Home / Romansa / Mendarat di Pangkuan CEO / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Mendarat di Pangkuan CEO: Chapter 61 - Chapter 70

138 Chapters

Power

“Mami bawa puding buah untuk kamu,” kata Danita menyodorkan semangkuk puding yang dibelinya di toko bakery ternama. “Mami buatin puding untuk Nak Niko, puding sehat dengan pengolahan bersih yang dibuat oleh cinta dan kasih sayang seorang mertua.” Paramitha tidak mau kalah menyodorkan puding buatannya. Nicholas menatap Paramitha yang berada di sisi ranjang sebelah kiri dan Danita yang berdiri di sisi raniang sebelah kanan secara bergantian. Mereka berdua datang di saat yang sama dan berlomba-lomba membawa makanan untuknya. Danita menoleh ke arah Paramitha dengan tatapan sengit persaingan. “Mami bawa salad buah dan sayur untuk kamu sayang, Mami beli di tokoh buah terbaik di Jakarta.” Meletakan puding kembali ke meja, kini Danita menawarkan Salad. “Mami bawa ketoprak buat Nak Niko, ini Mami buat sendiri dengan resep asli dari penjual ketoprak langganan Mami.” Tidak mau kalah, Paramitha menyombongkan maha karyanya.
last updateLast Updated : 2025-01-23
Read more

Janji

“Yang bener ngerjainnya kalau kamu enggak mau aku pecat.” Nicholas masih saja menunjukan power-nya padahal kalau Ayara tadi benar pergi, Nicholas sudah berniat akan menyusul Ayara. “Enggak apa-apa Pak Niko pecat aku tapi kasih aku uang jajan, trus uang bulanan Mami, trus uang janjan Dhika trus beliin apa yang aku mau trus—“ “Cerewet! Cepet kerjain!” seru Nicholas pura-pura kesal. “Iyaaa, iyaaa.” Ayara membalas memanjangkan kata. Perlahan Nicholas merendahkan tubuhnya, ia tidak bohong waktu mengatakan kepalanya pusing—sebetulnya Nicholas juga masih merasa lemas tapi ia tidak sabar untuk mengerjakan pekerjaannya. Dan setelah sembuh nanti ia harus mengadakan rapat untuk evaluasi. Nicholas memperhatikan Ayara yang sibuk dengan pekerjaan barunya, wajah cantik itu terlihat serius dengan kerutan samar di antara alis. Perlahan Nicholas menyandarkan kepala di pundak Ayara, gadis itu tidak keberata
last updateLast Updated : 2025-01-24
Read more

Pembalasan

Beberapa hari kemudian Nicholas sudah diperbolehkan pulang, itu lebih baik karena jika di rumah sakit—Nicholas tidak bisa beristirahat. Keluarganya silih berganti datang menjenguk, bahkan Edgar sampai setiap hari berkunjung. Beberapa perwakilan dari kantor hingga klien juga datang untuk mendoakan Nicholas agar segera pulih. Belum lagi Kanjeng Mami dan Danita yang selalu membuat pusing Nicholas. Setelah diperbolehkan pulang—Nicholas akan dianggap sudah sembuh dan mereka tidak akan mengganggunya lagi. “Ini obatnya Pak Niko.” Ayara menyerahkan beberapa butir obat ke telapak tangan Nicholas. Lalu mendekatkan gelas berisi air dengan sedotan ke mulut pria itu. Ayara berdiri dari sisi ranjang Nicholas setelah selesai memastikan Nicholas meminum obatnya. “Aya!” seru Nicholas memanggil. “Iya, Pak?” “Tidur di sini, agar aku mudah kalau membutuhkan bantuan kamu.”
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Rindu

