Share

dua puluh satu

Penulis: Reistya
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-17 23:23:59

"Mami di sini!" Bebe segera berteriak ketika dia melihat Yogi yang tengah terduduk di sebuah kursi taman tak jauh dari rumah hantu.

Yogi memiliki asma dan tiba-tiba saja kambuh setelah ia keluar dari rumah hantu tadi. Rasanya seperti kekurangan oksigen, ia memutuskan untuk duduk di kursi. Sementara memilih tak peduli saat Rei dan juga yang lain melangkahkan kakinya untuk menuju ke wahana lain.

"Papi nggak apa-apa? Papi kenapa?" Bebe bertanya karena ia merasa cemas dengan Yogi. Anak itu duduk di samping Yogi, kemudian menepuk-nepuk punggung Yogi yang terduduk lemas.

Yogi tersenyum, dia senang sekali mendapat perhatian seperti itu dari strawberry. "Papi nggak apa-apa sayang, cuman Papi ada asma dan tadi kambuh habis keluar dari ruangan itu."

Saat itu Rei dan juga Tedi berlari menghampiri. Mereka juga cemas dengan keadaan Yogi.

"Kamu nggak apa-apa kan pak?" Rei bertanya pada Yogi. Wanita itu kemudian duduk di samping Yogi, dia menyentuhkan k pria itu, dan juga membuka kancing kemeja
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh empat

    Yogi pagi ini sudah terbangun, ia baru saja selesai mandi kemudian berjalan turun ke ruang makan sambil mengeringkan rambutnya. Hari ini rasanya malas sekali untuk berkegiatan, jadi bangun sedikit lebih siang daripada biasanya. Di ruang makan sudah ada sang ibu yang tengah membaca artikel dari ponsel, seraya menikmati secangkir teh yang dia buat sendiri tadi. Yogi berjalan mendekat, lalu mencium pipi sang ibu. "Yang lain pada ke mana Mi?" "Kakak-kakak kamu lagi jalan-jalan pagi. Tadi pada minta makan McD." Yogi anggukan kepala, kemudian duduk di meja makan dan mulai menyantap sarapan paginya. Di meja makan sudah tersaji omelette, tumis sayur, nasi goreng singapura, dan juga kerupuk udang. Seorang pelayan mendekat mencoba menawarkan minuman apa yang diinginkan oleh Yogi. "Mau minum apa Pak?" "Tolong air putih anget aja Mbak." "Baik." Pelayan tersebut kemudian kembali ke dapur untuk mengambilkan air putih hangat permintaan tuannya. "Jadi mana perempuan yang kamu sukain itu? Mam

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh tiga

    "Mas Jun?" Pria berlesung pipi itu, berdiri di depan rumah sang adik sambil membawa boneka beruang yang memeluk beberapa buah coklat. Jun tersenyum, kemudian membuka lebar tangannya. Rei menghambur dan memeluk sang kakak, tentu ia merasa rindu karena sudah lama sekali tak bertemu. "Betah ya kamu, diam-diam gini?" Jun bertanya pada adik perempuannya. Rei tak menjawab pertanyaan sang kakak dia hanya nyengir. Jun mengacak rambut adiknya itu. Keakraban keduanya membuat Bebe merasa bingung. Gadis kecil itu menggoyang-goyangkan ujung pakaian yang dikenakan oleh sang mami. Jun memerhatikan tingkah Bebe, sementara Rei mendekatkan putrinya kepada sang kakak. Jun begitu antusias melihat Strawberry. Pria itu sudah 4 tahun menikah dan sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan. Jun merendahkan tubuhnya, kemudian memberikan boneka beruang memeluk coklat itu kepada Bebe. "Ini buat Bebe," kata Jun. Sebelum menerima apa yang diberikan oleh Jun, gadis kecil itu menatap kepada Rei meminta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh dua

    Sementara itu di luar rumah Rei ada sebuah mobil yang sedang berhenti. Dan itu adalah Jun yang tengah mengawasi sang adik. Sebenarnya hari ini ia berniat untuk bertemu langsung, hanya saja sepertinya Rei sedang didatangi beberapa tamu jadi dia memilih untuk melihat dari luar saja. "Itu bukannya Pak Yogi sama Pak Tedi ya pak?" Sopir di kursi depan bertanya kepada Jun. karena mereka cukup akrab dan memiliki kerjasama dengan Jun. Jun melakukan kepalanya. "Saya nggak nyangka kalau mereka ternyata bertiga saling mengenal satu sama lain." "Sepertinya hubungan mereka itu masih baru deh Pak. Karena waktu saya ikut terakhir kali mereka nggak pernah kelihatan kecuali pak Tedi memang sering mampir ke klub." *Kalau gitu kita pulang aja. Kita ke sini lagi besok." Jun bertitah dia merasa lebih baik untuk kembali ke rumah. "Baik Pak." Mobil kemudian berputar arah, untuk segera mengantarkan Jun kembali ke apartemen. Sementara itu kini Tedi, Yogi dan juga Rei sama-sama berada di meja makan.

