Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Nona Muda, Mari Bercinta: Chapter 11 - Chapter 20

89 Chapters

Mengamuk Di Meja Makan

"Hai, Celia Sayang. Senang sekali melihatmu kembali ke rumah. Kau makin kurus saja, pasti makanmu tak teratur ya?" sambut Tuan Arnold Richero di teras depan rumahnya. Dia memeluk putri bungsu kesayangannya penuh kerinduan.  Celia pun tahu pria dengan rambut beruban yang sedang memeluknya itu yang paling peduli dan menyayanginya. Hanya saja dia waswas akan dijodohkan lagi dengan pria sok baik lainnya seperti Harry Livingstone yang aslinya brengsek. "Papa, aku juga kangen padamu. Ayo kita masuk dan mengobrol di ruang keluarga saja. Musim dingin sudah mulai menunjukkan tanda-tanda turun salju pertama tak lama lagi, udara mulai turun suhunya ke nol derajat Celcius!" ajak Celia sembari menggandeng lengan papanya masuk ke dalam rumah. "Syukurlah kamu sudah pulang hari ini. Papa akan jauh lebih kuatir bila kamu berada jauh dari keluarga sendirian di luar sana. Celia, tolong dengarkan Papa kali ini. Menikahlah. Ada seorang
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Mendarat Di Dekapan Hangat Chef Tampan

"Hentikan pertengkaran kalian!" Suara Tuan Arnold yang penuh wibawa menggelegar di ruang makan. Kakak beradik beda ibu itu harus dilerai. Mark merangkul bahu Celia yang dalam kondisi basah wajahnya oleh wine, sedangkan Austin menenangkan Esmeralda yang menatap kejam ke arah adik tirinya.  Emilia pun berkata, "Celia, dengarkan nasihat kakakmu. Mama malu kalau sampai kamu menggoda kakak iparmu agar kembali lagi bersamamu. Dia suami Esme sekarang. Lebih baik segera menikah saja dengan Mark. Kau akan mudah melepaskan masa lalumu bersama Austin!" Mendengar mamanya membela Esmeralda lagi, Celia rasanya tak tahan ingin mengamuk. "Ohh yeah, bela terus anak kesayanganmu itu, Ma. Dia yang menikungku dari belakang. Lantas kini aku seperti orang sakit jiwa obsesif yang berusaha menggoda mantan tunanganku lagi. Maaf saja, kalian salah mengira. Segalanya di antara kami berdua telah usai!" "Celia, jaga mulutmu
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Bujuk Rayu Morgan

"Kau ingin mengajakku bercinta atau apa, Morgan?" tanya Celia sembari tertawa ringan menatap sepasang mata biru yang tak berkedip memperhatikan dirinya. "Yeah, itu maksudku, Celia. Cara terbaik menghilangkan stres. Aku berjanji akan menggunakan pengaman. Ayolah ikut bersamaku ke penthouse!" bujuk Morgan masih mengungkung tubuh Celia di sofa night club. Para pengawalnya berjaga di sekeliling sofa agar tak ada yang mengganggu kemesraan Morgan dan Celia. Dalam benaknya Celia menilai sosok misterius chef tampan itu, tak wajar seorang chef memiliki banyak pengawal. Untuk apa pria berbadan kekar seperti Morgan dikawal ketat? "Jawab dulu pertanyaanku, Morgan. Kenapa kau dikawal begitu banyak bodyguard seperti ini?" Celia belum terlalu mabuk untuk bercakap-cakap normal. Morgan tak menduga akan ditanyai sesuatu yang akan membuat identitasnya terungkap. Namun, wanita cantik yang berada di bawah badan kekarnya
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Love Me More, My Honey Bee!

