“Berhenti menggoda Abinawa!” “Apa? Tapi aku enggak pernah menggoda Mas Abi!” Ayara tentu saja menyanggah, bahkan ia sendiri risih berdekatan dengan mantan tunangannya itu. Nicholas juga tau, percakapan Ayara dengan Abinawa masih dapat ia dengar dengan jelas. Bukan hanya itu, Nicholas juga melihat bagaimana Ayara mendorong Abinawa. Tapi Nicholas sedang kesal karena Abinawa berhasil memeluk Ayara sementara berminggu-minggu ia merindukan Ayara yang menjaga jarak dengannya. “Aku liat apa yang kamu lakuin tadi sama Abinawa.” Napas Nicholas memburu saat mengatakannya, pria itu sedang diliputi emosi. Raut wajah Ayara seketika melembut, tidak ada lagi ekspresi cemas, takut atau khawatir apalagi terkejut. “Pak Niko cemburu?” Ayara bertanya santai. “Iya!” aku Nicholas menaikan nada suara di detik berikutnya. Pria itu maju satu langkah mendekatkan tubuhnya dengan Ayara membuat kening mer
Pagi itu Ayara dibangunkan oleh suara telepon di samping tempat tidur. Menoleh ke space ranjang sebelahnya ia tidak menemukan Nicholas di sana. Pasti Nicholas sudah pergi bertemu klien. Ayara bergerak untuk meraih gagang telepon namun ia merasakan bagian intinya sakit, Ayara meringis. Kilasan tentang apa yang telah dilakukannya tadi malam bersama Nicholas melintas begitu saja membuat pipi Ayara merona. Pria itu begitu gagah perkasa ketika bergulat di atas ranjang belum lagi suara berat dan rendahnya saat membujuk Ayara bercinta membuatnya merinding. Dering telepon seakan memaksa Ayara untuk menjawabnya. “Hallo ....” Ayara menyahut. “Ayara! Kebiasaan deh, katanya mau ski ... kenapa lo belum bangun?” Anya meninggikan suara di ujung telepon sana membuat Ayara memejamkan mata. “Oh ya lupa, duluan deh ... eh, tapi ....” Ayara berpikir lagi, apakah dengan kondisi baru tadi malam dip
“Siang Pak ....” Anya menyapa Nicholas ketika berpapasan di loby hotel. Nicholas sedang dalam jeda meeting makan siang sementara Anya dan teman satu timnya termasuk Abinawa tampak baru memasuki loby sehabis bermain ski. Nicholas hanya mengangguk sebagai tanggapan. Elza dan Revan sudah lebih dulu saling melempar tatap dan senyuman penuh cinta. “Salam sama Ayara ya, Pak ... semoga lekas sembuh.” Langkah Nicholas kemudian terhenti mendengar kalimat terakhir Anya dan ia baru menyadari istrinya tidak ada bersama mereka. Nicholas sudah hendak berbalik untuk bertanya sakit apa yang diderita Ayara namun urung karena mereka pasti akan heran jika ia bertanya demikian mengingat dirinya adalah suami Ayara. “Van, minta makan siang untuk dua orang di antar ke kamar,” titah Nicholas yang segera mendapat anggukan dari Revan. Nicholas lantas menderapkan langkahnya menuju kamar. Sialnya delapan
Tiga orang utusan dari pemilik butik ternama di Colorado membawakan Ayara banyak pakaian untuk dipilihnya menghadiri undangan makan malam dari Nicholas. Hanya ada dirinya dan Nicholas pada acara makan malam itu tapi kenapa Nicholas sangat berlebihan. Ayara mendapat bocoran dari Revan jika Nicholas sudah memesan makan malam romantis untuknya dan Revan meminta Ayara berpenampilan sangat cantik. Akhirnya Ayara memilih satu gaun yang menurutnya akan Nicholas sukai, bisa Ayara pastikan selama makan malam nanti mata Nicholas tidak akan berhenti menatap ke dadanya. Ayara juga memilih mantel bulu yang senada dengan gaun lalu heels dan clutch. Dan yang membuat Ayara takjub adalah satu set perhiasan bertahtakan berlian akan menjadi accesoriesnya malam ini. Keuntungan menikahi pria kaya adalah Ayara selalu dikelilingi dengan kemewahan. Tiga orang tadi pergi setelah Ayara selesai memilih gaun. Sekara
