Semua Bab Ditinggal Suami, Dinikahi CEO: Bab 11 - Bab 20

77 Bab

Bab 11

Petang menjelang, dan suasana kantor perlahan berubah menjadi sepi. Hana dan timnya baru saja menyelesaikan pekerjaan mereka hari itu. Naskah yang tengah mereka kerjakan sudah mencapai 80 persen. Dalam hati, Hana merasa bangga karena usahanya untuk terus belajar dan bertanya saat menemui kesulitan benar-benar membuahkan hasil.Rekan-rekan satu timnya pun tampak senang bekerja sama dengannya. Hana adalah tipe orang yang mau mendengarkan kritik dan menerima masukan dengan lapang dada, membuat suasana kerja menjadi lebih nyaman."Bye, Hana! Besok kita tempur lagi! Sepertinya naskah kita sudah selesai sepenuhnya besok. Semangat, ya!" seru Rocky, salah satu rekan yang terkenal enerjik, sambil melambai dengan penuh semangat."Iya, bye! Terima kasih untuk hari ini!" balas Hana ceria, melambai-lambaikan tangannya. Suaranya yang ceria menyelimuti kantor yang mulai sepi, menghangatkan suasana sebelum akhirnya Rocky dan yang lain keluar. TING!
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Bab 12

Hana akhirnya sampai di depan gedung pencakar langit dengan logo besar bertuliskan "BG TV."Gedung itu berdiri megah, memancarkan aura arogan. Hana menatapnya dengan mata tajam, penuh kebencian. Seolah dengan pandangannya saja, ia mampu meruntuhkan seluruh bangunan.Setelah menarik napas panjang, ia melangkah masuk. Suara langkah sepatunya menggema di lantai lobby yang sepi. Tanpa ragu, ia menuju lift, menekan tombol menuju lantai tempat Juna berada.Ketika pintu lift terbuka, lantai itu masih dipenuhi beberapa karyawan yang lembur. Namun, Hana tidak peduli. Pandangannya lurus ke depan, langkahnya mantap, hingga ia berhenti di depan pintu ruangan Juna.Di luar, ia melirik sekilas meja wanita yang sering ia lihat bersama Juna, si wanita j*lang Dara. Wanita itu tampak masih menunggu, entah untuk pekerjaan atau untuk menunggu Juna.Hana tak mengetuk pintu. Ia langsung mendorongnya dengan kuat dan masuk ke dalam ruangan.Juna yang s
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya

Bab 13

Di sebuah ruangan kerja yang megah, Tuan Noh duduk di belakang meja kayu mahoni yang besar dan elegan. Di sekitarnya, rak-rak penuh buku dan penghargaan bisnis berjajar rapi, menandakan betapa panjang dan gemilang perjalanan hidupnya sebagai seorang pengusaha.Di atas meja, tergeletak sebuah berkas dengan tulisan Hana Varelly di sudutnya. Tuan Noh menyandarkan tubuhnya di kursi, tangannya perlahan membuka berkas itu. Sebuah CV sederhana terlihat di dalamnya, memuat informasi tentang seorang wanita muda dengan riwayat pendidikan dan pengalaman kerja yang tak terlalu mencolok.Namun, yang membuatnya berhenti adalah kolom data keluarga. Di sana, tertera nama Federic Varelly sebagai ayah Hana. Tatapannya berubah tajam, jari-jarinya mengetuk ringan permukaan meja.“Federic Varelly ...,” gumamnya dengan nada rendah, mengingat nama yang begitu familiar baginya. Federic adalah rekan bisnis lamanya yang dulu sangat ia hormati, seorang pria yang dikenal karena kecer
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya

