Keira duduk di sudut ruangan, memandang tablet yang kini diam tanpa suara. Di dalam pikirannya, suara pria yang muncul di layar tadi terus terngiang. Wajahnya yang dingin, senyumnya yang seolah mengetahui segalanya—membuat pikirannya kacau.“Keira, kau baik-baik saja?” suara Victor membuyarkan lamunannya.Ia mengangkat wajah dan mendapati Victor berdiri di depannya, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. Untuk sesaat, Keira ingin membuka semua yang ia rasakan, tapi ia tahu ini bukan saat yang tepat.“Aku baik-baik saja,” jawabnya singkat.Victor mengerutkan dahi, tidak yakin dengan jawabannya. “Kau terlihat terganggu sejak pria itu muncul di layar. Jika ada sesuatu yang ingin kau bicarakan…”“Aku bilang aku baik-baik saja,” potong Keira, nadanya sedikit tajam.Victor mundur, tidak ingin memaksakan dirinya. “Baiklah. Tapi ingat, aku ada di sini kalau kau butuh seseorang untuk bicara.”Keira hanya mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke tablet. Victor, meskipun berat hati, akhirny
Last Updated : 2025-01-09 Read more