Share

Bab 130

Author: Zayba Almira
last update Last Updated: 2025-02-28 17:46:01

Malam telah larut saat mobil Adrian melaju melewati jalanan yang masih basah setelah hujan.

Keira bersandar di kursi penumpang, menatap ke luar jendela dengan pikiran yang masih dipenuhi peristiwa di rumah keluarga Adrian tadi.

“Apa yang kau pikirkan?” tanya Adrian tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.

Keira menghela napas pelan sebelum menjawab, “Aku masih belum percaya mereka tidak menolak kita mentah-mentah.”

Adrian tersenyum tipis.

“Mereka hanya butuh waktu untuk mencerna semuanya. Aku tahu ibuku, dia mungkin terlihat keras, tapi dia juga selalu berpikir panjang sebelum mengambil keputusan.”

Keira menoleh ke arah Adrian. “Tapi, kau yakin mereka benar-benar bisa menerimaku?”

Adrian menggenggam tangan Keira yang berada di pangkuannya, ibu jarinya mengusap punggung tangannya dengan lembut.

“Mereka tidak punya pilihan lain selain menerimamu, karena aku tidak akan melepaskanmu.”

Keira tersenyum kecil. Kata-kata Adrian selalu berhasil membuatnya merasa lebih tenang.

Mobil berhen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 131

    Langit pagi masih diselimuti kabut tipis ketika Adrian melangkah keluar dari rumahnya. Udara terasa lebih dingin dari biasanya, namun itu tidak mengurangi ketegangan yang menggelayut di dadanya. Setelah kejadian tadi malam, ia tahu bahwa tidak ada lagi waktu untuk ragu atau menunda keputusan.Di tempat lain, Keira duduk di balkon apartemennya, menatap kosong ke arah kota yang mulai menggeliat. Pikirannya masih dipenuhi percakapan mereka semalam. Sejujurnya, ia merasa lega karena akhirnya semua telah terbuka, tetapi di sisi lain, bayangan konsekuensi yang akan mereka hadapi terasa begitu nyata.Suara ketukan di pintu membuyarkan lamunannya. Dengan sedikit ragu, Keira bangkit dan berjalan ke pintu. Saat ia membukanya, Adrian berdiri di sana dengan wajah yang serius."Aku tahu ini terlalu pagi," kata Adrian pelan, "tapi aku ingin kita bicara sebelum semuanya berjalan lebih jauh."Keira mengangguk dan

    Last Updated : 2025-03-01
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 132

    Pagi itu, sinar matahari menembus jendela apartemen Keira, menyinari ruangan dengan cahaya keemasan yang hangat. Keira membuka matanya perlahan, merasakan udara pagi yang segar setelah semalaman bergumul dengan pikirannya. Semuanya terasa lebih ringan setelah pembicaraan dengan Adrian semalam, tetapi ia tahu bahwa perjalanan mereka masih panjang.Setelah mandi dan bersiap, Keira menatap pantulan dirinya di cermin. Ada tekad baru dalam sorot matanya. Ia tidak ingin terus-menerus dihantui ketakutan akan pendapat orang lain. Jika Adrian berani menghadapi semuanya, maka ia juga harus berani.Ketika ia turun ke lobi apartemen, ponselnya bergetar. Sebuah pesan dari Adrian masuk.Adrian: Aku menjemputmu hari ini. Aku ingin kita menghadapi semuanya bersama.Keira tersenyum kecil, merasakan kehangatan menjalar di hatinya.Keira: Baik, aku akan menunggumu di depan.Beberapa menit kemudian, sebuah mobil hi

    Last Updated : 2025-03-01
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 133

    Malam semakin larut, namun Keira belum juga beranjak dari tempatnya di balkon apartemen Adrian. Angin malam berembus lembut, membawa aroma hujan yang masih tersisa di udara. pDi sampingnya, Adrian duduk dengan ekspresi tenang, tetapi matanya tidak pernah lepas dari Keira."Apa yang kau pikirkan?" tanya Adrian pelan, suaranya hampir tenggelam dalam heningnya malam.Keira menghela napas, menatap langit yang bertabur bintang. "Aku hanya berpikir... tentang kita. Tentang semua yang telah kita lalui. Tentang masa depan."Adrian mengangguk, seakan memahami kegelisahan di dalam benaknya. Ia tidak ingin menekan Keira untuk memberikan jawaban saat ini, tetapi hatinya juga dipenuhi harapan."Aku ingin kau tahu satu hal," kata Adrian dengan lembut. "Apa pun keputusan yang kau ambil, aku akan tetap bersamamu."Keira menoleh, menatap pria di sampingnya dengan mata yang berkilau karena cahaya bulan. Ada ketulusan

