Home / Romansa / Pembalasan Manis Istri CEO / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Pembalasan Manis Istri CEO: Chapter 11 - Chapter 20

59 Chapters

Jebakan

“Tapi, sepertinya Yavid enggak akan mengizinkan aku keluar rumah.”Wajah Aleya cemberut. Maria berjongkok di hadapan Aleya, kemudian berbisik.“Tuan Yavid tidak akan tahu jika Nyonya hanya sebentar di sana.”Aleya memikirkan sejenak ucapan Maria, walau ragu ia akhirnya setuju dengan saran Maria. Selama beberapa hari ini hatinya selalu tidak tenang. Dengan melukis ia yakin akan mendapatkan ketenangan dan depresi yang ia alami akan berkurang.“Baiklah, kita ke sana, aku akan panggil Rita.” Baru saja Aleya beranjak dari tepi tempat tidur, Maria segera menghentikan langkah Aleya.“Nyonya, jika Rita ikut, maka Tuan Yavid akan tahu. Rita merupakan tangan kanan Tuan Yavid, sepertinya tidak mungkin jika Rita setuju. Sebaiknya Nyonya pergi secara diam-diam.”Aleya terdiam, berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata, “Benar juga, jika Rita ikut maka Yavid akan tahu.” Walau ragu, Aleya tetap mengikuti saran Maria untuk pergi secara diam-diam.Maria mengajak Aleya ke lantai satu melalui jalan khus
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more

Kejamnya Ibu dan Adik Tiri

“Pergi kamu dari sini!”Sentak seorang remaja sambil mendorong tubuh Aleya dengan keras hingga tersungkur. Tangisan Aleya tidak menghentikan kemarahan pengunjung.“Kamu tidak pantas menjadi anggota keluarga Leopard!” seorang wanita paruh baya memakinya.Tidak ada seorangpun yang menolongnya, semua orang membencinya. Perlahan Aleya berdiri dan berjalan tertatih meninggalkan toko lukis yang sebelumnya penuh kenangan manis dan kini berakhir tragis. Air matanya tidak bisa dibendung lagi, kini ia sangat menyesali telah percaya begitu saja kepada Maria.Pelayan itu pergi meninggalkan Aleya di toko tersebut dan membuat dirinya di hina oleh para pengunjung yang telah terpengaruh oleh cerita bohong Belina.Aleya berjalan pelan menuju rumah Yavid, tapi terdengar suara wanita dari belakang. Suara yang sangat ia kenali, Aleya menoleh ke belakang.“Itu dia! di sana!” teriak wanita tersebut.Kedua mata Aleya terbelalak ketika melihat Mila dan Angelina ada di belakangnya. Tanpa pikir panjang Aleya s
last updateLast Updated : 2025-01-12
Read more

Malaikat Penolong

“Aleya! Bertahanlah!”Teriakan itu terasa begitu dekat, sangat jelas terdengar. Mungkinkah itu suara malaikat yang akan membawanya bertemu mendiang ibu kandungnya?Perlahan tapi pasti, tubuh Aleya mulai tenggelam. Kaki dan tangannya sudah lelah meronta menaklukkan air sungai Meruyay. Entah berapa banyak air sungai yang sudah terminum oleh Aleya, kini tubuhnya terasa dingin.Bulir-bulir udara keluar tidak beraturan dari mulut dan hidung Aleya. Kedua matanya mulai terpejam, pasrah kepada nasib yang telah digariskan Tuhan. Beberapa detik kemudian terasa sepasang tangan meraih tubuhnya.“Malaikat telah datang menjemputku,” ujarnya dalam hati sebelum hilang kesadaran.Semuanya menjadi gelap dan dingin.“Aleya!” Sayup-sayup terdengar suara memanggil namanya.Namun semuanya gelap, tidak terlihat apapun. Tiba-tiba rasa hangat menjalar di tubuhnya, mulanya dingin kini perlahan berubah hangat.“Aleya!” suara itu kembali memanggil, tapi kini terdengar lebih jelas.Ada tangan lain yang sedang me
last updateLast Updated : 2025-01-13
Read more

