SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER의 모든 챕터: 챕터 131 - 챕터 140

174 챕터

Bab 131

Langit pagi masih diselimuti kabut tipis ketika Adrian melangkah keluar dari rumahnya. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, namun itu tidak mengurangi ketegangan yang menggelayut di dadanya. Setelah kejadian tadi malam, ia tahu bahwa tidak ada lagi waktu untuk ragu atau menunda keputusan.Di tempat lain, Keira duduk di balkon apartemennya, menatap kosong ke arah kota yang mulai menggeliat. Pikirannya masih dipenuhi percakapan mereka semalam. Sejujurnya, ia merasa lega karena akhirnya semua telah terbuka, tetapi di sisi lain, bayangan konsekuensi yang akan mereka hadapi terasa begitu nyata.Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Dengan sedikit ragu, Keira bangkit dan berjalan ke pintu. Saat ia membukanya, Adrian berdiri di sana dengan wajah yang serius."Aku tahu ini terlalu pagi," kata Adrian pelan, "tapi aku ingin kita bicara sebelum semuanya berjalan lebih jauh."Keira mengangguk dan
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 132

Pagi itu, sinar matahari menembus jendela apartemen Keira, menyinari ruangan dengan cahaya keemasan yang hangat. Keira membuka matanya perlahan, merasakan udara pagi yang segar setelah semalaman bergumul dengan pikirannya. Semuanya terasa lebih ringan setelah pembicaraan dengan Adrian semalam, tetapi ia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang.Setelah mandi dan bersiap, Keira menatap pantulan dirinya di cermin. Ada tekad baru dalam sorot matanya. Ia tidak ingin terus-menerus dihantui ketakutan akan pendapat orang lain. Jika Adrian berani menghadapi semuanya, maka ia juga harus berani.Ketika ia turun ke lobi apartemen, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Adrian masuk.Adrian: Aku menjemputmu hari ini. Aku ingin kita menghadapi semuanya bersama.Keira tersenyum kecil, merasakan kehangatan menjalar di hatinya.Keira: Baik, aku akan menunggumu di depan.Beberapa menit kemudian, sebuah mobil hi
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 133

Malam semakin larut, namun Keira belum juga beranjak dari tempatnya di balkon apartemen Adrian. Angin malam berembus lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa di udara. pDi sampingnya, Adrian duduk dengan ekspresi tenang, tetapi matanya tidak pernah lepas dari Keira."Apa yang kau pikirkan?" tanya Adrian pelan, suaranya hampir tenggelam dalam heningnya malam.Keira menghela napas, menatap langit yang bertabur bintang. "Aku hanya berpikir... tentang kita. Tentang semua yang telah kita lalui. Tentang masa depan."Adrian mengangguk, seakan memahami kegelisahan di dalam benaknya. Ia tidak ingin menekan Keira untuk memberikan jawaban saat ini, tetapi hatinya juga dipenuhi harapan."Aku ingin kau tahu satu hal," kata Adrian dengan lembut. "Apa pun keputusan yang kau ambil, aku akan tetap bersamamu."Keira menoleh, menatap pria di sampingnya dengan mata yang berkilau karena cahaya bulan. Ada ketulusan
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기

Bab 134

Keira menghela napas dalam, merasakan tangan Adrian yang masih menggenggamnya erat. Keputusan telah dibuat. Mereka akan mendeklarasikan hubungan mereka secara resmi di hadapan perusahaan. Tidak ada lagi rahasia, tidak ada lagi kebimbangan.Namun, meskipun hatinya sudah mantap, bayangan tentang reaksi orang-orang di kantor tetap berputar di benaknya. Bagaimana jika semuanya berubah setelah ini? Bagaimana jika orang-orang mulai memandangnya dengan berbeda?Adrian seolah bisa membaca pikirannya. Ia menarik tangan Keira perlahan, membawa wanita itu ke dalam dekapannya. "Kau tidak sendirian, Keira. Aku di sini."Keira mengangguk dalam diam, membiarkan dirinya merasakan kehangatan yang Adrian berikan. Sejak awal, pria itu selalu ada untuknya. Kini, giliran ia yang harus berdiri di sampingnya tanpa rasa ragu.Keesokan harinya, Keira dan Adrian tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Mereka ingin men
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

BQB 135

Keira duduk diam di sofa, merenungkan kata-kata Adrian yang masih terngiang di kepalanya. "Aku ingin kita melangkah lebih jauh." Meskipun Adrian tidak secara langsung melamarnya, Keira bisa merasakan keseriusan dalam setiap kata yang diucapkan pria itu. Sebuah langkah besar telah menanti di depan mereka, dan ia tahu bahwa keputusan ini bukan hanya tentang mereka berdua—tetapi juga tentang bagaimana dunia akan melihat mereka setelah ini. Adrian kembali dari dapur, membawa segelas air untuk Keira. Ia duduk di sampingnya, memperhatikan ekspresi wanita itu yang tampak masih tenggelam dalam pikirannya. "Apa aku membuatmu terkejut?" tanya Adrian lembut. Keira menoleh, tersenyum kecil. "Tentu saja. Aku tidak menyangka kau akan mengatakan sesuatu seperti itu secepat ini." Adrian menghela napas, meletakkan gelasnya di meja. "Aku sudah memikirkan ini sejak lama
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bab 136

