Semua Bab Dewi Penyembuh Surgawi : Bab 301 - Bab 310

324 Bab

Bab 301

Kaisar Tian Ming menatap mata Zhao Xueyan dalam-dalam. "Jiwamu … bukan berasal dari dunia ini, bukan?"Zhao Xueyan menegang. Matanya melebar sedikit, dan mulutnya terbuka tanpa suara."Aku tahu sejak pertama kali kita bertemu aku merasa ada yang berbeda denganmu, kau tidak perlu berpura-pura tidak tahu," lanjut Kaisar Tian Ming. "Cara bicaramu … pengetahuanmu yang begitu luas, alat-alat aneh yang kau miliki, makanan yang belum pernah ada di dunia ini, cara berpikirmu yang berbeda ... semuanya terlalu mencolok. Dan itu semua bukan sesuatu yang dimiliki oleh orang biasa di dunia ini."Zhao Xueyan akhirnya menghela napas, lalu mengangguk perlahan. "Kau benar … aku memang bukan berasal dari dunia ini. Aku berasal dari dunia yang kami sebut dunia modern. Di sana, tidak ada kultivasi, tidak ada energi spiritual. Hanya teknologi, ilmu pengetahuan ... dan aku, aku adalah seorang dokter."Kaisar Tian Ming tidak menunjukkan keterkejutan di wajahnya seolah sudah siap, pria itu hanya menatapnya p
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

Bab 302

Zhao Xueyan yang menyadari posisinya segera tersadar dari pelukannya. Dengan cepat, dia menarik tubuhnya menjauh dan melepaskan pelukannya dari Kaisar Tian Ming.Namun pria itu malah mengeratkan pelukannya sejenak, seolah enggan membiarkan Zhao Xueyan pergi."Apa kau tahu, Xueyan ..." gumam Kaisar Tian Ming dengan nada lembut, nyaris berbisik di telinganya, " … seseorang yang sudah memelukku, tidak boleh lagi melepaskannya. Apalagi beberapa waktu lalu seseorang baru saja mencuri ciuman pertamaku."Zhao Xueyan langsung menatapnya tajam, matanya membulat lebar dengan ekspresi melotot kaget yang tak biasa. Wajahnya yang biasanya tenang kini terlihat memerah dan lucu. Gadis cantik itu sangat malu. "Apa-apaan itu?! Aku kan kemarin terkena ilusi jadi itu tidak disengaja!" serunya dengan nada tak percaya, berusaha menyembunyikan rasa gugup yang tak biasa menyerangnya.Melihat ekspresi Zhao Xueyan yang berbeda dari biasanya, Kaisar Tian Ming tidak bisa menahan tawanya. Ia terkekeh pelan, sen
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

Bab 303

Saat mereka terus melajukan kuda masing-masing, suasana hutan yang tadinya sunyi perlahan terasa mencekam. Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming tiba-tiba saling menoleh, tatapan mata mereka seolah saling mengerti.“Kau juga merasakannya?” tanya Zhao Xueyan pelan.Kaisar Tian Ming mengangguk. “Ada yang mengikuti kita. Dan jumlah mereka tidak sedikit.”Tiba-tiba, suara mendesing memecah keheningan. Panah-panah melesat cepat dari balik pepohonan, menargetkan mereka. “Menghindar!” Refleks, Zhao Xueyan, Kaisar Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu segera bergerak. Pedang-pedang terhunus, dan beberapa panah berhasil mereka tangkis di udara.“Panah ini .…” Kaisar Tian Ming mencium ujung anak panah yang nyaris menyentuh bahunya, “Dilumuri racun!”Wu Liang langsung berseru, “Lindungi kuda-kuda! Sembunyikan mereka!”Keempatnya memacu kuda masing-masing, mencari tempat perlindungan. Begitu menemukan semak lebat dan batu besar, mereka meloncat turun dan segera memarkirkan kuda di balik rimbunan.Zhao Xue
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-05
Baca selengkapnya

