Home / Romansa / Belenggu Hasrat CEO / Chapter 31 - Chapter 33

All Chapters of Belenggu Hasrat CEO : Chapter 31 - Chapter 33

33 Chapters

31. Menikahlah Denganku

"Hafsah apa yang terjadi denganmu!" teriak Maher panik.Gadis itu tak jua merespon, Maher yang panik gegas menggendongnya dan mengabaikan semua orang. Dia berjalan tergesa menuju mobil. Bahkan dia mengabaikan lift yang ada dan lebih memilih tangga darurat. Terus berlari dengan menyebut nama Hafsah dengan cemas dan kepanikan jelas terlihat di wajah lelaki tiga puluh tahun itu.Napasnya memburu dan keringat mengucur membasahi wajahnya yang tampan. Dia terus berlari dengan genggaman yang kuat hingga tiba di parkiran. "Adnan buka pintunya!" titahnya penuh emosi tapi juga panik.Adnan yang tertidur di dalam mobil terkejut dan langsung membuka pintu dengan tergesa. Wajah khas bangun tidur tampak jelas pada Adnan."Ada apa, Boss?" tanya Adnan membukakan pintu belakang."Kita ke rumah sakit terdekat!" titah Maher tanpa menjawab.Tanpa menunggu perintah kedua kalinya, Adnan melajukan mobil dan Maher menutup pembatas antara sopir dan bangku penumpang. Hafsah ditidurkan di pahanya, perlahan dia
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

32. Terkejut

"Keputusanku mengakhiri pernikahan sepertinya salah, tapi menunggu Maher tanpa kepastian juga salah. Ya Tuhaaan aku menginginkan Maher!" isak Lavina di balik pintu IGD.Lavina mengikuti Maher dan selalu memantaunya. Kecemasan di wajah Maher ketika Hafsah pingsan membuat Lavina cemburu dan mengurut dada. Benar saja, aksi Maher mengendong Hafsah turun tangga darurat membuat hatinya perih. Lavina meninggalkan rumah sakit dengan air mata yang tak lagi dapat disembunyikan. Langkahnya gontai menuju mobil lalu masuk serta duduk melamun di depan setir. Tangannya terkepal kuat menggenggam setir dengan sorot penuh amarah.Sementara itu, Maher meminta Adnan membelikan makanan dan juga jus buah untuk Hafsah. Meski gadis itu dapat jatah makanna dari rumah sakit tapi dia tidak membiarkannya karena menurut Maher makanan rumah sakit itu tidak enak.Hafsah mengerjapkan matanya pelan, berulang kali mencoba membuka mata karena terasa perih. Tangannya terasa berat dan juga kaku. Matanya memindai ruangan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

33. Karyawan Tahu?

"Ap-ap-ap?" Hafsah terperanjat dengan nada lirih seperti bisikan. Matanya bulat menatap Maher yang menatapnya lembut dan tersenyum."Aku serius. Aku mencintaimu!" kata Maher tegas."Aku-""Kamu tidak perlu menjawabnya, Hafsah. Bahkan kamu tidak perlu membalas cintaku. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa aku mencintaimu. Dalam beberapa kali pertemuan kita, dalam hatiku ada getar yang aneh. Ada rasa nyaman yang sulit aku jelaskan saat kita bersama. Ada ketakutan saat kamu tidak ada, apalagi membayangkan kamu mengalami segala hal penderitaan sejak lama seorang diri membuat merasa mendidih dan ingin menghabisi semua orang." Maher terus menatap Hafsah hingga dia menunduk dan menatap makanannya."Teruslah bersikap seperti ini dan jangan merasa terbebani oleh ungkapan perasaanku. Aku hanya tak sanggup lagi menahannya. Kamu tidak harus menerimanya tapi aku harap kamu memikirkannya. Jujur ... melihat kamu dengan orang lain aku cemburu." Hafsah menarik napas panjang dan menggigit bibirnya. Dia mer
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1234
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status