Lahat ng Kabanata ng Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris: Kabanata 191 - Kabanata 200

369 Kabanata

Bab 191. Mama, Akan Memiliki Seorang Cucu Laki-laki

Keesokan harinya, pesta ulang tahun Camelia dilaksanakan di sebuah hotel berbintang milik Keluarga Benedict di tengah kota Murniche. Asher datang seorang diri, dan hal itu menjadi bincangan publik, pasalnya ia tidak datang bersama dengan Marsha. Di setiap langkah kaki, Asher mendengar bisikan-bisikan semua orang di sekitarnya. "Nyonya Marsha tidak pernah terlihat lagi...." "Ya, kapan hari aku melihat Tuan Asher, beliau juga sendirian. Apakah terjadi sesuatu pada hubungan mereka?" "Entahlah. Bukankah pasti menjadi rumor hangat di kalangan masyarakat kelas atas tentang hal ini?" Suara bisikan para wanita itu tidak membuat Asher menghentikan langkahnya masuk ke dalam pesta. Asher melihat Mama dan Papanya yang tengah berbincang dengan para tamu. Kedatangan Asher disambut oleh sang Mama dengan senyuman. Camelia menatapnya hangat saat Asher berdiri di hadapannya. "Akhirnya kau datang juga, Asher," ujar Camelia memeluk sang putra. "Aku pasti datang, Ma," jawab Asher. "Selamat ulang
last updateHuling Na-update : 2025-02-19
Magbasa pa

Bab 192. Menantu Kesayangan Mama

Camelia tergemap dengan kedua mata lebarnya yang mencelang tak percaya dengan apa yang Asher katakan. Wanita berbalut dress panjang berwarna biru itu pun langsung beranjak dari duduknya sambil membungkam mulutnya dengan tatapan yang masih tak teralih pada putranya. "A-apa, Asher?" lirih Camelia berjalan mendekati Asher. "Ka-katakan sekali lagi pada Mama..." Asher merasakan tangan gemetar Camelia kini menyentuh lengan dan wanita itu mendongak menatapnya. Iris cokelatnya tampak dipenuhi kabut air mata. Bibir Asher masih terkatup rapat. Asher tersenyum tipis dan menggenggam tangan sang Mama. "Aku akan memiliki seorang putra, Ma. Anakku, di dalam perut Aleena, adalah seorang anak laki-laki. Cucu pertama Mama, seorang bayi laki-laki ... seperti yang Mama impikan." Air mata meleleh dari pelupuk mata Camelia. Wanita itu merasakan kedua kakinya lemas setelah mendengar untuk kedua kalinya dari Asher. Camelia menutup mulutnya dan memeluk Asher dengan sangat erat. Asher tidak tahu, apakah
last updateHuling Na-update : 2025-02-19
Magbasa pa

Bab 193. Istri Pilihan Asher yang Disayangi

Asher tiba di rumah pukul sebelas malam. Laki-laki itu mendapati Aleena yang tertidur di dalam kamar, meringkuk memeluk bantal milik Asher. Menatap wajah damai Aleena, Asher merasa kasihan. Asher jarang sekali menemani Aleena beranjak tidur bersama hingga bangun bersama, ia selalu memiliki pekerjaan yang menekannya hingga membuat Aleena selalu sendirian di atas ranjang setiap malam. "Sayang..." Asher berbisik, jemari tangannya mengusap pipi Aleena. Kedua mata Aleena mengernyit pelan, kecupan yang lembut dan hangat mendarat di permukaan pipi putihnya. Asher tersenyum. "Bisakah kau bangun sebentar," bisiknya lagi. Aleena mengangkat wajahnya dan mata kiyipnya menatap Asher. Gadis itu mengangguk kecil sebelum Asher membantunya untuk duduk. "Aku pikir kau akan menginap di tempat Mama, atau paling tidak mau pulang larut malam," ujar gadis itu mengucek kedua matanya. "Tidak. Aku langsung pulang setelah memberikan hadiah titipanmu pada Mama," jawab Asher, ia mengelus satu pipi Aleena y
last updateHuling Na-update : 2025-02-19
Magbasa pa

Bab 194. Aleena, Panggil Aku Mama!

