Semua Bab CINTA DI BALIK BENCI: Bab 81 - Bab 90

101 Bab

Bab 80

Sinar matahari menembus celah-celah daun yang bergoyang, menciptakan bayangan menari di sepanjang trotoar. Lia duduk di bangku taman kampus, pandangannya tertuju pada sepasang anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran. Namun pikirannya melayang jauh."Apa kamu benar-benar yakin, Lia?" Suara lembut Ayu menginterupsi lamunannya. Ayu, sahabat karib Lia, duduk di sampingnya dengan senyum penuh pengertian.Lia menarik napas panjang, menenangkan dirinya. "Aku tidak tahu, Ayu. Kadang rasanya semua terlalu berat untuk dipikirkan."Ayu mencondongkan tubuhnya, menatap Lia dengan serius. "Tapi kamu harus memutuskan, Lia. Dean atau Raka? Mereka berdua nggak mungkin terus menunggu jawaban yang nggak jelas."Lia tersenyum kecil, tetapi matanya tetap dipenuhi kebimbangan. "Dean selalu membuatku merasa dihargai. Tapi, di sisi lain, Raka adalah seseorang yang aku kenal hampir seumur hidupku. Aku takut membuat pilihan yang salah."Sementara Lia men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Bab 81

Mentari pagi menyapu lembut dinding kaca perpustakaan kampus. Suara bisik-bisik mahasiswa yang berdiskusi terdengar sayup-sayup, menciptakan suasana yang tenang, namun menyimpan segurat ketegangan. Lia duduk di meja sudut, pandangannya terpaku pada laptop di hadapannya, tapi pikirannya jauh melayang. Di depannya, secangkir kopi telah dingin tanpa tersentuh.Dean muncul dengan langkah percaya diri. Tangannya membawa buku tebal yang terlihat baru. Ia melirik Lia sebelum menarik kursi di sampingnya. "Kopi dingin, pikiranmu pasti panas," godanya.Lia menoleh, sedikit tersenyum. "Bukan pikiran panas, lebih ke kacau."Dean menautkan alis. "Tentang apa? Kampus, kerja, atau… Raka?"Mendengar nama itu, senyuman Lia memudar. Ia menunduk, jarinya menggurat tepi laptop. "Aku nggak tahu, Dean. Semua ini terlalu membingungkan."Dean menatapnya dengan mata penuh perhatian, seperti mencoba menelusuri apa yang Lia sembunyikan. "Lia, aku nggak akan ma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 82

Langit pagi di kampus tampak cerah, meskipun Lia merasa sebaliknya. Langkahnya pelan saat ia menuju kelas, pikirannya terjebak dalam kebimbangan. Setelah pembicaraannya dengan Raka, ia merasa seperti membawa beban yang semakin berat. Tidak hanya satu, tapi dua hati yang kini menunggunya untuk memberikan jawaban.Di dekat tangga menuju aula utama, suara tawa riang membuyarkan lamunannya. Nina dan beberapa teman mereka tengah bercanda sambil mengobrol. Lia berusaha tersenyum saat Nina melambai ke arahnya.“Lia! Sini, gabung!” seru Nina.Lia menggeleng lembut. “Nggak, aku buru-buru. Ada kelas pagi.”Nina menatapnya curiga. “Kamu baik-baik aja? Mukamu pucat banget.”Lia mengangguk pelan. “Iya kok, aku cuma kurang tidur.”Nina memiringkan kepala, lalu melangkah lebih dekat. Ia menepuk bahu Lia dengan lembut. “Kalau ada apa-apa, jangan pendam sendiri, ya. Aku di sini.”Lia tersenyum tipis, merasa hangat oleh perhatian Nin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 83