“So ... sorry, aku ....” Satu tangan Elza terangkat dan tangan satunya ia letakan di mulut. “Jangan katakan apapun,” pintanya pada Revan. Elza juga masih syok dengan apa yang baru saja terjadi. Mereka berciuman begitu saja di lorong, bagaimana kalau ada tetangga yang melihat. Imagenya sebagai Pramugari baik-baik akan berubah buruk. Ini gara-gara Revan memaksa untuk mengantarnya ke unit apartemen karena malam ini mereka pulang terlalu larut. Revan ingin memastikan Elza tiba di unit apartemennya dengan aman tapi mereka malah berakhir berciuman di depan pintu karena terbawa suasana. “Aku ... aku minta maaf.” Revan mengatakannya sekali lagi. “Kamu ... enggak apa-apa ‘kan kalau aku ....” Revan mengerutkan wajah menyesali kalimatnya barusan. “Aku enggak apa-apa.” Elza menjawab seakan mengetahui apa yang akan Revan sampaikan. “Tapi bukan berarti aku murahan ..
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Sudah Gila

Sepertinya Nicholas memang sudah gila karena begitu menginginkan Ayara.Pasti ini disebabkan oleh Edgar yang mencuci otaknya agar ia melakukan hubungan layaknya suami istri bersama Ayara lalu semesta mendukung dengan terjadinya hal-hal yang membuat dia dan Ayara terjebak moment romantis yang berujung pada terpicunya hasrat.Dan kejadian beberapa minggu lalu itu sungguh sangat di luar dugaan.Nicholas pikir mulut Ayara hanya bisa berceloteh dan mengeluarkan suara berisik saja.Tapi ternyata Ayara begitu pandai menggunakan mulutnya dalam hal memancing gairah Nicholas.Sayangnya malam itu Ayara tidak menuntaskan apa yang telah ia mulai.Ayara hanya ingin membuat Nicholas menyesali dan menarik kata-katanya kembali.“Pak ... pesawat sudah siap.”Revan memberitau membuat Nicholas kembali dari lamunannya tentang Ayara.Ayara ... Ayara ... Ayara saja yang ada di dalam pikirannya beberapa bulan terakhir membuat Nicholas membenci otaknya sendiri.Kali ini Nicholas akan bertolak ke Telluride, Co
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Cemburu

“Ay, tunggu!” Abinawa berseru memanggil Ayara, pria itu mulai menggoes sepedanya menyusul Ayara.“Mas Abi, katanya mau Massage?”Setelah menaiki gondola, mereka sepakat untuk menikmati spa dan massage tapi Ayara memilih menaiki sepeda untuk mengitari resort.Ayara tidak mengira Abinawa akan mengikutinya.“Spa-nya penuh, aku harus waiting list ... jadi kayanya aku sepedaan aja nemenin kamu.” Abinawa tentu saja berdusta.“Aku bukan bayi, Mas ... enggak perlu dijagain.”Abinawa tersenyum menanggapinya, biarlah Ayara menolak tapi ia akan memaksa berdekatan dan menempel dengan gadis itu sepanjang hari.Ayara jadi risih tapi juga tidak bisa meminta Abinawa jauh-jauh darinya karena jalan yang dilewatinya adalah jalan umum dan sebagai tamu di resort—Abinawa berhak meminjam sepeda seperti Ayara untuk digunakan berkeliling resort.Abinawa tidak bersuara, pria itu masih ada di belakang Ayara tapi lama-lama Ayara jadi terbiasa dan tidak terganggu dengan kehadiran Abinawa di belakangnya.Ayara me
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Memiliki Ayara Seutuhnya

