"Astaga, Hana! Minum pelan-pelan," seru Lauren, meski masih terguncang dengan pernyataan Rey tadi.Rey, di sisi lain, hanya duduk dengan tenang, sesekali menatap Hana yang mencoba menenangkan diri. "Kau baik-baik saja, Hana?" tanyanya, suaranya terdengar seperti ejekan samar.Hana hanya bisa menatap Rey dengan mata melebar. Pipinya mulai memerah, baik karena tersedak maupun karena pernyataan Rey yang sama sekali tidak ia duga.Lauren kembali ke tempat duduknya saat Hana mulai stabil, sementara Hana hanya bisa menunduk, menggigit bibirnya untuk menahan diri agar tidak mengatakan sesuatu yang salah. Di dalam hatinya, ia memaki Rey habis-habisan.'Apa maksud semua ini, Tuan Rey?!' batin Hana dalam hati, sambil meneguk susu yang tersisa dengan gelisah.Namun, Rey tetap terlihat tak terganggu, seolah semua berjalan sesuai rencananya.Setelah sarapan selesai, Rey dan Hana pun berdiri dari meja makan.“Terima kasih atas sarapannya,
Terakhir Diperbarui : 2025-01-08 Baca selengkapnya