/ Romansa / Tawanan Hasrat sang Penguasa / 챕터 191 - 챕터 200

Tawanan Hasrat sang Penguasa의 모든 챕터: 챕터 191 - 챕터 200

224 챕터

191. Kejutan Romantis

Poppy segera melepas penutup matanya. “Apa yang sedang kau lakukan?”Pria itu tersenyum lebar. “Kembalilah ke kamarmu. Robin akan memberimu kejutan. Tapi, sepertinya dia tidak bisa melakukannya sekarang.”“Tidak mau,” tolak Poppy. Dia sangat penasaran dengan kejutan apa yang akan diberikan suaminya.“Oh, ayolah … kau tidak mau membantuku?”Poppy mengamati pria itu penuh selidik, berusaha mencari tahu apa yang akan dia lakukan. Namun, Poppy tak bisa menebak hanya dari raut wajahnya yang terlihat polos. Sebab, orang itu adalah penipu ulung yang mampu membohongi banyak orang, bukan hanya menipu dirinya.“Bantu aku kali ini saja,” pintanya memelas.Poppy merengut, namun akhirnya mengikuti kemauan orang itu. Dia harus menahan rasa penasarannya malam ini, kembali ke kamarnya … demi kebaikan suaminya.***Robin menelan ludah ketika melihat kue buatan Poppy di atas meja, tak sabar ingin mencicipinya. Para pelayan sedang menyiapkan minuman anggur, vas bunga, dan lilin di dekatnya.Di lantai at
last update최신 업데이트 : 2025-02-20
더 보기

192. Kejutan Tak Menyenangkan

*Beberapa saat lalu, sebelum Donna datang ke kamar Antonio …Donna kembali ke kamarnya seusai membantu pekerjaan Poppy di dapur. Dia menepuk pundaknya yang letih sambil membuka pintu kamar, namun ada kaki di dekat pintu yang menghalangi.Ketika melihat seorang pria berdiri di belakang pintu, Donna menjadi sangat kesal. “Penipu ini,” geramnya selagi mendorong pintu lebih kuat. “Kenapa bersembunyi di sini?! Bagaimana kalau ada yang melihat dan mengira aku menyembunyikan seorang pria?!”“Aku harus ke mana lagi? Hanya kau yang ada di pihakku. Lagi pula, selama ini aku juga bersembunyi di kamarmu. Biarkan aku berpikir sebentar di sini.”Donna mendecak sebal. Pria itu melompat tidur di kasurnya sesuka hati. Dia ingin sekali meremas-remas wajah pria itu, namun tak mampu melakukannya.“Oh, ya, tolong cegah Antonio mengikuti Robin setelah makan malam. Apa pun yang terjadi, kau harus memastikan Antonio tidak berada di sekitar Robin.”“Bagaimana caranya? Tuan Robin dan Tuan Antonio seperti magne
last update최신 업데이트 : 2025-02-20
더 보기

193. Sangat Menyesal

Selama bertahun-tahun, Robin Luciano yang mencoba menghancurkan bisnis gelap keluarganya pun tak luput dari perbuatan buruk. Dia sanggup melakukan apa pun demi memutus rantai kejahatan keluarganya. Robin hanya menolong orang-orang yang dapat terhindar dari pantauan Dante. Namun, tak sedikit orang-orang yang tak bersalah diabaikannya agar dirinya tetap terlihat sebagai calon kepala mafia sempurna di depan kakeknya. ‘Pengorbanan kecil perlu dilakukan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.’ Begitu prinsip hidupnya selama ini. Namun, menurut pandangan orang lain, pengorbanan sekecil apa pun tak bisa disepelekan. Sebab, orang-orang yang diabaikan Robin itu juga memiliki kehidupan yang layak untuk diperjuangkan. Nyawa setiap orang itu berharga. Puncak dari kejahatan yang dilakukan Robin adalah membunuh adik kandungnya sendiri. Dan setelah tahu identitas Rafael, dia teringat semua kejahatan yang pernah dilakukannya. ‘Mereka mungkin masih punya keluarga yang menanti di suatu tempat.
last update최신 업데이트 : 2025-02-20
더 보기

