All Chapters of Dikhianati Sang Kurir, Diratukan Sang Dokter: Chapter 41 - Chapter 50

62 Chapters

Dilema Sang Dokter

POV Adrian perasaanku kacau, bingung harus bagaimana menghadapinya. Papa yang selama ini aku hormati dan banggakan ternyata tega berselingkuh bahkan hingga memiliki anak. Mama dan aku merasakan hal yang sama. Hancur, tak tersisa. Ribuan kekecewaan terasa menusuk di dadaku. Apalagi anak hasil perselingkuhan Papa ternyata adalah mantan suami calon istriku, Anna. Lelaki yang begitu aku benci karena telah menyakitiku ternyata adalah saudaraku sendiri. Aku tak sanggup lagi menghadapi semua ini, terlebih hasil tes DNA menunjukkan bahwa Arka adalah anak biologis papaku. Hasil itu tidak ku berikan pada mama sebab kondisi kejiwaannya mulai terganggu sejak perselingkuhan papa. Kini aku mulai semakin berjarak dengan Anna, bukannya rasa cintaku memudar tapi aku merasa tidak pantas untuknya. Arka yang telah menyakitinya ternyata adalah adikku sehingga aku juga takut kelak akan menyakitinya. Kini hidupku hanya seputar aku dan mamaku yang semakin menunjukkan tanda-tanda depresi."Mas Adrian, ken
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Salah Siapa

POV Anna Aku merasa hubunganku dengan Mas Adrian sedang di ujung tanduk. Tidak ada lagi pesan atau telepon mesra yang biasanya ku terima di setiap hari. Semua berawal sejak rahasia keluarganya terbongkar di depanku.Peristiwa naas itu terjadi saat kami memutuskan untuk membicarakan rencana pertunangan kami di depan dua keluarga besar. Hatinya yang deg-degan sebab dilanda kecemasan seketika itu bergemuruh jiwa sebab kedatangan mantan mertuaku, Ayu.Awalnya ia hendak mendesakku kembali untuk mempertemukannya dengan Arka, anak lelaki semata wayang yang sangat ia cintai. Ia tidak sendiri sebab membawa perempuan kampung yang ternyata adalah mantan pacar dari Arka yang tengah hamil besar.Seketika itu hatiku rasanya sakit, sakit bukan karena cemburu tapi kasihan pada wanita bodoh yang mau dihamili tanpa ikatan pernikahan. Aku hanya bersedih atas nama sesama wanita. Namun, bukan hanya itu kekacauan yang dibuat mantan ibu mertuaku. Ia juga bersikeras meminta pengakuan Pak Andrew, Papa Adrian
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Pertemuan Tak Sengaja

"Arini, ayo kita nonton," ajak Anna sambil membawa makanan yang sudah dibelinya, popcorn dan segelas es teh. "Bunda, aku masih kangen sama Om ...." rengek Arini seolah enggan melepas tangan sang dokter. "Arini!" bentak Anna membuat seluruh pengunjung melihat mereka. Arini yang ketakutan hanya bisa cemberut sambil melirik ke arah Dokter Adrian, tangan kecilnya perlahan melepas tangan pria yang sudah dianggap seperti ayahnya sendiri. Anna segera menarik tangan kecil Arini dan menggiringnya menuju ke ruang bioskop yang akan segera menayangkan film yang sudah mereka beli tiketnya. "Apakah kamu mengenal mereka?" tanya dokter Alda yang merasa penasaran."Iya, mereka adalah orang yang pernah mengisi hidupku tapi karena suatu hal, aku nggak bisa mempertahankan mereka," sahut Adrian dengan wajah sedih.Dalam perjalanan pulang tak ada percakapan antara Alda dan Adrian, mereka seolah tenggelam dalam pikiran masing-masing. Akhirnya Alda mencoba membuka pembicaraan."Apakah aku hadir di wa
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Kekecewaan Mendalam

