All Chapters of Hati Suamiku, Milik Pujaan Hatinya: Chapter 181 - Chapter 190

229 Chapters

Bab 179 Pertempuran

Sudut pandang Diego:Dia tahu.Valerie tahu bahwa dia adalah adik perempuanku. Dia tahu aku mencarinya dan dia melihatku mengejar gadis yang salah, mungkin bahkan membantunya. Dia tahu segalanya dan memilih untuk merahasiakannya.Kesadaran itu menusuk hingga ke jiwaku.Aku bahkan tidak bisa mulai memahami bagaimana dia bisa begitu membenciku ketika aku pada dasarnya adalah orang asing baginya. Begitu benci hingga dia bahkan tidak mau pulang ke rumah, ke kekayaan, ketenaran, dan ayah kandungnya sendiri?Aku mengira Alisa adalah Jelita selama sehari. Namun, semakin banyak hasil penyelidikan yang kudapatkan tentang masa lalu mereka, semakin jelas segalanya.Alisa adalah anak kesayangan, si manja, si penindas, dan si pembohong. Seorang pembohong bodoh. Selama ini dia melakukan segala cara untuk menarik perhatianku. Dia berusaha tampil sebagai putri yang penurut, bahkan dengan cerita palsu tentang bagaimana dia juga diadopsi.Bahkan jika aku bisa mengabaikan sejarah adopsi Valerie dan fakta
Read more

Bab 180 Bayangan Masa Lalu

Sudut pandang Valerie:Menggigil dalam balutan jas Marcel, Alisa tersandung mundur ke dalam pelukan Joshua. Di sisinya, ada Diego. Ketiganya mengabaikanku, hanya memberi isyarat pada Marcel untuk mengikuti mereka. Dingin, tentu saja, tetapi tidak satu pun dari mereka menunjukkan tanda-tanda hukuman atas "kejahatanku".Ini adalah "konsekuensi" paling ringan yang pernah kuterima karena menyakiti Alisa selama bertahun-tahun. Aku tidak terbiasa dengan ini.Aku mengikuti mereka dengan gugup, tidak yakin ke mana arah masalah ini. Akhirnya, ketika kami sampai di gerbang megah rumah itu, Joshua berhenti di depanku, menghalangi jalanku. Alisa melirikku sekilas dengan ragu sebelum merayap ke dalam pelukan Diego, menunggu.Hukumanku ada di sini."Marcel?" Alisa berbisik, menatapnya penuh harap. "Kami akan makan malam. Mau bergabung?"Sebelum Marcel bisa menjawab, Joshua mengernyit padanya. "Masuklah, Alisa."Alisa tersentak mendengar nada dingin ayahnya, lalu pergi bersama Diego dengan ekspresi e
Read more

Bab 181 Dorongan Hati yang Gegabah

Sudut pandang Valerie:Nada suaranya yang penuh kesedihan menggali kembali semua kenangan yang telah berusaha aku kubur dalam-dalam, semua momen ketika dia menatapku dengan kebencian murni di matanya, lalu buru-buru mencoba menutupinya saat menyadari aku melihatnya, meskipun usahanya selalu gagal. Pada akhirnya, dia hanya akan menghindari menatapku, sementara nada suaranya semakin dingin.Dulu aku pikir itu karena aku anak adopsi, tetapi sekarang aku mengerti."Apa ... istrimu tahu tentang ini?" tanyaku, tak mampu menyebut kata "Ibu" meskipun aku sudah mencoba. Dalam ingatanku, dia berusaha mencintaiku, atau setidaknya, berusaha bertingkah seolah dia melakukannya."Dia hanya tahu bahwa aku menemukan seorang anak yatim dengan golongan darah yang sama di rumah sakit." Joshua menggeleng cepat. "Dia mencintaimu, kamu tahu itu. Apa pun yang dimiliki Alisa, dia ingin kamu memilikinya juga."Tidak, justru sebaliknya. Apa pun yang aku miliki, dia ingin Alisa yang memilikinya, termasuk Marcel.
Read more