194. Nyata

Wajah hantu Rafael semakin pucat pasi. Dia sudah yakin bahwa Robin tak akan pernah menyentuhnya. Selama beberapa hari dia menghantui kakaknya, Robin hanya meringkuk seperti orang kehilangan akal sehat. Rupanya, kehadiran Poppy cukup memengaruhi kesadaran Robin sepenuhnya. Robin kali ini tidak mabuk berat dan sedang dalam kondisi sangat waras, sebelum melihat jiwa adiknya gentayangan, lalu tiba-tiba dapat dipegang.“Kau ….”Ekspresi Robin benar-benar tampak terkejut. Matanya bergerak naik turun, menatap wajah Rafael dan genggaman tangannya bergantian, berulang-ulang.“Kau sampai bisa menyentuh jiwaku. Apa kau akan membunuhku untuk kedua kalinya?” Suara Rafael semakin lirih dan dramatis.Sayangnya, Rafael tak bisa mempertahankan sandiwaranya. Robin benar-benar sadar jika sosok di depannya bukan hantu gentayangan atau halusinasi atas rasa bersalahnya.“Brengsek!” geram Robin, menarik kaos Rafael. Entah bagaimana caranya Rafael bisa selamat dari maut, yang pasti, Robin sangat yakin jika
last update최신 업데이트 : 2025-02-21
더 보기

195. Aku Juga

Telapak tangan Robin berkeringat ketika membuka kotak perhiasan itu, lalu mengulurkan ke arah istrinya. “Kau harus menjadi teman hidupku sampai ajal menjemput.”Poppy ternganga. Seumur hidupnya, dia hanya memimpikan adegan romantis dengan seorang pria.Menikah dengan seorang Robin Luciano tak akan bisa mewujudkan harapan kecilnya itu. Tanpa disangka, Robin melakukan sesuatu yang tak terduga.“Harus?” Poppy hanya bisa mengucap satu kata pertanyaan. Dia terkejut dan terharu sampai sulit mencari kata yang tepat.“Benar. Kau harus menjadi istriku seumur hidupmu.”Semua kalimat yang ditemukan Robin di internet tak ada yang benar-benar sesuai dengan keinginannya. Dia tak mau bertanya, namun mengharuskan Poppy agar menjadi pasangannya sampai akhir hidup mereka.“Sejak kau menghilang, aku mulai menyadari perasaanku. Dan aku tidak akan melepaskanmu setelah kau kembali padaku. Kau sendiri yang mengatakan akan terus bersamaku. Jangan berani menarik ucapanmu.”Setiap kata diucapkan penuh ketegasan
last update최신 업데이트 : 2025-02-21
더 보기

196. Malam Indah

“Robin … sudah cukup,” rengek Poppy.Mereka berbaring sambil berpelukan di ranjang kamar Robin. Meski matanya terpejam, Robin tetap memberikan tusukan cinta, menggerakkan pinggulnya dengan lembut.“Iya, sebentar lagi,” racau Robin setengah sadar.“Kita sudah melakukannya tanpa jeda sampai jam tiga begini, Robin. Biarkan aku tidur.”Robin mencium kening Poppy. Dia masih haus kehangatan istrinya.“Hmm, tidurlah ….”Poppy menggeliat ingin membebaskan diri. Namun, gerakannya justru membuat mata Robin terbuka.“Uhhh … enak sekali, istriku …. Lakukan lagi.”“Aku lelah … lepaskan aku …,” pinta Poppy.Poppy menyesal karena menyuruh Robin memaksanya. Dia memang menikmatinya, tapi kali ini terlalu lama. Bahkan, Robin yang terkantuk-kantuk tetap menggoyang pinggulnya.“Apa kau tega membuatku kedinginan? Milikku bisa demam jika kau melepasnya. Tidurlah kalau kau mengantuk. Jangan menghiraukanku.”“Mana bisa aku tidur kalau kau terus bergerak begini!”Poppy akhirnya menyerah membebaskan diri. Sema
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

197. Menjagamu

“Eungh ….” Rafael menghela napas panjang dengan mata menggantung. Ketika sadar dengan perbuatannya, dia sontak bangun.Donna yang merasakan badannya berguncang langsung membuka mata. Rafael kalang kabut mencari alasan, lalu kembali berbaring sambil memejamkan mata, seakan-akan tak pernah terjadi.‘Sial! Aku benar-benar seperti pria brengsek! Padahal aku selalu mengutuk kebejatan kakek!’ sesal Rafael dalam hati.“A-apa ini???”Donna bangun dengan ekspresi terkejut, terguncang melihat tangannya basah. Matanya semakin terbelalak ketika melihat Rafael tidur di sebelahnya.“Ahhhhhh!!!!!” jerit Donna sekuat tenaga.BRAK!!Pintu terbuka lebar. Pandangan Donna seketika beralih menatap kakaknya dengan roman muka kaget.Franco yang akan membangunkan adiknya, juga tak bisa menahan keterkejutan itu. Wajahnya merah padam, kedua tangannya mengepal erat selagi melihat Rafael bertelanjang dada di ranjang adiknya.“Donna!!” bentak Franco penuh amarah.Rafael tak mungkin berlagak tidur lagi dengan kegad
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

