Home / Fantasi / Dewi Penyembuh Surgawi / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Dewi Penyembuh Surgawi : Chapter 151 - Chapter 160

232 Chapters

Kompetisi Alkemis

Setelah memastikan gadis muda itu selamat di rumahnya, keempatnya berjalan menuju sebuah kedai sederhana yang tampak cukup ramai. Asap dari dapur tercium harum, memancing selera makan setelah perjalanan panjang.Tian Ming dan Wu Liang masuk lebih dulu dengan langkah tenang, sementara Zhao Xueyan dan Niuniu menyusul dari belakang. Kehadiran mereka langsung menarik perhatian para pengunjung, terutama beberapa gadis muda desa yang duduk di sudut kedai.Bisikan mulai terdengar di antara para gadis itu. “Lihat pria tampan itu … tinggi dan dingin sekali.”“Yang satunya juga tak kalah tampan, rambutnya hitam legam dan wajahnya seperti pangeran muda.”Mereka tidak tahu bahwa sosok yang mereka puji sebagai pangeran muda sebenarnya adalah Zhao Xueyan yang tengah menyamar sebagai pria. Niuniu yang tahu rahasia itu menahan tawa kecil di balik cangkir tehnya.Tian Ming, meskipun menyadari tatapan kagum dari para gadis, tetap menjaga ekspresi wajah datarnya. Namun Wu Liang yang lebih terbuka malah
last updateLast Updated : 2025-02-02
Read more

Desa Alkemis

Perjalanan menuju desa tempat lomba alkemis diadakan semakin ramai dan semarak. Zhao Xueyan serta yang lainnya melanjutkan perjalanan dengan tenang, meski suasana di sepanjang jalan dipenuhi hiruk-pikuk para peserta dan pendukung sekte alkemis. Kereta-kereta mewah berlalu dengan roda yang membelah jalan tanah, dihiasi lambang-lambang sekte besar yang terkenal karena keahlian mereka dalam alkimia.Zhao Xueyan yang menunggang kudanya dengan anggun memperhatikan suasana sekitar dengan tatapan tenang namun tajam.Niuniu yang berada di sampingnya menghela napas kagum. "Sepertinya acara ini benar-benar besar, Nona. Saya bahkan melihat lambang sekte Api Langit di salah satu kereta tadi," ujarnya sambil menunjuk ke arah kereta berhias simbol api merah menyala.Tian Ming yang berada di belakang mereka menatap lurus tanpa ekspresi, meski Wu Liang di sampingnya tampak penasaran dengan ramainya suasana. "Aku tidak menyangka desa kecil ini bisa jadi pusat perhatian sekte-sekte besar," gumam Wu Lia
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Penginapan Mewah

Begitu mereka masuk ke dalam penginapan, mata Zhao Xueyan sempat terbelalak meski dia segera menyembunyikan keterkejutannya. Interiornya benar-benar memancarkan kemewahan. Lantai berkilauan seperti kristal, dindingnya dihiasi lukisan kuno berbingkai emas, dan aroma harum bunga langka memenuhi udara.Para tamu yang berada di ruangan utama mengenakan pakaian mahal dengan sikap angkuh khas para bangsawan. Namun, begitu melihat Tian Ming dan rombongannya diperlakukan dengan hormat luar biasa oleh pelayan, bisik-bisik mulai terdengar.“Siapa mereka?” seorang pria berbisik kepada rekannya. “Tidak sembarang orang bisa mendapat pelayanan istimewa seperti itu.”Penjaga yang membawa mereka berhenti di depan lorong khusus dengan pintu besar berlapis ukiran naga perak. Dengan satu isyarat, pintu itu dibuka, memperlihatkan ruangan yang jauh lebih mewah dibandingkan tempat lainnya.Karpet tebal berwarna merah marun membentang dari pintu masuk hingga balkon yang menghadap taman pribadi. Perabotan be
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Festival Alkemis

