All Chapters of GADIS DESA PENAKLUK HATI TUAN MUDA : Chapter 11 - Chapter 20

68 Chapters

BAB. 11 Perasaan Bersalah

Lilian dan Junot pun mulai mencoba mencari nama Dahlia, namun tidak menemukannya juga. Gadis itu sepertinya mulai kecewa, karena namanya tidak ada. Dia mengatakan jika mereka pulang saja ke rumah. "Kita pulang saja, deh!" ucap Dahlia yang merasa sangat kecewa. Namun disaat Dahlia mulai menyerah tiba-tiba, Lilian berkata, "Dahlia! Ternyata kamu lulus, namamu tertera di sini!” seru Lilian dengan penuh antusiasme. Dahlia seakan tak percaya dengan omongan saudaranya, itu. “Lilian, stop! Kamu jangan bercanda, deh! Ayo … mari kita pulang saja!” Ternyata Dahlia masih saja kesal. "Ya ampun, Dahlia. Beneran kamu juga lulus!" tukas, Junot. “Hah? Masa, sih?” serunya tak percaya. “Kamu lulus, Dahlia. Aku dan Lilian, nggak bohong.” Junot juga membenarkan jika, Dahlia juga lulus. Karena tak sabar ingin melihat namanya, Dahlia pun segera menuju papan pengumuman dan dia sangat senang akhirnya namanya ada di urutan paling bawah. Gadis itu sangat bersyukur dan dia berjanji pada di
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

BAB. 12 Ketika Hujan Turun

Setelah Silvi pulang, hujan semakin deras turunnya.Petir semakin menggelegar suaranya di atas langit.Atas sarandari Noah, mereka pun menutup Toserba itu.Lalu pria itu segera membuatkan dua cup susu coklat untuk mereka minum.Noah sangat senang dengan hujan yang semakin deras. Dapat memperpanjang waktunya untuk berduaan dengan sang kekasih hati.Dia lalu menghampiri Dahlia yang sedang duduk di kursi santai di dalam Toserba itu. Mereka pun meminum susu coklat itu.Dahlia pun terlihat kedinginan saat ini. Noah mulai memutar otaknya, jika ini adalah kesempatan langkah baginya untuk menikmati sedikit tubuh gadis itu.Dahlia semakin kedinginan. Dia sampai-sampai melipat kedua tangannya ke dada."Kamu kedinginan, Sayang? Ayo, kita ke ruanganku saja. Di sana pasti lebih hangat." ucapnya mengawali rayuannya. Karena cuaca yang sangat dingin, Dahlia pun menuruti kemauan pria itu.Walaupun mereka sudah resmi berpacaran, ini kali pertama Dahlia masuk ke dalam ruangan Noah.Ruangan kerja sang
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

BAB. 13 Semakin Terbuai

Dahlia baru saja selesai mandi dan segera menghampiri Noah yang sedang tidur. "Noah! Bangun! Gue tahu, Lo hanya pura-pura tidur!" Noah sontak terbangun dan memegang kedua tangan Dahlia. Dia lalu buru-buru berkata, "Sayang, maafin aku soal yang tadi, aku khilaf." lirihnya sedih sambil menunjukkan wajah penuh penyesalan. "Stop! Aku tidak mau membahasnya lagi, antar aku pulang! Sekarang!" tukas Dahlia sambil menahan rasa gugup yang mulai menimpanya. "Baiklah, Sayang. Aku akan mengantarmu pulang, tapi kita dinner dulu, please?" harap Noah "Ini sudah malam, aku pasti dicariin Lilian. Dia sudah beberapa kali meneleponku." seru Dahlia kepada sang pacar. "Baiklah, aku akan mengantarkanmu pulang." Namun diam-diam, Noah menghubungi anak buahnya untuk membelikan lima porsi sate ayam kesukaan Dahlia dan segera mengantarnya ke alamat yang telah di-share oleh pria itu. Sepanjang perjalanan menuju rumah, Dahlia terlihat diam. Sebenarnya saat ini hatinya terasa ketar-ketir. Masih a
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more

