SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER의 모든 챕터: 챕터 121 - 챕터 130

174 챕터

Bab 121

Malam itu berakhir dengan keteguhan hati yang lebih kuat daripada sebelumnya. Keira dan Adrian meninggalkan kedai kopi dengan langkah yang mantap, seolah keduanya telah sepakat untuk menghadapi apa pun yang akan terjadi. Namun, Keira tahu bahwa kata-kata saja tidak cukup. Mereka harus segera bertindak.Setelah mengantar Keira pulang, Adrian kembali ke apartemennya. Langit yang semula cerah mulai diselimuti awan mendung kembali. Seperti pertanda bahwa perjalanan mereka masih penuh dengan badai yang menanti. Adrian merebahkan tubuhnya di sofa, menatap langit-langit dengan berbagai pikiran yang berseliweran di kepalanya.Keputusan mereka bukan sesuatu yang bisa diterima semua orang dengan mudah. Akan ada orang-orang yang terluka, akan ada pertanyaan-pertanyaan sulit yang harus dijawab. Namun, ia yakin, selama Keira bersamanya, mereka bisa melewati semuanya.Keesokan paginya, Keira bangun dengan perasaan yang campur aduk. Cahaya matahari menerobos tirai jendela, menghangatkan ruanga
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

Bab 122

Keira masih menggenggam tangan Adrian di atas meja, merasakan hangatnya jari-jari pria itu membalut tangannya yang dingin. Namun, di balik kehangatan itu, hatinya masih diliputi kecamuk perasaan."Apa yang Nathan katakan waktu kau berbicara dengannya?" Keira akhirnya bertanya, meski ia takut mendengar jawabannya.Adrian menghela napas pelan. "Dia tidak marah, tapi aku bisa merasakan luka dalam suaranya."Keira menundukkan kepala. Ia merasa bersalah. Nathan adalah orang yang baik, dan ia tahu bahwa pria itu benar-benar tulus menyayanginya."Aku sudah berusaha menjelaskan semuanya padanya," lanjut Adrian, menatap Keira dengan lembut. "Bahwa ini bukan tentang menyakiti siapa pun, tapi tentang kita yang akhirnya memilih untuk tidak lagi membohongi diri sendiri."Keira mengangguk pelan. "Dan dia menerimanya begitu saja?"Adrian tersenyum tipis. "Tidak sepenuhnya. Tapi dia bilang dia sudah menduganya sejak lama. Mungkin, jauh di dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk kehilanganmu."Dada
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

Bab 123

Keira melangkah keluar dari apartemen Nathan dengan perasaan campur aduk. Udara malam yang dingin menyentuh wajahnya, membuatnya menarik napas dalam-dalam. Hatinya masih terasa berat, tetapi ada juga kelegaan yang perlahan menyelinap ke dalam dirinya. Ia telah melakukan hal yang benar. Ia telah memilih kejujuran, meskipun itu menyakitkan.Saat ia berjalan menuju mobilnya, pikirannya melayang ke Adrian. Ia ingin segera memberitahunya bahwa semuanya telah selesai. Namun, ada sesuatu yang menahannya. Bukan karena ia ragu pada Adrian, tetapi karena ia ingin memberikan waktu bagi dirinya sendiri untuk benar-benar memahami apa yang baru saja terjadi.Keira masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesin, tetapi tidak langsung beranjak. Ia menatap refleksinya di kaca spion, melihat matanya yang sedikit merah karena air mata yang tadi hampir jatuh."Ini langkah pertama," gumamnya pelan.Keira mengemudi dengan perlahan, membiarkan lampu-lampu jalan menerangi perjalanannya. Tanpa sadar, ia memb
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