Angin semilir menyentuh wajah Lia saat ia duduk di bangku kayu taman kampus. Matahari siang mulai condong ke barat, menciptakan bayangan panjang dari pepohonan yang mengelilingi tempat itu. Lia menggenggam kedua tangannya di pangkuan, berusaha meredakan kegelisahan yang terus menggempur hatinya.Setelah semua ini, setelah perjalanan panjang penuh dilema, akhirnya ia memutuskan untuk jujur pada dirinya sendiri. Keputusannya sudah bulat, meskipun rasa bersalah masih menyelimuti.Langkah kaki yang dikenalnya menghentikan lamunannya. Lia mengangkat wajah, dan di sana, Dean berjalan menghampirinya. Ia mengenakan kemeja biru muda yang membuatnya terlihat sederhana, namun tetap memancarkan kharisma yang selalu membuat Lia merasa nyaman.“Hai,” sapa Dean dengan senyum kecil. Ia duduk di samping Lia tanpa banyak bicara, membiarkan keheningan di antara mereka berbicara lebih dulu.Lia menelan ludah, mencoba mencari kata-kata yang tepat. Tapi seperti bi
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 84

Ruang kelas yang biasanya menjadi tempat penuh canda hari ini terasa tegang. Lia duduk di bangku pojok, memandangi papan tulis tanpa benar-benar membaca apa yang tertulis. Kegelisahan menyelimuti pikirannya, bercampur dengan pertanyaan besar yang selama ini ia hindari untuk dijawab—siapa yang akan ia pilih?Dean, dengan segala kedewasaannya, selalu ada untuknya tanpa perlu diminta. Di sisi lain, Raka, sosok penuh gairah dan spontanitas, pernah menjadi cahaya terangnya. Tapi waktu telah mengubah segalanya.Di lorong kelas, Dean berdiri sambil memegang buku catatan. Matanya mencari Lia di antara kerumunan siswa. Ketika ia menemukannya, ada seberkas cahaya kebahagiaan yang muncul di wajahnya, meski ragu-ragu.“Lia.” Suaranya lembut, tapi cukup tegas untuk membuat gadis itu menoleh.Lia mendongak, sedikit terkejut. “Dean?”“Bisa kita bicara?” tanyanya sambil menunjuk pintu kelas, mengisyaratkan mereka untuk keluar.Lia hanya men
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 85

Langit pagi di sekolah itu tampak cerah, seakan mencerminkan suasana hati Lia yang mulai menemukan ketenangan. Setelah semua yang ia lalui—keraguan, kebingungan, hingga rasa bersalah—akhirnya ia merasa mantap dengan keputusannya.Lia berjalan menyusuri koridor sekolah yang ramai dengan obrolan siswa. Sebuah senyuman kecil menghiasi wajahnya, meskipun langkahnya terasa lebih berat hari ini. Di depan ruang kelas, ia melihat Dean berdiri menunggunya, seperti biasa, dengan ekspresi yang tenang namun penuh perhatian.“Hei,” sapa Dean pelan saat Lia mendekat.“Hei,” balas Lia, suaranya sedikit gemetar, tapi senyumnya tetap ada.Dean memiringkan kepala, menatapnya dengan penuh rasa ingin tahu. “Kamu kelihatan lebih santai hari ini.”Lia mengangguk. “Mungkin karena aku akhirnya tahu ke mana aku harus melangkah.”Dean tidak berkata apa-apa. Sebaliknya, ia mengulurkan tangannya, memberikan ruang bagi Lia untuk meraih jika ia mau. Lia
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 86

Langit sore di kampus perlahan berubah jingga. Burung-burung terbang kembali ke sarangnya, menciptakan pemandangan indah di atas taman belakang fakultas. Lia melangkah perlahan di jalan setapak, membawa dirinya menuju tempat pertemuan yang diminta Dean. Pesan di ponselnya yang berbunyi, "Ketemu di taman belakang, jam 4 sore. Ada yang mau aku omongin." terus terngiang-ngiang.Ia berhenti sejenak di bawah pohon beringin besar yang menaungi taman. Dari kejauhan, ia sudah melihat Dean berdiri dengan postur santainya. Pria itu bersandar pada pagar besi, wajahnya setengah tertutup oleh sinar matahari yang menyinari rambut kecokelatannya. Ada sesuatu dalam cara dia menunggu—tenang tapi penuh ketegasan—yang selalu membuat Lia merasa ada sesuatu yang besar sedang menunggunya.“Hei,” suara Dean memecah keheningan saat Lia semakin dekat.“Hey,” jawab Lia, mencoba menyembunyikan kegugupannya.“Duduk, yuk,” ajak Dean, menunjuk bangku kayu di bawah pohon f
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 87