BAB. 14 Bertemu Dosen Galak

Noah pun segera masuk ke dalam kamar mandi dan mulai menuntaskan hasratnya. Dia berpikir jika lain kali, Dahlia harus memuaskan alat tempurnya, biar mereka sama-sama enak. Namun sang pria masih ragu untuk memintanya, mengingat pacarnya yang sangat galak.Pemuda tampan itu keluar dari kamar mandi, dan melihat jika Dahlia masih terbaring lemas di atas ranjang.Saat ini mereka sedang berada di apartemen milik Noah."Baby, are you okay?" tanya Noah lalu mengusap rambut kekasihnya."Aku mau mandi. Badanku lengket semua," lirihnya lalu bangkit dari ranjang."Apakah kamu mau, aku menemanimu untuk mandi?" Seringai licik dari Noah membuat Dahlia naik pitam."Jangan asal ngomong Lo! Apa Lo mau gue hajar?" hardik Dahlia marah."He-he-he. Ampun, Sayang. Aku hanya bercanda kok. Yuk kamu buruan mandi, setelah itu, aku akan mengantarmu ke kampus," ucap Noah lalu menyerahkan satu paper bag berisi pakaian baru untuk kekasihnya."Sepertinya, aku harus menyediakan beberapa pakaian baru untuk Dahlia di s
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

BAB. 15 Ada Penguntit

Di sebuah gedung perkantoran,Noah segera menerima pesan dari Dita."Sial! Dahlia pasti membutuhkanku makanya dia mencariku!" kesalnya, karena saat ini Noah sedang berada di kantor ayahnya.Pria itu pun izin ke toilet sebentar lalu mengirim pesan kepada Dahlia untuk menunggunya sampai dia datang.Noah : "Sayang, aku sedang meeting, kamu tunggu aku ya! Aku pasti kesana!" Belum sampai beberapa detik, ponsel Noah kembali bergetar. Ada pesan dari sang kekasih untuknya.Dahlia : "Cepat pulang, aku butuh kamu!" Membaca pesan dari Dahlia membuat Noah tersenyum penuh misteri."Dahlia, ternyata kamu sudah mulai bergantung kepadaku!" Sementara itu, Lilian sedang dalam perjalanan pulang ke rumah dengan menaiki ojek online. Tukang ojek mulai curiga dengan mobil di belakang mereka yang dari tadi terus mengikuti mereka."Mbak, sepertinya mobil di belakang itu, mengikuti kita dari tadi," seru tukang ojek takut.Ternyata mobil tersebut menerobos tukang ojek yang membawa Lilian. Untung saja, dengan
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

BAB. 16 Keinginan Nyonya Belva

Setelah membuat Tante Belva lemas tak berdaya, digenjot oleh alat perang miliknya. Harjo pun kembali berpikir untuk menerima tawaran dari Tante Belva tadi.Kegelisahan terlihat di wajahnya. Dia melirik Tante kesayangannya itu, yang sudah tertidur tanpa sehelai benang pun. Dia lalu menutupi tubuh Tante Belva, yang sebenarnya memiliki umur yang sama dengan ibunya di desa.Sesungguhnya dari awal Harjo ragu menjadi lelaki simpanan Si Tante. Namun Tante Belva sangat baik kepadanya. Dia kadang berpikir dirinya sangat bejat karena mau berhubungan intim dengan wanita yang umurnya sama dengan ibu kandungnya. Namun desakan ekonomi memaksanya untuk melakukannya.Entah sudah berapa batang rokok Harjo habiskan, namun kegelisahan hatinya tidak kunjung reda juga. Bayangan wajah Lilian yang cantik masih terngiang-ngiang di pelupuk matanya.Sampai-sampai dia tidak menyadari jika Tante Belva sudah bangun dan sedang menatapnya saat ini."Harjo, bagaimana dengan tawaran Tante, tadi? Apakah kamu bersedia?
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more

BAB. 17 Noah Yang Sibuk

Sebenarnya Lilian juga memiliki perasaan yang sama kepada Junot. Namun dia berusaha sebisa mungkin untuk menutupinya karena Lilian tidak mau terluka nantinya, karena status mereka yang sangat berbeda. Junot anak orang kaya sementara Lilian hanya seorang mahasiswi yang berasal dari desa. Tidak ada satupun yang bisa dibanggakan dalam dirinya. Sore hari pun tiba, Noah akhirnya datang ke Toserba. Dia lalu menyapa Dita, "Dita, Dahlia mana? Kok nggak kelihatan?" "Maaf Pak Bos, sepertinya mood Nona Dahlia sedang tidak baik, dari tadi dia marah-marah terus. Apa lagi, Pak Bos tidak kunjung datang!" ucap Dita jujur. “Terus Dahlia di mana saat ini?” tanyanya lagi. “Nona Dahlia sedang berada di dalam ruangan Anda, Pak Bos,” tutur Silvi. Ternyata Silvi dan Dita telah mengetahui perihal hubungan antara Dahlia dan Lilian. Mereka sangat mendukung hubungan kedua majikannya itu. Tanpa menunggu lama Noah pun melangkah masuk ke dalam ruang pribadinya, dan dapat melihat sang kekasih ya
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