Bab 124

Hening menyelimuti apartemen Keira. Hanya suara detak jam yang terdengar samar, menandakan sudah lewat tengah malam. Adrian masih duduk di sofa, matanya tetap waspada meski kelelahan mulai merayapi tubuhnya.Di ruangan sebelah, Keira tertidur dengan napas yang teratur. Tapi Adrian tidak bisa memejamkan mata begitu saja. Ada sesuatu yang mengganggu pikirannya. Nomor misterius itu, ancaman yang tidak jelas, dan perasaan bahwa seseorang sedang mengawasi Keira.Lalu, suara kecil terdengar dari luar.Adrian segera menegakkan tubuhnya. Instingnya tajam, dan ia tahu bahwa suara itu bukan angin biasa. Dengan gerakan hati-hati, ia berdiri dan berjalan ke arah jendela, menyibakkan tirai sedikit.Di luar, lampu jalan berpendar samar, menerangi trotoar yang basah setelah hujan. Jalanan tampak sepi. Tapi Adrian tahu lebih baik daripada mempercayai apa yang terlihat di permukaan.Sesuatu tidak beres.Tangannya perlahan bergerak ke ponselnya, siap menghubungi seseorang jika diperlukan.Lalu, ses
last update최신 업데이트 : 2025-02-26
더 보기

Bab 125

Keira menatap layar komputer dengan wajah pucat. Wajah yang muncul di sana adalah seseorang yang sudah lama terkubur dalam ingatannya, seseorang yang tidak pernah ia sangka akan kembali menghantuinya.Adrian memperhatikan reaksinya dengan seksama. “Keira… siapa dia?” tanyanya dengan suara tenang, tapi tegas.Keira menelan ludah, mencoba menenangkan diri. “Dia… dia adalah Leonard.”Adrian menyipitkan mata, mencoba mengingat. “Leonard?”Keira mengangguk pelan. “Dia adalah mantan rekan kerja ayahku. Seorang pria yang dulu sering datang ke rumah kami ketika aku masih kecil.""Ayah selalu bilang dia adalah sahabatnya, seseorang yang bisa dipercaya. Tapi…”Adrian menunggu Keira melanjutkan.“Tapi setelah ayah meninggal, dia menghilang. Tidak ada yang tahu ke mana perginya. Dan sekarang, dia muncul lagi… mengancam kita.”Adrian mengetik sesuatu di keyboardnya, memperdalam pencariannya tentang Leonard. “Kalau dia adalah mantan rekan kerja ayahmu, berarti dia memiliki koneksi dengan masa la
last update최신 업데이트 : 2025-02-26
더 보기

Bab 126

Langit sore mulai meredup ketika Adrian melangkah keluar dari kantornya. Udara sejuk menyambutnya, membawa ketenangan setelah seharian penuh dengan tekanan. Namun, pikirannya masih dipenuhi oleh Keira—wanita yang kini menjadi pusat dari segala keputusan dalam hidupnya.Di tempat lain, Keira menatap ponselnya dengan gelisah. Pesan dari Adrian belum terbaca sejak siang tadi, dan itu membuat dadanya terasa sesak. Setelah semua yang mereka lalui, haruskah ia mulai meragukan keputusannya?Keira menarik napas panjang sebelum akhirnya mengetik pesan, "Kita bisa bertemu sebentar?". Tangannya gemetar saat menekan tombol kirim.Tak butuh waktu lama, layar ponselnya menyala dengan balasan. "Aku akan ke sana."Keira menatap pesan itu lama, seakan mencari makna tersembunyi di baliknya. Apakah ini berarti Adrian masih bersamanya? Ataukah ini awal dari perpisahan yang ia takutkan?Di kafe kecil tempat mereka sering bertemu, Keira duduk di pojokan, mengaduk kopinya dengan gelisah. Bel pintu berb
last update최신 업데이트 : 2025-02-27
더 보기

Bab 127

Keira memandangi genggaman tangan mereka. Ada kehangatan di sana, sesuatu yang membuatnya merasa lebih aman di tengah ketidakpastian. Namun, meskipun hatinya perlahan mulai menerima bahwa Adrian benar-benar ingin bersamanya, masih ada ketakutan yang mengendap di dalam dirinya."Apa kau benar-benar yakin, Adrian?" suaranya terdengar lembut, hampir seperti bisikan. "Kita akan menghadapi banyak hal setelah ini. Aku tidak ingin kau menyesal."Adrian tidak langsung menjawab. Ia mengangkat tangannya yang masih menggenggam tangan Keira, membiarkan ibu jarinya mengusap punggung tangan gadis itu dengan lembut. "Aku sudah memikirkan semuanya, Keira.""Jika aku harus kehilangan banyak hal demi bersamamu, aku rela. Karena yang lebih kutakutkan adalah kehilanganmu."Keira menelan ludah. Kata-kata Adrian begitu tulus, membuat dadanya terasa sesak. Ia ingin percaya, sungguh. Namun, ada banyak hal yang menghalangi mereka, dan ia tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan yang mungkin akan meny
last update최신 업데이트 : 2025-02-27
더 보기