Bab 87: Keputusan yang Tak TerhindarkanPagi yang cerah menyelimuti kota. Sinar matahari menembus tirai jendela kamar Lia, membangunkannya dari tidur yang tidak nyenyak. Sepanjang malam, pikirannya terus berputar. Pilihan antara Dean dan Raka seperti dua jalan berbeda yang harus ia tentukan, tetapi keduanya sama-sama memiliki kenangan yang melekat di hati.Lia duduk di tepi ranjang, menatap keluar jendela. Jalanan kampus mulai ramai oleh mahasiswa yang berlalu-lalang, membawa semangat hari baru. Tapi ia merasa kosong. Sebuah pesan singkat dari Dean masih menggantung di ponselnya:“Aku butuh jawaban, Lia. Tapi aku nggak mau kamu merasa terburu-buru.”Pesan itu sederhana, tetapi memiliki bobot yang berat. Lia tahu Dean berusaha memberinya ruang untuk berpikir, namun ia tidak bisa mengabaikan rasa sakit yang mungkin dirasakan pria itu.Dia bangkit, melangkah menuju meja belajarnya, di mana ada kotak kecil yang disimpan sejak lama. Isinya adalah b
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 88

Udara pagi yang segar menyelimuti taman kampus. Lia berjalan dengan langkah ringan menuju fakultasnya. Matahari bersinar cerah, seolah memantulkan perasaan lega di hatinya. Setelah sekian lama terjebak dalam kebimbangan, akhirnya ia mengambil keputusan yang memberinya ketenangan.Keputusannya memilih Dean sebagai pasangannya bukanlah hal yang mudah. Lia menyadari betul bahwa ada hati yang mungkin terluka, yaitu Raka, seseorang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya. Namun, ia percaya bahwa kejujuran adalah cara terbaik untuk menghadapi segalanya.Dean sudah menunggunya di depan gedung fakultas. Wajahnya berseri-seri, matanya menyiratkan rasa bahagia yang tidak bisa ia sembunyikan. Ketika Lia menghampirinya, Dean langsung tersenyum lebar.“Pagi, Lia,” sapa Dean lembut.“Pagi,” jawab Lia dengan senyum tipis.Dean meraih tas Lia dengan santai, menawarkan untuk membawanya. Lia membiarkannya, merasa nyaman dengan perhatian keci
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 90

Pagi itu, langit cerah tanpa satu pun awan menggantung. Udara dingin sisa hujan semalam masih terasa, namun sinar matahari mulai menghangatkan suasana. Lia berdiri di depan cermin kamarnya, memandang bayangannya sendiri dengan napas tertahan. Ia tahu, hari ini akan menjadi hari yang penting.Setelah menata rambutnya dengan sederhana, ia mengambil ponsel di meja. Pesan dari Dean yang masuk semalam kembali terngiang di pikirannya. “Besok kita makan bareng, ya? Aku mau ngobrol sesuatu sama kamu.”Sebuah ketukan di pintu mengalihkan perhatian Lia. “Lia, kamu nggak telat kan? Mau aku anter?” suara ibunya terdengar dari balik pintu.“Nggak kok, Bu. Aku jalan sebentar lagi,” jawab Lia sambil mengambil tas. Ia mencoba menenangkan debaran di dadanya.Dean sudah menunggu di meja dekat jendela ketika Lia tiba. Ia tampak santai dengan kemeja putih dan jeans gelap, namun ada ketenangan yang berbeda dari raut wajahnya. Saat melihat Lia mendekat, Dean
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
67891011
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status