BAB. 18 Ternyata Ada Tugas Lagi

Lilian hendak tidur namun dia tiba-tiba teringat dengan orang-orang yang tadi siang menghadangnya. "Siapa sih, mereka? Kenapa mereka ingin mencelakaiku?" Apakah ada seseorang yang membenciku sehingga mereka punya niat jahat kepadaku?” Pertanyaan demi pertanyaan itu, mulai menari-nari dalam kepala Lilian. Dia ingin sekali menceritakan hal itu kepada Dahlia namun dia tidak mau membebaninya. "Aku akan menyelidiki sendiri, siapa dalang dibalik semua ini," pikirnya dalam hati. Sementara Bu Jayanti dan Pak Ranto seolah-olah bagaikan anak remaja yang sedang pubertas. Setelah mereka bertukar nomor ponsel tadi siang, sampai malam ini, keduanya masih saja bertukar pesan melalui salah satu aplikasi chatting online. Lilian diam-diam melihat jika Bu Jayanti yang masih saja asyik dengan ponselnya. "Bu, sudah malam, besok lagi dilanjutkan acara perkenalannya." ucap Lilian sambil tersenyum. "Iya, ini juga sudah kelar kok. Mas Ranto ... eh maksud Ibu, Pak Ranto juga mau tidur." Bu Jayant
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

BAB. 19 Merasa Diistimewakan

Nyonya Belva akhirnya menemukan saklar lampu. Dia pun segera menyalakan lampu, seketika ruangan menjadi terang benderang. Sang nyonya sangat kaget melihat suaminya yang dari tadi duduk di kegelapan menunggunya pulang. "Ya ampun Papa, aku kaget banget! kirain kamu siapa," tukasnya sambil memegang dadanya karena dia memang benar-benar terkejut saat ini. "Dari mana saja kamu! Jam berapa sekarang? Apakah kamu lupa dengan janjimu sendiri?" sinis Tuan Alfonso menatap ke arah istrinya. "Ya ampun! Aku hampir lupa jika hari ini, aku sudah janji untuk melayani Alfonso. Untung saja tadi Harjo memaksaku untuk mampir ke restoran itu. Jika tidak, aku mana sanggup melayani dia," lirihnya dalam hati. Diam-diam Nyonya Belva mengagumi hasil kerja lelaki simpanannya itu. Satu lagi kelicikan Nyonya Belva, dia tidak mengizinkan Harjo memberi tanda kepemilikan di sekujur tubuhnya. Itu juga semata-mata dia lakukan agar suaminya tidak curiga. "Jawab, Belva! Kamu kok diam saja?" hardik, Tuan Alfons
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more

BAB. 20 Dapat Nilai Bagus

Setelah selesai sarapan Noah pun berkata, "Dahlia, ini kamu baca-baca dulu. Aku sudah meringkas analisis jurnal tersebut, siapa tahu saja Si Andi itu nanya-nanya ke kamu." Noah lalu menyodorkan beberapa lembar kertas di hadapan kekasih hatinya. "Thanks ya, Sayang?" ucap Dahlia lalu mulai membacanya. "Tenang saja, Sayang. Ini semua tidak gratis!" gumamnya dalam hati. Diam-diam Noah sudah menyusun rencana jika setelah pulang kuliah nanti. Sang pria akan meminta jatahnya kepada kekasihnya itu. Di sebuah ruang perkantoran, "Apa? Jadi kemarin siang Lilian dihadang oleh beberapa orang preman?" Junot sangat emosi setelah mendengar laporan dari anak buahnya. "Iya, Tuan Muda," ujar orang kepercayaannya itu. "Tapi kenapa kalian tidak membantunya?" cecarnya lagi. "Maaf Tuan, kami kalah cepat, Nona Lilian sudah lebih dulu melumpuhkan para preman itu." "What? Melumpuhkan bagaimana maksud Anda, Eki?" "Ternyata Nona Lilian sangat jago bela diri." jelas Asisten Eki lagi. "Apa?
last updateLast Updated : 2024-12-30
Read more
PREV
1234567
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status