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-18
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh lima

    "Belum dalam waktu dekat Mi." Yogi menyela takut kalau Rei yang menjawab lebih dulu. "Ya, padahal Mami kan maunya kalian itu bisa menikah dalam waktu dekat. Lagian, apa sih yang mau ditunggu lagi?" Yesi bertanya."Tapi Bu —" "Pokoknya Mami tenang aja. Nanti aku bakal segera berusaha untuk nikah sama Rei." Yogi mengucapkan janji itu kepada sang Ibu. Karena dia tak ingin Yesi terlalu banyak bertanya.Setelah bertemu dan mengobrol beberapa saat. Kemudian, Yogi membawa sang Ibu segera kembali ke rumah. Tadi Rei menawarkan makan siang. hanya saja Yogi masih takut, kalau nanti Rei malah menolaknya dan itu akan membuat sang Ibu kembali berpikir kalau dia adalah seorang gay. "Anaknya Rei itu pinter banget ya? Udah manggil kamu papi juga?" Tanya Yesi yang kini dalam perjalanan pulang bersama dengan sang putra. "Iya aku memang minta dia manggil aku papi Mam. Bebe itu juga pinter banget. Makannya juga gampang. Dibeliin nasi Padang aja udah lahap banget. " Yogi memuji dia ingat kejadian te

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh enam

    "Morning sayang." Ratih menyapa. Sambil berjalan mendekat kemudian mencium pipi sang suami. "Kenapa kamu?" Bram bertanya karena bingung dengan sikap sang istri.Pagi-pagi sekali Ratih sudah terbangun dan menyiapkan sarapan pagi untuk sang suami. Senang ketika mendapatkan kabar dari Jun kalau dia sudah bertemu dengan Rei. Senyum sumringah sejak tadi ditunjukkan apalagi ketika melihat foto yang dikirimkan oleh Jun ketika putra sulungnya itu memangku Bebe.Setelah merapikan meja makan, dia duduk di samping Bram. Kemudian mengambil ponsel yang ia letakkan di dalam kantong epron. "Lihat deh Pi. Cucu kita cantik banget deh."Sang suami terlihat tidak antusias. Sebenarnya dia melirik dan kemudian tersenyum di sudut bibirnya. "Untung mirip sama anak kita bukan mirip sama bapaknya." Ratih memerhatikan, dan memang beruntung strawberry mirip sekali dengan putrinya saat kecil dulu. "Iya, bener banget untung mirip sama anak kita. Mirip banget sama Rei waktu dia kecil dulu ya Papi?"Bram mengang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh tujuh

    "Lo udah deal sama konsepny. Terus, lo belum deal sama BA kita?" Jimmy bertanya pada Yogi. Semua sudah disetuji hanya saja sang sepupu belum menyetujui tentang brand ambassador. Tentu saja produk baru mereka membutuhkan brand ambassador. Yogi sejak tadi sebenarnya memikirkan siapa yang cocok untuk itu. Hanya saja, ia tak bisa memutuskan. Yogi juga mendadak hilang minat pada Clarissa. Bukan karena apapun, setelah mengetahui sisi lain gadis itu, ia jadi malas. Sete;ah tau kalau Clarissa manja dna hanya menggunakan nama sang ayah untuk pekerjaannya. Yogi hela napas, memejamkan mata. Pria itu berpikir dengan keras. "Gue kayaknya mau pakai Rei buat jadi brans ambass kita.""Rei? Rei, Rei cewek yang lagi lo sukain?"Yogi anggukan kepala. Banyak hal yang sudah ia pertimbangkan. Dan ia yakin untuk meminta Rei sebagai BA-nya."Lo mabuk atau gimana sih?" tanya Jimmy. Jelas menurut Jimmy ini sangat aneh. Entah apa yang ada di dalam pikiran Yogi saat ini. "Dia gemuk," lanjut Jimmy."Iya kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-19
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh delapan

