SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER의 모든 챕터: 챕터 151 - 챕터 160

174 챕터

Bab 151

Keira berdiri di depan cermin, mengamati pantulan dirinya dengan napas pelan. Hari ini adalah hari yang besar. Ia telah memutuskan untuk benar-benar memulai babak baru dalam hidupnya, tanpa lagi dihantui oleh bayang-bayang masa lalu.Ia mengenakan gaun berwarna krem yang sederhana namun elegan. Rambutnya dibiarkan tergerai dengan lembut, dan ia hanya mengenakan riasan tipis. Tidak ada sesuatu yang berlebihan, hanya dirinya sendiri—Keira yang apa adanya.Ponselnya bergetar di atas meja rias. Sebuah pesan dari Adrian."Aku sudah di lobi. Jangan terburu-buru, aku akan menunggumu."Keira tersenyum kecil sebelum mengambil tasnya dan melangkah keluar.Di lobi, Adrian berdiri dengan tenang, mengenakan setelan hitam yang membuatnya terlihat semakin karismatik. Saat melihat Keira berjalan ke arahnya, matanya berbinar."Kau terlihat cantik," katanya begitu Keira tiba di hadapannya.Keira tersenyum. "Terima kasih."Adrian mengulurkan tangannya, dan Keira menyambutnya tanpa ragu."Mari kita p
last update최신 업데이트 : 2025-03-08
더 보기

Bab 152

Keira mengamati ruangan yang semakin ramai dengan tamu-tamu penting. Percakapannya dengan Victoria Lawson tadi masih terngiang di benaknya. Wanita itu belum sepenuhnya menerimanya, tapi setidaknya Keira tahu satu hal—Victoria bukan tipe yang akan menjatuhkan seseorang tanpa alasan. Ia merasakan tangan Adrian menyentuh punggungnya dengan lembut. "Kau baik-baik saja?" Keira mengangguk, tersenyum kecil. "Ya, aku hanya butuh waktu untuk membiasakan diri." Adrian tersenyum. "Kau sudah melakukannya dengan baik. Aku bangga padamu." Mereka baru saja hendak berbaur kembali ketika seseorang menghampiri mereka. "Adrian," sapa seorang pria dengan nada yang penuh percaya diri. Keira menoleh dan melihat seorang pria dengan setelan abu-abu elegan, sekitar usia Adrian, dengan ekspresi yang sulit ditebak. Matanya tajam, mengamati mereka berdua dengan penuh perhatian. "Alec," balas Adrian datar. Keira bisa merasakan ketegangan yang tiba-tiba muncul di antara mereka. "Sudah lama t
last update최신 업데이트 : 2025-03-08
더 보기

Bab 153

Keira menatap dirinya di cermin apartemennya, mengingat semua percakapan yang terjadi di pesta semalam. Alec Montgomery, Natalie Whitmore, Victoria Lawson—mereka semua adalah bagian dari dunia Adrian, dunia yang kini perlahan menariknya masuk.Dunia yang penuh dengan persaingan, ujian, dan intrik.Namun, ia tidak akan lari.Ia menyisir rambutnya, lalu mengenakan blazer hitam sederhana. Hari ini, ia memutuskan untuk kembali ke galeri. Setelah semua yang terjadi, ia butuh sesuatu untuk menyeimbangkan pikirannya.Saat ia hendak mengambil tasnya, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Adrian."Aku ingin menjemputmu untuk sarapan. Ada waktu?"Keira tersenyum kecil sebelum mengetik balasan."Tentu. Aku siap dalam 10 menit."Adrian menunggu di depan apartemen dengan mobilnya, mengenakan kemeja biru tua yang menggulung hingga sikunya. Ia membuka pintu untuk Keira, lalu tersenyum lembut."Bagaimana perasaanmu setelah pesta semalam?" tanyanya setelah mereka masuk ke mobil.Keira menghela napa
last update최신 업데이트 : 2025-03-08
더 보기