Malam yang cerah disinari lampion warna-warni di sepanjang jalan desa, suasana festival begitu meriah dengan musik tradisional yang mengalun lembut di udara. Zhao Xueyan baru saja selesai memulihkan tenaga di kamarnya ketika tiba-tiba terdengar ketukan di pintu."Siapa?" tanyanya dengan nada tenang."Tian Ming." Suara berat namun datar terdengar dari balik pintu.Zhao Xueyan membuka pintu dengan alis sedikit terangkat. "Ada apa malam-malam begini?"Tian Ming yang mengenakan jubah hitam sederhana tanpa lambang kebangsawanan berdiri tegap. Wajahnya seperti biasa dingin dan tanpa ekspresi. "Aku ingin keluar melihat festival. Kau ikut?" tanyanya singkat namun tegas.Zhao Xueyan terkejut sesaat, namun menyembunyikan rasa herannya. "Kenapa tidak mengajak Wu Liang?""Dia terlalu cerewet. Lagipula kau lebih menarik." ucap Tian Ming datar, seolah kalimat itu tidak berarti apa-apa.Zhao Xueyan tersenyum tipis, merasa tertantang. "Baiklah. Tunggu sebentar."Setelah mengenakan mantel tipis untuk
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Gadis Yang Lancang

Ketika Zhao Xueyan dan Tian Ming berjalan menyusuri jalan setapak yang mulai lengang, suara festival perlahan memudar di kejauhan. Percakapan ringan di antara mereka terus mengalir, membuat suasana malam terasa lebih santai meski Tian Ming biasanya selalu bersikap dingin dan formal.Namun tiba-tiba, seorang gadis dengan dandanan mewah dan wajah yang penuh percaya diri muncul dari kerumunan kecil yang tersisa. Dengan sengaja, dia menyentuh tangan Tian Ming sambil tersenyum manis."Maaf Tuan, bolehkah kita berkenalan?" katanya genit.Tian Ming seketika berhenti melangkah. Wajahnya yang sudah dingin berubah semakin gelap. Mata tajamnya memancarkan kemarahan yang sulit disembunyikan.Dalam hitungan detik, tanpa memberi peringatan, Tian Ming mengayunkan tangan dengan cepat. Cahaya tajam dari pedang spiritualnya berkelebat."Aaaah!" Jeritan gadis itu menggema ketika tangan yang lancang tadi tertebas. Darah mengalir deras, membuat orang-orang di sekitar terkejut dan mundur ketakutan.Zhao Xu
last updateLast Updated : 2025-02-03
Read more

Alergi Kambuh

Setelah kejadian penuh ketegangan tadi, Zhao Xueyan dan Tian Ming akhirnya kembali ke penginapan mewah tempat mereka menginap. Keduanya berpisah dan masuk ke kamar masing-masing tanpa berkata banyak.Namun, begitu Tian Ming menutup pintu kamarnya, tubuhnya tiba-tiba mulai bereaksi tidak normal. Rasa panas menjalar cepat di sepanjang kulitnya, memunculkan ruam merah ke seluruh tubuh. Dadanya terasa berat, membuat setiap tarikan napas menjadi sesak."Sial ...." Tian Ming bergumam dengan suara tertahan, berusaha menenangkan tubuhnya yang kini terasa seperti terbakar dari dalam.Tian Ming tahu betul ini bukan sesuatu yang asing—ini adalah reaksi alergi yang selalu muncul setiap kali ada wanita yang menyentuhnya tanpa perlindungan energi spiritual. Gadis lancang dari keluarga Duo yang tadi berani menyentuh tangannya telah memicu kondisi itu lagi.Tian Ming terjatuh di tepi ranjang, tangannya mencengkeram dada sambil mencoba mengendalikan napasnya yang memburu. Butiran keringat dingin mulai
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Tidak Ingin Terluka Lagi

Begitu memasuki kamar, Zhao Xueyan langsung disambut pemandangan Tian Ming yang terbaring di tempat tidur dengan napas tersengal-sengal, wajahnya memerah dan urat-urat biru tampak muncul di lengannya. Keringat dingin membasahi tubuh pria tampan itu, sementara erangan tertahan keluar dari bibirnya yang pucat."Kondisinya parah," gumam Zhao Xueyan dengan nada serius.Wu Liang berdiri tegang di dekat pintu, tidak ingin menghalangi Zhao Xueyan. "Dia tidak pernah separah ini sebelumnya," bisiknya penuh kecemasan.Zhao Xueyan tidak menjawab. Dengan cepat, dia mengeluarkan jarum akupunktur dari ruang penyimpanan pribadinya dan mendekati Tian Ming."Aku akan mulai akupunktur untuk menstabilkan energinya dan menghentikan penyumbatan jalur meridian yang menyebabkan reaksi ini. Wu Liang, siapkan air hangat dan kain bersih," perintah Zhao Xueyan dengan tegas.Wu Liang segera bergerak tanpa membantah.Zhao Xueyan dengan kecepatan dan ketelitian tinggi menusukkan beberapa jarum di titik-titik vital
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Pagi Yang Memalukan

