Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 59. Kontrol yang Menegangkan

Share

59. Kontrol yang Menegangkan

Penulis: Ndraa Archer
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-26 23:10:04
Kontrol yang Menegangkan

Jasmine yang mendengar nasihat itu hanya mengangguk lemah. Meskipun dia mencoba tampil tenang, hatinya tetap gelisah. Ada banyak pertanyaan yang tak terjawab, dan dengan Dursila yang kini berada di dekat mereka, Jasmine merasa berada di bawah pengawasan yang semakin ketat.

Zora memandang Noah sejenak, lalu kembali ke arah Dursila. “Tentu, Oma. Jasmine akan kami rawat dengan baik di sini. Semua sudah kami atur sesuai dengan rencana.”

Dursila tersenyum puas. “Baiklah, semoga semuanya berjalan lancar. Tapi ingat, kalian tidak bisa seperti ini terlalu lama. Kalian harus siap menghadapi apapun yang akan datang.”

Noah hanya mengangguk, meskipun dalam hatinya, ia tahu bahwa apa yang mereka hadapi bukanlah hal yang mudah. Dengan Dursila yang semakin terlibat, semua yang mereka rencanakan bisa saja terbongkar kapan saja.

Saat itu, Jasmine menyadari betapa besar tekanan yang sedang mereka hadapi. Tidak hanya masalah kehamilan yang rentan, tetapi juga kenyataan bahwa raha
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   60. Keputusan Dursiilah

    Zora hanya mengangguk sambil tersenyum, menyembunyikan kegelisahan di balik wajahnya. Setelah itu, mereka kembali ke Mansion Dirgantara dengan keheningan yang menegangkan.Noah berharap perjalanan kontrol itu bisa meyakinkan Dursila untuk kembali ke Beverly Hills. Namun, ketika mereka tiba di mansion, Dursila langsung memberi pengumuman yang membuat mereka semua terkejut.“Oma akan tinggal di sini lebih lama. Aku ingin memastikan semuanya berjalan baik sampai bayi ini lahir,” ujar Dursila dengan nada penuh kepastian.Noah dan Zora hanya bisa saling pandang, menyadari bahwa masalah mereka baru saja bertambah berat.Keputusan Dursila untuk tinggal lebih lama di Mansion Dirgantara membuat suasana semakin tegang.Noah, yang tadinya berharap neneknya segera kembali ke Beverly Hills, kini harus menghadapi kenyataan bahwa mereka harus terus memainkan sandiwara yang sudah melelahkan.Di malam harinya, setelah makan malam yang juga berlangsung dalam keheningan, Dursila memanggil Zora ke ruang

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   61. Perasaan yang Terabaikan

    "Mereka terlihat begitu akrab?" gumam Jasmine pelan, hampir berbisik pada dirinya sendiri. Ada nada getir dalam suaranya, bercampur dengan sesuatu yang sulit ia akui.Jasmine berdiri di balik pintu ruang keluarga, mengintip perbincangan antara Zora, Noah, dan Dursila.Jasmine tahu ia seharusnya tidak berada di sana, tapi hatinya terasa berat. Ada sesuatu yang mengganjal dalam dirinya, sebuah perasaan yang sulit ia ungkapkan.Tatapan Dursila yang penuh otoritas membuat Jasmine teringat pada neneknya yang terbaring di RS. Meski Dursila tampak tegas, Jasmine tidak bisa menahan keinginannya untuk diperhatikan, untuk dirasakan kehadirannya dalam keluarga ini.Namun, setiap kali ia mencoba mendekat, rasa takut selalu menghantui pikirannya.Dari dalam ruangan, suara Dursila terdengar jelas. “Zora, kamu harus menjaga kondisi tubuhmu. Kehamilan muda itu penuh risiko, apalagi dengan aktivitasmu yang cukup sibuk di rumah ini.”Zora mengangguk, berusaha menunjukkan keseriusannya. Namun, dari sud

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   62. Ketegangan yang Membara  