Bab 14

Semilir angin pagi membelai lembut rambut Rey, menambah kesan memukau pada dirinya. Rambutnya yang masih setengah basah memberi kesan segar, sementara sorot matanya tajam namun tenang saat ia berbalik dan mendapati Hana berdiri di ambang pintu.Hana awalnya terkejut. Pertanyaan "Kenapa Tuan Rey tiba-tiba menjemput?" sempat terlintas di pikirannya. Namun, seketika ia menyadari, ini adalah bagian dari peran yang harus ia jalani.Wajahnya yang semula menunjukkan kebingungan berubah dengan cepat. Ia menyunggingkan senyum, sepenuhnya sadar bahwa permainannya telah dimulai.Rey melangkah mendekat, angin pagi ikut membawa aroma maskulin samar dari tubuhnya. Ia berhenti tepat di hadapan Hana, lalu membungkuk sedikit, bibirnya nyaris menyentuh telinga Hana.“Bersikaplah seperti pasangan pada umumnya. Kakekku memantau dari jauh,” bisiknya datar namun tegas, nyaris seperti sebuah perintah.Hana langsung merespons. Senyumnya meluas, kali ini lebih ce
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 15

"Astaga, Hana! Minum pelan-pelan," seru Lauren, meski masih terguncang dengan pernyataan Rey tadi.Rey, di sisi lain, hanya duduk dengan tenang, sesekali menatap Hana yang mencoba menenangkan diri. "Kau baik-baik saja, Hana?" tanyanya, suaranya terdengar seperti ejekan samar.Hana hanya bisa menatap Rey dengan mata melebar. Pipinya mulai memerah, baik karena tersedak maupun karena pernyataan Rey yang sama sekali tidak ia duga.Lauren kembali ke tempat duduknya saat Hana mulai stabil, sementara Hana hanya bisa menunduk, menggigit bibirnya untuk menahan diri agar tidak mengatakan sesuatu yang salah. Di dalam hatinya, ia memaki Rey habis-habisan.'Apa maksud semua ini, Tuan Rey?!' batin Hana dalam hati, sambil meneguk susu yang tersisa dengan gelisah.Namun, Rey tetap terlihat tak terganggu, seolah semua berjalan sesuai rencananya.Setelah sarapan selesai, Rey dan Hana pun berdiri dari meja makan.“Terima kasih atas sarapannya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Bab 16

Rocky memperhatikan kedatangan Hana dan Rey dari kejauhan. Ketika Rey berjalan masuk ke ruangannya tanpa banyak bicara, Rocky langsung mendekati meja Hana dengan membawa setumpuk berkas."Wah, Hana. Kau datang bersama dengan Tuan Rey?" tanyanya, meletakkan dokumen itu di meja Hana dengan ekspresi penuh rasa ingin tahu.Hana yang masih berusaha menenangkan pikirannya dari kejadian di lift tadi, tersenyum tipis. “Ah, tidak. Hanya kebetulan saja,” jawabnya asal, berharap Rocky tidak menggali lebih jauh.Namun, Rocky bukan tipe yang mudah puas. Ia menarik kursinya dan duduk di sebelah Hana, pandangan matanya penuh rasa penasaran. “Tuan Rey itu tipe pria yang jarang sekali berinteraksi secara pribadi dengan karyawan. Padahal, banyak sekali wanita di kantor ini yang mengidolakannya. Kau benar-benar beruntung bisa dekat dengannya.”Hana terbatuk kecil, merasa semakin canggung. Ia berusaha tertawa ringan untuk meredakan suasana. “Ah, tidak seper
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 17

Rey merintih pelan, matanya terpejam sesaat, menahan rasa sakit yang tampak mengganggu."Apa Anda terluka, Tuan?" tanya Hana panik, masih berada di atas tubuh Rey. Matanya memeriksa wajah Rey dengan cemas.Rey menghela napas berat, perlahan bangkit setengah duduk dari lantai, bersamaan dengan suara teriakan kru dan anggota tim lainnya yang bergegas mendekat."Betapa cerobohnya kau...," ucap Rey lirih dengan rintihan kecil, sebelum duduk sepenuhnya sambil menopang Hana hingga mereka sama-sama bisa duduk tegak."Maaf, Tuan...," lirih Hana. Ia menundukkan wajahnya, merasa bersalah, bahkan belum sadar bahwa kakinya terluka.Namun, Rey yang lebih sigap. Tatapannya tertuju ke kaki Hana, memperhatikan luka menganga akibat goresan pecahan kaca yang baru saja ia lindungi.Beberapa kru akhirnya tiba, terengah-engah, diikuti Rocky dan anggota tim lainnya. "Apa ada yang terluka?" tanya Rocky dengan wajah khawatir.Rey perlahan berdi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Bab 18