“Udah sembuh, Ra?”Ayara menaikan satu alisnya bingung kemudian teringat ucapannya kepada Anya tempo hari.“Oh, ya ... udah.” Ayara menjawab sambil tertawa.“Lo dikurung ya sama pak Niko? Kita enggak liat lo lagi semenjak naik gondola.” Itu Yogi yang sedang merindukan Ayara.“Uluuuu ... Ogi kangen Aya, ya?” Ayara malah menggoda sang flight enginer.Ayara tau Yogi hanya menyayanginya sebagai sahabat tidak seperti Ferdi yang menyimpan rasa jadi Ayara berani menggoda Yogi.“Emang lo pikir kalau orang kaya udah posesif gimana? Jangankan ngurung Ayara, ngarungin cowok yang ngelirik Ayara aja dia mampu ... jadi, hati-hati lo, Fer.”Elza bersarkasme yang ia tujukan kepada Abinawa.Sang Captain bersikap bergitu mencolok masih menginginkan mantan tunangannya padahal pernah memberi kesakitan tak terperi kepada Ayara.“Laaaah, kok gue?” Ferdi tidak terima.Abinawa yang pura-pura sibuk mematuti layar ponsel jadi tersindir.“Sudah siap semua? Bisa kita mulai briefing?” Abinawa lantas berd
Ayara mengobrak-ngabrik weardrobnya, mencari pakaian tidur yang pantas untuk ia gunakan malam ini.Pakaian tidur itu harus terlihat elegan, sexy tapi tidak murahan.Malam ini adalah malam pertama ia menyambut kepulangan Nicholas dari kantor setelah hubungan mereka naik level ke atas ranjang.Ayara harus sempurna menyambut Nicholas.Tadi Ayara berpesan agar Nicholas makan di rumah, ia sudah memasak menu makan malam spesial untuk Nicholas tinggal mempersiapkan dirinya agar tampil cantik di depan pria itu.Duh, Ayara jadi berdebar.Akhirnya baju tidur pilihan Ayara jatuh pada stelan camisol celana panjang dengan outer baby doll berbahan satin.“Kayanya ini pas,” kata Ayara di depan cermin.Ia melirik jam di dinding, sebentar lagi Nicholas pulang maka bergegas ia menyisir lagi rambutnya lalu keluar dari kamar bersamaan dengan bunyi yang ditimbulkan dari panel angka yang harus si penghuni tekan sebelum memasuki unit apartemen.Pintu perlahan t
Cantik, anggun, elegan dan berkilau karena perhiasan yang kini bertengger di leher, telinga dan pergelangan tangan Ayara sengaja Nicholas pesan dari Perancis dengan berlian asli berharga fantastis. “Kenapa? Kamu enggak suka perhiasannya?” tanya Nicholas sedikit kecewa melihat raut wajah Ayara yang memberengut. “Pak, gaun ini aja harganya puluhan juta ... belum sepatu sama clutchnya, trus hair do juga dua juta sekarang ditambah perhiasan ini ... berasa bungkuk aku jalannya keberatan di harga.” Sebagian wanita akan bahagia dihujani kemewahan oleh prianya tapi Ayara malah mengeluh. Melihat Nicholas diam saja dengan ekspresi wajah yang berubah kecut membuat Ayara menyesali ucapannya barusan. Ayara melangkah mendekati Nicholas yang duduk di single sofa lalu duduk di tangan kursi memeluk leher Nicholas—mencondongkan tubuh ke samping menempelkan pipinya dengan puncak kepala Nicholas. “Maaf, bukan maksud enggak bersyuku