    Noah terbangun telat. Matahari sudah tinggi, dan Zora serta Dursila pasti sudah berangkat berbelanja.Namun, saat langkahnya menuju ruang tamu, matanya tertumbuk pada sosok Jasmine. Wanita itu berdiri di dekat jendela, mengenakan dress tipis yang sedikit ketat di bagian pinggang dan leher, membuat Noah terdiam. Mata Noah membelalak, seolah ada yang mengganggu dirinya.“Jasmine, apa yang kamu kenakan?!” Bentakan Noah membuat Jasmine terkejut, botol air di tangannya hampir jatuh. Wajahnya langsung memucat.“Ini hanya baju daster biasa, Noah,” jawab Jasmine cemas, mencoba menjelaskan. “Aku merasa gerah.”Tapi Noah merasa emosinya meledak. Ia tidak bisa menahan diri. Pakaian Jasmine itu, meskipun biasa, tiba-tiba membuat perasaannya kacau. “Ini tidak pantas, Jasmine!” serunya lagi, suara sedikit naik.Jasmine hanya bisa menunduk, matanya mulai berair. "Aku... aku hanya merasa tidak nyaman," jawabnya lemah, merasa bersalah. Air matanya mulai turun tanpa bisa dihentikan.Noah menatapnya den

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   63. Keputusan yang Tak Terselesaikan

    Suara pintu kamar yang terbanting keras membuat Maria, asisten rumah tangga, segera menoleh. Ia teringat pesan Zora untuk menjaga Jasmine dengan baik.”Pasti ada sesuatu yang tidak beres.” Maria melangkah cepat menuju kamar tempat suara itu berasal, dan tiba di ruang tamu, matanya langsung tertuju pada Noah yang masih berdiri terpaku, ekspresi wajahnya datar, seolah tidak peduli pada apa yang baru saja terjadi.“Maaf, Tuan, ada yang bisa saya bantu?” tanya Maria hati-hati.Noah menoleh, menatap Maria sebentar, lalu menghela napas panjang."Mood-nya nggak enak," jawabnya datar. "Jaga dia baik-baik, ya. Kalau perlu, bawa dia ke dapur untuk makan."Maria hanya mengangguk, merasa ada ketegangan di udara. Dia melangkah menjauh, tapi tidak bisa menahan rasa penasaran. ’Apa yang sebenarnya terjadi di antara mereka?’Noah melihat Maria yang sudah menjauh, lalu ia kembali berdiri di depan pintu kamar Jasmine. Ia bergeming sebentar, menatap pintu yang tertutup rapat. Dengan perlahan, ia mengetu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    64. Tatapan yang Berbeda  

    Jasmine melangkah keluar dari ruang kuliah, dan pandangannya langsung tertuju pada Ryan yang sedang menunggu di sudut ruangan. Sejak pertama kali bertemu, pria itu selalu membuat Jasmine merasa nyaman.Tapi kali ini, ada yang berbeda. Ryan menatapnya dengan cara yang tak biasa, seperti ada ketegangan yang tersirat di matanya.“Jas,” Ryan mulai, suaranya terdengar agak tegang, “Aku... ingin nanya sesuatu.”Jasmine mengerutkan dahi, merasa ada yang aneh dengan sikap Ryan. "Ada apa, Ry?"“Pram,” Ryan melanjutkan, suara semakin rendah. “Pram itu... siapa sebenarnya?”Jasmine terkejut mendengar pertanyaan itu. Pram? Sahabat Noah, Jasmine tidak tahu kenapa tiba-tiba Ryan bertanya tentang dia.“Kenapa tanya Pram?” tanya Jasmine, mencoba menjaga ekspresi wajahnya tetap tenang meski ada rasa curiga yang muncul.Ryan menatapnya lebih dalam, seakan ingin mencari tahu lebih banyak. "Nggak ada apa-apa, cuma...? Waktu itu juga, Pram yang nganterin kamu pulang," katanya, nada suaranya sedikit cembur

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-29
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   65. Dua Pria yang Membingungkan

    Jasmine terdiam menatap layar ponselnya, jarinya dengan santai men-scroll media sosial dan pesan di aplikasi Wibu miliknya. Tidak lama kemudian, sebuah notifikasi muncul dari seseorang dengan inisial "Pm" di salah satu postingannya.Pm: "Hai, aku boleh message kamu nggak?"Jasmine mengerutkan kening, merasa bingung. Inisial itu mengingatkannya pada Pram. Setelah berpikir sejenak, dia hanya membalas dengan menekan tombol suka, mencoba bersikap netral. Namun, tidak lama kemudian, sebuah pesan masuk di ponselnya.Pram: "Jasmine, boleh tidak kapan-kapan kita jalan? Oh iya, ini jadikan pertemanan ya, biar aku mudah menghubungimu. Aku Pram."Jasmine menelan saliva, ragu untuk membalas. Saat ini, mungkin masih aman jika mereka berkomunikasi atau bertemu, tapi bagaimana nanti ketika usia kandungannya menginjak trimester ketiga atau keempat? Bentuk tubuhnya pasti akan berubah drastis. Sekarang saja, pipinya mulai tampak lebih cabi.Dengan hati-hati, Jasmine hanya membalas dengan emoticon senyu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    66. Ragu  