    "oke kok. Kalau emang mau keluar nggak masalah. Lagian, untuk bulan ini kan memang laporan udah selesai semua. Kamu emang harus fokus sama Strawberry sih Kak. Jadi, dia ada yang jaga dan ngawasin. Lingkungan kerja kayak gini nggak bagus buat anak kecil." Wiji mengatakan itu setelah Rey memberitahunya bahwa akan keluar dari klub. Menurut Wiji memang klub tersebut tidak cukup baik lingkungannya untuk Strawberry. Karena anak itu seringkali dibawa ke sana, kurang beristirahat juga, karena musik yang seringkali diputar cukup kencang hingga ke ruang kerja."Aku minta maaf banget ya Kak." Rei sedikit merasa tidak enak karena ia harus keluar secara tiba-tiba."Nggak apa-apa kok Kak. Santai aja, lagian dari lama aku juga udah mikir kalau lingkungan kayak gini nggak bagus buat Bebe."Setelah meminta izin kepada Wiji. Rei kembali berjalan menuju ruangannya di mana di sana ada Milo yang masih mengerjakan beberapa laporan. Rei kemudian berjalan dan duduk di samping sahabatnya itu."Gimana? Boleh

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20
  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   dua puluh sembilan

    "Jadi gimana, oke kan?" Yogi mencoba bertanya lagi karena dari tadi tak ada suara dari Rei.Rei sebenarnya ingin sekali menolak, karena dia masih merasa tak pantas untuk itu. Namun, dia tahu kalau ditolak, Yogi pasti akan menjadi-jadi terlihat dari sikapnya selama ini."Ya udah oke." Rei menjawab pasrah. "Kok ya udah sih? Kamu kelihatannya nggak ikhlas. "Yogi bertanya karena wajah Rei yang terlihat setengah-setengah menerima penawaran darinya itu. Namun, Kalau ditolak juga pasti dia akan terus mengejar sampai Rei setuju."Iya, oke aku setuju Mas." Rei menjawab kemudian dia tersenyum terpaksa. "Kontrak kerjasamanya berapa lama?"Yogi senang mendengar jawaban itu. dengan hal ini juga berarti ia akan lebih banyak menghabiskan waktu dengan wanita yang ia sukai. "Syukurlah kalau gitu. Ya udah, kamu makan dulu, nanti kita jemput Bebe ya?""Kamu udah makan siang belum Mas?" Rei bertanya sambil membuka nasi padang di hadapannya. Sejak tadi perutnya sudah memberontak karena kelaparan."Aku ud

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-20

Bab terbaru

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh tiga

    Yogi kini duduk di meja makan bersama Rei dan juga Bebe. Masakan Rei sudah siap sejak tadi, dan kini waktunya mereka menikmati makan siang. Ketiganya benar-benar terlihat seperti keluarga kecil yang bahagia."Tadi Bebe makan batagor ya?" Yogi bertanya kepada calon putri kecilnya.Bebe menganggukan kepalanya dengan sumringah. dia tersenyum ke arah Yogi. "Iya Papi, tadi Om Tedi beliin aku batagor. Enak banget sama ayam goreng loh."Yogi melirik cemburu ke arah Rei. Melihat itu sang kekasih hanya tertawa terkekeh melihat Yogi yang cemburu."Harusnya tadi pagi Papi ke sini biar kebagian batagor juga."Bebe menganggukan kepalanya setuju. "Gimana kalau besok Papi ke sini? Kita ke taman seperti mami pagi tadi? Ya?* Anak itu begitu bersemangat mengajak Yogi.Baru saja hal itu membuat Yogi senang, dengan segera menganggukkan kepalanya setuju. tentu saja ia akan memastikan kalau besok pagi akan datang ke sini. "Oke, kalau gitu Papi besok pagi ke sini ya? Jadi besok sebelum berangkat sekolah ki

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh dua

    Deff dan Clarissa kini berada di kafe tempat di mana mereka biasa bertemu. Clarissa terlihat antusias, ia bahkan datang tanpa merias wajahnya dan tentu saja Clarissa tetap cantik paripurna. "Ayo buruan cerita. Jangan sia- siakan waktu gue pagi ini karena udah datang ke sini." Clarissa mendesak pada Deff yang masih sibuk meneguk secangkir kopi yang ia pesan. Deff meletakkan kembali cangkirnya, sebelum akhirnya menjawab pertanyaan Clarissa. "Lo tau kan kalau gue itu kerjasama mantan istri gue?" tanya Deff dijawab anggukan kepala oleh Clarissa. "Iya gue tau. Terus terus?" "Kemarin di pemotretan hari terakhir, dia datang bawa Bebe.""HAH?!!" Deff anggukan kepala. "Gue cemburu banget liat Bebe sibuk sama Yogi. Mereka bertiga keliatan banget kayak keluarga. ada rasa enggak terima ngeliat mereka keliatan bahagia sama-sama.""Iya, lo sayang sama Bebe?" tanya Clarissa."Dia itu gue banget, semua tentang Bebe sebagian besar itu duplikasi gue. Sampai gue pulang, itu gue ngerasa kangen bange