“Maaa,” tegur Claudia yang jadi tidak enak hati. “Sorry Sally, aku enggak bisa memaksa Nicholas mencintai Claudia ... kamu juga enggak mau ‘kan kalau Claudia enggak bahagia dalam pernikahannya karena Nicholas enggak mencintai Claudia?” Danita menyadarkan sang sahabat. Sally mendengus kesal, ia memalingkan wajah ke arah lain. Tiga wanita paruh baya lainnya yang merupakan teman sosialita Danita masih duduk di sana, mereka menunjukan ekspresi berbeda-beda. Ada yang setuju dengan Danita tapi ada juga yang memihak Sally. “Maaf Tante, saya tidak menyukai wanita karir yang sukses ... saya lebih suka tipe-tipe wanita yang tidak terikat dengan pekerjaannya dan kapan pun bisa meninggalkan pekerjaannya untuk menjadi ibu rumah tangga agar bisa mengurus anak-anak kami nantinya ... dan saya tidak akan meminta maaf atas kesalahan yang tidak saya perbuat, tidak mencintai putri anda bukanlah suatu kesalahan tapi sekarang saya meminta anda b
Selama memimpin perusahaan Nicholas, Radhika berusaha melakukan yang terbaik.Dan tidak ada hasil yang mengkhianati usaha, perusahaan Nicholas berkembang pesat karena tangan dingin Radhika.Tapi ada hubungan yang harus dikorbankan, Radhika dan Alana sering kali ribut karena Radhika yang terlalu sibuk.Sebagai kepala suku, tentu saja Bagaskara menilai ketekunan, kerja keras dan usaha Radhika tersebut.Restunya tercurah untuk Radhika dan Alana, hingga pada saat Radhika mengungkapkan keinginannya untuk menggelar pesta pernikahan di atas kapal pesiar dengan uang yang ia kumpulkan selama ini—Bagaskara menolak keras.Sang kepala suku yang malah membiayai pesta pernikahan mereka.Bisa dibilang kalau pesta Alana adalah pesta pernikahan termegah yang dibuat oleh keluarga Lazuardy.Hanya klien besar, beberapa petinggi Negara dan orang-orang dari kalangan VIP saja yang diundang.Bagaskara beralasan bila pesta tersebut adalah pesta pernikahan penutup karena Alana merupakan cicit bungsunya setelah
“Hai, aku Tante Vania ... temen papa kamu, papa kamu minta aku untuk jemput kamu ... ayo Tante antar pulang,” ajak Vania kepada Ejra yang kini tengah menginjak usia empat tahun.Bocah laki-laki itu menggelengkan kepala. “Kamu bohong! Papa enggak punya temen selain om Edgar,” tukas Ejra dengan tampangnya yang dingin sedingin es. Mirip sang papa.Vania tertawa kering. “Om Edgar juga teman Tante, Tante liatin foto kami bertiga ya ... sebentar.” Vania mengotak-ngatik ponselnya.“Sedang apa kamu sama cicit saya?” Suara Bagaskara yang menggelegar membuat ponsel Vania jatuh ke lantai.Vania mendongak kemudian meraih ponselnya dengan tatapan dan senyum ramah pada Bagaskara.Bagaskara menarik tangan Ejra, satu tangannya yang memegang tongkat ia angkat dan mengarahkan tongkat tersebut ke depan wajah Vania.“Jangan pernah berpikir hal yang akan kamu sesali apalagi berniat melakukannya, saya tidak akan membiarkan kamu mengganggu keluarga saya, mengerti?” tegas Bagaskara mengancam.Vania mengerjap