    Last Updated : 2025-03-01
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 134

    Keira menghela napas dalam, merasakan tangan Adrian yang masih menggenggamnya erat. Keputusan telah dibuat. Mereka akan mendeklarasikan hubungan mereka secara resmi di hadapan perusahaan. Tidak ada lagi rahasia, tidak ada lagi kebimbangan.Namun, meskipun hatinya sudah mantap, bayangan tentang reaksi orang-orang di kantor tetap berputar di benaknya. Bagaimana jika semuanya berubah setelah ini? Bagaimana jika orang-orang mulai memandangnya dengan berbeda?Adrian seolah bisa membaca pikirannya. Ia menarik tangan Keira perlahan, membawa wanita itu ke dalam dekapannya. "Kau tidak sendirian, Keira. Aku di sini."Keira mengangguk dalam diam, membiarkan dirinya merasakan kehangatan yang Adrian berikan. Sejak awal, pria itu selalu ada untuknya. Kini, giliran ia yang harus berdiri di sampingnya tanpa rasa ragu.Keesokan harinya, Keira dan Adrian tiba di kantor lebih awal dari biasanya. Mereka ingin men

    Last Updated : 2025-03-02
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   BQB 135

    Keira duduk diam di sofa, merenungkan kata-kata Adrian yang masih terngiang di kepalanya. "Aku ingin kita melangkah lebih jauh." Meskipun Adrian tidak secara langsung melamarnya, Keira bisa merasakan keseriusan dalam setiap kata yang diucapkan pria itu. Sebuah langkah besar telah menanti di depan mereka, dan ia tahu bahwa keputusan ini bukan hanya tentang mereka berdua—tetapi juga tentang bagaimana dunia akan melihat mereka setelah ini. Adrian kembali dari dapur, membawa segelas air untuk Keira. Ia duduk di sampingnya, memperhatikan ekspresi wanita itu yang tampak masih tenggelam dalam pikirannya. "Apa aku membuatmu terkejut?" tanya Adrian lembut. Keira menoleh, tersenyum kecil. "Tentu saja. Aku tidak menyangka kau akan mengatakan sesuatu seperti itu secepat ini." Adrian menghela napas, meletakkan gelasnya di meja. "Aku sudah memikirkan ini sejak lama

    Last Updated : 2025-03-02
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 136

    Malam itu, meskipun Keira berada dalam pelukan Adrian, pikirannya tetap bergejolak. Kata-kata Samantha terus terngiang di kepalanya. "Aku hanya ingin tahu apakah aku masih punya kesempatan." Seharusnya Keira tidak terpengaruh. Seharusnya ia percaya pada Adrian. Tapi mengapa ada keraguan yang menyelinap ke dalam hatinya? Keira menghela napas panjang. Tangannya secara refleks menggenggam kaus Adrian, mencari kenyamanan dalam dekapan pria itu. Adrian menyadari kegelisahan Keira. Ia menurunkan kepalanya sedikit, menyentuh keningnya ke kening Keira. "Kau tidak perlu khawatir tentang Samantha." Keira mengangkat wajahnya, menatap mata Adrian. "Tapi dia tidak akan menyerah begitu saja." Adrian tersenyum kecil, jari-jarinya mengusap pipi Keira dengan lembut. "Keira, kau tahu aku tidak pernah main-main dengan perasaanku. Aku telah memilihmu, dan aku tidak akan mengubahnya

    Last Updated : 2025-03-02
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 137

