/ Romansa / Tawanan Hasrat sang Penguasa / 챕터 201 - 챕터 210

Tawanan Hasrat sang Penguasa의 모든 챕터: 챕터 201 - 챕터 210

224 챕터

201. Bau Kopi

“Apa yang terjadi padamu?” Robin menyisir rambut Poppy, lalu mengikat rambut istrinya itu dalam genggaman. Dia memijat tengkuk Poppy dan membantunya menyeka mulut ketika selesai memuntahkan segalanya.“Bau ….” Poppy menutup hidungnya sambil mendorong Robin. Sisa-sisa kopi yang tertinggal di mulut Robin masih jelas tercium. Dia tak menyukainya!“Aku sudah mandi. Apa ada yang salah dengan penciumanmu?”Robin sedikit trauma dengan ucapan Poppy ketika pertemuan mereka kemarin. Dia langsung memeriksa bau badannya sendiri.‘Ah, sial! Aku lupa memakai parfum!’ Meski baru saja mandi dan kulitnya masih sedikit berbau sabun, Robin mengira jika Poppy tak menyukai aroma tubuhnya tanpa wewangian.“Bau kopi di mulutmu membuatku semakin mual,” rengek Poppy sambil menunjuk mulut suaminya.Robin mengendus napasnya sendiri. Namun, dia tak begitu merasakan bau kopi.“Sungguh? Sepertinya hidungmu agak terganggu.” Robin memiringkan kepala.Bibir Poppy mengerucut, wajahnya mengernyit. Dia terlalu pusing
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

202. Tanda

“Mungkinkah, apa? Jangan bicara sepotong, Mama,” geram Robin frustasi.“Mungkin Poppy sedang mengandung? Wanita hamil biasanya sering mual ketika mencium aroma tertent–”Belum selesai Sienna bicara, Robin langsung berlari kembali ke kamar. Dia membuka pintu terlalu kencang hingga membuat Poppy terkejut.“Aku sudah bilang ingin sendiri, Robin.”Wajah istrinya berderai air mata, entah kesedihan apa yang membuatnya sedih, Robin belum tahu. Robin mendekati ranjang. Poppy justru semakin kesal padanya.“Kenapa kau begini lagi padaku?” Poppy kembali meneteskan air mata.Namun, Robin justru membuang selimut yang menutupi tubuh Poppy. Mengabaikan tangisan istrinya, dia mendekatkan telinga ke perut istrinya, meraba-raba pelan untuk memeriksa tanda-tanda kehamilan.Ketika Sienna mengandung Rafael, Robin sering melakukan hal yang sama. Dia dan ayahnya setiap hari menyentuh pergerakan bayi Rafael di perut Sienna.Akan tetapi, dia tak merasakan itu di perut Poppy. Robin kecewa, lalu menegakkan bada
last update최신 업데이트 : 2025-02-24
더 보기

203. Positif

“Aku akan membantumu.” Robin dengan tulus menawarkan diri.“Tidak perlu!” sergah Poppy, lalu menuju kamar mandi. Mana mungkin dia membiarkan suaminya melihat prosesnya!Setelah masuk ke kamar mandi, dia menatap alat tes kehamilan untuk sejenak.Poppy sempat berpikir jika dia terlambat datang bulan karena pengaruh pil kontrasepsi yang pernah diminumnya untuk beberapa saat. Sebab, setelah memeriksa dengan alat tes kehamilan, alat itu menunjukkan hasil negatif.Banyak hal yang terjadi sehingga Poppy baru menyadari dirinya sudah lama terlambat datang bulan.“Apa aku benar-benar sedang mengandung?”Poppy menunggu alat tes kehamilan menunjukkan hasil dengan cemas. Kali ini, dia benar-benar menginginkan buah hati yang akan semakin mendekatkan hubungannya dengan Robin.Suaminya juga menunggu di kamar, bersama keluarganya. Poppy tak ingin membuat mereka kecewa. Apalagi, harapannya selalu bertolak belakang dengan kenyataan.Akan tetapi, kali ini hasilnya berbeda!“Ini …” Poppy menyentuh benda
last update최신 업데이트 : 2025-02-25
더 보기

