Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Chapter 111 - Chapter 120

All Chapters of Nona Muda, Mari Bercinta: Chapter 111 - Chapter 120

164 Chapters

Honeymoon Days (Part.1. Bora Bora Island, Polinesia)

"Baby Girl, ayo bangun. Kita harus segera bersiap-siap berangkat ke bandara kalau tidak ingin ketinggalan pesawat!" Morgan mengecupi wajah istrinya yang sejuk di ujung pagi. Celia menggumam malas bangun karena memang semalaman Morgan mengganggu tidurnya sampai tak ada cadangan tenaga lagi di tubuh. "Aku masih ingin tidur, Morgan!" ucap Celia dengan suara serak. Dia terlalu banyak menjerit dan mendesah tadi malam hingga nyaris menjelang fajar menyingsing. Morgan malahan tertawa mendengar gerutuan istrinya. Stamina mereka jelas berbeda, dia terbiasa marathon memasak di dapur panas berjam-jam untuk membuat hidangan pesta ratusan hingga ribuan tamu undangan. Sedangkan, Celia lebih banyak bersantai kesehariannya sekali pun masih berolah raga ringan. "Aku akan memandikanmu di bathtub saja. Sebentar kusiapkan air hangatnya!" putus Morgan karena kurang dari dua jam lagi mereka harus check in tiket pesawat di Bandara Kansas.
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Menikmati Senja yang Syahdu Di Floating Cottage

"Selamat datang di resort Four Seasons Bora Bora. Mari saya bantu check in untuk unit floating cottage yang Anda reservasi. Dengan Tuan atau Nyonya siapa didaftarkan pemesanan sebelumnya?" sambut seorang wanita berambut cokelat keemasan bersanggul rapi di meja resepsionis. Logat Perancis terasa dalam setiap kalimat yang dia ucapkan dalam bahasa Inggris.Morgan tersenyum sopan lalu menunjukkan kartu identitasnya yang didaftarkan sebagai pemesan unit floating cottage di sana melalui aplikasi booking secara online. "Selamat sore, saya Morgan Bradburry dan ini istri saya, Celia Richero!" jawabnya.Proses check in hanya sebentar sebelum mereka diantarkan dengan golf cart melalui jembatan yang berkelok-kelok memanjang hingga sampai di sebuah pondok berukuran sedang beratap daun khusus yang membentuk seperti tempurung kelapa tengkurap."Silakan, Sir, Ma'am. Ini unit yang siap Anda tinggali untuk tiga malam ke depan. Untuk layanan room service kami siap sedia 24 jam, cukup dengan menekan tomb
last updateLast Updated : 2025-03-05
Read more

Indahnya Pantai Matira

Seusai makan malam, Morgan menemani Celia berenang sebentar. Mereka tidak berlama-lama dan langsung naik untuk mandi air hangat.  "Morgan, langit malam di sini sepertinya indah. Aku ingin melihat bintang-bintang di teras sebelum kita pergi tidur!" pinta Celia sambil mengambil sepotong dress panjang berbahan katun tipis warna biru pastel. "Boleh saja. Aku juga ingin berdiskusi mengenai acara liburan kita di Bora Bora. Ayo duduk di teras!" sahut Morgan yang memilih mengenakan kemeja bermotif ceria warna biru muda tanpa dikancing bagian depannya. Bulu gelap nan lebat di dada bidang Morgan membuat pria itu nampak seperti model majalah dewasa yang seksi. Celia duduk bersebelahan dengan Morgan di sofa yang menghadap ke arah Gunung Otemanu yang terbesar dan tertinggi di Bora Bora. Di saat langit terang dari kejauhan gunung itu terlihat berwarna kehijauan karena ditumbuhi banyak jenis flora. "Wow, langi
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Menjelajah Permata Biru Di Samudera Pasifik