Malam itu, meskipun Keira berada dalam pelukan Adrian, pikirannya tetap bergejolak. Kata-kata Samantha terus terngiang di kepalanya. "Aku hanya ingin tahu apakah aku masih punya kesempatan." Seharusnya Keira tidak terpengaruh. Seharusnya ia percaya pada Adrian. Tapi mengapa ada keraguan yang menyelinap ke dalam hatinya? Keira menghela napas panjang. Tangannya secara refleks menggenggam kaus Adrian, mencari kenyamanan dalam dekapan pria itu. Adrian menyadari kegelisahan Keira. Ia menurunkan kepalanya sedikit, menyentuh keningnya ke kening Keira. "Kau tidak perlu khawatir tentang Samantha." Keira mengangkat wajahnya, menatap mata Adrian. "Tapi dia tidak akan menyerah begitu saja." Adrian tersenyum kecil, jari-jarinya mengusap pipi Keira dengan lembut. "Keira, kau tahu aku tidak pernah main-main dengan perasaanku. Aku telah memilihmu, dan aku tidak akan mengubahnya
last update최신 업데이트 : 2025-03-02
더 보기

Bab 137

Keira mengunci diri di kamar selama beberapa jam, membiarkan pikirannya berkelana di antara emosi yang bercampur aduk. Ia ingin marah, ingin membenci Adrian karena mempertimbangkan membantu Samantha. Tapi di sisi lain, ia juga tahu bahwa Adrian adalah pria yang selalu ingin melakukan hal yang benar—itulah salah satu alasan mengapa ia mencintainya.Namun, bukankah ini terlalu berlebihan?Keira menghela napas panjang, matanya menatap kosong ke langit-langit. Tidak ada gunanya menyiksa diri dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu ada jawabannya. Ia butuh kepastian. Ia butuh kebenaran.Dengan tekad yang baru muncul, Keira membuka pintu dan menemukan Adrian masih duduk di ruang tamu, menundukkan kepalanya dalam diam. Saat mendengar suara langkah Keira, ia langsung berdiri."Keira, aku—""Jawab satu pertanyaanku, Adrian," potong Keira dengan suara dingin. "Kau benar-benar akan tetap di sisi Sam
last update최신 업데이트 : 2025-03-03
더 보기

Bab 138

Keira menatap langit malam dari balkon apartemen mereka. Angin dingin menyentuh kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih bergejolak dibandingkan suhu udara.Adrian berdiri di belakangnya, diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Apa yang kau pikirkan?"Keira menghela napas panjang. "Samantha."Adrian merapatkan tubuhnya di samping Keira. "Aku tahu ini sulit bagimu."Keira menoleh, menatap wajah pria itu. "Bukan hanya sulit, Adrian. Aku takut."Adrian mengernyit. "Takut?"Keira mengangguk. "Takut bahwa meskipun kau yakin sudah menutup masa lalumu dengannya, bayangan itu tetap ada. Samantha bukan hanya seseorang yang datang dan pergi.""Dia bagian dari masa lalu yang pernah kau cintai, dan sekarang dia kembali dengan situasi yang..."Keira menggigit bibirnya, mencoba mencari kata yang tepat."Rumit?" tebak Adrian.Keira tersenyum miris. "Ya, rumit."Adrian mengulu
last update최신 업데이트 : 2025-03-03
더 보기

Bab 139

Samantha duduk di tepi ranjangnya, menatap kartu nama yang baru saja diterimanya. Nama Ethan Vale terukir di sana, dengan nomor telepon di bawahnya. Ia belum pernah mendengar nama itu sebelumnya, tapi ada sesuatu dalam tatapan pria tadi yang membuatnya tidak bisa mengabaikannya begitu saja.Pikirannya masih kacau.Adrian menolak dirinya, Keira membencinya, dan kini ia harus menghadapi kehamilannya sendirian. Tapi lalu muncul pria asing ini, menawarkan bantuan dengan cara yang tidak ia pahami.Apakah ini sebuah kebetulan? Atau jebakan?Samantha menggenggam kartu itu erat, sebelum akhirnya melemparnya ke atas meja."Tidak. Aku bisa mengatasinya sendiri," gumamnya.Namun, jauh di lubuk hatinya, ia tahu bahwa dirinya mulai ragu.Di tempat lain, Adrian duduk di ruang kerja dengan wajah penuh beban. Ia belum berbicara banyak dengan Keira sejak terakhir kali mereka berselisih tentang Samantha.Ia tahu Keira butuh waktu, tapi setiap detik yang berlalu tanpa kejelasan membuatnya gelisah.Adr
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기

Bab 140

Hujan turun dengan deras di luar jendela kaca restoran La Belle. Samantha menatap butiran air yang jatuh, pikirannya masih berkecamuk tentang pertemuannya dengan Ethan Vale.Pria itu memang menawarkan bantuan, tapi Samantha bukan orang bodoh. Tidak ada yang datang tanpa harga.Ethan menyesap anggurnya dengan santai, seolah bisa membaca pikirannya. "Kau masih ragu."Samantha menoleh, tatapannya tajam. "Tentu saja aku ragu. Kau datang entah dari mana dan tiba-tiba ingin membantuku. Kau pikir aku akan langsung percaya?"Ethan menyunggingkan senyum kecil. "Wajar jika kau tidak percaya. Tapi aku yakin kau tidak punya banyak pilihan sekarang."Samantha mengepalkan jemarinya di atas meja. Ia benci mengakuinya, tapi Ethan benar."Apa maumu dariku?" tanyanya akhirnya.Ethan menatapnya lama sebelum menjawab, "Aku hanya ingin kau menerima tawaran ini. Tidak ada tuntutan, tidak ada perjanjian yang mengikat. Aku hanya akan membantumu mendapatkan kehidupan yang lebih baik."Samantha mengerutkan k
last update최신 업데이트 : 2025-03-04
더 보기
이전
1
...
1213141516
...
18
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status