Semua Bab Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO: Bab 51 - Bab 60

205 Bab

51. Tuduhan Noah, Menjatuhkan Martabat Jasmine.

Di dalam mobil Noah, suasana tegang tak terhindarkan. Jasmine duduk di kursi penumpang dengan wajah kesal, menatap ke luar jendela sambil mencoba menahan emosinya. Namun, tak lama kemudian, ia tidak bisa menahan diri lagi.“Kamu kelewatan, Noah!” seru Jasmine, suaranya penuh amarah. “Apa maksudnya tiba-tiba narik aku kayak gitu? Apa yang kamu pikirkan?”Noah tetap diam, fokus pada kemudi dengan ekspresi dingin. Perilakunya semakin membuat Jasmine frustrasi.“Noah! Aku ngomong sama kamu! Apa salah aku sampai kamu mempermalukan aku di depan Pram?” Jasmine melanjutkan dengan nada tinggi.Noah akhirnya menghentikan mobil di pinggir jalan, mendesah pelan sebelum mengambil ponselnya dari dashboard. Ia menyerahkan layar ponselnya ke Jasmine, menunjukkan sebuah pesan anonim yang baru masuk:"Kerabatmu murahan ya, Noah. Setelah sama kamu, dia bisa sama sahabatmu."Jasmine membaca pesan itu dengan ekspresi terkejut. Tubuhnya membeku sejenak sebelum mengembalikan ponsel itu ke Noah.“Ini... ini
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

52. Pergolakan dalam Hati Noah

Jasmine membanting pintu mobil dengan keras, membuat suara nyaring yang langsung menyentak Noah dari lamunannya.”Wanita Gila!” maki Noah, yang mungkin tidak terdengar oleh Jasmine.Tanpa sepatah kata, Jasmine berbalik dan berjalan menjauh dengan langkah cepat, meninggalkan Noah yang masih duduk di kursi kemudi dengan ekspresi sulit dibaca.Noah tidak mencoba mengejar. Ia hanya menatap punggung Jasmine yang semakin jauh, lalu menghela napas panjang. Perasaannya kacau balau. Ia tahu ia telah bertindak kasar, tapi rasa cemburu yang tidak masuk akal tadi membuatnya kehilangan kendali.Tanpa banyak berpikir lagi, Noah menginjak pedal gas, meninggalkan tempat itu dan menuju rumah Zora, istri pertamanya.Di rumah megah milik Zora, suasana tenang dan nyaman menyambut Noah. Namun, pria itu datang dengan wajah kusut, membuat Zora yang sedang duduk di ruang tamu langsung bangkit menyambutnya.“Noah?” panggil Zora lembut. “Kenapa wajahmu kusut begitu? Ada masalah?”Noah tidak menjawab. Ia melepa
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

53. Pergulatan di Hati Jasmine

Di dalam kamar yang temaram, Jasmine duduk di tepi ranjang, menatap kosong ke arah jendela. Suasana malam yang hening hanya diiringi suara angin lembut di luar. Namun, di dalam hatinya, badai kecil berkecamuk.Sikap Noah tadi membuatnya merasa tertekan. Kata-kata pedasnya, tuduhan tanpa dasar, dan sorot mata dingin yang menusuk terus terbayang di benaknya. Ia menggigit bibir bawahnya, berusaha menahan air mata yang hampir jatuh.Tiba-tiba, ingatan tentang Pram kembali menghantui pikirannya. Pernyataan cinta yang tiba-tiba, dan momen ketika Pram hampir menciumnya di dalam mobil. Jasmine menggelengkan kepala, berusaha mengusir bayangan itu.“Kenapa semuanya jadi serumit ini?” gumamnya pelan, hampir seperti bicara pada dirinya sendiri.Jasmine merasa khawatir jika Noah dan Pram sampai bertengkar karena dirinya. Dalam benaknya, ia mencoba mencari jalan keluar dari situasi ini. Ia berpikir, ’Mungkin jika aku menerima Pram, semuanya akan menjadi lebih mudah.’Dengan begitu, Noah bisa kembal
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