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh satu

    Yogi pagi ini masih berada di rumah. Bangun kesiangan karena kelelahan beberapa hari ini. Tubuhnya juga sedikit demam dan flu, jadi ia memilih beristirahat. Setelah bangun dan membersihkan badan, Dia kembali menuju tempat tidur. Mendudukkan bokongnya di sana dan memutuskan untuk segera menghubungi Rei karena kangen. Tak lama sampai akhirnya panggilan diterima."Ya mas?" sapa Rei dari balik telepon. "Kamu lagi ngapain? Udah sarapan atau belum? Bebe udah bangun belum?" Yogi bertanya bertubi-tubi dan itu membuat Rei tertawa dari balik telepon."Kamu tuh, kalau tanya satu-satu gitu loh. ""Iya, aku kan sekalian nanyanya sayang.""Aku tadi udah sarapan. Mas, ternyata di dekat sini itu ada taman, dari taman itu banyak banget tukang jualan. Tadi juga Bebe udah bangun mas. Dibeliin sama Pak Tedi batagor, sama ayam goreng, dia seneng banget." Penjelasan dari Rei membuat Yogi terkejut. "Ada Pak Twledi ke sana? Ngapain dia ke situ? Memang kamu udah kasih tahu dia kalau kamu pindah ke rumah i

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   enam puluh

    Pagi-pagi sekali Rei sudah terbangun saat pulang kemarin dia melihat sebuah taman tak jauh dari rumahnya. Ingin menenangkan diri, ia memutuskan berjalan-jalan sendiri pagi ini. Meskipun harus memakai tongkat, tapi rasanya ia harus keluar untuk menyegarkan pikirannya. Ia berjalan ke luar, tadi sempat berpapasan dengan Bram dan ia sudah meminta izin untuk keluar. Rei lalu melangkahkan kakinya menuju taman, dia bisa melihat ada beberapa orang yang sedang berlarian dan duduk di kursi kursi taman. Taman itu cukup asri, banyak berbungaan di sana. Ada juga sebuah lapangan dengan peralatan olahraga. Bukan hanya itu, di pinggir-pinggir taman ada banyak orang yang berjualan. Rei duduk memerhatikan, ia senang melihat kegiatan pagi yang selalu terlewatkan. Setiap pagi sudah dimulai dengan kesibukan kemudian bekerja. Sekarang ini bisa menikmati pagi seperti ini merupakan sebuah hal yang sangat ia syukuri. "Rei?" Sebuah sapaan terdengar, membuat Rei menoleh ke belakang dan dia mendapati Tedi. "

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh sembilan

    Deff menghentikan mobil, pikirannya tak bisa fokus. Takut hal buruk terjadi, ia memilih untuk berhenti. Pertemuannya tadi dengan Bebe membuat ia jadi merasa jatuh cinta pada putri cantiknya itu. Padahal baru saja berpisah ia sudah merindukan Bebe."Cantik banget kamu Bebe," kata Deff sambil menatap foto Bebe. Tadi saat mereka menghabiskan waktu bersama, Deff banyak mengambil gambar Bebe. Semua hal yang dilakukan Bebe menarik perhatiannya. Ada rasa menyesal yang dalam ia rasakan. Semua tentang Bebe bagai cerminan dirinya. Bebe suka semua makanan yang mengandung strawberry, sama seperti dirinya. Bahkan Bebe juga lebih aktif menggunakan tangan kiri persisi sepertinya. Menulis juga menggunakan tangan kiri. Wajah Bebe pun mirip sekali, hanya bentuk wajah Bebe yang bulat seperti sang ibu.Kini ia menatap foto Rei yang sedang menyuapi Bebe. Deff tersenyum sendiri. Katakan saja ia gila, tapi ini membuat ia merasa tenang dan senang. Pria itu hela napas kemudian menyandarkan tubuhnya, memejamk

