Semua Bab Bos Arogan Itu Ayah Anakku: Bab 41 - Bab 50

56 Bab

bab

Bab 41. Evan duduk di tepi ranjang, bersiap untuk tidur ketika Chintya tiba-tiba melontarkan kata-kata yang membuatnya menelan ludah. "Evan, Mama ingin seorang cucu dari kita. Dan aku bilang, bagaimana mungkin aku hamil kalau kamu saja jarang melakukan hubungan intim denganku?" Pikiran Evan langsung buyar. Sejak tadi, kepalanya penuh dengan bayangan Anya. Dan sekarang, Chintya berbicara tentang anak? Evan menoleh perlahan, menatap Chintya dengan ekspresi datar. "Kamu kenapa diam saja, Evan? Aku tidak mau disalahkan dalam hal ini! Aku sudah berusaha menjadi istri yang baik untukmu, Evan! Sekarang tugasmu untuk memberikan aku keturunan Evan. Apa kamu mendengar ku, Evan?" Evan masih tetap diam. Chintya bisa saja bicara apa pun, tapi bagi Evan, pernikahan mereka hanya formalitas. Dia menikahi Chintya bukan karena cinta, melainkan karena perintah Saraswati, ibunya. Chintya tampaknya semakin kesal karena sikap Evan yang tidak bereaksi. "Terus, kamu mau apa, Chintya?" Evan akhi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-31
Baca selengkapnya

Bab 42. Rencana jahat Sarawati

Bab 42Rencana jahat Sarawati. Langit sore yang mendung seakan mencerminkan isi hati Chintya yang hancur. Matanya sembab akibat tangisan sepanjang perjalanan pulang ke rumah ibunya, Rita. Saat mobilnya berhenti di depan rumah, ia buru-buru keluar, berlari kecil ke dalam, dan langsung memeluk sang ibu begitu bertemu di ruang tamu. "Ma… aku tidak bisa hamil…" isaknya tertahan di bahu Rita. Rita yang sedang duduk di sofa terkejut dengan pengakuan itu. Dia merasakan tubuh Chintya bergetar dalam pelukannya. "Chintya, apa yang kamu katakan?" Chintya melepaskan pelukannya dan menatap sang ibu dengan mata merah. "Aku baru saja pulang dari dokter kandungan. Aku diperiksa, dan dokter bilang kalau aku tidak akan bisa memiliki anak, Ma… Evan pasti akan menceraikanku…" Rita tercekat. Hatinya remuk mendengar kenyataan itu. "Astaga, Chintya…" Ia menggenggam tangan putrinya erat. "Aku tidak mau berpisah dengan Evan, Ma. Aku mencintainya! Aku tidak peduli jika dia tidak mencintaiku. Aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-02
Baca selengkapnya

Bab 43. Panik

Bab 43 . Anya tengah sibuk dengan tumpukan dokumen di hadapannya. Hari ini, Evan menugaskannya untuk menyelesaikan laporan yang cukup penting. Meski sedikit lelah, Anya tetap berusaha fokus. Namun, konsentrasinya buyar ketika ponselnya tiba-tiba bergetar. Ia melirik layar dan melihat nama ibunya, Sarah, terpampang di sana. Dengan cepat, Anya mengangkat panggilan itu. "Anya... seseorang membawa Kenzo bersamanya! Mama sudah berusaha mencegahnya, tapi Mama tidak berhasil. Bagaimana ini, Anya?" suara ibunya terdengar panik, membuat jantung Anya langsung berdegup kencang. "Apa?! Kenzo dibawa siapa, Ma?" tanya Anya, suaranya bergetar. "Ma... Mama tidak tahu. Orang itu terlihat terburu-buru. Mama sudah mencoba menahan Kenzo, tapi dia tetap membawanya!" Tubuh Anya langsung gemetar. Ia merasakan ketakutan luar biasa. Kenzo, putranya, hilang dibawa seseorang, dan ia tidak tahu siapa orang itu. Pikirannya langsung dipenuhi berbagai kemungkinan buruk. Tanpa berpikir panjang, Anya se
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-02
Baca selengkapnya

Bab 44. Anakmu itu anakku?