“Mamiiiiii,” panggil Alana ketika memasuki rumah tidak melihat sang calon ibu mertua di ruang televisi.“Miiii.” Alana memanggil lagi tapi malah Surti yang menghampirinya.“Kanjeng Mami lagi shopping sama mertuanya bu Ayara.” Surti memberitau.Alana mengembuskan napas panjang, menjatuhkan tubuhnya di sofa.Ia baru saja pulang kuliah dan merasa sangat kelelahan.“Mbak, boleh buatin orange jus enggak?” Alana meminta dengan nada manja merayu.“Baik, Non ... saya buatkan dulu.”Surti kemudian pergi ke dapur meninggalkan Alana yang kini merebahkan tubuhnya di sofa menatap langit-langit.“Ah, si Mami sama Tante Danita shoppingnya enggak ngajak-ngajak nih!” Alana menggerutu.Ia lantas merogoh ponselnya bermaksud menghubungi Paramitha melalui sambungan video call.Tiga kali mengulang tapi Alana tidak dapat tersambung dengan Paramitha.Akhirnya Alana menghubungi ponsel Danita dan barulah terdengar sahutan di ujung telepon sana.“Sayang!” seru Danita dengan hati riang.“Tante, aku mau ngomong s
Malam ini Anya tidak bisa lolos dari serangan buasnya Abinawa.Pria yang perhari ini telah syah menjadi suaminya itu tidak bisa menahan diri semenjak mereka memasuki kamar pengantin.Beberapa gaya Kamasutra telah mereka jajal menghasilkan kenikmatan yang tak terperi.Dan saat ini ketika mereka sudah diujung ronde kedua, Abinawa masih saja gagah perkasa menghujam Anya dari atas.Tubuh pria itu lembab berpeluh, napasnya memburu tanpa kenal lelah melakukan hentakan demi hentakan nikmat.“Maaasshh,” desah Anya seraya memeluk pundak Abinawa yang kemudian membungkamnya dengan ciuman.Anya belum pernah merasa senikmat ini ketika bercinta dengan Abinawa padahal sebelumnya telah sering mereka lakukan.Sama halnya dengan Abinawa yang merasa jika pergulatan ini adalah yang terbaik sepanjang hidupnya meski ia pernah merasakannya berulang kali dengan Anya.“Anyaaa.” Abinawa menggeram tertahan merasakan milik Anya menjempit miliknya ketat.“Massshhh.” Anya mendesah lagi, Abinawa tau jika istrinya s
Seperti apa yang dikatakan Ayara kepada Abinawa sebelumnya, ia akan datang ke pesta pernikahan pria itu dengan Anya tanpa didampingi oleh Nicholas.Ayara datang bersama Ejra dan seorang Nanny, sebetulnya Alana dan Paramitha ikut menemani Ayara ke Bali tapi Paramitha juga enggan datang karena menghargai menantunya.Paramitha dan Alana memilih tinggal di kamar hotel yang telah disiapkan Nicholas.Setidaknya Nicholas mau memfasilitasi Ayara ke Bali walau sesungguhnya dalam hati pria itu enggan mengijinkan Ayara pergi.Nicholas menghargai persahabatan yang dimiliki Ayara meski dengan orang yang tidak ia sukai.Terlebih, Revan dan Elza pun ikut menemani Ayara membuat Nicholas tenang melepas istrinya ke pesta tersebut.Gaun seindah apapun yang dikenakan Ayara tetap saja tidak akan membuatnya seseksi dulu lagi karena ada Ejra yang sesekali harus ia gendong.Namun, aura keibuan Ayara terpancar membuatnya terkesan dewasa.Lain halnya dengan Candy yang tampak pucat tanpa riasan di wajah, mengan
Dengan atau tanpa restu kedua orang tuanya, Ferdi tetap menikahi Candy.Ferdi telah berbuat dosa dengan menghamili Candy tapi kini malah melakukan sesuatu tanpa ridho kedua orang tuanya, entah lah apa jadinya nanti.Kedua orang tua Ferdi begitu keras menentangnya menikahi Candy malah meminta untuk menggugurkan bayi itu.Ferdi mana tega, meski berulang kali Candy mengatakan jika tak apa tidak menikah karena Candy juga menyadari kesalahannya tapi Ferdi tidak bisa membiarkan anak itu lahir tanpa status kedua orang tuanya yang telah syah.Dan di sinilah Ferdi dan Candy sekarang, di KUA untuk menunaikan niat bertanggung jawab atas perbuatan mereka.Setelah berkonsultasi dengan kepala KUA setempat, Ferdi dan Candy diperbolehkan menikah dengan kondisi tersebut.Wali hakim yang menjadi wali dari pihak Candy.Revan bertindak sebagai saksi dari pihak Ferdi dan Abinawa adalah saksi dari pihak Candy.“Lucu ya Capt. Abi ... dia jadi saksi nikah cewek yang pernah ditidurinnya,” celetuk Elza dan lan