Bab 128

Pagi menjelang dengan lembut. Matahari baru saja muncul di ufuk timur, mengirimkan sinarnya yang keemasan ke sela-sela gedung pencakar langit kota. Di sebuah apartemen yang berada di lantai tinggi, Keira duduk di dekat jendela dengan secangkir teh di tangannya. Pikirannya masih dipenuhi oleh percakapan semalam dengan Adrian.Ia menghela napas panjang. Keputusan telah dibuat, tetapi ada banyak hal yang harus mereka hadapi setelah ini. Ia tahu tidak semua orang akan menerima kenyataan ini dengan mudah. Namun, ia juga tidak ingin mundur lagi.Suara ketukan di pintu mengalihkan perhatiannya. Keira bangkit dan berjalan menuju pintu, membuka dengan hati-hati. Begitu pintu terbuka, ia sedikit terkejut melihat sosok yang berdiri di hadapannya."Adrian?"Pria itu berdiri di sana dengan ekspresi serius, mengenakan kemeja biru gelap yang lengan bajunya digulung hingga siku. Rambutnya tampak sedikit acak, seolah-olah ia tidak tidur nyenyak semalaman."Aku ingin bicara," kata Adrian, suaranya
last update최신 업데이트 : 2025-02-27
더 보기

Bab 129

Hujan gerimis turun perlahan, menciptakan ritme lembut di atas jendela mobil yang melaju di jalanan kota. Adrian menatap lurus ke depan, kedua tangannya erat menggenggam setir. Keira duduk di sampingnya, sesekali melirik ke arah Adrian dengan ekspresi penuh kecemasan.“Kau yakin ini keputusan yang tepat?” Keira akhirnya bertanya, suaranya pelan namun penuh ketegangan.Adrian menghela napas dalam, matanya tetap fokus ke jalan. “Aku tidak tahu apakah ini yang terbaik. Tapi yang pasti, aku tidak bisa terus berpura-pura. Ini saatnya kita menghadapi semuanya, Keira.”Keira menggigit bibirnya, pikirannya berkecamuk. Mereka baru saja memutuskan untuk tidak lagi menyembunyikan hubungan mereka, dan konsekuensinya akan besar. Tidak hanya bagi mereka berdua, tapi juga bagi orang-orang di sekitar mereka.Setelah beberapa menit dalam keheningan, Adrian mengarahkan mobil ke sebuah rumah besar di pinggiran kota. Itu adalah rumah keluarganya. Jantung Keira berdebar lebih cepat. Ini pertama kali
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기

Bab 130

Malam telah larut saat mobil Adrian melaju melewati jalanan yang masih basah setelah hujan. Keira bersandar di kursi penumpang, menatap ke luar jendela dengan pikiran yang masih dipenuhi peristiwa di rumah keluarga Adrian tadi.“Apa yang kau pikirkan?” tanya Adrian tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.Keira menghela napas pelan sebelum menjawab, “Aku masih belum percaya mereka tidak menolak kita mentah-mentah.”Adrian tersenyum tipis. “Mereka hanya butuh waktu untuk mencerna semuanya. Aku tahu ibuku, dia mungkin terlihat keras, tapi dia juga selalu berpikir panjang sebelum mengambil keputusan.”Keira menoleh ke arah Adrian. “Tapi, kau yakin mereka benar-benar bisa menerimaku?”Adrian menggenggam tangan Keira yang berada di pangkuannya, ibu jarinya mengusap punggung tangannya dengan lembut. “Mereka tidak punya pilihan lain selain menerimamu, karena aku tidak akan melepaskanmu.”Keira tersenyum kecil. Kata-kata Adrian selalu berhasil membuatnya merasa lebih tenang.Mobil berhen
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기
이전
1
...
1112131415
...
18
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status