Bab 44Evan belum begitu percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut Anya. sebuah pengakuan yang begitu mengejutkan. "Aku sedang tidak bercanda, Evan. Tolong bawa aku ke mamamu. Dia harus segera mengembalikan anakku. Aku tidak sudi kalau anakku ia bawa," kata Anya yang membuat Evan semakin bingung. Evan juga jadi mengingat kejadian lima tahun yang lalu, ketika Anya dan Evan akhirnya berpisah tanpa sebab dan akibat yang jelaskan. Yang Evan tahu, dia tidak lagi bisa menemui Anya. Karena Anya pergi tanpa kabar. "Anya, jawab aku yang jujur. Kamu jangan bohong. Apa kamu serius kalau itu anakku? Itu bukan anak dari pria itu kan, Anya?""Apa maksud kamu Evan? Apa kamu menuduhku selingkuh waktu itu?"Evan dengan cepat mengelak, dia tidak mau kalau Anya semakin marah padanya. "Aku pikir, kamu meninggalkan aku demi pria lain, Anya.""Evan!" suara Anya meninggi, penuh dengan kekecewaan, karena apa yang terjadi lima tahun yang lalu sesuatu yang sangat menyedihkan. Yang sulit untuk ia l
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-03
Baca selengkapnya

Bab 45. kejadian aneh

.Bab 45Nathan mengemudikan mobil dengan tenang, tetapi dalam hatinya ia masih memikirkan kejadian yang baru saja terjadi. Ia menoleh sekilas ke arah Anya yang duduk di sampingnya, terlihat masih tegang meskipun Kenzo telah kembali. Wajah wanita itu dipenuhi kekhawatiran yang sulit disembunyikan. "Kamu masih kepikiran, ya?" tanya Nathan pelan, mencoba mencairkan suasana. Anya menghela napas panjang. "Aku lega karena Kenzo sudah kembali. Tapi aku masih penasaran... Kenapa mereka membawanya? Apa tujuan mereka?" Nathan mengangguk, memahami perasaan Anya. "Kita akan segera tahu. Yang terpenting, sekarang kita pastikan dulu Kenzo baik-baik saja." Begitu mobil berhenti di depan rumah, Anya langsung membuka pintu dan turun dengan cepat. Ia berjalan tergesa-gesa ke dalam rumah, dan saat pintu terbuka, matanya langsung menangkap sosok kecil yang sedang duduk di sofa, sibuk memainkan mobil-mobilan baru. "Kenzo!" panggil Anya dengan penuh emosi. Anak kecil itu menoleh dan langsung te
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-04
Baca selengkapnya

Bab 46. Aku lebih baik daripada mantan mu

Bab 46Evan melangkah dengan cepat ke dalam rumah mewahnya, wajahnya penuh emosi yang sulit dikendalikan. Begitu pintu terbuka, ia langsung berteriak, "Mama! Di mana Mama?" Seorang pelayan yang kebingungan segera menundukkan kepala dan menjawab dengan suara gemetar, "Nyonya Saraswati ada di ruang keluarga, Tuan." Tanpa menunggu lebih lama, Evan melangkah ke sana. Begitu melihat ibunya yang duduk santai di sofa, menyesap teh dengan anggun, amarahnya semakin membuncah. "Ma, jawab dengan jujur. Apa yang Mama lakukan pada Anya lima tahun yang lalu?" Saraswati mengangkat wajahnya dengan ekspresi tenang, seolah-olah pertanyaan itu tidak memiliki arti penting baginya. Ia bahkan tersenyum tipis sebelum menjawab dengan nada santai, "Apa maksudmu sih, Evan? Mama nggak paham." Evan mengepalkan tangannya. Ia tidak akan membiarkan ibunya menghindar kali ini. "Sudahlah, Ma. Aku sudah tahu semuanya! Mama nggak bisa lagi bohong padaku. Jadi, aku tanya sekali lagi... Apa yang Mama lakukan li
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-05
Baca selengkapnya

Bab 47. Aku Ayah nya

Bab 47Evan melangkah melewati Chintya tanpa menoleh lagi. Rasa muaknya sudah mencapai puncak, dan ia tidak ingin membuang waktunya untuk berdebat dengan seseorang yang tidak mau menerima kenyataan. Hanya satu hal yang ada dalam pikirannya saat ini—Anya dan putranya, Kenzo. Saat Evan mencapai pintu, suara Saraswati kembali menggema di belakangnya, kali ini penuh dengan ancaman. "Kamu pikir kamu bisa begitu saja mengambil anak itu dari Anya? Kamu pikir dia akan memberikannya padamu begitu saja?" Evan berhenti sejenak, tapi tidak menoleh. "Aku tidak akan mengambil Kenzo darinya. Aku hanya ingin ada di sisinya. Aku ayahnya, dan aku akan menebus waktu yang hilang." Saraswati mendengus sinis. "Kalau begitu, bersiaplah. Aku tidak akan diam saja, Evan. Aku akan memastikan anak itu tidak pernah menjadi bagian dari hidupmu!" Evan mengepalkan tangannya, menahan amarahnya agar tidak meledak. Tanpa mengatakan apa pun lagi, ia membuka pintu dan melangkah keluar. *** Di sisi lain, Any
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-08
Baca selengkapnya

Bab 48.

