Seusai membilas busa sabun di bawah shower air hangat, Morgan dan Celia mengeringkan diri lalu pindah ke ranjang. Rasanya agak berbeda bagi Morgan yang sudah puluhan tahun melajang, tak biasanya ada seorang wanita menemani tidurnya. Namun, justru seolah-olah mimpi indahnya berubah jadi nyata saat ini. Wanita bermata ungu yang selalu menjadi bunga tidurnya itu berbaring di pelukan Morgan."Apa kau tidak lelah setelah seharian menjamu tamu pesta, Hubby?" tanya Celia yang menonton siaran TV dengan malas-malasan."Pastinya capek, Celia. Namun, aku bahagia karena wanita yang kupuja akhirnya bisa menemaniku seumur hidup. Bagaimana dengan trauma yang kau alami pasca pengkhianatan Austin? Kuharap sudah sembuh!" balas Morgan dengan penuh perhatian. Dia mengecup kening Celia berulang kali.Istrinya terkikik lalu berkata, "Trauma itu sudah lenyap. Love language-mu sepertinya sentuhan fisik ya? Kau terus menerus menciumiku dan tak henti-hentinya membelai atau memelukku, Morgan!" "Hahaha. Mungkin
Terakhir Diperbarui : 2025-03-01 Baca selengkapnya