Bab 182 Tuan Putri Manja

Sudut pandang Valerie:Marcel sedang mandi.Pikiranku kacau di dalam mobil. Aku bahkan tidak bisa mulai memikirkan pengakuan Joshua, pertanyaan Diego, atau bahkan sekadar tawaran Marcel. Pada akhirnya, keputusan paling mudah adalah dia harus mengganti bajunya yang basah.Dia menerima tawaranku, tetapi malah mengisi air panas di bak mandi dengan garam favoritku dan bersikeras agar aku mandi lebih dulu. Itu sangat membantu. Aku menikmati waktu di sana, merasakan kehangatan air melunakkan otot-ototku yang kaku. Aku baru keluar dan mendapati dia tidak mandi lebih dulu, tetapi malah menungguku dalam keadaan masih mengenakan kemeja basah.Dengan piama lembut dan sandal rumah yang hangat, aku meringkuk di atas bantal di jendela, menatap pemandangan malam yang tenang di luar. Aku tidak merindukan pemandangan ini. Dulu, aku sering duduk di sini saat harus menunggu suamiku pulang lewat tengah malam, atau ketika dia meninggalkanku sendirian setelah pertengkaran lain.Namun sekarang, pemandangan i
Read more

Bab 183 Kacau Balau

Sudut pandang Alisa:Ibu menyuruhku mandi air hangat saat Ayah pergi menangani "parasit" yang mendorongku ke danau.Aku tidak percaya rencanaku berjalan semulus ini. Aku selalu tahu cara memancingnya, mulai dari membujuknya kabur dari rumah hingga membuatnya mendorongku ke air. Dia menuliskan semua pikirannya di wajahnya.Aku tahu menyebut kalung itu akan membuatnya marah dan dia mengira aku akan menyakitinya secara fisik. Aku tidak sebodoh dia! Dia melakukan persis seperti yang sudah kuduga yaitu mendorongku ke danau di depan Marcel.Marcel benci perundung dan ini pasti akan membuat hubungan mereka retak.Sejak dia memberi tahu Marcel tentang kesalahpahaman sepuluh tahun lalu, dia mulai menjaga jarak denganku. Dia tidak mau menemuiku meski aku memohon, tidak membalas pesanku, bahkan menyuruh sekretarisnya untuk menjawab teleponku! Aku tidak pernah mengatakan bahwa akulah gadis yang dia selamatkan, aku hanya mengiyakan saat dia bertanya tentang rok kuning itu.Aku tahu dia marah padaku
Read more

Bab 184 Hancur

Sudut pandang Alisa:Apakah dia masih Ayah yang memanjakanku setiap kali aku mengerjai Valerie si jalang? "Untuk apa? Dia mencuri dariku! Dia bahkan nggak akan bisa berbicara dengan Marcel kalau dia nggak memaksakan dirinya masuk ke keluargaku! Mendapatkan tempatnya di Keluarga Kumala baru permulaan untuk mengambil kembali apa yang dia utang padaku!""Kamu bukan ...!" Ayah hampir berteriak, tetapi dia menahan diri dan mengubah nadanya menjadi lebih sabar. "Kamu benar-benar berpikir kalau tes DNA itu bisa menipu siapa pun? Selain cara lain, Valerie benar-benar mirip dengan ibunya!""Lalu kenapa? Kamu sudah menyebarkan berita dengan aku yang mengenakan kalung itu!" Aku menatapnya ngeri, tidak yakin kalau aku mendengarnya dengan benar. "Semua orang sudah tahu kalau aku adalah putri Keluarga Kumala sekarang dan kamu mau mengumumkan kalau itu adalah kesalahan, di hari ulang tahunku? Kamu akan menghancurkanku!""Itu lebih baik daripada membiarkan mereka mengetahuinya nanti," kata Ayah dingi
Read more

