All Chapters of SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER: Chapter 61 - Chapter 70

93 Chapters

Bab 61

Jalanan malam yang gelap hanya diterangi oleh lampu-lampu jalan yang memudar. Adrian duduk di belakang kemudi dengan tatapan fokus ke depan, sementara Keira di sampingnya, sesekali melirik pria itu. Atmosfer dalam mobil terasa tegang, meskipun suara mesin mobil yang stabil berusaha menenangkan. "Adrian," Keira akhirnya memecah keheningan, suaranya lembut namun tegas. "Kamu belum menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Kebocoran apa yang kamu maksud?" Adrian tetap diam selama beberapa detik, sebelum akhirnya menjawab. "Salah satu proyek besar di perusahaanku, sebuah teknologi enkripsi data yang kami kembangkan untuk sistem keamanan global, tampaknya telah diretas. Informasi yang seharusnya dirahasiakan bocor, dan ada kemungkinan besar teknologi itu jatuh ke tangan pihak yang tidak bertanggung jawab." Keira menatap Adrian dengan pandangan khawatir. "Itu serius. Bagaimana mungkin bisa bocor?" "Itu yang harus aku cari tahu. Aku punya tim yang bekerja tanpa henti untuk
last updateLast Updated : 2025-01-25
Read more

Bab 62

Keira menatap layar laptopnya dengan napas yang berat. Di hadapannya, serangkaian angka dan laporan keuangan berdansa, membentuk pola yang baginya kini terasa lebih seperti teka-teki daripada informasi. Beberapa hari terakhir, pikirannya tak pernah benar-benar tenang. Adrian menghilang tanpa kabar, dan ancaman yang sebelumnya terasa jauh kini mulai menyentuh hidupnya secara langsung. “Keira, kau baik-baik saja?” suara lembut Naya, sahabatnya, memecah keheningan ruangan. Keira hanya mengangkat bahu tanpa menoleh. “Aku hanya... merasa semuanya terlalu rumit, Nay. Adrian, proyek ini, dan sekarang perusahaan ayahku mulai diguncang masalah internal.” Naya mendekati meja Keira, meletakkan segelas teh hangat di dekat tangannya. “Mungkin kau perlu istirahat. Kau tidak harus memikul semuanya sendirian, Keira.” Keira menatap sahabatnya, merasa sejenak ada ketenangan di tengah badai pikirannya. Tapi hatinya tetap tak bisa diam. Adrian, pria yang selama ini berdiri sebagai sos
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Bab 63

Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis di kamar Keira, menciptakan pola bercahaya di dinding. Namun, keindahan itu tidak menarik perhatian perempuan muda yang sedang duduk di pinggir tempat tidur. Matanya terpaku pada jendela, pikirannya penuh dengan keraguan. Di lantai, tas kecil telah siap dengan perlengkapan penting untuk perjalanan mereka pagi ini. Adrian mengetuk pintu kamar, membuka sedikit celah. “Keira, kau siap?” tanyanya, suaranya terdengar lembut, berbeda dari biasanya. Keira menoleh, mengangguk tanpa berkata apa-apa. Dia mengambil tasnya dan berjalan melewati Adrian yang memperhatikannya dengan ekspresi penuh perhatian. Keira tahu dia harus menenangkan pikirannya, tapi bayangan kemungkinan buruk terus menghantuinya. Mereka berjalan ke mobil tanpa banyak bicara. Adrian, seperti biasa, mengemudi dengan tenang namun fokus. Sepanjang perjalanan menuju alamat yang tertera di balik foto, jalanan lengang, seperti memberi ruang pada pikiran masing-masing yang
last updateLast Updated : 2025-01-26
Read more