Asher telah pergi pagi-pagi sekali ke Murniche karena urusan pekerjaan yang sangat penting. Ia meninggalkan Aleena sepet biasa, dan memintanya untuk selalu menunggu. Pagi ini Aleena sibuk merapikan sebuah kamar, ditemani oleh Bibi Julien yang membantunya, Aleena akan menjadikan salah satu kamar di lantai satu sebagai kamar bayinya nanti. "Nona yakin akan pindah ke lantai satu?" tanya Bibi Julien. "Bukannya kamar di lantai dua adalah kamar kesukaan Nona?" Aleena tersenyum tipis. "Tidak Bi, akan kesulitan bagiku setelah melahirkan nanti untuk naik turun tangga. Apalagi Asher juga sangat sibuk," jawabnya. "Ah, ya. Nona benar..." Aleena meraih sebuah selimut berwarna biru muda bergambar boneka beruang dan meletakkan ke dalam sebuah ranjang bayi yang sudah ia beli sejak beberapa hari yang lalu. Kamar bernuansa biru muda dengan stiker dinding yang sudah terpasang praktis di dinding dan beberapa tempat. Berbagai hiasan sudah terpasang di sana. Dari ranjang bayi, ayunan untuk menenangka
last updateHuling Na-update : 2025-02-20
Magbasa pa

Bab 195. Andai Aku Istrimu Satu-satunya

Sejak pukul sembilan pagi hingga pukul tiga sore Camelia berada di kediaman Aleena. Tak hanya bercerita ini dan itu, Aleena juga mengajak Camelia ke taman kecil rumahnya yang dipenuhi oleh Bunga Hydrangea kesayangannya. Biasanya, Camelia tidak suka terlalu berlama-lama di tempat seseorang, bahkan di tempat Asher saat putranya masih menikah dengan Marsha.Tapi entah kini ... ia merasa betah bersama Aleena. "Aleena, ini sudah jam tiga sore. Mama harus pulang," ujar Camelia pada Aleena yang tengah menata kue kering ke dalam sebuah wadah anyaman. "Kenapa terburu-buru sekali, Ma?" tanya gadis itu. "Mama tidak ingin menunggu sampai Asher kembali?" Camellia menggeleng. "Tidak. Mama harus pulang cepat, Papa akan pulang pukul tujuh malam ini. Mama harus bisa sampai di rumah pukul enam." "Hmm, baiklah, Ma," jawab Aleena tertunduk lesu. Gadis itu mendekat dan menyerahkan sebuah keranjang kecil dari anyaman berwarna cokelat. "Maaf, Ma. Aku tidak bisa memberikan hidangan mahal untuk Mama, t
last updateHuling Na-update : 2025-02-20
Magbasa pa

Bab 196. Keluarga Kecil Impian Aleena

Asher menepati janjinya pada Aleena. Laki-laki itu kembali ke Palonia tepat pukul setengah empat sore dan kepulangannya ditunggu boleh Aleena. Aleena masih duduk di teras saat Asher kembali. Hingga mereka berdua bergegas untuk pergi jalan-jalan ke taman taman kota di dekat sungai Seiren sebelum matahari tenggelam. Mereka berdua, kini berjalan kaki bersama di sebuah jalanan kecil di tepian sungai besar. Sorot cahaya jingga dari langit yang memantul ke air sungai tampak menghasilkan cahaya gemerlap yang indah. Aleena sangat menyukainya. "Kenapa kau terlihat sangat senang, hm?" tanya Asher mengusap pucuk kepala Aleena.Aleena menoleh dan menatap suaminya. "Emmm ... aku ingin mengatakan sesuatu padamu, mungkin kau tidak akan percaya." "Ada apa, Sayang?" Asher merangkul pundaknya. Langkah mereka terhenti. Aleena tersenyum manis dan menggenggam satu tangan Asher. "Sejak pagi hingga pukul dua tadi, aku ditemani oleh Mama," ujar Aleena. "Mama datang ke rumah dan berbicang banyak hal de
last updateHuling Na-update : 2025-02-20
Magbasa pa

Bab 197. Firasat Seorang Istri

Setelah Asher memutuskan untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya, laki-laki itu kembali ke Murniche membawa beberapa berkas-berkas pentingnya. Namun, masih ada beberapa berkasnya yang tertinggal di kediaman utamanya. Hingga mau tidak mau, Asher datang ke rumah itu dan mengambilnya kembali. Di sana, Asher disambut oleh Marsha. Wanita itu sedikit terkejut dengan kedatangan di pagi-pagi hari seperti ini. "A-asher..." Marsha menatapnya sambil berdiri mematung di ujung bawah anak tangga. "Kau pulang," ucapnya. Asher hanya menoleh sekilas sebelum ia berjalan ke ruang kerjanya. "Aku datang untuk mengambil semua berkas-berkasku," jawab Asher. "Aku tidak akan pernah tinggal di rumah ini lagi!" Wajah Marsha menjadi begitu murung, wanita dengan balutan gaun tidur berwarna ungu itu pun berdiri di belakang Asher yang tengah membuka lemari kaca dan mengambil semua dokumennya. "Kau benar-benar tidak punya perasaan apapun lagi untukku, Asher?" tanya Marsha lembut. "Bahkan sekalipun aku bersump
last updateHuling Na-update : 2025-02-20
Magbasa pa