    Jasmine menatap layar ponselnya dengan perasaan yang campur aduk. Dia masih ragu apakah harus membalas pesan Pram atau mengabaikannya.Dalam pikirannya, ada konflik yang terus berputar. Jika dia membalas, itu bisa memperumit keadaan. Tapi jika dia mengabaikan, Jasmine tahu Pram pasti akan bertanya-tanya.Dengan napas panjang, Jasmine akhirnya mengetik balasan singkat.Jasmine: "Aku baru sampai rumah, Pram. Lain kali ya."Setelah mengirim pesan itu, Jasmine meletakkan ponselnya di meja dan merebahkan diri di kasur. Pikirannya masih terjebak dalam banyak hal. Keadaan dengan Noah semakin rumit, dan kehadiran Pram dalam hidupnya sekarang justru membuatnya semakin bingung.Tak lama kemudian, pintu kamarnya diketuk pelan. "Nona Jasmine, aku boleh masuk?" suara Maria terdengar dari balik pintu.Jasmine bangkit dan berjalan ke pintu, membukanya sedikit. "Ada apa, Maria?"Maria menatapnya dengan penuh perhatian. "Tuan Noah meminta saya membawakan teh untukmu. Katanya, kamu terlihat lelah."Jas

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   67. Membuat Janji di Café Edelweiss

    Bab. 67. Membuat Janji di Café EdelweissSetelah mendapatkan izin dari Noah, Jasmine akhirnya membuka aplikasi Wibu dan membalas pesan Pram.Jasmine: "Pram, kita bisa ketemu, tapi aku nggak bisa dijemput. Kita ketemu di Cafe Edelweiss di Palm Square aja, gimana?"Pram membalas dengan cepat, seakan takut Jasmine akan membatalkan.Pram: "Oh, oke! Yang penting kita bisa ketemu. Aku nggak masalah ke sana. Aku cuma pengen ngobrol sama kamu lebih banyak."Jasmine menatap layar ponselnya, merasa sedikit ragu. Dia tahu Pram hanya ingin lebih dekat dengannya, tapi dia sendiri tidak ingin memberi harapan yang salah. Baginya, ini hanya bentuk terima kasih karena Pram sudah membantunya, terutama saat dia flu dan membelikan vitamin.Dengan menghembuskan napas, Jasmine membalas singkat: "Oke, sampai ketemu besok."Pram terlihat senang dengan balasan itu. Dia memang hanya ingin mengenal Jasmine lebih dalam, meskipun dia menyadari ada batas yang tidak bisa dia langkahi.Bagi Jasmine, ini hanya sekada

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-30

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   205. Aku Bertanya… Kau Masih Menginginkanku atau Tidak?

    Suasan itu akhirnya mencair ketika Juan membuka suara.Juan menyelipkan kedua tangannya ke dalam saku celana. "Sepertinya aku harus berterima kasih padamu karena sudah menjemput Jasmine. Aku hampir berpikir harus mengantarnya pulang sendiri."Nada suaranya terdengar santai, tapi Noah bisa merasakan sindiran halus di dalamnya.Noah tersenyum kecil, tapi senyumnya tidak benar-benar hangat. "Terima kasih karena sudah menemani istriku, Juan. Tapi sekarang, dia akan pulang denganku."Jasmine bisa merasakan ketegangan di antara kedua pria itu. Ia tahu Noah sedang menahan diri.Jasmine pun buru-buru melangkah ke arah mobil dan membuka pintu. "Ayo pergi, Noah."Noah tidak langsung masuk. Ia masih menatap Juan sejenak sebelum akhirnya berkata,"Jangan mengganggunya lagi, Juan."Juan tersenyum tipis. "Aku tidak pernah mengganggunya. Aku hanya member

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   204. Kenapa kau datang menjemputku?