54. Kabar yang Menggetarkan Hati

Keesokan paginya, Jasmine bersiap merapikan rumah seperti biasanya. Namun, saat hendak meletakkan gelas di wastafel, kakinya tanpa sengaja menginjak genangan air kecil yang licin.“Astaga!” jerit Jasmine sebelum tubuhnya terhuyung ke belakang dan terjatuh dengan keras.Nikmah, asisten rumah tangga yang sedang berada di dapur, terkejut mendengar suara benda jatuh di ruang tengah. Dengan tergesa-gesa, ia berlari menghampiri Jasmine yang meringis kesakitan di lantai.“Non Jasmine! Ya Allah, kenapa ini? Apa yang sakit?” tanya Nikmah panik sambil mencoba membantu Jasmine bangkit.Jasmine memegang perutnya sambil meringis. “Perutku… rasanya nyeri sekali…” Suaranya lemah, hampir berbisik.Melihat kondisi Jasmine yang tidak baik, Nikmah segera meraih ponselnya dan menghubungi Zora. Dalam nada penuh kepanikan, ia menjelaskan apa yang terjadi.Zora yang sedang di rumah langsung kalang kabut mendengar berita itu. Tanpa pikir panjang, ia mengambil kunci mobil dan bergegas menuju Rafflesia Hill, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

55. Kunjungan yang Tak Terduga

Di ruang rawat yang nyaman, suasana terlihat lebih tenang. Zora duduk di sisi tempat tidur Jasmine dengan wajah ceria, matanya berbinar seolah beban yang ia pikul selama ini hilang begitu saja.“Jasmine, apa yang kamu rasakan selama tiga minggu terakhir?” tanya Zora penuh rasa ingin tahu.Jasmine, yang tadinya berbaring sambil memejamkan mata, membuka matanya perlahan. Ia tersenyum kecil, mencoba menjawab dengan santai. “Hmmm, apa ya? Rasanya campur aduk. Kadang aku kesal tanpa alasan, emosi jadi enggak stabil. Kalau lihat Noah, entah kenapa, aku ingin dimanja, tapi sekaligus juga kesal.”Zora tertawa kecil mendengar penuturan Jasmine. “Kesal kenapa? Apa Noah bikin ulah?”Jasmine menghela napas panjang, lalu melanjutkan, “Bukan itu. Kadang aku enggak tahan sama aroma tubuhnya. Pagi hari, aromanya terasa... menenangkan. Tapi kalau dia pulang kerja, sudah bercampur dengan wangi parfum orang lain, aku jadi muak sendiri.”’Lebih Muak lagi dengan sikapnya yang tidak jelas,’ batin Jasmine.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

56. Rencana yang Rumit  

Di luar kamar, Noah dan Zora berdiri di koridor rumah sakit, berbicara empat mata dengan nada yang penuh kerahasiaan. Jasmine, yang tertinggal di dalam kamar, hanya bisa menebak-nebak isi percakapan mereka dari kejauhan.“Oma Dursila akan ke Artaloka,” kata Noah pelan, tapi tegas.Wajah Zora seketika berubah panik. “Apa?! Oma mau ke sini? Noah, bagaimana ini? Bagaimana aku menunjukkan kehamilanku di depan dia? Apalagi kalau dia memutuskan tinggal bersama kita!”Noah mencoba menenangkan Zora dengan meletakkan tangannya di bahunya. “Kita harus tenang. Semua ini sudah kita rencanakan, kan? Jasmine sekarang sedang mengandung, dan Oma tidak perlu tahu detailnya.”“Tapi bagaimana kalau Oma mau ikut ke pemeriksaan janin?” Zora memotong, suaranya terdengar makin cemas. “Aku tidak bisa terus-menerus mengelak. Ditambah lagi, Jasmine butuh perawatan intensif. Bagaimana kita bisa mengatur semua ini?”Noah terdiam sejenak, lalu menjawab dengan keyakinan. “Kita akan membawa Jasmine tinggal bersama
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

57. Kedatangan Tak Terduga

“Jadi begini rencanaku,” Zora berkata dengan penuh keyakinan, meskipun dalam hatinya sedikit gemetar.Zora melanjutkan kalimatnya. “Aku akan berpura-pura hamil. Jasmine akan kita perkenalkan sebagai sepupuku yang sedang dititipkan oleh suaminya karena hamil muda. Katakan saja suaminya sedang ke luar negeri untuk urusan kerja. Jadi, alasan Jasmine tinggal bersama kita akan terlihat wajar.”Noah mengernyit. “Itu terlalu berisiko. Oma tidak mudah percaya. Dia selalu punya cara untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.”“Tapi ini satu-satunya cara agar kita tidak ketahuan,” Zora membalas tegas. “Lagipula, aku sudah tahu bagaimana menghadapi Oma. Dia mungkin keras, tapi dia percaya pada nilai keluarga. Kalau kita mainkan cerita ini dengan baik, dia tidak akan mencurigai apa-apa.”Jasmine, yang duduk di tempat tidur, hanya bisa mendengar percakapan itu dengan perasaan campur aduk. Ia merasa seperti pion dalam permainan besar yang tidak ia pahami sepenuhnya.“Aku… aku tidak yakin bisa m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