Morgan dan Celia berusaha menikmati panorama bawah air tak jauh dari bibir Pantai Matira. Ikan-ikan warna-warni, penyu, dan hiu muda berenang lalu lalang tanpa terganggu oleh keberadaan para penyelam yang hadir di habitat ekosistem air dangkal itu hanya sekadar mengagumi keaneka ragaman hayati di perairan Pulau Bora Bora.Dengan kamera khusus yang bisa mengambil gambar di bawah air, Morgan berswafoto bersama Celia. Wajah mereka tertutupi masker alat bantu pernapasan snorkeling sederhana. Mereka berpose seru dengan latar belakang terumbu karang menarik yang ditumbuhi anemon dan ikan-ikan lucu yang berenang di sekitar mereka.Karena sudah cukup lama menjelajahi dunia bawah air, Morgan mengajak Celia kembali ke daratan agar tidak kelelahan dan kurang oksigen yang pastinya berbahaya.Ketika mereka naik ke permukaan air, matahari telah tinggi. Morgan pun mengajak Celia berjemur. Dia terlebih dahulu memesan kelapa muda dengan es batu untuk menyegarkan kerongkongan di cuaca terik.Sambil men
last updateLast Updated : 2025-03-06
Read more

Tawaran Surrogate Mother

"S—sir, saya ingin melahirkan anak ini. Kalau keluarga Robertson tidak menganggap bayiku layak menjadi keturunan sah Austin, saya akan besarkan sendiri dan pulang ke Mexico. Rumah di Kansas akan saya jual karena mama sudah meninggal dunia dan tersisa saya saja. Permisi!" Ellen berikhtiar bangkit dari sofa sesegera mungkin. Dia tak ingin menelan kata-kata hinaan dari orang tua kekasihnya.Bahkan, sore itu pria yang menjadi ayah si jabang bayi tak nampak batang hidungnya. Ellen kecewa dengan tanggapan kasar orang tua Austin. Hanya dia sendirian yang menghadapi mereka, kesal sekali Ellen hingga ingin mengamuk."Tunggu! Jangan pergi dulu, Ellen. Kami belum selesai bicara denganmu!" seru Nyonya Olivia Robertson.Ellen kembali duduk dan menatap langsung ke wajah papa mama Austin bergantian. Mata Ellen berapi-api, dia tak butuh belas kasihan. Uang tabungan dan penghasilan bulanan miliknya cukup untuk merawat janinnya."Apa kau bersedia menjadi surrogate mother? Menantu kami tidak bisa memili
last updateLast Updated : 2025-03-07
Read more

Disergap Di Bandara

Pagi itu Ellen Aquila Perez mengunci pintu teras sambil membawa sebuah koper besar. Dia sudah memesan tiket pesawat secara online melalui aplikasi travelling terkemuka tadi malam. Penerbangan ke Guadalajara, Mexico pukul 09.00 waktu Kansas. Sebuah taksi telah siap menjemput di depan pagar pekarangan townhouse yang asri itu."Apa kopernya ingin ditaruh di bagasi belakang, Nona?" tanya sopir taksi ramah berusia awal tiga puluhan itu kepada Ellen."Yes, please. Terima kasih, Sir!" Ellen menyerahkan koper di tangannya lalu membuka pintu bangku penumpang sebelum naik ke taksi.Taksi bercat kuning itu melaju menuju ke Bandara Kansas. Ellen tak memberi kabar kepergiannya dari kota itu kepada Austin. Dia sudah tidak memerlukan simpati dari siapa pun termasuk si ayah jabang bayinya.Gustavo, sepupunya yang terdekat berjanji akan menjemput Ellen di bandara untuk mengantarkan dia ke rumah kontrakan di Guadalajara yang dicarikan oleh pria itu. Memang tabungan milik Ellen tidak terlalu besar sehin
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Panasnya Asmara Di Bora Bora (21+)

"Kyaaa!" jerit Celia saat melihat hiu dewasa berenang mendekatinya di Lagoonarium. "Tenang, Baby Girl. Mereka jinak dan terbiasa berinteraksi dengan manusia. Ayo kita berenang ke sana saja, aku ingin melihat butterflyfish, parrotfish, dan jackfish, mereka berenang di balik terumbu karang yang agak dalam!" ajak Morgan lalu memasang kembali masker oksigen ke wajahnya.Pasangan pengantin baru itu berenang dengan perlengkapan selam menuju ke dasar laguna berair jernih yang terang di siang hari. Gugusan terumbu karang berwarna krem hingga coklat dan hitam ditumbuhi anemon laut seperti mie pendek yang bergerak-gerak mengikuti aliran gelombang air. Ikan badut berenang-renang di dekat anemon laut.Celia memberi kode kepada Morgan untuk mengambil foto selfie bersama dengannya. Segera Morgan mengeluarkan kamera khusus untuk di dalam air. Dia merangkul bahu Celia lalu berswafoto di depan terumbu karang. Setelah beberapa jepretan, Morgan melihat sekumpulan parrotfish yang berwarna kehijauan den
last updateLast Updated : 2025-03-08
Read more