Bab 154

Keira duduk di meja kantornya, tetapi pikirannya tidak bisa lepas dari pertemuannya dengan Alec Montgomery. Kata-katanya terus terngiang di kepalanya."Aku hanya ingin tahu... seberapa jauh kau bisa bertahan di sisi Adrian?"Ia mengepalkan tangannya tanpa sadar. Kenapa Alec begitu tertarik padanya? Apa dia hanya ingin menggertaknya, atau ada sesuatu yang lebih besar yang sedang direncanakannya?Suara ketukan di pintu membuatnya tersadar."Masuk," katanya, mengatur nada suaranya agar terdengar normal.Seorang rekan kerjanya, Elise, masuk dengan ekspresi khawatir. "Keira, kau baik-baik saja?"Keira memaksakan senyum. "Aku baik. Kenapa?"Elise ragu sejenak sebelum berkata, "Aku melihat pria tadi berbicara denganmu. Siapa dia?"Keira menghela napas. "Alec Montgomery."Elise terbelalak. "Alec Montgomery? CEO Montgomery Corp?"Keira mengangguk.Elise mengerutkan kening. "Kenapa dia mencarimu?""Itu yang juga ingin kutahu," Keira menjawab jujur. "Tapi aku merasa dia sedang memainkan sesuatu
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기

Bab 155

Keira terdiam di dalam mobil, pikirannya masih berputar tentang peringatan Samantha. Jika benar Alec ingin menghancurkan Adrian, maka mereka harus lebih berhati-hati.Adrian yang duduk di sampingnya tetap memegang kemudi dengan ekspresi serius. Tidak ada yang berkata apa-apa selama beberapa menit hingga akhirnya Keira membuka suara."Kau yakin kita bisa menghadapinya?"Adrian menoleh sekilas sebelum kembali fokus ke jalan. "Aku tidak akan membiarkan Alec menyentuhmu. Aku akan memastikan dia tidak bisa melakukan apa pun yang bisa membahayakan kita."Nada suaranya begitu dingin dan tajam, membuat Keira tahu bahwa Adrian benar-benar serius."Tapi kita belum tahu langkah apa yang akan dia ambil," kata Keira pelan. "Samantha mungkin memberi peringatan, tapi kita tidak tahu sejauh mana Alec akan bertindak."Adrian menghela napas panjang. "Aku akan menghubungi beberapa orang kepercayaanku untuk mencari tahu gerakan Alec. Kita tidak bisa hanya menunggu dan melihat."Keira mengangguk. Ia
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기

Bab 156

Pagi itu, Keira terbangun dengan perasaan gelisah. Ia masih berada di penthouse Adrian, tapi tidurnya tadi malam jauh dari nyenyak. Pikiran tentang amplop berisi foto-foto dirinya terus menghantuinya.Ia menggeser selimut dan menoleh ke samping. Adrian masih tertidur, wajahnya terlihat lebih damai dibandingkan saat ia terjaga. Namun, Keira tahu betapa lelahnya Adrian belakangan ini.Ia bangkit dari tempat tidur dengan hati-hati, berusaha agar tidak membangunkannya. Setelah mencuci muka, ia berjalan ke ruang tamu, tempat Ethan dan beberapa pengawal masih berjaga."Bagaimana? Ada perkembangan?" tanyanya langsung.Ethan, yang sedang melihat layar tablet, menoleh padanya. "Kami sudah menelusuri rekaman CCTV. Tapi pelakunya sangat hati-hati. Dia memakai hoodie dan selalu menghindari kamera langsung."Keira menggigit bibirnya. "Jadi kita masih belum tahu siapa dia?""Belum. Tapi ada satu hal yang menarik," Ethan menggeser layar tabletnya dan menunjukkan sebuah rekaman. "Beberapa menit
last update최신 업데이트 : 2025-03-09
더 보기

Bab 157

Pagi itu, Keira duduk di meja makan dengan secangkir kopi di tangannya, tetapi pikirannya jauh melayang. Pesan misterius yang ia terima semalam masih mengganggu pikirannya."Berhati-hatilah, Keira. Tidak semua orang di sekitarmu bisa kau percaya."Siapa yang mengirim pesan itu? Jika bukan Alec, lalu siapa? Dan yang lebih penting, apa maksudnya?Adrian memasuki ruangan, mengenakan kemeja hitam yang pas di tubuhnya. Ia melirik Keira yang tampak melamun. “Masih memikirkan pesan itu?”Keira mengangguk. “Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja, Adrian. Pesan itu terdengar seperti peringatan.”Adrian duduk di sampingnya, menatapnya dengan serius. “Aku sudah meminta Ethan untuk melacak nomor itu. Seharusnya kita segera tahu siapa yang mengirimnya.”Keira menggigit bibirnya. “Dan bagaimana dengan jebakan kita untuk Alec? Apakah dia mulai bergerak?”Adrian menyunggingkan senyum tipis. “Seperti
last update최신 업데이트 : 2025-03-10
더 보기

