Karin berdiri di depan Mireya, matanya tajam menilai, menyusuri setiap detail dari tubuh wanita muda di hadapannya. Dari penampilannya yang sedikit lebih kurus, dengan pakaian yang terasa sedikit longgar, Karin mulai merasa ada yang tidak beres. Ia memusatkan pandangannya pada perut Mireya, yang dulunya bulat dan membesar, kini tampak lebih rata. Memori tentang kehamilan Mireya masih segar dalam ingatannya, dan entah mengapa, ada rasa penasaran yang mendorongnya untuk bertanya. "Mana anakmu?" suara Karin datar, tapi penuh penekanan. Ia berusaha membaca ekspresi Mireya, tapi wajah wanita itu tetap tenang, seolah tidak ada yang salah. Mireya menundukkan kepala sedikit, seolah merenung sejenak sebelum akhirnya membuka mulut. "Ada," jawabnya, singkat. Tidak ada penjelasan lebih lanjut, hanya kata-kata yang disampaikan dengan nada yang cenderung datar, seperti menahan sesuatu yang lebih dalam. Entah itu kebingungan, atau sekadar kelelahan. Tentu saja, Karin tidak bisa mengabaikan
Terakhir Diperbarui : 2025-03-03 Baca selengkapnya