POV AnnaAku menyadari telah melakukan kesalahan besar. Membentak Arini sama saja dengan menghendakinya jadi anak yang semakin susah diatur. Mungkin semua ini adalah salahku karena aku terlalu memanjakannya, Aku hanya tak ingin dia kecewa, pikirku.Anak yang lucu menggemaskan sejak tadi hanya duduk dengan muka cemberut. Aku paham jika anakku sangat menyayangi Adrian seperti ayahnya tapi hal yang tidak anakku sadari adalah, dokter itu sudah berubah, hatinya tidak selembut saat pertama dia nyatakan cinta.Wajah perempuan itu masih terbayang dibenakku. Betapa mereka terlihat bahagia satu sama lain. Mengapa sebegitu mudahnya kamu melepaskanku, Mas? Bukankah kamu sudah berjanji akan membangun istana kita berdua di mana aku adalah ratumu? sungguh hatiku sakit dipaksa menerima kenyataan ini.Kegelisahanku sepertinya dibaca oleh ibuku, ia sudah seperti belahan jiwa yang selalu memahami apa yang menjadi beban pikiranku. Dengan mata berkaca-kaca, aku menceritakan kisahku yang kandas bersama Adr
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Ketahuan Selingkuh

Arka mulai curiga, hampir tiap hari sang istri selalu pulang terlambat. Asih kerapkali beralasan mencari uang tambahan untuk menghidupi keluarga sebab penghasilan Arka tak pernah bisa mencukupi kebutuhan keluarganya. Suatu ketika perasaan Arka tidak nyaman, ia memutuskan untuk membuntuti ke mana sang istri pergi. Jantungnya berdegup kencang seolah tak mampu menahan keresahan hati. Ia melajukan motor bututnya secara perlahan sambil mengawasi sang istri yang menaiki taksi. Taksi itu berhenti di sebuah kos-kosan elit, Asih yang memakai baju seksi seperti biasanya hanya melambaikan tangan pada penjaga kos, seolah mereka sudah saling kenal. Arka berpikir keras agar bisa masuk ke kosan itu tanpa menimbulkan kecurigaan. "Permisi Pak, apakah benar tempat ini adalah kos-kosan dan masih ada kamar kosong nggak?" tanya Arka yang terlihat seperti orang yang mencari kosan. Penjaga kos melihat Arka dari atas hingga bawah, menyadari diremehkan, ia segera berkilah agar ucapannya dapat di percaya.
last updateLast Updated : 2025-03-11
Read more

Karma Berlaku

Arka memutuskan untuk pergi dari tempat itu, hatinya tercabik-cabik, luluh lantah melihat Asih, istri yang begitu dicintai tega berselingkuh di depan matanya. Penjaga kos terus memanggilnya sebab Arka masih membawa kunci kamar yang tadi dipinjamkan. Ia melempar kunci berbentuk card padanya, kesal. Pria patah hati itu bergegas mengendarai motor butut, satu-satunya yang ia miliki, buah dari kerja kerasnya. Seketika itu, ia teringat akan kesalahannya di masa lalu. Bagaimana berengseknya dia yang tega mengkhianati Anna dan Clara, belum termasuk yang dilakukan pada Ningsih. Ia kembali merenung dalam panasnya udara di kota kecil, asap debu jalanan, ramainya orang lalu-lalang tak mampu menepis rasa sepi dan sakit hati. Arka mengendarai motor dengan tatapan kosong, untungnya nasib baik masih bersamanya hingga ia sampai di rumah meski terlihat tak punya semangat hidup lagi. "Ayah, kok sudah pulang? Bukankah ini masing siang?" sapa putri kecilnya, Aruna yang dipaksa dewasa oleh keadaan.
last updateLast Updated : 2025-03-15
Read more

Sebuah Kesempatan

Semua orang terlihat cemas melihat kondisi sang nenek yang terus mengejang, kondisi lumpuh separuh badan membuatnya terlihat semakin mengenaskan. Asih tak henti-hentinya menyesali perbuatan yang hampir mengancam nyawa sang ibu, matanya terus basah sebab buliran air tanda kesedihan tak henti-hentinya mengalir. "Ibu, maafkan aku, aku bersalah, aku khilaf," ujarnya sambil memegang tangan ibu yang sudah berada di ruang ICU. Suster mengingatkan Asih untuk segera keluar dari ruangan itu, tindakan medis akan segera dilakukan. Arka yang berada di sebelahnya hendak menariknya untuk keluar. Di depan ruang ICU, Arka, Asih dan Aruna tampak khawatir dengan kondisi sang nenek. Mereka mematung dan terdiam tapi dalam hati tak henti-hentinya berdoa demi keselamatannya. "Puas kamu? Membuat ibumu sendiri hampir mati?" ujar Arka yang masih mencoba memendam amarah, meski tangannya sudah mengepal, seperti hendak menghajar seseorang. "Maafkan aku Mas, aku bersalah. Mohon ampuni aku," ujarnya sambi
last updateLast Updated : 2025-03-16
Read more

