Semua Bab Suamiku Karakter Game : Bab 21 - Bab 30

72 Bab

Bab 21

Ara melangkah masuk ke ruangan yang dimasuki Aezar sebelumnya. Ruangan itu ternyata adalah sebuah gym pribadi, dengan berbagai alat olahraga tersusun rapi di dalamnya. Namun perhatian Ara langsung tertuju pada satu sosok—Aezar, yang berdiri di depan samsak tinju.Pria itu tampak serius, kepalan tangannya beradu keras dengan samsak, menghasilkan suara hentakan berirama yang memenuhi ruangan.“Hah! Ah...” Suara teriakan dan tarikan napas berat dari Aezar menggema di ruangan, membuat Ara tanpa sadar terdiam di ambang pintu. Matanya terpaku pada gerakan Aezar—gerakan lincah, pukulan kuat, dan sesekali lompatan kecil yang membuat otot dadanya yang basah oleh keringat bergerak naik-turun. Wajahnya yang sedikit berkerut karena konsentrasi justru membuat kesan maskulin yang tak tertahankan.Ara merasa pipinya semakin panas. Ia buru-buru membalikkan badan, berniat keluar dari ruangan itu sebelum pikiran aneh mulai muncul di benaknya. Tapi langkahnya terhenti ketika
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 22

Ara berjalan perlahan di sekitar rumah, ingin lebih memahami tempat asing yang kini ia tempati bersama Aezar. Rumah itu sangat besar, dengan desain modern minimalis, berdiri megah di atas bukit. Tingginya mencapai tiga lantai, dan setiap sudutnya terlihat sempurna, seolah dirancang oleh tangan-tangan ahli. Namun, ada sesuatu yang janggal.Ara menyusuri lorong-lorongnya, mengamati setiap detail. Tidak ada foto keluarga, tidak ada hiasan dinding yang menunjukkan siapa pemilik rumah ini. Hatinya terasa gelisah. "Siapa yang membangun rumah sebesar ini di tengah kehancuran dunia?" pikirnya.Keluar dari pintu utama, Ara berharap udara segar di luar akan mengurangi perasaan aneh yang menyelimuti dirinya. Tapi yang ia temui justru mimpi buruk.Matanya membelalak. Di depan pagar tinggi rumah itu, puluhan zombie tergeletak, tubuh mereka tersengat kawat listrik yang melindungi rumah. Bau amis darah dan daging membusuk menyeruak ke udara, membuat Ara hampir muntah. Di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 23

Ara menatap luka di lengan Aezar dengan penuh perhatian. Ia menelan ludah, mempelajari setiap detail situasi. Setelah beberapa saat, ia bergumam lebih kepada dirinya sendiri, "Sepertinya memang lukanya baik-baik saja... Sepertinya hanya dengan cakaran tidak akan bisa menularkan virus zombie."Aezar mengangguk setuju sambil melanjutkan membersihkan lukanya dengan hati-hati. "Benar. Virus itu menyebar langsung melalui gigitan, lewat air liur zombie. Tapi bukan berarti cakaran bisa dianggap remeh. Kuku zombie penuh dengan darah dan cairan tubuh lainnya. Jika darah mereka masuk ke dalam luka, risikonya tetap ada.""Hiy!" Ara segera mundur beberapa langkah, tubuhnya kaku dan wajahnya penuh ekspresi takut.Melihat reaksi Ara, Aezar tiba-tiba menyeringai jahil. Ia memiringkan kepala ke kanan, menundukkan bahu, lalu mulai menyeret kakinya perlahan ke arah Ara sambil mengerang pelan, "Rrawr...""Kyaaaa!" Ara memekik, langsung berlari menjauh dengan panik.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 24