    Keira mengunci diri di kamar selama beberapa jam, membiarkan pikirannya berkelana di antara emosi yang bercampur aduk. Ia ingin marah, ingin membenci Adrian karena mempertimbangkan membantu Samantha. Tapi di sisi lain, ia juga tahu bahwa Adrian adalah pria yang selalu ingin melakukan hal yang benar—itulah salah satu alasan mengapa ia mencintainya.Namun, bukankah ini terlalu berlebihan?Keira menghela napas panjang, matanya menatap kosong ke langit-langit. Tidak ada gunanya menyiksa diri dengan pertanyaan-pertanyaan yang belum tentu ada jawabannya. Ia butuh kepastian. Ia butuh kebenaran.Dengan tekad yang baru muncul, Keira membuka pintu dan menemukan Adrian masih duduk di ruang tamu, menundukkan kepalanya dalam diam. Saat mendengar suara langkah Keira, ia langsung berdiri."Keira, aku—""Jawab satu pertanyaanku, Adrian," potong Keira dengan suara dingin. "Kau benar-benar akan tetap di sisi Sam

    Last Updated : 2025-03-03
  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 138

    Keira menatap langit malam dari balkon apartemen mereka. Angin dingin menyentuh kulitnya, tetapi pikirannya jauh lebih bergejolak dibandingkan suhu udara.Adrian berdiri di belakangnya, diam untuk beberapa saat sebelum akhirnya berkata, "Apa yang kau pikirkan?"Keira menghela napas panjang. "Samantha."Adrian merapatkan tubuhnya di samping Keira. "Aku tahu ini sulit bagimu."Keira menoleh, menatap wajah pria itu. "Bukan hanya sulit, Adrian. Aku takut."Adrian mengernyit. "Takut?"Keira mengangguk. "Takut bahwa meskipun kau yakin sudah menutup masa lalumu dengannya, bayangan itu tetap ada. Samantha bukan hanya seseorang yang datang dan pergi.""Dia bagian dari masa lalu yang pernah kau cintai, dan sekarang dia kembali dengan situasi yang..."Keira menggigit bibirnya, mencoba mencari kata yang tepat."Rumit?" tebak Adrian.Keira tersenyum miris. "Ya, rumit."Adrian mengulu

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 232

    Matahari pagi membuka hari dengan sinar lembut yang mengusir embun dan membangkitkan semangat baru. Di Taman Pulih yang kini telah menjadi saksi pergerakan hidup bersama, setiap sudutnya bercerita—tentang perjuangan, tentang mimpi yang diberdayakan oleh tangan-tangan penuh cinta, dan tentang keberanian yang menorehkan satu jejak abadi.Di ujung taman, Keira dan Adrian bersama-sama mengadakan acara kecil yang mengundang warga dari berbagai penjuru kota. Di tengah-tengah panggung sederhana yang dihiasi lampu-lampu tenaga surya dan rangkaian bunga-bunga segar, mereka berbagi kisah perjalanan hidup yang terukir dalam setumpuk kenangan."Setiap langkah, setiap tawa, setiap air mata—semua itu adalah bagian dari cerita kita," ujar Adrian di hadapan kerumunan yang terpaku dalam keheningan penuh harap. "Hari ini, kita rayakan bukan hanya apa yang telah terjadi, tapi juga apa yang akan terus kita bangun bersama."Sorak-sorai dan tepuk tangan hangat mengalun, seolah alam pun turut merayakan

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 231

    Di pagi yang cerah, seolah alam sendiri ingin menyambut babak baru dalam hidup mereka, kota kecil itu terasa lebih hidup dari sebelumnya. Taman Pulih, yang sudah menjadi simbol perjuangan dan harapan, kini beriak dengan kegiatan yang penuh warna. Di sinilah titik temu cerita—bukan lagi persimpangan antara masa lalu dan masa depan, melainkan sebagai saksi perjalanan setiap insan yang telah melewati badai dan menemukan cahaya.Di Taman Pulih, Keira dan Adrian duduk di bangku kayu yang sama sejak lama. Di sekeliling mereka, para penduduk berkumpul; ada yang membawa makanan, ada pula yang menyuguhkan alunan musik akustik sederhana. Anak-anak berlarian sambil tertawa, menyisipkan cerita baru di antara gemerisik dedaunan.“Lihat, Kang,” ujar Keira sambil menunjuk ke arah sekelompok remaja yang sedang bermain alat musik hasil kreativitas mereka dari barang bekas. “Dunia ini terus mengajarkan kita untuk memulai dari nol, tapi selalu ada keindahan di setiap langkahnya.”Adrian mengangguk,

