All Chapters of Kau Campakkan Aku, Kunikahi Komandanmu: Chapter 11 - Chapter 20

50 Chapters

Fitnah

Bening terkejut. Ia diam saja, masih berusaha memproses apa yang dilihatnya saat ini. Benaknya mulai bertanya-tanya, mengapa Kalingga ada di sini? Bukankah pria itu sudah pulang? Namun, segala pertanyaan itu pada akhirnya hanya tersimpan di kepalanya saja. Bening mungkin masih terlalu terkejut dengan kehadiran Kalingga yang tiba-tiba sampai bibirnya hanya bisa mengatup dan tidak mengatakan apa-apa.Sementara Bening hanya bisa berdiri diam, Kalingga dan Wildan justru saling memandang satu sama lain. Ekspresi Kalingga mungkin tampak tenang, jauh lebih tenang daripada Wildan yang terang-terangan menggertakkan giginya karena kesal. Namun, sorot mata tajamnya tampak begitu jelas mengarah kepada Wildan."Ndan, saya minta dengan hormat untuk jangan ikut campur dengan masalah kami," kata Wildan. Ia harus berusaha keras meredam hasratnya untuk berkata kasar di hadapan Kalingga yang jelas-jelas adalah komandannya sendiri.Kalingga melirik Wildan dengan tajam. "Tidak bisa. Apa yang menjadi urusa
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Kamu Harus Tahu

Bening seketika menggeleng ketika mendengar bahwa ia dituduh selingkuh. Lebih buruk lagi, yang menuduh dirinya selingkuh adalah Wildan. Salah apa sebenarnya Bening kepada Wildan hingga pria itu tega memfitnahnya sekejam ini. Sudah ia diputuskan sepihak dengan alasan yang mengawang tidak jelas, kemudian tiba-tiba harus tahu bahwa Wildan ternyata bersama dengan Susan yang jelas-jelas adalah sahabatnya sendiri dan juga tahu hubungan mereka di belakangnya. Seolah kurang dengan semua itu, Wildan masih juga mengada-ada dan mengatakan bahwa Bening selingkuh?! Yang benar saja. "Ibu, itu fitnah. Jangan percaya sama Mas Wildan. Lagian mana mungkin sih aku selingkuh? Mas Wildan yang—""Bening!" potong ibunya. "Fitnah apanya?! Wildan bahkan kirim bukti fotonya ke Ibu. Kamu ketemuan sama laki-laki lain di hotel itu. Udah ngapain aja kalian sampai ketemuan di hotel segala, hah?"Bening mengepalkan telapak tangannya penuh amarah. Ia tidak menyangka Wildan akan bertindak sejauh ini sampai membuat fi
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Curhat ke Mas Kapten

Hah? Bening tidak salah dengar, ‘kan?Kapten Kalingga penyuka sesama jenis?Sebenarnya, hal seperti itu bukan sesuatu yang baru. Bening juga melek dengan informasi yang beredar di semua platform media sosial mengenai fenomena orientasi seksual seperti itu yang semakin buka-bukaan. Di militer yang mayoritas laki-laki, hal semacam itu bisa saja terjadi. Tapi masa iya Kapten Kalingga yang itu ternyata belok? Orientasi seksual memang tidak kasat mata. Ada yang kelihatannya normal-normal saja tapi ternyata belok. Bening juga tahu itu. Namun, ia tetap saja tidak bisa percaya dengan ucapan Wildan. Kalingga itu komandannya Wildan, kalau memang ada isu bahwa Kalingga belok, seharusnya itu juga sudah terdengar sejak lama ‘kan? Maksudnya, selama lima tahun terakhir Bening berpacaran dengan Wildan, pria itu sama sekali tidak pernah menyinggung tentang hal ini. Mengapa tiba-tiba Wildan mengatakan kepada Bening sekarang, di saat mereka sedang bertikai?“Jangan bicara sembarangan ya Mas! Kalau ini
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Akibat Nonton Video