204. Ayah yang Bisa Dibanggakan

Capri dan keluarganya meninggalkan kamar Robin. Sekarang, hanya tinggal dirinya bersama sang istri. Poppy berbaring meringkuk membelakanginya, pura-pura tidur. Robin tahu itu, lalu ikut berbaring di belakangnya. Tangannya menyusup di antara perut dan tangan Poppy untuk membelai perutnya. “Aku senang sekali sampai tidak tahu bagaimana harus menunjukkannya. Karena itu, aku keluar dari kamar. Bukan karena aku tidak senang,” ucapnya. Punggung Poppy terasa bergetar ketika Robin bicara sangat dekat. Dia pun mendengar napas suaminya yang menenangkan sehingga kekecewaan ditinggal pergi tadi langsung hilang. Namun, Poppy tetap diam. Dia ingin mendengar apa lagi yang akan dikatakan Robin, tak tahu bahwa suaminya sadar bahwa dia hanya pura-pura tidur. “Ada sedikit takut saat membayangkan diriku akan menjadi seorang ayah. Kau dan bayi kita ini, tidak pantas bersama orang sepertiku. Kau juga tahu … banyak hal buruk yang sudah kulakukan selama ini.” Hati Poppy bergetar mendengar ungkapan hati
last update최신 업데이트 : 2025-02-26
더 보기

205. Istriku Sayang

Seusai bicara serius dengan Rafael dan rekan-rekannya, Robin segera menemui istrinya. Dia memakai baju kasual dan tampak seperti pria biasa, tak menunjukkan kekayaan maupun bos besar mafia.“Haruskah aku ganti pakaian dulu? Aku tidak mau membuatmu malu,” ucap Robin ketika mereka sudah berada di mobil yang belum melaju, setelah buru-buru ganti pakaian karena istrinya sudah menunggu.“Jangan! Aku lebih suka dengan penampilanmu yang seperti ini. Aku jadi merasa bahwa kita setara.”Robin mengangguk pada sopir selagi merangkul istrinya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang sesuai dengan perintah Robin, agar tak terjadi sesuatu pada kandungan istrinya.“Tanpa diriku pun, sekarang kau juga memiliki kekayaan sendiri. Bukankah Antonio sudah memberikan aset ayahmu yang sudah dilegalkan secara hukum?”“Kekayaan papaku tetap tidak sebanding denganmu.”Setelah hening sejenak, Robin berkata, “Benar, nama legalmu sekarang sudah kembali menjadi Stella. Haruskah aku memanggilmu dengan nama itu mulai s
last update최신 업데이트 : 2025-02-26
더 보기

206. Jalan-Jalan

Robin Luciano membusungkan dada. Badan kekarnya menutupi Poppy yang sedang memilih pakaian bayi. Di depan Robin, tampak pramuniaga yang berkeringat dingin karena tatapan tajamnya.Wajah Robin sedikit mendongak. Dahinya seperti bertuliskan, “Jangan dekat-dekat istriku!!!”Pramuniaga pria yang masih tampak muda, seumuran dengan istrinya, sempat merayu dengan senyuman menggoda. Robin sangat yakin jika pria itu mencoba mendekati atau bahkan merebut istrinya.Jika bukan karena kebahagiaan yang sedang dirasakannya, Robin sudah pasti memukul pria itu sebagai peringatan.‘Kenapa orang ini?’ batin pria muda itu gugup. Meski Robin terlihat seperti pria biasa, pria itu bisa merasakan tekanan dari tatapannya. Dia hanya melayani pelanggan dengan tulus, tetapi malah menghadapi orang aneh yang jelas-jelas menunjukkan ingin berkelahi dengannya.“Apa yang kau lihat?!” gertak Robin, ingin mengusir pria itu, tetapi Poppy pasti akan malu oleh kekasarannya.“Aku menunggu majikanmu memilih barang dan akan
last update최신 업데이트 : 2025-02-27
더 보기

207. Jangan Cemburu

Menatap pantulan dirinya sendiri di dinding metalik dekat dengan kursi, Robin baru menyadari penampilan buruknya!‘Sial … pantas saja pria itu sejak tadi meremehkanku!’“Apa kau akan terus berdiri di situ?” Poppy menarik suaminya dengan pelan sehingga Robin tak bergerak sedikit pun. Namun, Robin segera duduk di sampingnya, menanti pramuniaga tadi memanggil rekannya untuk mengantar barang terbaik di toko.“Kenapa kau tidak bilang penampilanku mirip seperti pengemis begini?” keluh Robin dengan wajah mengernyit.“Pengemis? Apa yang kau katakan? Kau tetap terlihat tampan dan tampak hangat dengan penampilan seperti itu.”Robin tampaknya belum puas dengan sanjungan istrinya. Poppy lalu memeluk lengannya, menyandarkan kepala di pundaknya.“Aku jadi ingin terus memelukmu. Kalau kau memakai setelan seperti biasanya hanya untuk jalan-jalan di tempat umum, orang-orang akan terus memperhatikanmu. Para wanita pasti akan menggodamu.”“Kau ingin terus memelukku?” Lagi-lagi, Robin merasakan pipinya
last update최신 업데이트 : 2025-02-27
더 보기

