Semua Bab Mendarat di Pangkuan CEO: Bab 51 - Bab 60

91 Bab

Tindakan Impulsif

Jalanan sore ini sangat macet, beberapa menit lalu baru saja hujan deras mengguyur kota dengan angin ribut sehingga ketika hujan mereda—semua kendaraan keluar memadati jalan terlebih saat ini jam menunjukan waktunya pulang kerja. Dan di sini lah Nicholas dan Ayara berada, di tengah-tengah kendaraan yang berjubel memadati jalan. Mereka akan terbang ke suatu Negara tetangga untuk kepentingan Nicholas dalam hal bisnis. Berkali-kali lidah Nicholas berdecak kesal, ia salah perhitungan karena semestinya tadi menggunakan heli saja bukannya malah menggunakan mobil untuk mencapai Bandara. Sudut matanya melirik ke samping, sang istri yang masih gadis setelah mereka menikah beberapa minggu itu sudah siap dengan pakaian pramugarinya. Rok pendek yang dikenakan Ayara semakin naik menampilkan paha yang dibalut stocking hitam. Syukurlah ada penghalang yang bisa menghalangi mata Nicholas menatap paha Ayara yang mulus karena pria
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-15
Baca selengkapnya

Ambigu

“Kita satu kamar?” Pertanyaan Ayara tercetus setelah mengagumi kemawahan suite yang akan ditinggalinya dua malam sesuai rencana. Ayara baru selesai tour keliling suite dan baru menyadari jika akan berbagi ranjang dengan Nicholas. Nicholas tidak menjawab, pria itu menatap sinis ke arah Ayara sambil membuka kaos kaki lalu menyimpan sepatu dan menggantinya dengan sandal hotel. “Pak ....” Ayara mengikuti Nicholas ke dalam kamar mandi. “Pak Niko belum jawab pertanyaan saya,” tuntut Ayara. “Trus kamu maunya gimana? Pisah kamar biar semua temen kamu tau kalau kita hanya nikah kontrak?” Nicholas mengatakannya sambil membuka satu persatu kancing kemeja. “Tapi cuma ada satu ranjang, Pak ... enggak bisa minta tambahan kasur?” Bukannya menjawab—Nicholas malah menanggalkan kemejanya lalu membuka gesper yang melingkar di pinggang. Mata Ayara melotot menatap tubuh indah itu kemudian membalikan badan.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Menginginkan

“Ranjang atau kamar mandi?”Ayara termangu menatap Nicholas dengan detakan jantung menggila.Pria itu tidak bermaksug ingin mengajaknya bercinta bukan?“Ma-maksudnya?” Ayara terbata lantas menggigit bibir bagian bawah sambil mengerutkan wajah.Dengan bertanya seperti itu—Nicholas pasti mengira Ayara berpikir yang tidak-tidak.Untuk apa juga Ayara bertanya karena mana pernah Nicholas menjawab pertanyaan Ayara?Dan yang pria itu lakukan adalah mendudukan Ayara di sisi ranjang.Nicholas meluruskan kaki Ayara di atas pangkuannya dan Ayara bisa merasakan milik pria itu menekan betis yang uratnya menegang.Tanpa bicara Nicholas memijat perlahan kaki jenjang yang menurut pria itu indah dengan jemarinya yang ramping.Ayara membungkam mulutnya dan tidak bergerak apalagi menolak sentuhan Nicholas di kakinya.Tadi sebelum tenggelam Ayara masih bisa melihat tatapan kesal Nicholas ketika masuk ke dalam kamar.Lalu tiba-tiba Nicholas menolong Ayara dan sekarang menyadari jika kaki Ayara kram.Mungk
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-16
Baca selengkapnya