Di ruang UGD, Hana duduk di ranjang periksa, mengamati perban yang kini melilit kakinya. Dokter telah selesai merawat lukanya, dan ia diberi beberapa resep untuk memastikan tidak ada infeksi. Rey berdiri tak jauh."Sudah selesai, Tuan," ujar dokter sambil mencatat sesuatu di clipboard.Rey mengangguk, lalu mendekat ke Hana."Besok makan malam dengan Kakek," katanya singkat, tanpa emosi.Hana mendongak, sedikit terkejut. Ia hampir lupa soal janji yang sempat terjadi beberapa hari lalu itu. "Oh ... iya," balasnya pelan."Jangan sampai ada masalah," sahutnya datar."Baiklah, Tuan. Saya akan mempersiapkan diri," ujarnya lirih.Rey hanya mengangguk singkat, "Kutunggu kau di mobil." Lalu ia beranjak dari sana untuk menjemput Hana di depan UGD Hana terpaku, menyaksikan sosok Rey yang menjauh. Dalam benaknya, ia sempat mengira bahwa mungkin Rey memiliki sedikit nurani setelah apa yang terjadi. Tapi nyatanya, perhatian
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 19

Masakan telah selesai ditata dengan rapi di meja makan. Rey, yang dari tadi membantu Lauren, kini dengan cekatan menyiapkan peralatan makan. Sendok, garpu, dan gelas diatur dengan posisi sempurna, membuat Lauren terkesima."Hebat, Nak Rey. Meski bos besar, ternyata pandai juga soal pekerjaan rumah," ujar Lauren, terkagum-kagum sambil mengamati gerakan Rey yang terampil.Rey hanya tersenyum tipis. "Dulu, saya sudah terbiasa membantu kakek di rumah. Beliau mengajarkan saya bahwa seorang pria harus bisa mengurus dirinya sendiri."Lauren mengangguk penuh apresiasi, lalu menoleh ke arah Hana yang masih duduk di sofa. "Hana, ayo ke meja makan. Nak Rey, bisa bantu dia?"Tanpa berkata apa-apa, Rey menghampiri Hana, memegang lengannya dengan lembut, membantunya berdiri. Hana hanya bisa menatap singkat ke arah Rey sebelum akhirnya mereka berjalan bersama menuju meja makan.Setelah semua duduk, Lauren mempersilakan Rey untuk mencicipi masakannya ter
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya

Bab 20

Petang pun tiba, langit berpendar dengan warna oranye keemasan, menambah kesan magis di udara. Di dalam kamarnya, Hana berdiri di depan cermin, merapikan dress merah marun yang membalut tubuhnya dengan elegan.Gaun itu berpotongan asimetris dengan detail lipatan di bagian dada yang menyerupai kelopak bunga mawar. Material kain transparannya menjuntai di salah satu sisi, menciptakan ilusi anggun ketika ia melangkah. Rambut hitam panjangnya dibiarkan tergerai, dengan sedikit gelombang yang memberikan sentuhan natural pada penampilannya. Wajahnya dipulas lembut dengan riasan minimalis yang tetap menonjolkan kecantikan alaminya.Saat Hana ke ruang tamu, ibunya memandangnya dengan penuh haru, lalu berkata, “Kamu cantik sekali, Nak. hati-hati, ya, di jalan.”Hana tersenyum dan mencium pipi ibunya sebelum berjalan keluar rumah. Di depan, Rey sudah menunggu, berdiri tegak di samping mobil hitamnya.Jas hitamnya dipadukan dengan dasi abu-abu tua,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-11
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
8
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status