Keira menatap layar laptopnya dengan napas yang berat. Di hadapannya, serangkaian angka dan laporan keuangan berdansa, membentuk pola yang baginya kini terasa lebih seperti teka-teki daripada informasi. Beberapa hari terakhir, pikirannya tak pernah benar-benar tenang. Adrian menghilang tanpa kabar, dan ancaman yang sebelumnya terasa jauh kini mulai menyentuh hidupnya secara langsung. “Keira, kau baik-baik saja?” suara lembut Naya, sahabatnya, memecah keheningan ruangan. Keira hanya mengangkat bahu tanpa menoleh. “Aku hanya... merasa semuanya terlalu rumit, Nay. Adrian, proyek ini, dan sekarang perusahaan ayahku mulai diguncang masalah internal.” Naya mendekati meja Keira, meletakkan segelas teh hangat di dekat tangannya. “Mungkin kau perlu istirahat. Kau tidak harus memikul semuanya sendirian, Keira.” Keira menatap sahabatnya, merasa sejenak ada ketenangan di tengah badai pikirannya. Tapi hatinya tetap tak bisa diam. Adrian, pria yang selama ini berdiri sebagai sos
Last Updated : 2025-01-26 Read more