198. Menyamakan Pikiran

“Kau seharusnya membangunkanku supaya kita bisa mandi bersama.” Robin balas mencium singkat bibir Poppy. “Kau sudah terlihat sangat cantik begini.”Poppy tersenyum malu-malu mendengar pujian suaminya. “Aku tidak ingin mengganggu tidurmu.”Robin kembali berbaring, menatap langit-langit kamar dengan kedua tangan terlentang. Ini adalah pagi yang sangat indah dalam kehidupannya.Hingga ucapan Poppy langsung membuatnya duduk dengan wajah menegang, “Nyonya Sienna akan pulang bersama Tuan Stefan siang ini. Aku harus menyiapkan banyak hal untuk menyambut mereka.”“Mama … akan pulang?”Robin tampak khawatir. Setengah hidupnya dihabiskan untuk membenci ibunya, bahkan ingin melenyapkannya. Dia tak tahu bagaimana harus bersikap ketika bertemu dengan Sienna lagi.“Iya. Karena itu, cepatlah bangun dan mandi. Aku ingin membelikan sesuatu untuk mamamu.”Poppy tampaknya menyadari kekhawatiran suaminya. Dia lantas berkata, “Nyonya Sienna sangat merindukanmu. Setelah tahu bahwa Rafael masih hidup, dia ti
last update최신 업데이트 : 2025-02-22
더 보기

199. Bertemu Mama

“Mama!” Rafael langsung berdiri dan memeluk ibunya dengan erat. Selama ini, mereka hanya bertukar pesan melalui selembar surat. Akhirnya, mereka bisa berkumpul lagi.“Rafael … Aku sangat takut ketika mendengar Robin menembakmu. Syukurlah kau masih hidup.”Sienna langsung menangis haru setelah merasakan pelukan salah satu putra yang sangat dirindukannya. Dia tak ingin melepas pelukan itu, namun suaminya langsung menarik tangannya.“Sudah … jangan terlalu lama memeluk putra kita. Dia sudah dewasa, Sayang,” tegur Stefan, cemburu.Rafael tertegun menatap ayahnya. Selama ini, Stefan selalu histeris setiap kali melihatnya. Namun, reaksi Stefan kali ini sangat berbeda.“Papa ….” Rafael mengusap matanya yang basah hampir menangis.Stefan memeluk Rafael sambil memejamkan mata. Wajahnya merah padam menahan tangisan rasa bersalah.“Maafkan aku. Selama ini, aku tidak ada untukmu dan Robin. Aku bahkan selalu jijik melihat putraku sendiri. Maaf, Rafael,” ujar Stefan dengan suara bergetar. Akhirnya
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기

200. Poppy Lelah

“Katakan dengan tulus,” tuntut Rafael. Walaupun tahu kakaknya bersungguh-sungguh, dia tak menyukai ekspresinya. “Aku tulus mengatakannya!” bentak Robin. “Ah, sudah! Jangan bertengkar lagi!!!” sergah Stefan, kehilangan kesabarannya. Mereka seharusnya bersenang-senang setelah sekian lama berpisah, namun malah bertengkar seperti ini. Semua orang lantas kembali duduk di tempatnya masing-masing. Sienna duduk di antara kedua putranya, enggan melepaskan tangan mereka, membuat Stefan semakin jengkel karena merasa kurang diperhatikan. “Walaupun aku kehilangan akal sehatku untuk sesaat, aku masih kepala keluarga kalian! Kalian harus mendengarku baik-baik dan jangan membantah!” Robin tersenyum mencibir ayahnya. Dia pun sudah menjadi kepala keluarga, tak harus menuruti ayahnya. Namun, senyuman itu langsung menghilang ketika Stefan memelototinya, seperti sedang memaki tanpa kata. Biasanya Stefan selalu melakukan tindakan konyol dan tak berani menegurnya. Robin cukup terkejut oleh perubahan dr
last update최신 업데이트 : 2025-02-23
더 보기
이전
1
...
181920212223
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status