"Apa mual, Mbak?" "Sejauh ini tidak, Mbak. Apa memang maunya buah ya, Mbak. Sulit sekali makan nasi. Membayangkan saja sudah terasa mual." "Apalagi bayi kembar, seperti mualnya dobel, tetap semangat. Setelah trimester pertama akan sedikit merasa nyaman. Walau hanya sebentar. Besok ada kegiatan lomba, nanti pukul 2 siang sepertinya ibu-ibu coba untuk menyiapkan hadiah. Apa Mbak ikut?" "Ikutlah, Mbak, malu kalau gak ikut apalagi alasannya hamil. Semua orang juga merasakan itu, aku tidak mau malah di anggap seenaknya sendiri karena kedudukan suamiku." "Lalu untuk jabatan yang ketua berikan bagaimana?" tanya Widi. "Tidak, Mbak. Biar yang lain saja, aku belum siap saja." Jenar diminta menjadi ketua ibu-ibu Persit, dia malah menolaknya. Dia tidak mau dipikir suaminya Danyon, lantas dia bisa menjabat sebagai Ketua. Apalagi dia masih baru. Pengalamannya kurang, itu pikir Jenar. "Aku belum tau banyak, jadi takut salah. Apalagi banyak para senior yang mampu memimpin. Ketua sekarang
Last Updated : 2025-02-26 Read more