Maria Mata-Mata

“Di mana Maria?”Aleya berharap bisa mendapatkan penjelasan dari pelayan yang sudah menjebaknya.“Maria kini sudah diamankan oleh Tuan. Bukan hal yang sulit bagi kami untuk menangkap Maria,” sahut Rita.Rita beranjak dari tempat duduknya dan membuka gorden, cahaya matahari masuk dan membuat kamar tersebut terang. Aleya menyipitkan kedua matanya dari sinar matahari yang menyapu wajahnya.“Tapi diamankan di mana?”Rita tidak langsung menjawab, ia berjalan membuka gorden yang lain sambil berharap Aleya tidak menunggu jawaban darinya.Namun rupanya Aleya pantang menyerah, ia malah turun dari tempat tidur dan berjalan tertatih menghampiri Rita.“Kenapa kamu tidak mau jawab? Yavid yang menyuruh kamu untuk bungkam?”Rita mematung membelakangi Aleya. Menghela napas panjang dan berusaha tidak memberikan jawaban meskipun ingin sekali ia menjelaskan kepada Aleya kejadian yang sebenarnya.Aleya semakin kesal dengan sikap bungkam yang ditunjukkan Rita. Ia menepuk bahu Rita, tapi wanita berambut pe
last updateLast Updated : 2025-01-14
Read more

Terpaksa Berkhianat

“Anda masih hidup?”Maria ternyata melihat Aleya melompat dari jembatan dan terbawa arus. Kemungkinan kecil untuk bisa selamat. Oleh karena itu ia merasa bersalah ketika di tangkap dan mengira jika Aleya sudah meninggal tenggelam, sosoknya kini ada di hadapannya membuat Maria mematung.“Kamu berharap aku mati?” Aleya tidak bisa menyembunyikan kemarahannya.Maria menangis kemudian segera bersimpuh memohon pengampunan dari Aleya.“Maafkan saya, Nyonya. Saya terpaksa melakukan ini. Nyonya Angelina berjanji akan memberikan saya seratus juta jika saya membawa Anda ke luar rumah.”Maria menangis berharap Aleya mau memaafkan semua perbuatannya.“Kamu tahu? Karena kamu, aku dibenci oleh orang-orang, bahkan ada yang mendorongku dengan kasar hingga aku terjatuh,” Aleya menatap Maria dengan wajah marah, “kamu tahu? Ibu dan adik tiriku menyakitiku demi mendapatkan tanda tanganku, demi mengambil harta yang ibu wariskan untukku.”Suaranya bergetar, air matanya mengalir membasahi pipi dan melewati l
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more

Tamu Tak Diundang

“Pergi ke kamar sekarang!”Suaranya yang tegas membuat Aleya ketakutan, bahkan Rita tidak berani bersuara. Yavid kemudian mendongakkan dagu Aleya dengan tangan kanannya. Tatapannya begitu tajam sehingga membuat kedua mata Aleya dipejamkan agar tidak melihat tatapan mengerikan dari Yavid.Terkadang Aleya sendiri tidak suka dengan sisi lemahnya, sekalinya ia yakin dengan keberaniannya menghadapi Yavid, semuanya buyar ketika lelaki dingin tersebut ada di hadapannya. Nyalinya kembali menciut, ia merasa konyol.“Jangan pernah bersimpati kepada orang yang telah menyakitimu. Paham!?” seru Yavid, lalu melepaskan tangannya dari dagu Aleya, tapi tidak dengan tatapannya.Aleya mengangguk dengan cepat. Kemudian Yavid hendak berjalan meninggalkan Aleya dan Rita, tiba-tiba Aleya memegang lengan Yavid. Langkahnya seketika berhenti tanpa menoleh ke Aleya.“To-tolong bantu Maria.”Aleya sadar keinginannya membantu Maria pasti akan di tolak mentah-mentah dan memancing amarah Yavid. Oleh karena itu , Al
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Dukungan Terselubung

“Kami mencari Aleya!”Tanpa basa-basi Verrel langsung mengutarakan maksud kedatangannya dengan nada tajam. Belina berdiri di samping Verrel menatap sinis kepada Yavid, sedangkan Jarvis duduk di sofa sebelah kiri Verrel dengan tatapan kesal ke pamannya tersebut.Yavid membenarkan posisi kursi roda Mariam agar berada di hadapan anak, menantu dan cucunya. Mariam seperti penengah di antara kedua anak lelakinya.“Kalian mencari Aleya?” Yavid mendengus dingin, “apakah rumahku terlihat seperti tempat penampungan sampah?”Aleya yang mendengar ucapan Yavid mendadak kesal, “Berarti aku sampah?” Gerutu Aleya.“Nyonya, tolong jangan bersuara,” bisik Rita yang juga mendengarkan percakapan mereka. Aleya menuruti ucapan Rita walau hatinya kesal.Yavid kemudian berjalan ke hadapan Verrel, kini mereka berdua saling berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Yavid memberikan tatapan tajam kepada Verrel, begitupun sebaliknya.“Sejak kapan aku mencampuri urusan kalian?” tanya Yavid dengan nada dingin tan
last updateLast Updated : 2025-01-16
Read more