Bersemangat

Ayara membenarkan letak bikininya lalu mengeratkan handuk yang menyelimuti pundak hingga menutup dada. Nicholas kembali setelah menerima salep itu lalu memberikannya kepada Ayara. Ayara meraihnya. “Makasih, Pak ...,” ucapnya sambil menunduk tidak berani menatap mata Nicholas. Lalu mulai mengoleskan salep itu ke kaki yang uratnya menegang sebelum Nicholas melakukannya dan berakhir dirinya kehilangan keperawanan. Sebetulnya Ayara tidak masalah karena Nicholas adalah suaminya, ia juga menyukai Nicholas dari segi fisik tapi terselip keraguan di dalam hati Ayara. Apakah sesuatu yang benar memberikan keperawanannya kepada pria yang belum ia cintai?Dan Ayara sendiri tidak yakin apakah Nicholas mencintainya atau tidak. Ayara merasa moment tersebut semestinya dilakukan dengan penuh kesadaran dan cinta yang penuh dari dirinya dan sang pria. Selama Ayara bergulat dengan pikirannya—Nicholas sudah mas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-17
Baca selengkapnya

Terbebani

Langkah Ayara terhenti ketika hendak memasuki gym yang merupakan fasilitas dalam hotel di mana mereka menginap. Di dalam sana ada Abinawa sedang mengolah tubuhnya. Ada Ferdi dan Yogi juga Anya dan Elza berada di atas treadmill. Sepertinya ketika sarapan pagi tadi mereka janjian untuk olah raga bersama. Tadi Ayara dibangunkan oleh ketukan room service yang mengantar makanan ke kamar atas perintah Nicholas. Ayara sudah sarapan sendirian tadi di kamarnya. “Ayara!” panggil Anya ketika Ayara baru saja akan memutar tubuhnya menjauh dari sana. Ia lantas mendapat toleh dari teman-teman satu timnya termasuk Abinawa. Tidak mungkin kabur jadi mau tidak mau Ayara masuk ke dalam gym yang luas itu sambil tersenyum dan melambaikan tangan. “Pantesan pak Niko enggak ngajak lo honeymon, setiap bussines trip kalian honeymoon ... ya, kan?” Yogi menggoda Ayara si pengantin baru. “Iya .
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-18
Baca selengkapnya

Menikmati

Menjelang malam, mobil Nicholas memasuki halaman rumah Ayara padahal ia sudah tidak berharap suaminya akan datang karena jika Nicholas datang, itu berarti mereka akan tidur di satu ranjang yang sama sementara ranjang di kamar Ayara adalah ranjang queen, bisa dipastikan mereka akan berdesakan di sana. Ayara tidak berpikir tentang itu sebelumnya ketika meminta Nicholas untuk ikut menginap di rumah mami. Tapi jika Nicholas tidak ikut, Kanjeng Mami akan curiga dan melontarkan banyak pertanyaan. “Ayaaaa!” Paramitha memanggil dari tengah rumah. Ayara keluar dari dalam kamar setelah merapihkan kamarnya. “Iya, Mi.” Ayara menjawab dengan pandangan tertuju kepada Nicholas. “Nak Niko udah makan?” Paramitha bertanya penuh perhatian. “Belum, Mi.” Nicholas menjawab tidak kalah lembut. “Aya, temenin dulu nak Niko makan sambil kamu masak air panas buat nak Niko mandi.” Mami memberikan instruksi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-19
Baca selengkapnya

First Kiss

“Kak Radhi, masuk dulu aja ... hujannya besar.” Alana berteriak dari kursi belakang saat Radhika mengemudikan motornya memasuki pelataran parkir apartemen. Radhika menganggukan kepala lalu membelokan stang motornya memasuki basement. Tubuh keduanya sudah basah kuyup karena hujan yang turun dengan deras tanpa aba-aba. Alana memberikan helmnya kepada Radhika lalu pria itu mengaitkannya distang menggunakan rantai pengaman. “Yuk,” kata Alana sambil merentangkan tangannya. “Duluan,” kata Radhika mendorong pelan punggung Alana. Radhika masih risih terlihat mesra bersama Alana di depan orang-orang. Ia merasa tidak pantas menjadi kekasih Alana. Keduanya memasuki lift yang kosong, Alana memeluk tubuhnya yang basah karena tidak memakai jaket. “Harusnya kamu pake jaket kalau mau pulang bareng aku,” tegur Radhika sambil membuka jaketnya yang kemudian ia selimutkan di punggung Alana.
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-20
Baca selengkapnya