Bab 185 Kata-Katanya

Sudut pandang Valerie:Marcel meletakkan ponselnya di antara kami dan menghidupkan pengeras suara.Dengan diam, aku memeluk lutut dan meringkuk agar jari-jari kakiku tidak menyentuh ponselnya. Dia menatapku dengan makna tersirat saat menjawab Alisa, "Aku akan menelepon Joshua sebelum mengirimkan dokter ke sana. Coba istirahat kalau bisa, atau kamu nggak akan bisa menghadiri pesta ulang tahunmu sendiri ...."Alisa langsung menangis dan aku refleks menjauh dari ponsel.Marcel mengambil ponselnya dan meletakkannya di sisi lain, menjauhkannya dariku. Dia mendekat sedikit, lalu meletakkan tangannya yang hangat di tulang keringku, memijatnya perlahan dengan tekanan yang lembut. Aku mengerutkan hidung padanya, lalu mengetik di ponselku.[ Kamu cuma melakukan ini demi bayiku! ]Dia hampir tertawa terbahak-bahak saat aku menunjukkan layarku dan dia harus berdeham untuk menutupinya."Marcel?" Suara Alisa terdengar tersinggung, mendesak ketika dia tidak langsung mendapat jawaban."Maaf, tadi kamu
Read more

Bab 186 Kenyamanan Terbesar

Sudut pandang Valerie:"Aku minta maaf ...." Marcel mencengkeram kusen pintu kami begitu erat hingga jemarinya memutih. "Aku ... aku ...."Dia terbata-bata lama, tetapi tidak ada kata yang keluar.Apa yang bisa dia katakan? Hitungan jam. Hanya dalam hitungan jam setelah dia mengatakan tidak pada Alisa, sekarang dia dalam perjalanan menemuinya, di tengah malam.Karena Alisa menyayat pergelangan tangannya sendiri."Aku ... aku nggak akan melakukan hal yang nggak pantas dengannya. Aku hanya ...." Dengan pergulatan batin yang begitu nyata di matanya, Marcel mencoba menjelaskan ... kepadaku, atau mungkin kepada dirinya sendiri. "Maksudku, kamu bisa ikut kalau ...."Aku menaikkan alisku dan dia buru-buru menambahkan, "Maaf! Aku nggak bermaksud seperti itu, aku bukan memintamu datang dan membantunya! Aku bersumpah!"Aku menghela napas. Hanya beberapa jam lalu, aku pikir kami bisa memulai kembali. Aku pikir, jika Marcel mau berpihak padaku melawan Alisa, mungkin kami masih punya kesempatan unt
Read more

Bab 187 Terselamatkan

Sudut pandang Valerie:Yah, baiklah kalau "segera" ternyata hanya lima menit!Aku bahkan belum sempat duduk di tempat tidur sebelum dia kembali. Aku bahkan tidak mendengar suara mesinnya mendekat. Aku tidak mendengar apa pun sampai dia membuka pintu. Maksudku, aku tidak sadar apakah dia benar-benar pergi atau tidak karena aku sedang kesal. Mungkin dia sama sekali tidak pergi."Aku masih kesal, meskipun kamu hanya pergi lima menit!" gumamku sendiri, menghitung detik setelah mendengar suara pintu bawah tertutup.Aku benar-benar gagal menahan senyuman yang mulai terbentuk di bibirku.Aku tidak mengira dia akan kembali. Maksudku, ini menyangkut nyawa Alisa. Aku sudah cukup terkejut saat dia tidak memintaku untuk pergi dan membantunya.Aku tidak tahu apakah dia akan kembali jika aku tidak sedang hamil, tetapi bahkan jika dia melakukannya hanya demi bayi ini ....Mungkin kami masih punya kesempatan untuk mempertahankan pernikahan ini.Aku tidak tahu kalau dia begitu peduli dengan bayi ini. S
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
23
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status