Rahasia

“Aku tidak peduli dengan masalah kamu.”Yavid mendengus dingin, wajahnya kembali menunjukkan kemarahan kepada Verrel.“Jika kalian melibatkan Ibu lagi dalam masalah kalian, maka semua fasilitas yang kalian nikmati akan aku blokir.” Yavid mengancam, “sebaiknya kalian semua pulang!”Seketika wajah Verrel, Belina dan Jarvis menjadi pucat, ketiganya saling menatap ketakutan.“Ba-baiklah, Kak. Aku rasa Aleya tidak ada di sini, sebaiknya aku membawa Ibu pulang,” ujar Verrel gugup. Ia tidak menyangka jika Yavid akan bereaksi seperti ini.Bahkan Ibunya sendiri tidak bertindak apa-apa terhadap Yavid. Padahal sebelumnya Verrel berharap Mariam bisa membelanya.“Paman, setidaknya dengarkan dulu penjelasan dari kami,” Jarvis mencoba mengambil hati Yavid.Yavid tidak peduli dengan ucapan Jarvis, keponakan yang semasa kecilnya merupakan lelaki lucu dan penurut, sekarang menjadi lelaki yang bersifat buruk mirip seperti kedua orang tuanya.“Apakah aku harus mengulangi kalimatku?”Tatapan Yavid membuat
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Mimpi Menikah

“Selamat. Kalian resmi menjadi pasangan suami istri.”Penghulu menebarkan senyuman terbaiknya kepada Yavid dan Aleya. Kemudian memberikan dokumen pernikahan mereka.Yavid tersenyum senang, bahkan ia menampakkan barisan giginya yang rapi dan putih. Lesung pipinya menambah level ketampanan seorang lelaki berusia empat puluh tahunan tersebut.“Terima kasih.” Seru Yavid sembari menyalami tagan penghulu.Sementara wajah Aleya terlihat cemberut. Pernikahan bukanlah hal yang membahagiakan bagi Aleya, apalagi ini merupakan bagian dari rencana Yavid untuk membalas dendam. Tidak ada cinta di antara mereka.Aleya menghela napas panjang, “Aku menikah dengan keluarga Leopard yang lain. Apakah ini akan menjadi mimpi buruk selanjutnya?” bisik Aleya dalam hatinya.Keduanya keluar dari ruangan penghulu, Aleya berjalan lebih dahulu. Tiba-tiba Yavid memegang tangan Aleya dengan perhatian lengkap dengan senyumnya yang membahayakan jantung setiap wanita.Aleya terperangah dengan sikap Yavid yang tiba-tiba
last updateLast Updated : 2025-01-17
Read more

Resmi Menikah

“Hari ini aku akan menikah untuk kedua kalinya.”Aleya menatap dirinya di cermin. Wanita cantik dengan rambut hitam yang membuat lelaki pasti meliriknya. Terdengar helaan napas panjang, seolah sedang memberikan kekuatan kepada dirinya sendiri untuk melaksanakan pernikahan dengan Yavid.Rita menatap Aleya dengan sendu, seolah ia merasakan kegelisahan dalam hati majikannya. Perlahan Rita menghampiri Aleya.“Tuan sudah menunggu,” ujar Rita dengan nada lembut.Aleya berjalan menuruni anak tangga, kemudian melewati ruang tamu menuju halaman depan rumah. Di sana Yavid sudah menunggu di dalam mobil, sibuk dengan smart phonenya.Aleya terlihat cemberut karena tidak ada Yavid yang menyambut kedatangannya. Lelaki dingin itu sudah duduk di dalam mobil. Rita membukakan pintu mobil untuk Aleya.Aleya duduk di samping Yavid, ia melirik sebentar ke Yavid, lalu memandang lurus ke depan tanpa berkata apa-apa. Aleya tidak berani bicara. Rita duduk di samping Gavin yang mengendarai mobilnya.“Kamu Cant
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status