Ara berdiri dengan kedua kakinya yang sedikit gemetar di halaman belakang rumah. Di tangannya, pistol itu terasa begitu berat, seolah menambah tekanan pada dirinya. Aezar berdiri di belakangnya, tubuhnya yang besar dan kokoh menjadi pelindung sekaligus pengarah. Dengan suara rendah dan lembut, Aezar membisikkan instruksi ke telinga Ara, suaranya cukup dekat hingga membuat napasnya terasa hangat di leher Ara.“Fokus, Ara,” bisik Aezar, tangannya yang besar melingkupi tangan Ara, mengarahkan posisi genggaman yang benar. “Lihat targetmu. Jangan pikirkan apapun selain itu.”Ara menghela napas panjang, matanya menatap ragu ke depan. Beberapa mayat zombie tergeletak sebagai sasaran tembak. Pemandangan itu membuat perutnya mual, namun ia tahu bahwa ini bukan sekadar latihan. Ini adalah bekal hidup.“Tidak bisakah kita ganti dengan benda lain? Benda mati, mungkin?” tanya Ara, suaranya penuh dengan harapan meski ia tahu jawabannya mungkin akan mengecewakan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 25

“Malam sudah larut, dingin pun semakin menusuk,” ucap Aezar lembut sambil melepaskan pelukannya dari tubuh mungil Ara. Suaranya tenang, namun tegas. “Masuklah ke dalam rumah dan istirahat. Maaf, karena tiba-tiba memintamu berlatih menembak di waktu seperti ini.”Ara memandang wajah Aezar dengan sorot mata penuh kekhawatiran. “Kalau begitu, ayo kita masuk bersama.” Dia menggenggam tangan besar pria itu, menariknya pelan, berusaha membawanya masuk ke dalam rumah.Namun Aezar tetap berdiri di tempat, tidak bergeming. Ara menoleh dengan kebingungan, menarik tangannya sedikit lebih kuat, namun tetap tak ada hasil. “Ada apa, Daddy? Kenapa diam saja?” tanyanya, memandang Aezar yang justru menatap jauh ke depan, ke arah pagar kawat yang sobek di sudut halaman.“Sekarang pagar besi depan adalah satu-satunya penghalang antara kita dan zombie,” ucap Aezar dengan suara rendah, namun penuh kewaspadaan. “Kalau aku ikut masuk, aku takut zombie akan kembali bertumpuk di s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya

Bab 26

Pagi mulai menyingsing, cahayanya perlahan menembus celah-celah gelap malam. Kabut tipis menyelimuti halaman, udara dingin yang menusuk mulai tergantikan oleh hangatnya mentari pagi. Aezar membuka matanya perlahan, tubuhnya terasa lemas, rasa nyeri di lengannya membangunkannya sepenuhnya.Namun, bukan rasa sakit itu yang membuatnya tersadar sepenuhnya, melainkan sentuhan lembut yang menyentuh lengannya dengan hati-hati. Aezar menoleh cepat, menemukan Ara duduk di sebelahnya, wajahnya fokus membalut luka di lengan Aezar dengan perban putih yang bersih."Ara?" suara berat Aezar menggema dalam keheningan.Ara menoleh sejenak, tak terkejut, lalu melanjutkan pekerjaannya dengan tenang. Tangannya yang mungil bergerak dengan hati-hati, memastikan perban terpasang sempurna."Ara, lepaskan tanganku!" seru Aezar, nadanya tegas. Dia menarik lengannya dengan cepat, menjauhkan dari genggaman Ara. Aezar mengerutkan kening. "Ara, aku harus memberitahumu sesuatu.
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 27

Matahari semakin meninggi, sinarnya menyusup melalui celah-celah daun pohon di halaman. Aezar berdiri di depan pagar kawat sengatan listrik yang baru saja diperbaikinya. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, dia memastikan pagar itu kokoh dan berfungsi dengan baik, tak ingin ada celah bagi zombie untuk menerobos masuk. Tangannya yang besar penuh luka gores, hasil dari pekerjaan tergesa-gesa demi melindungi orang yang paling berharga baginya—Ara.Sesekali, tatapannya melayang ke arah rumah, memikirkan gadis kecil yang kini terbaring lemah di dalam. "Ini salahku," gumamnya pelan, suaranya serak oleh rasa bersalah yang semakin menggerogoti. "Bagaimana aku bisa menyakiti seseorang yang selama ini aku jaga dengan nyawaku sendiri?"Setelah memastikan pagar aman, Aezar menghela napas panjang dan berjalan cepat kembali ke dalam rumah. Langkah-langkahnya terdengar berat, seolah setiap langkah membawa beban batin yang tak tertahankan. Begitu memasuki kamar, pandangannya langs
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-22
Baca selengkapnya