208. Nyaman Bersamamu

“Panggil manajermu kemari!” titah Robin.Poppy masih cemberut. Kesenangan Robin melihat istrinya cemburu pun langsung berubah jadi kekhawatiran. Dia tak mau dibenci istrinya hanya karena masalah sepele.“B-Baik, Tuan.” Pria itu langsung pergi menjalankan perintah Robin dengan sikap sopan. Robin mencibir perubahannya dengan senyuman.“Kita makan malam setelah ini di mana pun kau mau.” Robin kembali membujuk Poppy. “Jangan cemburu lagi.”“Aku tidak cemburu,” balas Poppy lirih.“Baiklah. Mari kita makan dulu setelah ini. Aku akan membeli semua kebutuhan bayi terbaik yang ada di sini.” Robin mengambil tangan istrinya, lalu mengusap di perutnya. Poppy lantas tahu jika suaminya sejak tadi menahan lapar untuk menyenangkannya sampai perutnya berbunyi. Berjam-jam Robin berdiskusi dengan Rafael dan rekannya sampai melewatkan makan siang.Bagaimana Poppy bisa marah lagi jika sikap Robin berubah menyenangkan seperti ini? Dia akhirnya setuju untuk membeli kebutuhan bayi mereka tanpa memilih. Pih
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기

209. Kejahatan yang Terungkap

Di kediaman Robin, Rafael tampak seperti orang bingung yang berjalan ke sana kemari mencari kakaknya. Hingga Sienna melihat dan langsung menegurnya.“Apa lagi yang akan kau lakukan, Rafael? Kau tidak berniat mengganggu kakakmu lagi, bukan?”“Di mana Robin, Mama? Ada hal penting yang perlu kami bicarakan.”Saat melihat wajah serius Rafael, Sienna langsung berpikir ada masalah yang datang. “Ada apa? Robin dan Poppy sedang jalan-jalan di luar.”“Gawat!!”Rafael gegas berjalan cepat ke lantai pertama, menuju ruang kerja Robin. Sienna pun mengikuti di belakangnya.“Ada apa, Rafael? Jangan membuat orang penasaran!”Rafael mengabaikan Sienna, kemudian masuk ke ruang kerja Robin. “Franco! Kita harus segera menyusul Robin! Kakak iparku sedang mengandung. Aku tidak mau terjadi sesuatu padanya.”Franco dan teman-temannya langsung memakai rompi antipeluru di balik jaket mereka. Membuat Sienna ikut khawatir karena Rafael pergi tanpa menjelaskan situasi gawat yang sedang terjadi.***“Pergilah ke
last update최신 업데이트 : 2025-02-28
더 보기

210. Masih Berkuasa

“Dante pasti masih punya sekutu di pemerintahan. Atasan kita pasti juga sedang ditekan pihak mereka,” ucap Rafael menganalisa situasi.Pekerjaan Rafael dan rekan-rekannya hanya fokus pada penyelidikan dan sejenisnya. Mereka tak bisa langsung bergerak tanpa pihak berwenang yang dulu bergabung menyelamatkan Poppy dan Sienna, atau mendapatkan izin penangkapan lebih dulu.Rafael dan rekan-rekannya yang berniat ikut dalam operasi penangkapan Dante Luciano, mendadak mendapatkan perintah dari pusat untuk menundanya. Mereka tak punya kewenangan bergerak sendiri jika Dante masih punya koneksi kuat yang dapat menghilangkan bukti kejahatannya.“Kita perlu menunggu sebentar lagi untuk bergerak. Aku yakin jika atasan kita tidak semudah itu tunduk pada penjahat seperti mereka.” Franco menanggapi.Rafael mengangguk, mengharapkan yang sama. Mereka sudah bekerja keras selama ini. Kegigihan mereka akan berbuah manis, pikirnya yakin.“Oh, mereka sudah kembali!” seru salah satu rekan mereka.Rafael dan F
last update최신 업데이트 : 2025-03-01
더 보기
이전
1
...
181920212223
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status