah. "Bisa, cuma gue langsung balik ya, habis jemput Bebe." Indah tak bisa terlalu lama meninggalkan kedua putrinya. Karena ini setelah menjemput Bebe, ia merasa harus segera kembali ke rumah. "Iya bep, lagian enggak mungkin Lo ninggalin Zha sama Zhi sendiri di rumah."Saat sedang membicarakan hal ini tiba-tiba saja pintu di ketuk. Apa yang terjadi membuat semua orang menoleh ke arah pintu. Bram mempersilahkan masuk, pi
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

empat puluh empat

Indah sudah pulang menyisakan Yogi dan Bebe yang terus meneteskan air mata. Yogi memerhatikan, iba saat melihat anak itu. Ia lalu menepikan mobil. Yogi ingin berbicara dengan Bebe. Ia juga akan merasa iba pada Rei jika ia harus melihat putrinya yang menangis. Yogi mendekatkan tubuh, membelai rambut Bebe. "Bebe, tadi kan Tante Indah udah bilang mami enggak apa apa." "Tapi air mata Bebe enggak mau berhenti keluar." Anak itu berkata sambil menghapus air mata yang menetes di wajahnya."Iya, tapi Bebe tenang ya. Mami enggak apa apa sayang." Yogi coba menenangkan dengan membelai lembut wajah Bebe. Strawberry menatap Yogi kemudian menganggukkan kepala. "Tapi air mata Bebe engga mau berhenti keluar papi.""Hmm, gimana kalau Bebe kasih mami sesuatu? Siapa tau mami sehat nanti dapat gift dari Bebe?Bebe mau beli sesuatu dulu nggak buat mami?" Yogi mencoba untuk menawarkan, barangkali Strawberry ingin memberikan sesuatu untuk sang ibu.Bebe terdiam sejenak Mama memikirkan apa yang mungkin bisa
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

empat puluh lima

"Jadi kamu sekarang main rahasia sama aku?" Kanaya kesal karena merasa Deff tak lagi terbuka padanya.Keduanya kini berada di apartemen. Deff sengaja mau ngajak kekasihnya itu untuk kembali. Karena wajah kan ayah terus aja muram Setelah dia mengetahui kalau Deff bekerjasama dengan Rei, atas terkaannya sendiri. "Siapa yang mau main rahasia-rahasiaan sih? Ini tuh baru banget kejadian, dan aku belum sempat ngomong ke kamu. Aku harus cari mood kamu bagus dulu baru bisa ngomong," kata Deff beralasan. "Kamu yang ngajak dia kerja sama bareng? Nggak ada cewek lain yang lebih cantik yang bisa kamu aja kerja sama? Kenapa harus dia sih?!" Kanaya terus aja marah dan kesal. Merasa tak suka jika sang kekasih harus bekerja sama dengan mantan istri."Kejadian hanya itu baru banget, ngapain sih aku bohong sama kamu. Pertama kali kamu datang ke sini tempo hari. Itu pertama kalinya aku tahu kalau aku sama Rei harus ada dalam project bareng." "Kenapa kamu bisa satu project sama dia?" Kanaya bertanya
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

empat puluh enam

Mobil Yogi berhenti tepat di depan pintu kantor. Sopirnya turun, kemudian mengeluarkan kursi roda dan meletakkan di samping pintu penumpang di belakang. Pintu penumpang terbuka, terlihat Rei yang duduk di sana. Yogi juga sudah turun, dia lalu membantu kekasihnya untuk duduk di kursi roda"Makasih Mas," ucap Rei. "Sama-sama."Sementara itu dari dalam terlihat Deff. Pria itu baru juga tiba. kemudian pemandangan yang dia lihat di depan pintu masuk, menarik atensi dan membuat langkahnya terhenti. Dia bakal sempat melangkahkan kakinya, berniat untuk menghampiri Rei. Hanya saja terhenti, ketika dia melihat Yogi yang berjalan keluar dari dalam mobil.Deff hanya memperhatikan keduanya masuk ke dalam kantor. Yogi mendorong kursi roda sementara Rei duduk di sana. Hal itu jelas menarik perhatian yang lain, terutama Deff. Di dalam hatinya muncul begitu banyak pertanyaan tentang apa yang terjadi pada mantan istrinya itu."Hari ini kita jadi pemotretan Pak?" Itu adalah pertanyaan yang terlontar
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status