Bab 48Evan berjalan menjauh dari rumah Anya dengan langkah berat. Hatinya berdebar kencang, bukan karena amarah, tetapi karena rasa frustrasi yang semakin menyesakkan dadanya. Tatapan dingin Anya dan kata-katanya yang tegas masih terngiang di kepalanya. "Terlambat, Evan."Dua kata itu terus bergema, membuatnya merasa seperti pria yang tidak pernah memiliki kesempatan sejak awal. Tetapi apakah benar terlambat? Tidak. Ia menolak percaya bahwa tidak ada jalan kembali. Evan masuk ke dalam mobilnya, tetapi tidak langsung menyalakan mesin. Kedua tangannya mencengkeram setir erat, menahan diri agar tidak melampiaskan emosinya dengan cara yang salah. Ia menghela napas panjang, mencoba berpikir jernih. Jika ia ingin mendapatkan Kenzo, ia harus memiliki strategi yang tepat. Anya bukan tipe wanita yang bisa diancam atau dipaksa. Ia sudah cukup mengenalnya untuk tahu bahwa semakin ia menekan, semakin keras Anya akan menolak. Tapi jika ia bisa membuatnya percaya bahwa kehadirannya dalam hid
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-09
Baca selengkapnya

Bab 49. Jejak Luka di Balik Bayang-Bayang

Bab 49.Jejak Luka di Balik Bayang-Bayang Evan berjalan dengan langkah berat menyusuri lorong yang remang, meninggalkan rumah Anya dengan perasaan campur aduk antara penyesalan dan tekad yang semakin membara. Setiap langkahnya diiringi oleh gema kata-kata Anya yang masih terngiang di telinganya, "Terlambat, Evan." Kata-kata itu menghantamnya bak peluru, bukan karena amarah semata, melainkan karena rasa frustrasi yang membuat dadanya sesak. Di dalam mobil mewah yang kini menjadi pelarian sementara, Evan duduk terpaku di kursi pengemudi. Kedua tangannya menggenggam setir dengan erat, seakan berusaha menahan riak emosi yang hendak meluap. Ia menatap kosong ke arah lampu jalan yang bergantian menerangi wajahnya, mencoba menyusun strategi agar tidak semakin tenggelam dalam kegelapan masa lalunya. "Apakah benar aku terlambat? Ataukah masih ada harapan untuk kembali?” gumamnya dalam hati, menolak menerima kenyataan bahwa ia telah kehilangan segalanya sejak dulu. Ia mengambil ponselnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya

Bab 50. Gosip di ruang kerja

Bab 50: Titik Balik yang Pahit "Ini Pak, semua data yang Bapak minta sudah aku masukkan di sini, Pak," kata Tika salah satu karyawati Evan. "Baiklah, letakkan situ nanti aku periksa!" Evan tetap terfokus pada pekerjaannya saat ini. "Oh iya, Pak. Aku sekalian mau memberikan laporan dari Bu Anya, tapi Bu Anya berpesan ke aku untuk memberikannya ke Bapak."Seketika Evan mengangkat kepala dan menatap tajam ke Tika. "Kenapa kamu yang mengantarnya?"Tika langsung gugup dan dengan terbata-bata ia berkata, "Bu Anya minta tolong ke- a-aku, Pak.""Berikan ini lagi padanya dan suruh dia untuk menemui ku langsung.""Tapi, Pak," kata Tika yang masih gugup, apalagi saat melihat tatapan tajam mata Evan. "Aku rasa aku sudah berkata cukup jelas, aku ingin kamu sekarang keluar dan suruh Anya mengantar ini langsung ke aku!" "Ba-baik Pak."Saat itu juga, Tika langsung menghampiri Anya di ruang kerjanya. "Tidak apa, Bu. Aku sudah diberi pesan oleh Pak Evan. Dia meminta agar laporan ini langsung kau
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-12
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status