Bab 198. Terbongkarnya Semua Rahasia Selama Ini

Cuaca mendung di langit Murniche pagi ini. Seorang wanita cantik berambut sepunggung dengan balutan blazer berwarna merah muda berjalan di lorong rumah sakit. Marsha diantarkan oleh seorang suster menuju ke ruangan Liam, Papa Aleena. Para suster mengizinkannya, karena Marsha pernah memperkenalkan diri sebagai keluarga dekat pasien, bahkan semua biaya rumah sakit, dibayar atas nama Asher Benedict, tanpa sepengatahuan Liam selama ini. "Silakan, Nyonya," ujar suster. "Terima kasih," ucap Marsha tersenyum tipis. Sister itu tersenyum dan segera bergegas. Marsha menarik gagang pintu dan ia melihat seorang laki-laki setengah baya duduk di tepi ranjang dengan baju rumah sakit sambil memakan buah apel. Kedatangan Marsha membuat Liam tampak kaget. Pasalnya, Liam tidak mengenal siapa wanita ini. "Selamat pagi, Tuan Liam," sapa Marsha. Liam tertegun dan langsung meletakkan buah yang ia makan. "Iya ... maaf, Nyonya siapa?" tanyanya bingung. Marsha tersenyum tipis, laki-laki tua itu sudah
last updateHuling Na-update : 2025-02-21
Magbasa pa

Bab 199. Tangisan Kekecewaan, Papa Kecewa Padamu, Aleena!

Suara deringan ponsel berkali-kali terdengar di meja kamar. Aleena yang mendengarnya pun segera masuk ke dalam kamar. Gadis itu tersenyum tipis, ia sudah menduga kalau yang menghubunginya saat ini pasti Asher, karena pagi tadi Aleena tidak bisa menghubunginya. Aleena ingin mengatakan kondisinya selama kemarin pada suaminya tersebut. Namun, saat Aleena masuk ke dalam kamar dan mengambil ponselnya, ia melihat nama Samuel di sana. "Samuel, tumben sekali?" gumam lirih Aleena dengan alis mengerut. Segera Aleena menjawab panggilan itu. "Halo, Samuel?" "Halo Aleena ... Al, ada sesuatu hal penting yang ingin aku katakan padamu. Terkait Papamu," ujar Samuel dengan nada panik di balik panggilan itu. Kedua mata Aleena langsung melebar saat ia mendengarnya. "Papa?" ulangnya terjengit kaget. "Ada apa dengan Papaku, Samuel? Papa tidak apa-apa, kan?" "Al, Papamu drop. Papamu ditemukan pingsan di kamar rawat inapnya," ujar Samuel di balik panggilan itu. "Aku sekarang masih ada di rumah sakit
last updateHuling Na-update : 2025-02-21
Magbasa pa

Bab 200. Sakit Hati Ini Terlalu Dalam

Asher baru saja keluar dari dalam ruangan meeting, ia sibuk sejak pagi tadi dan baru kali ini ia bisa memegang ponsel. Banyak pesan masuk dari Aleena yang kini membuat Asher membacanya satu persatu. 'Aku sedang tidak enak badan, tapi jangan khawatir...' 'Kau masih meeting? Bisakah nanti kau menghubungiku setelah jam makan siang?' 'Asher...' Masih banyak lagi pesan sejak pagi tadi yang belum Asher baca. Ia sendiri yang meminta Aleena untuk selalu menghubunginya sesering mungkin dan bercerita apapun keadaannya. Asher berdecak pelan, ia kembali mencoba menghubungi Aleena. Namun panggilannya tidak dijawab hingga berkali-kali. Ia melangkah ke depan dan mencari Jordan sambil sesekali menatap layar ponselnya. "Ke mana, Aleena? Kenapa tidak menjawab panggilanku?" gumam Asher kesal. Laki-laki itu berdecak sebal, ia pun kembali bergagas menuju ke ruangan kerjanya. Namun, langkah Asher terhenti saat ia melihat Jordan yang kini muncul dari ujung lorong dengan wajah panik. "Tuan Asher!"
last updateHuling Na-update : 2025-02-21
Magbasa pa
PREV
1
...
1819202122
...
37
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status