Bab 158

Keira masih terpaku di tempatnya, jantungnya berdetak tak beraturan. Nama yang muncul di layar tablet Ethan benar-benar mengguncang pikirannya.Orang itu... masih hidup?Adrian menggenggam tangannya, memberikan sedikit kehangatan di tengah kebingungan yang menyelimutinya. “Keira, kau harus memberitahuku siapa dia.”Keira menelan ludah, mencoba menenangkan diri sebelum akhirnya berkata dengan suara pelan, “Dia... seseorang yang pernah sangat dekat denganku. Tapi dia menghilang bertahun-tahun lalu. Aku diberitahu kalau dia sudah meninggal.”Ethan masih menatap layar tabletnya. “Kalau dia benar-benar masih hidup, berarti ada sesuatu yang belum kita ketahui. Dia mungkin bisa menjadi sekutu... atau ancaman.”Keira menggeleng. “Aku tidak tahu apakah dia masih sama seperti dulu.”Adrian menatap Keira dalam. “Kalau begitu, kita harus menemukannya sebelum dia menemukanmu lebih dulu.”Sementara itu, di sebuah a
last update최신 업데이트 : 2025-03-10
더 보기

Bab 159

Keira menatap pria di depannya dengan mata melebar. Detak jantungnya berpacu, napasnya tertahan di tenggorokan.“Lama tak bertemu, Keira.”Suara itu—suara yang sudah begitu lama menghilang dari hidupnya—kini terdengar begitu nyata.Keira mengerjap, memastikan bahwa ini bukan ilusi. “Kau… masih hidup?”Pria itu tersenyum kecil, tatapannya tajam namun mengandung sesuatu yang sulit diartikan. “Tentu saja. Meski aku yakin, kau sudah menganggapku mati selama ini.”Adrian berdiri di samping Keira, tubuhnya menegang. Ia menatap pria itu dengan waspada. “Siapa kau?”Pria itu melirik Adrian sekilas, lalu kembali menatap Keira. “Jadi, ini pria yang menggantikanku?”Keira terkejut mendengar kata-kata itu. Ia tidak tahu apakah pria itu sedang bercanda atau serius.“Aku tidak menggantikan siapa pun,” Adrian berkata tegas. “Tapi aku tidak suka jika kau berbicara seolah-olah Keira masih terikat dengan masa lalunya.”
last update최신 업데이트 : 2025-03-10
더 보기

Bab 160

Keira merasakan dunia di sekelilingnya berputar. Suara Samantha yang terdengar jelas dari rekaman tadi terus menggema di kepalanya, seperti mimpi buruk yang baru saja terungkap.Ia ingin menyangkalnya, ingin meyakinkan dirinya bahwa ini hanya kesalahpahaman. Tapi bukti ada di depan matanya—rekaman suara, foto, dan pengakuan pria yang selama ini menghilang dari hidupnya.Samantha telah menjebaknya.Atau lebih tepatnya, Samantha telah menjebak pria ini demi membuatnya pergi dari Keira.Pria itu—seseorang yang pernah menjadi bagian penting dalam hidupnya, seseorang yang ia pikir telah pergi selamanya—ternyata masih ada di sini. Dan kini, ia kembali membawa kebenaran yang terlalu pahit untuk ditelan.Adrian menggenggam tangan Keira dengan erat. Ia bisa merasakan tangan gadis itu dingin, tubuhnya sedikit gemetar.“Kita harus bicara lebih jauh,” kata Adrian dengan suara tegas. “Semua ini terlalu besar untu
last update최신 업데이트 : 2025-03-10
더 보기
이전
1
...
131415161718
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status