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 230

    Setahun setelah malam penuh bintang dan janji yang tersulam dalam keheningan, dunia yang telah tersingkap dari luka masa lalu kini menunjukkan tanda-tanda perubahan yang lebih segar lagi. Di jantung kota kecil, Taman Pulih yang dulu hanya sebatas gagasan di atas kertas, kini telah menjadi oasis kehidupan—ruang yang mengundang tawa, perbincangan, dan harapan baru.Di pojok taman, Keira berdiri di bawah naungan pohon kenari yang dulu ia tanam bersama Adrian. Setiap helai daunnya menyatu bercerita tentang kerja keras, keberanian, dan keyakinan yang tak pernah padam. Di depan matanya, sekumpulan anak-anak tengah bermain, membuat kreasi dari daun kering dan ranting kecil. Tawa mereka seakan mengukir jejak kecil di tanah yang telah lama dirawat.Adrian, yang kini aktif membantu pembangunan komunitas, terlihat sibuk mendampingi para relawan yang sedang memasang instalasi lampu tenaga surya di sudut taman. “Setiap kilau lampu itu adalah cermin jiwa yang kembali bersinar,” gumamnya sambil

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 229

    Langit pagi membawa aroma embun dan tanah yang baru digarap. Di kejauhan, suara anak-anak dari sekolah dasar terdengar samar, bercampur dengan deru sepeda yang melintasi jalan kecil berkerikil. Dunia sudah tak lagi penuh gema peringatan bahaya—tapi gema tawa dan kehidupan.Di dapur rumah kecil itu, Keira sedang melipat surat-surat yang masuk minggu ini—bukan dari pejabat atau lembaga internasional, tapi dari orang-orang biasa: seorang guru di pelosok yang terinspirasi untuk mengajar coding dasar; seorang ibu yang kini bekerja di perpustakaan komunitas; seorang anak remaja yang baru saja memenangkan lomba inovasi pertanian.Semua surat itu ditaruh Keira di dalam sebuah kotak kayu berukir sederhana. Di bagian depan kotak itu, tertulis satu kata dengan tangan: “Ingatan.”Adrian masuk dengan membawa sekeranjang hasil panen pertama mereka—tomat, selada, dan dua buah paprika yang tumbuh lucu mirip huruf “A” dan “K”.“Lihat ini, kayaknya sayuran kita bisa ikut lomba fashion,” ujarnya samb

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 228

    Pagi itu, aroma kayu basah dan tanah yang baru disiram memenuhi udara. Kabut tipis masih menggantung di kebun belakang, tempat Keira menanam pohon kecil kemarin sore—pohon kenari yang diberikan oleh salah satu murid Samantha sebagai hadiah syukur.Keira berdiri diam di depannya, memandangi batang muda itu yang tampak rapuh namun penuh harapan."Aku belum pernah menanam pohon sebelumnya," katanya pelan ketika Adrian mendekat dari belakang, memeluk pinggangnya sambil menyandarkan dagu di pundaknya.“Tapi kamu tahu cara menumbuhkan sesuatu,” bisik Adrian, “karena kamu tahu cara menjaga.”Keira menyandarkan kepalanya ke bahu suaminya. “Pohon ini akan tumbuh tinggi nanti. Mungkin anak kita akan panjat dia, atau duduk di bawahnya baca buku. Tapi yang paling penting… dia akan tumbuh dari rumah ini.”Adrian mengangguk, membayangkan masa depan yang terasa jauh lebih dekat daripada sebelumnya.Samantha berdiri di bawah pohon besar di halaman belakang pusat pelatihannya. Beberapa siswa sedang