Bab 304

Tiba-tiba terdengar suara tubuh jatuh ke tanah.Bugh!"Niuniu!" seru Zhao Xueyan panik.Gadis pelayannya terbaring lemah di tanah, wajahnya pucat, dan tubuhnya mulai dipenuhi dengan jaringan-jaringan hitam yang menyebar cepat dari pundaknya ke seluruh tubuh. Darah mengalir perlahan dari luka kecil di lengannya—panah beracun itu ternyata sempat mengenainya tanpa disadari siapa pun.Zhao Xueyan segera berlutut dan meraih tubuh Niuniu. "Niuniu! Bangun! Jangan tidur!" serunya sambil memeriksa denyut nadi gadis itu.Kaisar Tian Ming dan Wu Liang langsung mengepung mereka, wajah keduanya tampak serius."Dia terkena racun dari panah itu," ujar Wu Liang dengan suara berat dan juga sangat khawatir. "Racun ini bukan racun biasa," gumam Zhao Xueyan. Matanya menajam saat melihat jaringan hitam yang menyebar cepat. "Ini racun spiritual ... menggerogoti energi dalam tubuh dan membuat meridian hancur perlahan."Zhao Xueyan se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 305

Setelah perjalanan panjang menembus hutan dan pegunungan, akhirnya desa kecil di perbatasan Kekaisaran Heifeng terlihat di kejauhan. Zhao Xueyan menatap desa itu dengan mata tajam. Meski terlihat tenang dari kejauhan, instingnya mengatakan bahwa tidak ada tempat yang benar-benar aman.“Kita akan istirahat di sana dulu,” kata Kaisar Tian Ming seraya memperlambat kudanya. “Tapi kita tidak boleh mencolok. Siapa tahu sudah ada mata-mata yang menunggu.”Zhao Xueyan mengangguk. “Aku setuju.”Mereka berhenti di balik rimbunan pohon tak jauh dari jalan utama. Zhao Xueyan mengeluarkan jubah dan beberapa aksesori dari cincin penyimpanannya. Ia menyerahkan kain penutup wajah untuk dirinya dan Niuniu, sementara Kaisar Tian Ming mengganti pakaian kekaisarannya dengan jubah sederhana berwarna cokelat tua.Niuniu, meski tubuhnya masih lemah, berusaha mengenakan penutup kepala dan menyembunyikan sebagian besar wajahnya. Zhao Xueyan juga merapikan rambutnya m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 306

Pagi menjelang, cahaya matahari menyusup masuk lewat celah-celah jendela penginapan. Zhao Xueyan mengenakan jubah cokelat kusam dengan tudung yang menutupi sebagian wajahnya, sementara Kaisar Tian Ming mengenakan pakaian sederhana ala pedagang keliling, membawa tas kecil berisi kain dan barang-barang dagangan palsu. Mereka berjalan menyusuri jalan desa yang mulai ramai, berbaur dengan penduduk setempat. Pasar pagi digelar di lapangan terbuka, para petani menjual hasil kebun, sementara para pedagang lain menawarkan kain, rempah, dan barang antik. Zhao Xueyan berhenti di salah satu lapak penjual rempah, berpura-pura memilih-milih sambil bertanya santai, “Tuan, apakah akhir-akhir ini banyak orang luar datang ke desa ini?” Si pedagang yang berkeringat karena terik matahari mengangguk, “Ah, benar, Nona. Beberapa hari terakhir ini banyak orang aneh. Katanya dari Kekaisaran Heifeng. Pakaian mereka terlalu mewah untuk jadi pedagang.” Kaisar Tian Ming berpura-pura ikut memilih rempah, lalu
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-06
Baca selengkapnya

Bab 308

Di sisi lain, jauh dari ruang dimensi milik Zhao Xueyan, Wu Liang terus melesat di atas kudanya, menembus hutan dan lereng-lereng bukit demi satu tujuan—mencari ramuan spiritual yang dapat menyembuhkan racun dalam tubuh Niuniu.Wajahnya serius, sorot matanya tajam, namun sesekali pikirannya mengembara… pada sosok gadis lugu yang selalu berada di sisi sang nona, Zhao Xueyan. Niuniu.Wu Liang mendesah pelan, menatap jalanan setapak yang sepi di hadapannya."Aneh … kenapa aku terus memikirkannya?" gumamnya lirih.Sejak awal perjalanan mereka, Wu Liang memang tidak terlalu memedulikan keberadaan pelayan wanita itu. Tapi entah sejak kapan, perhatian kecilnya mulai tumbuh. Mungkin saat Niuniu tak pernah mengeluh, atau saat dia tersenyum walau lelah. Mungkin juga saat dia terkena panah beracun dan jatuh tak sadarkan diri, jantung Wu Liang seakan ikut terhenti."Itu hanya … kekhawatiran biasa, kan?" katanya lagi, mencoba meyakinkan diri.Tapi bayangan wajah Niuniu terus saja muncul. Tawanya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 309

Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming turun dari kudanya saat mereka telah cukup dekat dengan gerbang Kekaisaran Heifeng. Meskipun waktu masih menunjukkan pagi buta, suasana di depan gerbang kekaisaran telah ramai. “Ayo! Kita antri!” Kaisar Tian Ming menarik tangan Guo Mei. Zhao Xueyan mengangguk. “Hmm!” Beberapa pedagang kecil, pelancong, dan rakyat jelata tampak mengantri untuk masuk. Di sisi lain, sejumlah penjaga kekaisaran berdiri tegak dengan tombak di tangan, wajah mereka serius dan tanpa senyum.Semua orang yang hendak masuk tampaknya harus melewati pemeriksaan ketat dan membayar satu koin emas sebagai biaya masuk. Tidak ada pengecualian. Beberapa orang terlihat merogoh kantong mereka dengan gelisah, berusaha menemukan koin terakhir yang mereka miliki.“Apa kau memiliki koin?” bisik-bisik terdengar dari para pedagang kecil. Di tengah antrean itu, sepasang suami istri tua tampak mencoba masuk dengan gerobak sayur mereka. Wajah mereka lelah, kulit mereka tampak terbakar matahari,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 310

Di dalam penginapan, suasana cukup sepi. Seorang pria paruh baya berjanggut tipis menyambut mereka dari balik meja."Selamat pagi, butuh kamar?" tanyanya ramah.“Kami hanya pengembara kecil,” ujar Tian Ming dengan suara yang dibuat lebih dalam. “Kami butuh dua kamar yang tenang untuk beberapa hari.”Pria itu mengangguk, lalu mengamati mereka sebentar sebelum memberikan kunci. “Kamar lantai dua, paling pojok. Lebih tenang dan jauh dari dapur.”Tian Ming membayar dengan beberapa koin perak. Setelah mereka naik dan masuk ke kamar, Zhao Xueyan segera memeriksa ruangan secara menyeluruh—dari jendela, sudut-sudut atap, hingga bagian bawah ranjang.“Kau mengira tempat ini dipasangi alat pelacak atau semacamnya?” tanya Tian Ming sembari duduk di kursi rotan.“Tidak ada salahnya waspada,” jawab Zhao Xueyan sambil menutup tirai jendela. “Kita berada di pusat kekuasaan musuh.”Tian Ming tertawa pelan. “Kau semakin terlihat seperti mata-mata handal.”Zhao Xueyan melirik sekilas, lalu duduk di tep
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-07
Baca selengkapnya

Bab 311

Zhao Xueyan dan Kaisar Tian Ming terus membuntuti pria bertato itu dari kejauhan, menelusuri lorong-lorong gelap yang hanya diterangi cahaya remang lampu minyak. “Kemana mereka akan pergi?” bisik Zhao Xueyan penasaran. Langkah mereka ringan, penuh kehati-hatian. Hingga akhirnya, pria bertato itu berhenti di depan sebuah bangunan tua dan kumuh yang tampak terbengkalai. Bangunan itu berada di ujung gang sempit dan nyaris tak pernah dilewati orang-orang.Pelayan wanita yang sejak tadi mendampinginya memberi salam singkat, lalu berbalik meninggalkan pria bertato itu. Dari dalam bayang-bayang, muncul seorang pria berjubah hitam pekat dengan wajah yang hampir tak terlihat karena tertutup tudung kain."Apakah kau yakin tidak diikuti?" tanya pria berjubah hitam, suaranya berat dan penuh kecurigaan.“Tidak. Aku sudah memastikan itu,” jawab pria bertato dengan cepat.Pria berjubah hitam mengangguk pelan. "Aku butuh beberapa gadis lagi. Usia di bawah lima belas. Pastikan mereka masih perawan."
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-08
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
282930313233
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status