58. Sarapan yang Canggung

Pagi itu di Mansion Dirgantara, suasana sarapan terasa canggung. Meja makan yang biasanya penuh dengan pembicaraan hangat dan tawa kini dipenuhi oleh keheningan yang tebal.’Kenapa Oma menatap Jasmine dalam, aku takut dia akan mencurigai kami,’ batin Zora panik.Zora duduk dengan wajah tegang di sisi kanan Noah, sementara Dursila, dengan ekspresi seriusnya, duduk di ujung meja. Hanya suara sendok dan garpu yang terdengar, meskipun aroma makanan yang lezat memenuhi ruangan.”Aroma masakan ini membuatku rindu ,” ujar Dursila. Yang hanya di balas anggukan Zora.Noah yang duduk di samping neneknya juga tampak cemas. Wajahnya tidak bisa menyembunyikan ketegangan yang tengah dirasakannya. Ia terus mencuri pandang ke arah Zora dan Jasmine yang duduk di ujung meja, mencoba tetap terlihat tenang, tetapi pikirannya berkelana jauh, memikirkan masalah yang belum selesai.’Tenang Noah , semua akan berjalan lancar,’ batin Noah menenangkan diri.Sementara itu, Jasmine, yang masih merasa mual di pagi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

59. Kontrol yang Menegangkan

Kontrol yang MenegangkanJasmine yang mendengar nasihat itu hanya mengangguk lemah. Meskipun dia mencoba tampil tenang, hatinya tetap gelisah. Ada banyak pertanyaan yang tak terjawab, dan dengan Dursila yang kini berada di dekat mereka, Jasmine merasa berada di bawah pengawasan yang semakin ketat.Zora memandang Noah sejenak, lalu kembali ke arah Dursila. “Tentu, Oma. Jasmine akan kami rawat dengan baik di sini. Semua sudah kami atur sesuai dengan rencana.”Dursila tersenyum puas. “Baiklah, semoga semuanya berjalan lancar. Tapi ingat, kalian tidak bisa seperti ini terlalu lama. Kalian harus siap menghadapi apapun yang akan datang.”Noah hanya mengangguk, meskipun dalam hatinya, ia tahu bahwa apa yang mereka hadapi bukanlah hal yang mudah. Dengan Dursila yang semakin terlibat, semua yang mereka rencanakan bisa saja terbongkar kapan saja.Saat itu, Jasmine menyadari betapa besar tekanan yang sedang mereka hadapi. Tidak hanya masalah kehamilan yang rentan, tetapi juga kenyataan bahwa raha
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

60. Keputusan Dursiilah

Zora hanya mengangguk sambil tersenyum, menyembunyikan kegelisahan di balik wajahnya. Setelah itu, mereka kembali ke Mansion Dirgantara dengan keheningan yang menegangkan.Noah berharap perjalanan kontrol itu bisa meyakinkan Dursila untuk kembali ke Beverly Hills. Namun, ketika mereka tiba di mansion, Dursila langsung memberi pengumuman yang membuat mereka semua terkejut.“Oma akan tinggal di sini lebih lama. Aku ingin memastikan semuanya berjalan baik sampai bayi ini lahir,” ujar Dursila dengan nada penuh kepastian.Noah dan Zora hanya bisa saling pandang, menyadari bahwa masalah mereka baru saja bertambah berat.Keputusan Dursila untuk tinggal lebih lama di Mansion Dirgantara membuat suasana semakin tegang.Noah, yang tadinya berharap neneknya segera kembali ke Beverly Hills, kini harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus terus memainkan sandiwara yang sudah melelahkan.Di malam harinya, setelah makan malam yang juga berlangsung dalam keheningan, Dursila memanggil Zora ke ruang
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
21
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status