Pagi itu, cahaya matahari yang menerobos masuk melalui celah jendela membuat kelopak mata Zhao Xueyan perlahan terbuka. Pandangannya sedikit buram sebelum akhirnya fokus pada sesuatu yang mengejutkan—sebuah dada bidang yang kuat dan berotot tepat di hadapannya.Matanya langsung melebar. Dadanya berdebar kencang saat kesadarannya kembali penuh. ‘Apa?!’ serunya dalam hati dengan wajah memerah. Itu jelas dada Tian Ming yang bertelanjang, napasnya teratur dan tenang seperti tak menyadari kekacauan yang baru saja terjadi.Zhao Xueyan panik, ingin segera menjauh, tetapi tubuhnya membeku. Sebelum sempat bereaksi lebih jauh, pintu kamar tiba-tiba terbuka lebar dengan suara keras.Wu Liang dan Niuniu yang masuk mendadak membeku di tempat. Mata mereka membelalak tak percaya melihat adegan yang terhampar di depan mereka. Zhao Xueyan yang biasanya anggun dan penuh wibawa kini terlihat memeluk Tian Ming yang bertelanjang dada dengan posisi begitu intim.Wu Liang hampir tersedak udara, sementara N
last updateLast Updated : 2025-02-04
Read more

Sarapan Bersama

Begitu Zhao Xueyan meninggalkan kamarnya, Tian Ming masih berdiri di tempatnya dengan senyum tipis yang sulit disembunyikan. Wajah tampannya yang biasanya dingin kini tampak lebih hangat, seolah sedang mengingat sesuatu yang menyenangkan.Ingatan malam itu terputar jelas di benaknya. Saat tengah malam, dia terbangun karena rasa sesak yang mulai mereda setelah pengobatan Zhao Xueyan. Saat membuka mata, dia melihat gadis itu tertidur dengan posisi duduk di samping ranjangnya, kepala sedikit terangguk karena lelah.Tian Ming mendesah pelan. "Bodoh, kenapa dia tidak tidur dengan benar?" gumamnya.Dengan hati-hati, Tian Ming memindahkan Zhao Xueyan ke sampingnya agar lebih nyaman. Namun tanpa diduga, tangan Zhao Xueyan secara refleks melingkar erat di tubuhnya, seolah tidak ingin dilepaskan. Tian Ming membeku sesaat. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya.‘Astaga, ini benar-benar ujian,’ batinnya sambil menatap wajah cantik Zhao Xueyan yang terlihat damai dalam tidurnya.Meski diri
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more

Para Tetua Duo

Suasana pagi yang semula tenang langsung berubah tegang. Teriakan penuh amarah dari para tetua keluarga Duo menggema di depan penginapan mewah itu. Beberapa tamu yang tengah menikmati sarapan segera beranjak keluar untuk menonton keributan yang tidak biasa ini.Zhao Xueyan melangkah keluar bersama Tian Ming, Wu Liang, dan Niuniu saat mendengar keributan di depan. Ekspresi Tian Ming tetap datar meskipun sorot matanya memancarkan ketidaksenangan yang dalam."Keluar kalian! Beraninya melukai putri kebanggaan keluarga Duo!" teriak salah satu tetua dengan wajah memerah karena marah.Wu Liang mendecak kesal. "Mereka benar-benar tidak tahu kapan harus mundur," gumamnya.Zhao Xueyan melipat tangannya di depan dada dengan wajah tenang namun sinis. "Keluarga Duo? Yang kau maksud gadis lancang itu yang menyentuh Tian Ming tanpa izin?" tanyanya dengan nada dingin.Wu Liang mengangguk, akhirnya mereka tiba di depan penginapan di sana para tetua dari keluarga Duo berdiri dengan wajah geram. Bebera
last updateLast Updated : 2025-02-05
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
24
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status