Ban 64

Lampu meja kerja Adrian menyala redup, menyinari peta usang yang baru saja mereka temukan di buku tua. Di tengah keheningan malam, hanya suara detak jam dan sesekali deru mobil di luar apartemen yang terdengar. Keira duduk di sofa, memperhatikan Adrian yang tak henti-hentinya menelusuri peta itu dengan tatapan penuh konsentrasi. “Peta ini menunjukkan tiga lokasi,” kata Adrian, menunjuk lingkaran kecil yang digambar di atas kertas. “Satu di sini, yang lainnya di luar kota. Tapi aku tidak tahu apa yang ada di lokasi-lokasi ini.” Keira berjalan mendekat, memegang cangkir kopi yang sudah setengah kosong. Dia melihat peta itu dengan seksama. “Semua ini seperti teka-teki, Adrian. Apa menurutmu kita akan menemukan jawaban di tempat berikutnya?” Adrian mengangguk pelan. “Setiap petunjuk yang kita temukan membawa kita lebih dekat ke kebenaran. Aku hanya tidak tahu apa yang akan kita hadapi selanjutnya.” Keira meletakkan tangannya di pundak Adrian. “Apa pun itu, kita akan me
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 65

Cahaya pagi yang masuk melalui tirai jendela mengusik tidur Adrian. Dia membuka mata perlahan, merasakan tubuhnya berat setelah malam yang panjang. Di meja kerja, dokumen “Proyek Leviathan” yang mereka temukan semalam masih tergeletak. Kunci kecil dari logam berada tepat di atasnya, mengkilap terkena sinar matahari. Keira sudah bangun lebih dulu, terlihat sibuk di dapur. Aroma kopi segar dan roti panggang memenuhi ruangan. Saat Adrian duduk di sofa, Keira menghampirinya dengan secangkir kopi. “Kopi pagi. Aku tahu kamu butuh ini,” katanya sambil tersenyum. Adrian mengambil cangkir itu, menghirup aromanya sebelum menyesapnya. “Terima kasih. Kamu tidak tidur lama tadi malam?” Keira duduk di sampingnya, menyilangkan kaki. “Sulit tidur dengan semua yang terjadi. Dokumen itu membuatku bertanya-tanya, apa sebenarnya yang sedang kita hadapi?” Adrian memandangnya sejenak, mencoba menenangkan dirinya sebelum menjawab. “Leviathan... Nama itu terdengar seperti sesuatu ya
last updateLast Updated : 2025-01-27
Read more

Bab 66

Malam itu, dingin menelisik tulang. Keira menatap keluar jendela kamarnya, memandangi pendaran lampu kota yang terlihat redup di balik tirai hujan. Tangannya menggenggam secangkir teh yang mulai kehilangan kehangatannya, namun pikirannya melayang jauh ke berbagai peristiwa yang terjadi. Adrian. Nama itu terus berputar di benaknya. Ia bukan lagi hanya seorang sopir pribadi. Dia adalah teka-teki yang belum sepenuhnya terpecahkan, penuh kejutan yang terus membuat Keira terheran-heran. Tapi, setelah kebohongan besar itu terbongkar, hatinya terasa terlalu berat untuk memaafkan begitu saja. Keira meremas cangkir di tangannya. Rasanya ingin marah, tapi di sisi lain, ia sadar bahwa Adrian menyimpan kebaikan yang tulus di balik segala rahasianya. Pikirannya kembali ke momen ketika Adrian menyelamatkan ayahnya. Bagaimana mungkin ia mengabaikan kenyataan bahwa tanpa Adrian, keluarganya mungkin sudah kehilangan segalanya? Sementara itu, di tempat lain, Adrian duduk di tepi balkon
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 67

Hening malam membawa suasana yang ganjil di apartemen Adrian. Lampu-lampu kota memantulkan cahaya redup ke dinding kaca besar di ruang kerjanya. Ia duduk di depan layar komputer, kedua tangannya sibuk memindai file rekaman yang ia bawa dari misi tadi siang. Raut wajahnya menunjukkan kelelahan yang tertahan, namun matanya tetap fokus, mencari jejak bukti yang bisa menghubungkan semua rencana musuh mereka. Tak lama kemudian, suara langkah ringan terdengar dari belakang. Adrian tak perlu menoleh untuk tahu siapa yang datang. Keira meletakkan secangkir kopi di meja, lalu duduk di sofa dengan tubuh bersandar lelah. “Kau sudah menemukan sesuatu?” tanya Keira pelan, matanya menatap layar penuh garis data dan diagram. Adrian mengangguk kecil, meski ekspresinya tak sepenuhnya puas. “Rekaman ini memang mengonfirmasi apa yang kita curigai. Mereka berencana menyabotase perusahaan-perusahaan kecil untuk menguasai pasar. Tapi ada satu nama yang terus muncul, seseorang yang sepert
last updateLast Updated : 2025-01-28
Read more

