All Chapters of SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER: Chapter 31 - Chapter 36

36 Chapters

Bab 31

Keira duduk di salah satu kursi logam yang dingin di ruangan itu, tubuhnya terasa kaku. Suasana di dalam laboratorium tua tersebut mengintimidasi—dindingnya penuh kabel yang melilit, layar-layar monitor berkedip samar, dan bunyi dengung elektronik mengisi keheningan. Victor berdiri tak jauh dari pintu, seperti penjaga yang tidak pernah lengah, sementara Nathaniel sibuk mengetik sesuatu pada keyboard besar yang terhubung ke salah satu komputer di sudut ruangan.Setiap ketukan tuts keyboard terdengar seperti penanda waktu, menanti sesuatu yang besar untuk terungkap. Keira meremas jari-jarinya, mencoba menenangkan diri, tetapi gemuruh di dadanya tidak bisa diabaikan.“Nathaniel,” suara Victor memecah keheningan, nadanya datar namun penuh tuntutan. “Kita tidak punya waktu untuk permainan. Katakan apa yang harus kami tahu.”Nathaniel menghentikan gerakannya, lalu berbalik perlahan. Di layar besar di belakangnya, muncul diagram dan dokumen-dokumen yang terlihat seperti data rahasia. Ia mena
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more

Bab 32

Suara derit pintu baja yang berat memecah keheningan, diikuti oleh langkah-langkah tegas yang menggema di dalam lorong sempit. Keira berdiri di tengah ruangan, matanya tertuju pada Nathaniel yang mendorong pintu hingga terbuka lebar. Di balik pintu itu ada ruangan besar yang dipenuhi layar monitor, server yang berdengung, dan meja kerja yang penuh dengan dokumen berserakan.“Ini adalah inti dari operasi kita,” kata Nathaniel sambil melangkah masuk. “Dari sini, kita bisa melacak pergerakan mereka dan mencari tahu rencana berikutnya.”Keira mengamati ruangan itu dengan hati-hati, setiap sudut tampak mencerminkan keahlian teknis yang luar biasa. Victor berdiri di belakangnya, diam, tapi kewaspadaan tampak jelas dari cara matanya bergerak cepat memeriksa setiap detail.“Jadi, apa langkah selanjutnya?” Keira bertanya, suaranya datar, tapi matanya menyimpan bara yang tidak bisa dipadamkan.Nathaniel tidak langsung menjawab. Ia berjalan menuju meja besar di tengah ruangan, menarik sebuah pet
last updateLast Updated : 2025-01-08
Read more

Bab 33

Keira duduk di sudut ruangan, memandang tablet yang kini diam tanpa suara. Di dalam pikirannya, suara pria yang muncul di layar tadi terus terngiang. Wajahnya yang dingin, senyumnya yang seolah mengetahui segalanya—membuat pikirannya kacau.“Keira, kau baik-baik saja?” suara Victor membuyarkan lamunannya.Ia mengangkat wajah dan mendapati Victor berdiri di depannya, wajahnya dipenuhi kekhawatiran. Untuk sesaat, Keira ingin membuka semua yang ia rasakan, tapi ia tahu ini bukan saat yang tepat.“Aku baik-baik saja,” jawabnya singkat.Victor mengerutkan dahi, tidak yakin dengan jawabannya. “Kau terlihat terganggu sejak pria itu muncul di layar. Jika ada sesuatu yang ingin kau bicarakan…”“Aku bilang aku baik-baik saja,” potong Keira, nadanya sedikit tajam.Victor mundur, tidak ingin memaksakan dirinya. “Baiklah. Tapi ingat, aku ada di sini kalau kau butuh seseorang untuk bicara.”Keira hanya mengangguk, lalu mengalihkan pandangannya kembali ke tablet. Victor, meskipun berat hati, akhirny
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 34

Suara pintu yang menutup perlahan bergema di ruangan. Keira berdiri di tengah aula besar, dengan udara yang terasa lebih dingin daripada di luar. Aroma kayu tua bercampur debu memenuhi hidungnya, sementara matanya menelusuri setiap sudut tempat itu.Dinding-dindingnya dihiasi lukisan-lukisan yang terkesan kuno, menampilkan pemandangan yang mengingatkannya pada pertempuran dan kehancuran. Cahaya dari lilin-lilin yang berderet di sepanjang lorong menerangi wajah pria yang berdiri di depannya.“Kau sudah sampai sejauh ini, Keira,” kata pria itu sambil berjalan mendekat. “Aku kagum pada keberanianmu.”Keira menegakkan tubuhnya, matanya penuh dengan tekad meski ada sedikit keraguan yang mengintai di sudut hatinya. “Aku tidak punya waktu untuk basa-basi. Siapa kau sebenarnya? Dan apa yang kau tahu tentangku?”Pria itu hanya tersenyum kecil. “Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, biarkan aku memperkenalkan diri. Namaku Adrian.”Adrian mengulurkan tangannya, tapi Keira tidak bergerak. Ia tetap m
last updateLast Updated : 2025-01-09
Read more

Bab 35 Terungkapnya Jalan Pilihan

Keira duduk di depan jendela besar yang menghadap ke kota, memandangi pemandangan yang tidak lagi memberinya kenyamanan seperti dulu. Seiring dengan malam yang semakin larut, pikirannya terus berputar-putar tentang segala yang baru saja terungkap. Sebuah organisasi rahasia yang menculiknya, eksperimen yang mengubah hidupnya, dan sekarang, pilihan sulit yang harus diambil.Hatinya berdebar keras, seolah-olah setiap detakan jantungnya menggema dalam keheningan ruang itu. Seorang pria dan wanita, dua orang yang baru saja ia temui—Adrian dan Elena—terus hadir dalam pikirannya, seperti bayang-bayang yang tidak bisa ia hilangkan. Keira tidak pernah membayangkan dirinya terjebak dalam permainan besar yang melibatkan kekuasaan, konspirasi, dan masa lalu yang penuh kebohongan.Dia merasa seolah-olah hidupnya adalah bagian dari teka-teki yang belum lengkap, dan semakin ia mencoba menyusunnya, semakin banyak potongan yang hilang. Ada banyak hal yang tidak ia ketahui, hal-hal yang bahkan melibatk
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more

Bab 36

Keira memegang erat kendali kendaraan, matanya fokus pada jalan di depannya. Malam itu, jalanan kota terasa lebih sunyi dari biasanya, seolah dunia di luar sana sedang menunggu sesuatu yang akan terjadi. Udara malam yang dingin menyelinap ke dalam mobil, menambah ketegangan yang sudah mencekam hatinya."Keira," suara Adrian terdengar dari kursi penumpang sebelah, memecah keheningan yang sudah terjalin lama. "Apakah kau yakin dengan keputusanmu?"Keira menatapnya sekilas, mencoba membaca ekspresi wajahnya, namun Adrian menjaga wajahnya tetap datar. Keira tahu bahwa pria ini bukan tipe yang mudah terpengaruh oleh keadaan, namun hari itu, ia bisa melihat kegelisahan yang samar. Keira pun merasakan hal yang sama. Keputusan yang ia buat untuk bergerak maju—untuk melawan mereka—adalah langkah yang sangat berisiko. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga untuk orang-orang yang terlibat di dalamnya. Terutama Adrian dan Elena."Sudah tidak ada jalan kembali," Keira menjawab dengan suara yang te
last updateLast Updated : 2025-01-10
Read more
PREV
1234
DMCA.com Protection Status