    Jasmine mengalihkan pandangannya ke luar jendela. Angin malam berhembus pelan, membuat lampu-lampu jalan berpendar lembut di kejauhan."Aku baik-baik saja," jawabnya akhirnya."Benarkah?" Juan menyipitkan matanya, seolah mencoba menembus kebohongan yang mungkin tersembunyi di balik kata-kata Jasmine. "Kalau kau baik-baik saja, kenapa aku merasa ada kesedihan di matamu?"Jasmine terkesiap. Kata-kata Juan begitu menusuk, seolah menggali sisi hatinya yang selamaini ia coba tutupi.Jasmine menghela napas dan menatap Juan dalam-dalam. "Aku hanya menjalani hidupku sesuai dengan keadaan yang ada. Tidak semua orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan, Juan."Juan tersenyum miris. "Jadi kau benar-benar akan terus bersama Suamimu?"Jasmine menggigit bibirnya. Ia tak bisa menjawab pertanyaan itu dengan pasti.Juan mengejutkan di kalima

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   203. "Kafe Starheaven. Aku tunggu di tempat biasa."

    Jasmine kembali ke hotel sendirian. Langkahnya terasa ringan di luar, tapi ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Entah kenapa, mendengar Noah akan menemui Zora membuatnya sedikit tidak nyaman.Ia duduk di tepi ranjang, memandangi bayangannya di cermin. Tangannya mengusap perutnya yang mulai membesar. "Aku tidak boleh memikirkan ini terlalu jauh. Seperti yang Noah bilang, kita hanya terikat dalam kontrak."Tapi... benarkah hanya kontrak?Sementara itu, di tempat lain, Noah tiba di apartemen Zora. Wanita itu sudah menunggunya di ruang tamu dengan ekspresi serius. Sebotol wine terbuka di meja, tapi gelas di depannya masih penuh. Sepertinya, ini bukan pertemuan biasa."Apa yang ingin kau bicarakan?" tanya Noah langsung.Zora menatapnya dengan mata tajam. "Kau mulai berubah, Noah."Noah menyandarkan punggungnya, ekspresinya tetap datar. "Aku tidak mengerti maksu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   202. Kau Terlalu Banyak Bertanya Tentang Masa Laluku. Kenapa?  

    ”Bagaimana Noah kenapa kau diam? Apakah aku juga orang asing bagimu?” ulang Jasmine, menatap Noah tajam.Noah menoleh padanya, menatapnya dengan intens. Lalu, senyum kesal tersungging di bibirnya. Jasmine tahu dia sengaja mengumpan Noah untuk bertindak, dan pria itu akhirnya menanggapinya."Awalnya, aku tidak suka keberadaanmu," aku Noah, dengan jujur. "Tapi ternyata kamu berbeda."Tanpa peringatan, Noah mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibir Jasmine singkat, membuatnya terkejut.August yang melihat itu langsung tertawa. "Wow, wow. Apa aku harus pergi agar kalian bisa menikmati waktu berdua?" godanya.Jasmine hanya bisa menunduk, sementara Noah kembali menyandarkan tubuhnya di kursi dengan ekspresi santai, seolah tidak terjadi apa-apa.Tapi dalam hatinya, Jasmine tahu... ada sesuatu yang mulai berubah di antara mereka. Sesuatu

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   201. Kenapa Dia Tiba-Tiba Ingin Bertemu?

    August mengeluarkan sebotol wine terbaiknya dari rak kayu di sudut ruangan. Ia tersenyum sambil menunjukkan botol itu ke arah Jasmine."Sebagai tamu kehormatan, kau harus mencoba ini, Jasmine. Ini koleksi spesialku, hanya aku sajikan untuk orang-orang yang berarti bagiku," katanya dengan bangga.Jasmine tersenyum sopan, tapi sebelum ia sempat menolak, Noah dengan cepat mengangkat tangan, menghentikan August."Dia tidak bisa minum, August," suara Noah terdengar tegas. "Jasmine sedang hamil. Saat ini sudah di bulan ke 5."August mengerutkan kening, lalu tatapannya bergeser pada Jasmine sebelum kembali menatap Noah dengan ekspresi penuh pemahaman."Begitu rupanya," gumam August sambil mengembalikan wine itu ke tempatnya. "Baiklah, aku akan membuatkan sesuatu yang lebih cocok untuk ibu hamil. Jus segar dan beberapa makanan ringan. Aku tahu wanita hamil sering merasa lapar, apalagi ji

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   200. Sahabat Lama dan Kenangan di Kampus