Murka

“Kalian terlambat!” Arga berseru ketika Nicholas yang tengah menggandeng Ayara masuk ke dalam restoran. Restoran itu telah di booking oleh keluarga Lazuardy untuk mengadakan pertemuan dua keluarga. Pertemuan tersebut bisa dibilang adalah makan malam terakhir sebelum dilangsungkannya pernikahan antara Arsenio-anak dari Arga dengan Calista yang merupakan anak dari seorang pengusaha asal Singapura. “Sorry, Jakarta selalu macet setiap pulang kerja.” Nicholas beralasan lalu menarik kursi untuk Ayara. Ayara tersenyum sambil mengangguk kepada semua orang yang ada di sana. “Tidak masalah ... makanan pun masih belum selesai dimasak,” ujar ayah dari Calista. Jika saja pertemuan keluarga ini diadakan di Luar Negri mungkin Nicholas bisa beralasan untuk tidak hadir tapi pertemuan ini diadakan di Jakarta jadi tidak mungkin Nicholas absen. Malvino saja tidak hadir karena urusan pekerjaan. “Gimana pengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-21
Baca selengkapnya

Membujuk

“Pake ditanya lagi, Ra ... Ra ... ya itu berarti pak Niko mencintai kamu,” cetus Elza penuh keyakinan setelah Ayara menceritakan kejadian beberapa malam lalu kepadanya dan Anya.Ketiga sahabat itu kini berada di sebuah Mall yang berada di tengah kota untuk makan siang.Anya diam saja sambil mengaduk-ngaduk minumannya.“Oh gitu ya?” Ekspresi wajah Ayara tampak tidak yakin.“Bukan karena dia malu punya istri Pramugari?” Ayara melirih seakan bertanya pada dirinya sendiri.“Please deh, Ra ... jangan insecure gitu ... yang penting lo cantik, orang cantik tuh walaupun penjual ketoprak tapi berhak kok punya suami kaya raya.” Anya mengutarakan pedapatanya yang absurd.“Tapi kalau cantik doank mah banyak, Nya.” Ayara semakin insecure.“Tapi yang pak Niko mau ‘kan cuma elo, Ra.” Elza menyadarkan Ayara.Kasian Elza belum mengetahui tentang kawin kontrak yang terjadi antara Ayara dan Nicholas.Tidak seperti Anya yang santai saja menanggapi cerita sahabatnya.Anya menganggap Ayara terlalu menghaya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya

Teddy Bear

Ayara ingat, di dalam tasnya ada sebuah gantungan kunci berbentuk boneka beruang dengan ukuran cukup besar untuk sebuah gantungan kunci.Merogoh tas dan mengeluarkan teddy bear tersebut lantas Ayara menyimpannya di atas meja makan di samping piring.Kening Nicholas berkerut mengawasi apa yang dilakukan Ayara.Ayara mendekatkan lagi sendok berisi bubur ke depan bibir Nicholas namun sang suami masih keras kepala dengan menggelengkan kepala disertai tatapan kesal.Gadis itu pun mendekatkan sendok ke mulut teddy bear lalu tangannya menggerakan kepala teddy bear meniru Nicholas menggeleng ke kiri dan ke kanan.Ayara meletekan sendok ke piring lantas dengan kedua tangannya memelintir leher teddy bear dan menonjok wajah teddy bear yang tidak bersalah.Seakan menunjukan jika Nicholas tidak menghabiskan makan malam maka nasibnya akan sama seperti teddy bear.Setelah selesai dengan demontrasinya, Ayara memasukan gantungan kunci teddy bear ke tas lalu meraih sendok yang kemudian ia dekatkan ke m
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-22
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
10
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status