Bab 68

Udara dingin malam menyelimuti gudang tua itu. Aroma logam bercampur debu menguasai ruangan yang gelap, diterangi hanya oleh lampu-lampu redup dari perangkat pengawasan yang dipasang Adrian dan Keira. Suara tembakan yang menggema beberapa saat lalu masih meninggalkan jejak keheningan yang mencekam. Adrian bergerak cepat, tubuhnya menempel di dinding, memastikan setiap sudut aman sebelum melangkah lebih jauh. Di belakangnya, Keira mengikuti dengan hati-hati, pistol kecil tergenggam erat di tangannya. Matanya terus memindai sekitar, mencari tanda-tanda bahaya. "Di sana," bisik Adrian sambil menunjuk ke arah tangga besi yang mengarah ke lantai atas. Dari sudut kamera yang mereka pasang sebelumnya, tempat itu tampak seperti titik utama transaksi. Keira mengangguk, mengikuti arahan Adrian. Setiap langkah terasa berat, seolah waktu melambat saat mereka mendekati sumber suara langkah-langkah yang mulai menjauh. Ketika mereka tiba di lantai dua, bayangan tiga pria berse
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 69

Malam itu, langit gelap pekat tanpa bintang. Cahaya lampu jalan memantul samar di genangan air hujan yang tersisa. Adrian dan Keira berjalan cepat menyusuri gang kecil, suasana di antara mereka penuh dengan ketegangan yang sulit disembunyikan. Bayangan Shadow dan ancamannya masih mengintai di pikiran mereka, meskipun tubuh mereka kini menjauh dari tempat pertempuran sebelumnya. Keira melirik Adrian yang terus berjalan di depannya. Raut wajah pria itu tampak tenang, tapi Keira bisa merasakan ada sesuatu yang menggelisahkan di balik ketenangan itu. Langkah Adrian sedikit lebih cepat dari biasanya, seolah ia ingin melarikan diri dari sesuatu yang tak terlihat. “Adrian,” panggil Keira akhirnya, suaranya nyaris tenggelam di antara suara langkah mereka. Adrian berhenti sejenak, menoleh ke arahnya. "Apa?" tanyanya, nada suaranya datar, tetapi matanya menunjukkan kilatan kekhawatiran. Keira menahan napas sejenak sebelum berbicara. "Apa yang sebenarnya terjadi tadi? Shadow
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more

Bab 70

Malam menjelang dengan langit yang gelap gulita, hanya diterangi oleh secercah bulan sabit. Adrian memarkir mobil di tepi jalan kecil, tersembunyi di balik semak-semak. Keira menatap rumah tua di kejauhan—tempat yang Adrian sebut sebagai "tempat cadangan." "Ini?" tanya Keira dengan nada ragu. Adrian mengangguk sambil mematikan mesin mobil. "Tempat ini tidak terdaftar di mana pun. Mereka tidak akan menemukannya, setidaknya untuk sementara." Keira keluar dari mobil, angin dingin malam menusuk kulitnya. Rumah itu terlihat seperti ditinggalkan bertahun-tahun. Catnya mengelupas, jendela-jendelanya tertutup debu, dan pintu depannya sedikit bergoyang diterpa angin. "Kau yakin tempat ini aman?" tanya Keira sambil berjalan di samping Adrian. Adrian hanya tersenyum tipis. "Percayalah, penampilan luar tidak selalu mencerminkan isi di dalamnya." Begitu mereka masuk ke dalam rumah, Keira terkejut melihat interiornya. Meskipun dari luar terlihat usang, di dalamnya terdapat berbag
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
PREV
1
...
5678910
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status