Terjebak Cinta Palsu

Adrian mengendarai mobil dengan daya fokus yang terus menerus, sesekali dia memijat pelipis kepala yang terasa nyeri. Kepalanya pusing, ia tak menyangka jika kesalahannya berdampak besar dalam hidupnya. "Sus, aku akan memesan taxi online, tolong bawa Mama sampai ke rumah, kepalaku pusing tidak bisa mikir," pinta Adrian lalu mengambil ponsel dari dalam tasnya. "Baik Pak," jawab suster sambil membetulkan posisi tidur majikannya, sang nyonya nampak tertidur pulas dengan posisi menyandar di kursi. Tiga puluh menit kemudian, datanglah taxi online yang telah di pesannya. Adrian menggendong sang mama lalu memasukkan ke dalam mobil itu, kemudian disusul oleh suster yang selalu setia mendampingi. Pria yang sebentar lagi akan menjadi ayah itu bergegas masuk ke dalam mobilnya lalu melaju cepat menuju cafe langganannya. Adrian adalah sosok tertutup yang tidak suka hidup berkelompok. Dulu hidupnya hanya seputar sekolah, kuliah dan pekerjaan. Hal inilah yang menyebakan dia susah dekat den
last updateLast Updated : 2025-03-17
Read more

Terpaksa Berakhir

"Mas, selamat... Sebentar lagi akan menjadi ayah, aku turut berbahagia," ucap Anna dengan terbata-bata mencoba menahan air matanya. Anna membiarkan oleh-oleh yang dibawanya tergeletak di meja begitu saja, ia merasa kehadirannya tak diharapkan. Keberadaan calon istri Adrian tentu lebih penting daripadanya. Ia memilih untuk pulang, menyembunyikan luka. "Anna, tunggu ...!" teriak Adrian sambil berlari mengejarnya, hendak menjelaskan semuanya tapi terlambat sudah. "Apalagi yang mau kamu jelaskan, Mas? Kemarin alasan ingin fokus merawat Mamamu, lalu alasan merasa bersalah atas tindakan Papa dan Arka, apa sekarang juga berasalan kalau kamu nggak sengaja menghamili wanita lain? Aku bukan wanita bodoh, Mas!" bentak Anna sambil menepis tangan Adrian yang mencoba menyentuh bahunya. "Anna, dengarkan aku! Aku hanya mencintaimu saja! Aku dalam kondisi mabuk, hingga tidak sadar menidurinya! Aku minta maaf, itu memang salah tapi tolong beri aku ..." Adrian mencoba menjelaskan duduk perkara y
last updateLast Updated : 2025-03-18
Read more

Mencari Bukti

Adrian yang merasa kesal dengan kehadiran Alda di rumahnya, memutuskan untuk meninggalkannya di ruang tamu. Ia memilih untuk masuk ke dalam kamarnya lalu mengunci pintu.Adrian merebahkan tubuhnya di atas ranjang sambil menatap lampu kamar yang perlahan meredup, seolah memberi tanda bahwa masanya akan habis. Setelah berpikir beberapa saat, ia mulai teringat dengan ucapan papanya saat mereka bertemu di cafe."Sebaik-baiknya laki-laki adalah yang tidak menyakiti perempuan. Tapi jika perempuan itu membuatmu ragu, carilah asal usulnya hingga kamu tidak pernah lagi meragukannya," ujar sang papa dengan makna penuh kebijaksanaan.Adrian segera mengambil ponselnya lalu menghubungi sang papa lagi, berharap pria tua itu bersedia membantunya."Hallo, Adrian, ada apa?" sapa sang papa yang sedang berada di sebuah rumah sakit yang terletak di desa, bergegas untuk pulang ke kosannya."Papa, bantu aku menyelidiki tentang Alda! Bukankah Papa punya teman yang bekerja di kampusku dulu? Seingatku dia ada
last updateLast Updated : 2025-03-19
Read more
PREV
1234567
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status