Aroma pizza yang baru saja dikeluarkan dari panggangan tercium sedap dan membuat air liur menitik. Celia yang sedari tadi menemani Chef Morgan memasak, bertepuk tangan meriah menyambut satu loyang besar pizza terhidang di hadapannya. "Wah, sepertinya lezat. Aku tak sabar ingin mencicipinya!" ucap Celia.  Morgan memotong-motong pizza dengan pisau lalu menaruhnya di piring sebelum memberikannya ke Celia. "Makan yang banyak ya, Cantik!"  Satu gigitan pertama membuat Celia makin penasaran. "Pizza buatanmu berbeda rasanya. Ini enak sekali!"  "Tentu. Karena aku membuatnya dengan cinta!" jawab Morgan dengan seringai lebar. "Gombal sekali! Kalau aku menjadi pacarmu, apa kau akan memasak untukku setiap hari?" tantang Celia. "Boleh saja, kamu menemaniku setiap malam di sini. Deal?" Morgan mengulurkan tangan kanannya. Namun, Celia eng
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Ledakan Gairah Di Meja Dapur

Perlahan Celia membuka matanya yang masih terasa berat mengantuk di pagi hari. Bobot lengan kekar yang mendekapnya dari balik punggung membuatnya ingin beringsut bangkit dari ranjang. 'Lengan berbulu lebat ini seperti tidak asing. Tidak mungkin 'kan kalau pria di kamar VIP night club itu Morgan?' batin Celia ragu-ragu.  Saat merasakan tubuh polos di sisinya bergerak-gerak, Morgan ikut terbangun. Dia menyapa Celia dengan suara beratnya yang agak serak, "Good morning, Darling. Apa kamu ingin ke toilet?"  "Uhm ... yes. Permisi sebentar!" Celia meloloskan dirinya dari lilitan lengan berotot itu lalu berdiri jengah ketika menyadari dirinya tak mengenakan apa pun di balik selimut.  Mata Morgan yang berat langsung melebar berbinar-binar disuguhi pemandangan indah tubuh Celia yang berlekuk seksi. Ada yang ikut terbangun penuh semangat di bawah perutnya. Sementara Celia berlari terbirit-birit karena malu menuju kam
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Dinikahkan Saja Agar Tak Menjadi Liar

"Ohh Gosh! Panggilan tak terjawab dari papa banyak sekali sejak tadi malam. Aku pasti kena omel kali ini!" gumam Celia ketika memeriksa ponselnya setelah berdandan rapi dan berpakaian. "Celia, breakfast is ready!" panggil Morgan nyaring dari dapur. Sebuah helaan napas lalu Celia berseru, "Coming, Morgan!" Dia menyimpan kembali handphone itu ke dalam tas tangan lalu melangkah di atas high heels menuju ke dapur.  Chef tampan yang mengenakan kemeja tanpa dikancing dan celana boxer itu duduk di seberang kursi kosong untuk Celia. "Kuharap kau akan suka Yumurtali Pide buatanku!" ucap Morgan. "Wow, ini makanan dari negara mana? Aku baru sekali melihatnya, Morgan," balas Celia seraya duduk manis di hadapan pria bercambang tipis itu. "Dari Turki, menu ini biasanya disajikan di warung-warung pinggir jalan dan cita rasanya tak kalah lezat dari pizza Italia. Cobalah, Celia!" jawab Morga
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Jangan Mimpi Menikahiku!

"APA?! Duda beranak empat ... kau yakin tidak salah orang, Alfons?" seru Morgan di ruang kantornya. Sinar matahari musim dingin mengenai rambut cokelat keemasan Morgan dan membuat ketampanannya bertambah jelas sekalipun raut wajah pria berprofesi chef sekaligus CEO waralaba Tasty Guaranted Corporation sedang syok berat. "Yes, Master Morgan. Saya tidak salah informasi karena menanyakan langsung ke bagian personalia rumah sakit tempat Dokter Mark Larson bekerja saat ini. Jarak usia keempat anak itu pun agaknya terlalu dekat. Bisa jadi mendiang istri beliau meninggal dunia karena kelelahan melahirkan!" Alfons Boudin menggaruk-garuk kepala dengan jengah.  "Ini tak bisa dibiarkan. Bagaimana Mister Arnold Richero tidak mengetahui sepak terjang calon suami Celia?" gerutu Morgan. Papa Celia terlalu gegabah bertindak dalam memutuskan calon suami putrinya. Alfons mengendikkan bahu lalu menyahut, "Bisa jad
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Calon Suami yang Terlalu Serius