Setelah pergi dari rumah Bening, Wildan kembali melihat ponselnya. Benar dugaannya, berderet-deret panggilan tak terjawab datang dari Susan. Pesan-pesan pun memenuhi ponsel Wildan sampai ia geram sendiri melihatnya. Ia benci diganggu, apalagi ketika dirinya sedang ada urusan penting. Tak lama, sebuah panggilan dari Susan kembali masuk ke nomor Wildan. Ia meremas ponselnya sendiri. Sebenarnya, Wildan enggan menerima panggilan itu. Namun, ia tahu bagaimana watak Susan. Wanita itu tidak akan diam saja ketika Wildan mengabaikannya. Ia tidak pernah menyerah sampai kadang Wildan begitu risih."Ada apa lagi?" tanya Wildan to the point. Ia tidak sedikit pun menunjukkan antusiasme ketika bicara dengan Susan. Benar-benar nada malas seolah ia ingin sekali segera mengakhiri panggilan tersebut. "Aku nggak terima ya kalau kamu mau batalin semuanya! Awas aja kalau kamu berani ngelakuin itu," ancam Susan.Wildan menggertakkan giginya. Ia berusaha tenang. "Mau apa memangnya kamu?""Karir kamu akan b
last updateLast Updated : 2025-01-01
Read more

Bagaimana Kalau Kita Menikah Saja?

Bening akhirnya tersadar bahwa ia keceplosan. Kedua matanya seketika membelalak. Ia yang dari tadi terus bicara sekalian menumpahkan kekesalannya mengenai Wildan juga seketika tutup mulut. Wajahnya pucat pasi. “Bening, kamu bilang apa tadi?” Kalingga mengulang pertanyaannya.Bening menelan ludahnya sendiri dengan susah payah. Ah, sial. Bisa-bisanya ia kelepasan mengatakan tentang hal itu di depan Kalingga sendiri. Ya sebenarnya tidak masalah. Maksudnya, bukan salah Bening juga kalau misalnya Kalingga tahu. Namun, melihat ekspresi Kalingga yang mendadak menggelap itu membuat Bening jadi ketar-ketir.“Maaf, Kapten. Anu… itu… eng…” Sialnya, Bening bingung sendiri harus beralasan apa. Sebenarnya, meskipun ia mau beralasan salah bicara juga kesannya bohong sekali. Bening sudah secara jelas menyebut gossip tentang Kalingga yang belok, memangnya mau pakai alasan apa lagi untuk hal itu?“Dia bilang begitu? Pratu Wildan bilang kalau saya belok? Saya h0m0, begitu?” Bening jadi salah tingkah d
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Selang Kasih Sayang

Sesuai dengan perkataan Kalingga. Bina bisik atau binsik akan dilakukan. Kegiatan itu dimulai ketika masih pagi buta. Matahari bahkan belum benar-benar muncul. Langit masih agak gelap, embun juga masih tebal, membuat hawa pagi hari terasa amat dingin. Dalam kegiatan ini, prajurit dilarang terlambat atau akan dihukum dengan push up 50 kali tanpa rest. Kalingga sudah siap menggenggam selang kasih sayang miliknya. Tangannya juga sudah ia ayun-ayunkan sejak tadi, seolah sedang persiapan untuk menghantam mereka semua dengan selang itu. Kalau nanti ada prajurit yang latihannya tidak maksimal atau kurang semangat, maka siap-siap saja menerima pecutan kasih sayang dari selang keramat itu. Satu per satu prajurit datang dan berbaris. Mata Kalingga mengedar, memperhatikan para anggotanya yang datang dengan napas agak tersengal-sengal. Mereka pasti berlari tergesa-gesa kemari, berusaha menyelamatkan diri sendiri dan tak peduli apakah ada rekannya yang masih ketinggalan atau tidak. “Lima detik!
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Penghinaanmu Tak Akan Kulupakan

Keadaan ibu Bening sudah membaik sekarang. Ia juga sudah bisa beraktivitas seperti biasa. Namun, Bening mencegah ibunya untuk beraktivitas terlalu jauh. Kalau biasanya ibu Bening rajin bersih-bersih dan memasak, kali ini Bening melarangnya. Bening biasa menggantikan ibunya, tetapi memang selayaknya ibu-ibu pada umumnya, mereka seperti tidak puas kalau bukan dikerjakan sendiri. Pagi ini, ibu Bening sudah berkutat di dapur mengupas bawang. Katanya, tiba-tiba saja ingin makan nasi goreng. Bening yang tadi masih di kamar melipat baju-baju kering langsung menghampiri sang ibu.“Ibu mau ngapain?” tanya Bening.“Mau bikin nasi goreng. Ini lagi kupas bawang.”Bening mengernyit. Ia mendekati ibunya. Di wadah plastik kecil sudah ada beberapa butir bawang yang terkupas. “Sini biar Bening aja yang bikinin. Ibu lupa ya sama yang dibilangin sama dokternya? Nggak boleh capek-capek, nanti jantungnya bermasalah lagi.”Ibunya Bening menghela napas panjang. “Cuma bikin nasi goreng aja ya masa capek, N
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Ini akan Jadi Yang Terakhir