Bab 28

Dapur dipenuhi aroma harum dari ayam yang sedang digoreng, tetapi suasana di ruangan itu terasa berat. Aezar berdiri di depan kompor, tangannya sibuk membaluri potongan ayam dengan tepung sebelum mencelupkannya ke minyak panas yang mendidih. Wajahnya terlihat serius, garis-garis tegang di wajahnya menandakan bahwa pikirannya sedang tidak tenang.Di sisi lain ruangan, Ara berdiri ragu-ragu. "Daddy..." panggilnya pelan, suaranya terdengar hampir berbisik. "Jangan dihabiskan semua bahan makanannya... Kalau nanti-""Nanti apa?" potong Aezar dengan nada tajam, menghentakkan pisau yang dipegangnya ke atas talenan. Suara dentingan logam itu menggema di dapur, membuat Ara tersentak mundur.Aezar menghela napas panjang, mencoba mengendalikan emosinya. Namun, ketika ia berbicara lagi, suaranya tetap penuh tekanan. "Aku sudah menghisap terlalu banyak darahmu, Ara. Sekarang kau harus makan makanan yang bisa memulihkan tubuhmu. Zat besi, protein, apapun yang bisa membu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 29

Aezar berdiri di wastafel, menyelesaikan cucian piring yang tersisa sambil melamun. Suara aliran air yang mengalir di wastafel memenuhi ruangan dengan keheningan yang menenangkan. Namun, tanpa ia sadari, Ara mendekatinya dengan langkah-langkah pelan. Dalam sekejap, dia melingkarkan tangannya di pinggang Aezar dari belakang, memeluknya erat. "Apa ini, Ara?" tanya Aezar sambil terkekeh pelan, namun kehangatan dari pelukan itu membuatnya sedikit terdiam. "Memeluk daddy," jawab Ara dengan suara lembut, membenamkan wajahnya ke punggungnya. "Daddy wangi..." lanjutnya dengan nada manja. Ucapan Ara membuat Aezar terdiam sesaat. Wajahnya memerah, namun dia berusaha menyembunyikan rasa malunya. Setelah selesai mencuci piring, dia mengambil sedikit air dari wastafel dan mencipratkannya ke wajah Ara. "Huwaa! Wajahku basah!" rengek Ara, melompat mundur sambil mengusap wajahnya yang basah. Aezar terkekeh puas, berlari kelu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-23
Baca selengkapnya

Bab 30

"Tidak kuliah?" Ara menatap Aezar dengan mulut sedikit terbuka, ekspresinya penuh keterkejutan. Mata hitamnya berkedip cepat seolah memastikan bahwa dia tidak salah dengar. "Benarkah itu, Daddy?"Aezar mengangguk pelan, ekspresi wajahnya tetap tenang, seperti biasa. "Benar," jawabnya dengan suara rendah, hampir tanpa emosi. "Aku bahkan hanya lulusan SD."Ara membelalak, tubuhnya sedikit tersentak ke belakang. "Hah?!" jeritnya, suaranya meninggi karena tidak percaya. "Hanya SD?! Bagaimana mungkin?!"Aezar tidak menjawab. Dia hanya mengangkat bahu santai, seolah hal itu adalah sesuatu yang sama sekali tidak penting untuk diperdebatkan. Tapi di balik ketenangannya, ada semburat kecil rasa canggung yang berusaha dia sembunyikan dari Ara.Flashback:Ara duduk bersila di tempat tidurnya, fokus menatap layar ponsel yang menyala terang. Jari-jarinya bergerak lincah di atas layar, mengendalikan karakter di dalam game baru yang baru saja diunduhnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status