"Wah ... mempelai wanitanya cantik sekali!" penata rias dari X Salon and Bridal memuji-muji penampilan Celia seusai didandani dan mengenakan gaun pengantin putih bermodel mermaid dress.  Tubuh ramping Celia terbalut sempurna dengan rambut panjang bergelombang terurai di punggungnya. Dia cantik paripurna sore ini.  "Apa artinya kalau setelah Anda dandani dia hingga cantik lantas Celia kabur dari pernikahannya lagi seperti sebelumnya?" Esmeralda mendengkus sinis menatap adik tirinya. Dia tak suka make up artist profesional itu mengagumi Celia seperti tak pernah melihat wanita cantik saja. "Ohh ... saya tidak tahu kalau sebelumnya Nona Celia Richero pernah kabur dari pernikahannya. Apakah mempelai pria sama atau berbeda dengan yang dahulu, Nona Esme?" sahut Irish Smith waswas. "Beda. Semoga saja Celia bertobat dan tidak mencoba kabur kali ini. Uang pembayaran jasa Anda sudah kutransfer melalui
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Siasat Cerdik Celia

"Mark, kurasa udaranya begitu dingin dan aku ingin buang air kecil sekarang!" ujar Celia yang terdengar masuk akal.  Calon suaminya mengerutkan kening disertai tatapan curiga lalu menjawab, "Kau tak berniat kabur dari pernikahan ini 'kan, Celia?" "Kalau kau tidak mengizinkanku ke toilet, aku akan ngompol di tempat. Mana yang lebih baik?" tantang Celia. Dia yakin akan diizinkan oleh Mark. "Ckk ... ya sudah, pergilah ke toilet. Dan cepat kembali karena acaranya sebentar lagi mulai!" Mark mengibaskan telapak tangannya dengan gusar. Celia menitipkan buket mawar putih di tangannya ke brides maid lalu meminta tas tangan kecil miliknya yang berisi handphone dan dompet. Dia bergegas masuk ke toilet berisi barang penyamaran yang telah dipersiapkan oleh Dave Sinclair. Bilik toilet wanita nomor dua menyimpan sebuah plastik kemasan warna hitam. Ada rambut palsu sebahu berwarna hitam leg
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Kejutan Manis Room Service

"Jelaskan apa yang dikatakan oleh Celia di telepon tadi! Apa kau duda beranak empat, Mark? Sungguh bodoh aku—harusnya lamaranmu kutolak mentah-mentah dahulu!" sembur Tuan Arnold Richero yang merasa tertipu oleh sikap simpatik dari dokter spesialis internis itu dulu saat berkunjung ke rumah. Mark bangkit dari lantai dengan wajah merah padam. Dia merasa telah dipermalukan baik oleh Celia maupun papa wanita itu. Belum juga selesai persoalan mempelai wanitanya yang kabur, Mark harus dipukul hingga jatuh di depan umum. Dia tertawa sinis menanggapi ucapan mantan calon ayah mertuanya. "Reputasiku sebagai dokter spesialis membuat Anda langsung tertarik, bukan? Lantas kenapa kalau aku punya empat anak di rumah dari hasil pernikahan sebelumnya? Toh aku tidak melakukan pernikahan bigami, istri pertamaku telah wafat setahun yang lalu!" jawab Mark tanpa rasa bersalah.  "KAU!! Pria sepertimu hanya menyusahkan Celia saja. Ak
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more
PREV
123456
...
9
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status