Kalingga baru saja selesai mandi ketika pesan dari Bening masuk. Ia keluar dari kamar mandi dengan melingkarkan handuk di pingganya, sementara rambutnya masih basah. Layar ponselnya menyala begitu pesan itu masuk. Kalingga segera mendekati ponselnya dan mengecek siapa yang mengirim pesan.Kernyitan segera tercipta di kening Kalingga saat mengetahui bahwa pesan itu berasal dari Bening. Yang lebih membuat Kalingga heran sebenarnya karena isi pesan tersebut tampak serius. “Hal penting? Memangnya hal penting apa yang mau dia bicarakan?” gumam Kalingga.Karena penasaran dan tampaknya serius, Kalingga segera menghubungi nomor Bening. Benar saja, hanya sesaat setelah nada panggil berbunyi, Bening langsung menerima panggilannya. “Halo, assallammuallaikum,” ucap Bening“Waallaikumsalam,” jawab Kalingga. Ia terdiam. Entah mengapa, Kalingga merasa ada yang berbeda dari suara Bening. “Kapten Kalingga, aku, mm…”“Ada apa? Tolong bicara yang jelas supaya saya paham.”Biasanya, kalau Kalingga mul
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Tak Jadi Bertemu

Bening tersadar. Ketika ia membuka matanya, pemandangan yang ia lihat bukan kafe di gang yang sepi itu lagi, tetapi sebuah ruangan yang ia sinyalir sebagai kamar hotel. Bening sontak bangkit duduk dari posisinya. Kepalanya masih terasa begitu pusing, membuat ia meringis kesakitan karena tiba-tiba langsung duduk.“Ugh…” Bening meremas kepalanya sendiri. Saat itulah, selimut yang sejak tadi menutupi tubuh Bening turun, menampilkan kondisi tubuh Bening yang polos tanpa memakai apapun.Bening membelalak kaget. Ia sontak panik dan menarik selimut hotel itu kembali untuk menutupi badannya. “A-Apa yang terjadi? Kenapa aku…”Bening mulai berusaha menelaah apa saja yang sudah terjadi sebelumnya hingga dirinya bisa sampai pada posisi ini. Sebelumnya, Wildan memaksa Bening untuk bertemu, yang katanya sebagai pertemuan terakhir agar perpisahan mereka tidak meninggalkan kesan buruk satu sama lain. Lalu, Wildan mengirimkan sebuah alamat kafe, di sebuah gang kecil yang lumayan sepi. Wildan datang
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more

Aku Tak Pantas Untukmu

Pagi itu, Bening terbangun seperti biasa dan bersikap seolah-olah tidak ada yang terjadi. Semalaman ia menangis sampai kelelahan dan tertidur sendiri. Bening benar-benar meratapi hidupnya. Setelah menerima panggilan dari Kalingga, Bening semakin merasa sedih. Ia bisa mendengar dengan jelas suara Kalingga yang kecewa. Ia juga merasa bersalah. Jujur saja, Bening ingin sekali bertemu dengan pria itu, tetapi dengan kondisinya yang sudah seperti ini, Bening merasa malu. Ia bahkan merasa tidak mau bertemu dengan siapapun dulu sekarang. Ia merasa jadi manusia paling kotor. Untuk mengalihkan perhatiannya agar tidak teringat dengan kejadian di hotel saat itu, Bening menggunakan waktunya untuk bersih-bersih rumah. Ia biasanya memang bersih-bersih rumah juga karena ibunya tidak boleh terlalu lelah, tetapi kali ini berbeda. Ia membersihkan rumahnya seolah tidak akan ada lagi hari esok. Ketika ibunya keluar dan bersiap hendak pergi ke rumah tetangga, beliau menatap Bening dengan ekspresi bingung
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status