    Jasmine menatap takjub ke arah meja yang dipenuhi berbagai hidangan laut. Aroma gurihnya begitu menggoda, dan tampilan setiap hidangan tampak begitu menggugah selera.Matanya berbinar saat ia menoleh ke arah August. "Ini semua terlihat luar biasa. Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Bisa kau jelaskan satu per satu?" tanyanya antusias.August tertawa kecil sebelum mulai menunjuk ke beberapa hidangan di hadapannya. "Ini adalah grilled lobster dengan saus lemon butter, yang di sebelahnya itu paella seafood khas Mediterranean. Lalu, ada king crab dengan saus pedas, dan ini hidangan spesialku, scallop dengan saus krim truffle."Jasmine mengangguk penuh kagum. "Semuanya terlihat lezat," gumamnya.Noah yang duduk di sampingnya tersenyum tipis. "Daripada hanya mengagumi, lebih baik kau langsung mencicipinya."Tanpa ragu, Jasmine mulai mencicipi satu per satu. Setiap gigitan terasa begi

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO    199. Kesepakatan di Tepi Pantai

    Jasmine menatap Noah dengan serius, suaranya tegas, tidak menyisakan ruang untuk perdebatan."Ingat, Noah Dirgantara. Aku tidak ingin mengambil posisi Zora. Aku hanya ingin kita menikmati kebersamaan ini selama kita masih terikat dalam kontrak. Jika kau melakukan hal yang tidak kusukai terhadap Zora, jangan salahkan aku jika aku akan meninggalkanmu selamanya."Noah menatapnya dalam diam, ekspresinya sulit ditebak. Matanya yang tajam seperti meneliti setiap sudut wajah Jasmine, seolah mencari celah untuk membantah. Namun, akhirnya, ia menghela napas panjang dan mengangguk."Baiklah," katanya akhirnya. "Aku akan mengikuti keinginanmu. Sampai bayi kita lahir, kita akan kembali ke kehidupan semula, sesuai perjanjian. Soal takdir setelahnya, itu urusan nanti."Jasmine tersenyum kecil, merasa lega dengan jawaban itu. Ia tahu Noah bukan tipe pria yang mudah menurut, tetapi setidaknya kali ini, ia berhasil m

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   198. Antara Hati dan Kontrak Profesional.

    Mata Noah menajam. Ia tahu ada sesuatu di balik ucapan Jasmine. “Jasmine… apa yang Zora katakan padamu?”Jasmine tidak menjawab. Sebaliknya, ia menarik selimut dan membenamkan wajahnya di dalamnya. “Tidak ada.”Namun, Noah tidak akan membiarkan itu berlalu begitu saja. Ia menarik tubuh Jasmine ke dalam pelukannya, memaksanya menatap matanya. “Zora mengancammu?”Jasmine masih terdiam, tetapi Noah tahu bahwa jawabannya adalah ‘iya.’Pria itu mengepalkan tangan. Rasa marah mulai membakar dadanya. Jika Zora berani menyentuh Jasmine atau bayinya, ia tidak akan tinggal diam.Namun sebelum ia sempat mengatakan sesuatu, Jasmine lebih dulu berbisik, “Noah… jangan lakukan sesuatu yang bodoh…”Noah menatapnya dalam, lalu menghela napas. Ia tahu bahwa Jasmine takut.Deng

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   197. “… setelah aku bercinta denganmu dua puluh kali lagi.”

    Jasmine terbaring dengan tubuh masih melekat pada Noah. Dadanya naik turun dengan napas yang masih tersengal, sementara Noah menatapnya dengan mata yang penuh gairah.Namun, di tengah keintiman itu, Jasmine mengingat sesuatu.“Noah, kita harus berhenti….” Katanya dengan suara lirih.Noah mengangkat alis, masih enggan melepaskan Jasmine dari pelukannya. “Kenapa?”“Kita harus ingat pesan dokter,” lanjutnya, tangannya yang mungil menyentuh wajah Noah, berusaha mengingatkannya. “Aku hamil lima bulan, Noah. Kita tidak bisa terlalu sering….”Noah menghela napas, lalu mengangguk. “Aku tahu… Aku juga ingin bayi kita sehat.”Namun, sejujurnya, Noah merasa tersiksa. Setiap kali berada di dekat Jasmine, tubuhnya selalu bereaksi. Ada sesuatu yang berbeda dengan wanita ini. Sesuatu yang tak pernah ia rasak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status