Bertemu Dokter Obsgyn Tampan

"Thank you, Celia. Aku berencana menemui teman Morgan itu siang ini saat istirahat lunch. Bagaimana dengan bulan madu kalian? Pastinya asik sekali, aku jadi iri!" ujar Esmeralda sambil menyetir mobil di lalu lintas jalan Kansas City yang padat. Dia memakai wireless ear phone di telinganya untuk bertelepon."Good luck, Esme. Kuharap kau akan menemukan solusi gangguan ovarium itu. Tentunya mengasikkan, kau harus berkunjung ke Bora Bora suatu hari nanti, pulaunya indah sekali. Sekarang kami sedang menunggu boarding pesawat Air Moana menuju Auckland!" jawab Celia riang. Dia senang hubungannya membaik akhir-akhir ini dengan Esmeralda.Esmeralda melihat papan besar rumah sakit yang dia tuju dari kejauhan lalu berkata, "Aku nyaris sampai di tempat praktik Dokter Jeffrey Norton, talk to you later, Celia. Salam untuk Morgan, bye!""Bye, Esme!" sahut Celia lalu mengakhiri panggilan telepon dengan kakak tirinya. "Kau mendapat salam dari Esme, Hubby. Dia akan menemui Dokter Jeff sebentar lagi!" k
last updateLast Updated : 2025-03-09
Read more

Suami Hiperseks (21+)

Seusai menemui dokter spesialis Obsgyn di rumah sakit, Esmeralda kembali lagi ke kantornya. Seperti biasa agenda kerjanya sebagai CEO perusahaan grup Richero sangat padat. Sekretarisnya sudah mengiriminya chat mengingatkan beberapa meeting hingga petang nanti. "Ohh ... betapa berat hidupku! Sungguh Celia membuatku iri, dia menjalani kehidupannya dengan sangat santai. Nampaknya Morgan akan menculik Celia lebih lama dari izin cuti kantor. Mereka baru meninggalkan Bora Bora hari ini untuk pindah ke NZ, dan entah berapa hari mereka akan melihat sapi Fries Holland di sana!" gerutu Esmeralda sembari menyetir ke arah kembali ke kantor. Dia menelepon Esther, sekretaris pribadinya untuk menyiapkan menu makan siang praktis karena jam istirahatnya tadi digunakan untuk menemui Dokter Jeffrey Norton yang tampan. Sambil menunggu lampu lalu lintas berubah dari merah ke hijau, Esmeralda memeriksa handphone dan tertawa kecil saat menemukan sebuah chat berisi
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more

Kabur Dari Mobil

"Darling please, jangan ceraikan aku! Aku sangat mencintaimu, Esme—" Austin memeluk istrinya yang sudah berganti pakaian kantor bersih nan rapi. "Ish ... kau ini, aku sudah berdandan. Jangan kau buat lusuh lagi penampilanku, heran sekali ... kau sendiri seorang CEO, masa tidak paham kalau menemui klien harus dengan penampilan yang representatif?!" omel Esmeralda. Pasalnya, sang suami menempel terus kepadanya. Austin melepaskan kedua lengan kekarnya dari tubuh ramping Esmeralda lalu berkata, "Ya sudah, nanti seusai kerja akan aku jemput untuk mengantarmu pulang ke rumah!"  "Hmm ... okay. Sampai nanti, Austin!" tukas Esmeralda seraya bergegas keluar terlebih dahulu membawa tas tangannya dari ruang CEO. Esther sudah siap mendampinginya turun ke meeting room di lantai sebelas. Sekretaris Esmeralda itu tidak berkomentar sama sekali melihat pakaian bosnya telah berganti. Bukan rahasia lagi bagin
last updateLast Updated : 2025-03-10
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
17
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status