“Berhenti menggoda Abinawa!” “Apa? Tapi aku enggak pernah menggoda Mas Abi!” Ayara tentu saja menyanggah, bahkan ia sendiri risih berdekatan dengan mantan tunangannya itu. Nicholas juga tau, percakapan Ayara dengan Abinawa masih dapat ia dengar dengan jelas. Bukan hanya itu, Nicholas juga melihat bagaimana Ayara mendorong Abinawa. Tapi Nicholas sedang kesal karena Abinawa berhasil memeluk Ayara sementara berminggu-minggu ia merindukan Ayara yang menjaga jarak dengannya. “Aku liat apa yang kamu lakuin tadi sama Abinawa.” Napas Nicholas memburu saat mengatakannya, pria itu sedang diliputi emosi. Raut wajah Ayara seketika melembut, tidak ada lagi ekspresi cemas, takut atau khawatir apalagi terkejut. “Pak Niko cemburu?” Ayara bertanya santai. “Iya!” aku Nicholas menaikan nada suara di detik berikutnya. Pria itu maju satu langkah mendekatkan tubuhnya dengan Ayara membuat kening mer
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Sadar Diri

Pagi itu Ayara dibangunkan oleh suara telepon di samping tempat tidur. Menoleh ke space ranjang sebelahnya ia tidak menemukan Nicholas di sana. Pasti Nicholas sudah pergi bertemu klien. Ayara bergerak untuk meraih gagang telepon namun ia merasakan bagian intinya sakit, Ayara meringis. Kilasan tentang apa yang telah dilakukannya tadi malam bersama Nicholas melintas begitu saja membuat pipi Ayara merona. Pria itu begitu gagah perkasa ketika bergulat di atas ranjang belum lagi suara berat dan rendahnya saat membujuk Ayara bercinta membuatnya merinding. Dering telepon seakan memaksa Ayara untuk menjawabnya. “Hallo ....” Ayara menyahut. “Ayara! Kebiasaan deh, katanya mau ski ... kenapa lo belum bangun?” Anya meninggikan suara di ujung telepon sana membuat Ayara memejamkan mata. “Oh ya lupa, duluan deh ... eh, tapi ....” Ayara berpikir lagi, apakah dengan kondisi baru tadi malam dip
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Sangat Mencintai

“Siang Pak ....” Anya menyapa Nicholas ketika berpapasan di loby hotel. Nicholas sedang dalam jeda meeting makan siang sementara Anya dan teman satu timnya termasuk Abinawa tampak baru memasuki loby sehabis bermain ski. Nicholas hanya mengangguk sebagai tanggapan. Elza dan Revan sudah lebih dulu saling melempar tatap dan senyuman penuh cinta. “Salam sama Ayara ya, Pak ... semoga lekas sembuh.” Langkah Nicholas kemudian terhenti mendengar kalimat terakhir Anya dan ia baru menyadari istrinya tidak ada bersama mereka. Nicholas sudah hendak berbalik untuk bertanya sakit apa yang diderita Ayara namun urung karena mereka pasti akan heran jika ia bertanya demikian mengingat dirinya adalah suami Ayara. “Van, minta makan siang untuk dua orang di antar ke kamar,” titah Nicholas yang segera mendapat anggukan dari Revan. Nicholas lantas menderapkan langkahnya menuju kamar. Sialnya delapan
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Berharap

Tiga orang utusan dari pemilik butik ternama di Colorado membawakan Ayara banyak pakaian untuk dipilihnya menghadiri undangan makan malam dari Nicholas. Hanya ada dirinya dan Nicholas pada acara makan malam itu tapi kenapa Nicholas sangat berlebihan. Ayara mendapat bocoran dari Revan jika Nicholas sudah memesan makan malam romantis untuknya dan Revan meminta Ayara berpenampilan sangat cantik. Akhirnya Ayara memilih satu gaun yang menurutnya akan Nicholas sukai, bisa Ayara pastikan selama makan malam nanti mata Nicholas tidak akan berhenti menatap ke dadanya. Ayara juga memilih mantel bulu yang senada dengan gaun lalu heels dan clutch. Dan yang membuat Ayara takjub adalah satu set perhiasan bertahtakan berlian akan menjadi accesoriesnya malam ini. Keuntungan menikahi pria kaya adalah Ayara selalu dikelilingi dengan kemewahan. Tiga orang tadi pergi setelah Ayara selesai memilih gaun. Sekara
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1
...
56789
...
14
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status