Bagaimana Ayara akan mengalami baby blues jika Nicholas selalu ada disampingnya dan membuatnya bahagia.Setiap malam minggu Nicholas berinisiatif membawa Ayara makan malam tanpa Ejra, berdua saja mereka melakukan makan malam romantis disebuah restoran meski bukan restoran mewah.Hari minggunya Nicholas membawa Ayara dan Ejra jalan-jalan keluar menikmati kota di mana mereka tinggal sementara ini.Menurut Ayara, kota ini adalah kota paling indah yang pernah ia datangi.Sengaja Nicholas tidak memilih pusat kota untuk menjadi tempat staycation-nya agar Ayara nyaman karena jauh dari suara berisik.Nicholas sudah memperhitungkannya dari jauh hari, ia ingin membuat istrinya nyaman setelah melahirkan sebagai rasa terimakasih Nicholas pada Ayara.Satu bulan ini juga mereka selalu bersama, tanpa sekalipun Ayara kehilangan Nicholas seperti sebelumnya.Kehilangan dalam artian, raganya berada bersama Ayara tapi fokus dan pikiran Nicholas tertuju pada pekerjaan.“Kita berhenti sebentar buat makan s
Ferdi mengusap punggung Candy yang terlihat membungkuk duduk di bangku taman depan rumah orang tuanya.“Maafin Bunda ya, Bunda enggak bermaksud begitu ... beliau lagi terguncang karena kita menikah dengan kondisi seperti ini,” ujar Ferdi sedang berusaha mengobati hati Candy yang ia ketahui sedang terluka oleh ucapan sang Bunda.Rencana pernikahannya dengan Candy ditentang keras oleh keluarga dan kedua orang tuanya.Mereka terang-terangan mengatakan bahwa tidak menyukai Candy, hal itu membuat hati Ferdi juga terluka.Terlepas dari cinta atau tidak tapi Candy adalah ibu dari anaknya.Beberapa minggu terakhir tinggal bersama Candy membuat Ferdi yakin jika Candy sebenarnya perempuan baik.Hembusan napas terdengar panjang keluar dari hidung Candy, perempuan itu menoleh ke samping menatap Ferdi kemudian tersenyum.Senyum yang tidak sampai ke matanya.“Aku enggak apa-apa, kalau kita enggak dapat restu ... kamu jangan maksa, aku enggak apa-apa melahirkan dia tanpa suami ... salah aku juga ‘ka
“Janin yang sedang dikandung Candy itu anaknya Ferdi,” kata Ayara.Ia dan Nicholas sedang menonton acara televisi di atas ranjang di kamar mereka.Posisi Nicholas bersandar pada headboard memeluk Ayara dari belakang.Ayara bersandar nyaman di dada bidang Nicholas, keduanya baru saja menidurkan Ejra tanpa bantuan Nanny dan hal itu merupakan sebuah prestasi bagi Ayara dan Nicholas.Kembali pada kalimat yang Ayara ucapkan tadi, tanggapan Nicholas hanyalah sebuah gumaman.Pria itu tampak tidak peduli.“Mas Abi mau nikah sama Anya dua bulan lagi.” Ayara melanjutkan informasi yang perlu Nicholas ketahui dan lagi-lagi suami cool-nya itu menanggapi dengan malas-malasan.“Mbak Elza lagi hamil,” imbuh Ayara kemudian.“Berapa minggu?” Dan barulah hal itu menarik perhatian Nicholas.“Delapan minggu, kayanya Mbak Elza mau resign.”Nicholas mengangguk, informasi tersebut baru diketahuinya.Revan tidak mengatakan apapun ketika tadi berbicara dengannya melalui sambungan telepon.Ayara dan Nicholas ma