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh delapan

    Bebe tidur di belakang mobil. Tadi menghabiskan waktu cukup lama bersama sang ayah di apartemen Yogi. Kini dia dalam perjalanan pulang bersama Yogi dan Rei.Rei hanya tadi banyak diam. Jujur saja, memang ia membayangkan suatu saat akan memperkenalkan mantan suaminya kepada putri kecilnya. Jujur, rasanya senang karena bisa menuntaskan niatnya itu. Tapi ia takut dengan reaksi putrinya keesokan hari, atau hari-hari setelahnya.Yogi menangkap kegelisahan itu, kemudian menggenggam tangan Rei. "Kamu kenapa? Kenapa dari tadi bengong aja?""Aku senang melihat anak aku bisa ketemu sama ayah kandungnya. Tapi di sisi lain, aku juga mikir Gimana reaksi dia besok, atau lusa, atau besoknya lagi.""Jangan terlalu mikirin hal yang belum terjadi. kita jalanin aja semuanya. Ya?"Rei menoleh pada Yogi, jujur ia sangat berterima kasih dengan apa yang telah Yogi lakukan. Pria itu banyak sekali memberikan bantuan dalam hidupnya. "Aku makasih banyak sama kamu Mas.""Ssst, Kamu jangan ngomong kayak gitu. Ple

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh tujuh

    Bebe menatap bingung, kini ia dihadapankan pada Deff. Rei jelas mengerti kebingungan yang dirasakan putrinya ia memeluk Bebe. Tangan mungil Bebe juga sejak tadi genggam tangan Yogi. "Mungkin lebih baik kalau Pak Yogi enggak ikut campur." Deff merasa kalah, ia cemburu. "Mas Yogi di sini," kata Rei menekankan. Tangannya juga menggenggam tangan Yogi. Yogi senanb dipertahankan, ia mengerti mungkin Rei merasa tak nyaman jika harus berbicara dengan Deff tanpa kehadirannya. "Oke aku di sini," kata Yogi sambil kemudian kecup tangan Rei yang menggenggam tangannya. Hal itu jelas membuat Deff merasa kesal. hanya saja dia mencoba menutupi rasanya sejak tadi. Kini pria itu menatap kepada putrinya, Strawberry sedang duduk, menatap bingung dengan apa yang terjadi sejak tadi."Kayaknya kamu harus segera ngomong. Soalnya keliatannya Strawberry juga udah nggak nyaman." Deff mengatakan karena dia merasa kalau Rei terlalu menunda-nunda.Rei menatap ke arah sang putri yang sejak tadi menatap ke arah D

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh enam

    "Papi," sapa Bebe. "Iya?" "Kenapa Mami sama Om itu?" tanya Bebe bingung. Gadis kecil itu duduk di kursi penumpang, tepat di sebelah Yogi.Saat ini Strawberry bersama Yogi dalam perjalanan menuju apartemen Yogi. Sementara itu, Rei kini berada satu mobil dengan mantan suaminya. Mereka Tengah membicarakan rencana sebelum bertemu dengan Bebe. Rei sudah memantapkan hati kalau dia akan memberitahu kepada Bebe tentang ayah kandungnya."Nanti, biar Mami sendiri yang bilang ke kamu ya." Yogi tentu saja tak bisa mengatakan apa yang sebenarnya. Dia mengerti kalau belum memiliki hak untuk itu."Aku bingung," kata Bebe lagi. "Pokoknya, nanti apapun yang mami bilang kamu harus nurut Ya? Semua yang dibilang Mami, semuanya dikasih tau Mami dan semua yang terjadi itu buat kebaikan Bebe. Ngerti?" Hanya itu kata-kata yang bisa dikatakan oleh Yogi. Setidaknya ia membantu untuk membuat anak cantik itu sedikit mengerti.Bebe menatap dengan tatapan bingung. Karena dia pun merasa selama ini menjadi anak y

  • Malam Pertama Perjaka dan Janda Muda   lima puluh Lima

    Deff berjalan mendekati Reza sang sutradara. dia merasa tak terima karena putrinya dibentak seperti itu.. "bisa nggak lo nggak usah kasar kayak gitu sama anak kecil. Kecil. Nggak usah teriak-teriak?"Reza menjadi kesal setelah apa yang dilakukan oleh Deff. Menurutnya itu tidak salah. "Lo ngapain hem? Lo mau cari muka sama Pak Yogi?" Reza bertanya karena merasa kalau Deff mencari perhatian dengan bersikap seperti ini. Pria itu bahkan mendorong tubuh deff. Apa yang dilakukan Reza tentu saja memancing emosi Deff. Dia kemudian balikmendorong Reza, Reza menabrak kursi hingga tersungkur dan jatuh. "Gue cuman bilang biasa aja ya! Lo nggak usah berlebihan!!!"Reza mendorong tubuh Deff, kini posisi mereka terbalik. Keduanya terus saja beradu mulut hingga akhirnya saling beradu jotos. Keributan terjadi, sehingga membuat beberapa staf yang lain merasa cemas kemudian berusaha melerai keduanya."Berhenti, tolong jangan buat kegaduhan. anak saya nggak suka kalau kayak gini dia nangis dan ketakuta

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status