Happy Reading*****"Kamu akan tahu sebentar lagi, Sayang," ucap Amir penuh kelicikan. "Papi, ngomongin apa?" tanya Naumira yang berada di gendongan Amir. "Omongan orang dewasa, Sayang. Rara pengen cepet punya adik, kan? Jadi, setelah ini kita pulang, ya. Biar Mami sama Papi proses membuat adik," kata Amir tidak tahu malu, meskipun ada Laila dan Wijananto yang datang mendekat."Mulutmu, Mir," protes Laila."Asyik. Berarti, besok Rara punya adik, ya," pekik Naumira kegirangan. Sama sekali tidak mengerti jika proses memiliki seorang adik itu akan memakan waktu yang cukup lama. Amir cuma membalas celotehan putrinya dengan gumaman.Jika Laila sedikit jengkel dan memprotes ucapan Amir, maka Wijananto bersikap sebaliknya. Lelaki paruh baya itu malah terkekeh ketika mendengar perkataan sang putra yang sedikit vulgar."Apa yang aku omongkan emang bener, kan?" kata Amir menjawab protesan sang mama. "Ayo, Ma. Cepat selesaikan belanjanya. Bentar lagi, aku sam Papa ada meeting."Kiran cuma mena
Terakhir Diperbarui : 2025-02-24 Baca selengkapnya