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 227

    Rumah kecil di pinggiran kota itu jauh dari kata mewah. Dindingnya sederhana, dikelilingi pagar kayu yang mulai dipanjati tanaman rambat. Tapi di dalamnya, setiap sudut memancarkan ketenangan. Di teras depan, Keira sedang menyiram bunga-bunga yang kini tumbuh subur. Tangannya lembut mengusap daun yang basah, sementara angin sore membelai rambutnya yang digelung santai.“Kalau kamu terus menyiram mereka segitu telatnya, nanti bisa tumbuh akar hati di situ,” goda Adrian dari pintu depan, membawa dua cangkir teh hangat.Keira tertawa pelan. “Kalau bisa, kenapa nggak? Setidaknya rumah ini jadi hidup.”Mereka duduk berdua di bangku panjang yang terbuat dari kayu daur ulang. Tak ada suara selain cicit burung dan desir angin. Dunia tak lagi berisik seperti dulu. Tanpa ancaman, tanpa kejaran. Hanya hidup... dan harapan.Di dalam rumah, tembok-temboknya dipenuhi foto—bukan foto kemenangan atau upacara penghargaan, tapi foto-foto kecil: senyum mereka di dapur, jejak kaki di taman saat hujan,

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Ba 226

    Pagi yang lembut menyambut markas perjuangan dengan sinar matahari keemasan yang mengintip malu-malu di antara dedaunan. Aroma embun masih menggantung di udara, dan suasana yang sebelumnya penuh riuh sorak kemenangan kini berubah menjadi ketenangan yang syahdu. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, tidak ada rapat darurat, tidak ada rencana pengamanan, dan tidak ada ketegangan yang menanti di ujung malam.Keira membuka jendela besar ruang tengah. Angin pagi menyapa wajahnya dengan lembut, membawa harum bunga liar yang bermekaran di taman depan. Ia menghela napas pelan, seolah ingin menyerap seluruh keheningan damai itu ke dalam dada. Di belakangnya, Adrian berjalan mendekat, memeluknya dari belakang tanpa kata.“Seperti mimpi, ya?” bisik Keira.Adrian mengangguk, dagunya bertumpu di bahu Keira. “Tapi ini nyata. Kita di sini, setelah semua luka dan perjuangan.”Mereka berdiri dalam diam beberapa saat, menikmati pagi yang berbeda. Bukan pagi yang diburu oleh ketakutan, tapi pag

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 225

    Malam itu, langit di atas kota tampak seperti kanvas hitam yang dihiasi oleh ribuan bintang, seolah-olah alam pun turut serta dalam perayaan perubahan yang telah diraih oleh generasi baru. Di markas reformasi yang telah lama menjadi saksi perjuangan, seluruh anggota tim—Adrian, Keira, Samantha, Dylan, dan para relawan—berkumpul untuk merayakan bab terakhir dari perjalanan panjang mereka. bukan hanya penutup dari kisah perlawanan melawan ketidakadilan, melainkan juga sebuah janji abadi bahwa kebenaran, keadilan, dan cinta akan terus hidup di hati setiap orang.Di ruang utama markas, dinding-dinding yang dulu suram kini dipenuhi dengan foto-foto momen krusial, potret-potret perlawanan, dan kutipan-kutipan inspiratif yang mengisahkan perjalanan dari kegelapan menuju cahaya. Layar digital besar menampilkan peta nasional yang kini menandai keberadaan program-program pemberdayaan, pusat-pusat pendidikan, dan jaringan relawan yang tersebar dari kota besar hingga pelosok desa. Semuanya ad

  • SOPIR PRIBADIKU TERNYATA MILIARDER   Bab 224

    Malam itu, langit dipenuhi ratusan bintang berkelip, seolah-olah alam pun merayakan puncak perjalanan yang telah ditempuh. Di markas reformasi yang kini telah menjadi simbol keabadian perjuangan, seluruh tim—Adrian, Keira, Samantha, Dylan, dan semua relawan—duduk bersama dalam keheningan penuh makna. Malam itu bukan lagi tentang pertempuran, melainkan tentang refleksi, rasa syukur, dan pengharapan yang tak terpadamkan.Di ruang utama, di tengah dinding yang dihiasi foto-foto perjuangan dan kutipan inspiratif dari perjalanan panjang mereka, Adrian berdiri di depan seluruh hadirin. Suaranya tenang namun tegas, “Kita telah menyalakan obor kebenaran yang menerangi jalan bagi seluruh negeri. Perjuangan kita telah membuka mata dunia, dan hari ini, kita berdiri di ambang masa depan yang lebih adil. "Tapi lebih dari itu, kita telah menuliskan warisan—warisan tentang keberanian, tentang cinta, dan tentang keadilan yang akan hidup selamanya.”Sorakan memenuhi ruangan, namun di balik itu, k

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status