Beranda / Romansa / Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris / Bab 197. Firasat Seorang Istri

Share

Bab 197. Firasat Seorang Istri

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-20 19:44:50

Setelah Asher memutuskan untuk fokus menyelesaikan pekerjaannya, laki-laki itu kembali ke Murniche membawa beberapa berkas-berkas pentingnya.

Namun, masih ada beberapa berkasnya yang tertinggal di kediaman utamanya. Hingga mau tidak mau, Asher datang ke rumah itu dan mengambilnya kembali.

Di sana, Asher disambut oleh Marsha. Wanita itu sedikit terkejut dengan kedatangan di pagi-pagi hari seperti ini.

"A-asher..." Marsha menatapnya sambil berdiri mematung di ujung bawah anak tangga. "Kau pulang," ucapnya.

Asher hanya menoleh sekilas sebelum ia berjalan ke ruang kerjanya.

"Aku datang untuk mengambil semua berkas-berkasku," jawab Asher. "Aku tidak akan pernah tinggal di rumah ini lagi!"

Wajah Marsha menjadi begitu murung, wanita dengan balutan gaun tidur berwarna ungu itu pun berdiri di belakang Asher yang tengah membuka lemari kaca dan mengambil semua dokumennya.

"Kau benar-benar tidak punya perasaan apapun lagi untukku, Asher?" tanya Marsha lembut. "Bahkan sekalipun aku bersump
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (4)
goodnovel comment avatar
#Baca Novel#
thor jgn apa2 kan Aleena dgn Asher yer, biar Marsha yg mendpt karma dr perbuatan nya kerana selalu berfikiran jahat
goodnovel comment avatar
Fatmawati Paseng
Author please Marsya dapat hukumannya..
goodnovel comment avatar
iamabh
Author..jangan bikin Aleena kenapa2 karena Marsha ya...Marsha aja de yg kenapa2...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 198. Terbongkarnya Semua Rahasia Selama Ini

    Cuaca mendung di langit Murniche pagi ini. Seorang wanita cantik berambut sepunggung dengan balutan blazer berwarna merah muda berjalan di lorong rumah sakit. Marsha diantarkan oleh seorang suster menuju ke ruangan Liam, Papa Aleena. Para suster mengizinkannya, karena Marsha pernah memperkenalkan diri sebagai keluarga dekat pasien, bahkan semua biaya rumah sakit, dibayar atas nama Asher Benedict, tanpa sepengatahuan Liam selama ini. "Silakan, Nyonya," ujar suster. "Terima kasih," ucap Marsha tersenyum tipis. Sister itu tersenyum dan segera bergegas. Marsha menarik gagang pintu dan ia melihat seorang laki-laki setengah baya duduk di tepi ranjang dengan baju rumah sakit sambil memakan buah apel. Kedatangan Marsha membuat Liam tampak kaget. Pasalnya, Liam tidak mengenal siapa wanita ini. "Selamat pagi, Tuan Liam," sapa Marsha. Liam tertegun dan langsung meletakkan buah yang ia makan. "Iya ... maaf, Nyonya siapa?" tanyanya bingung. Marsha tersenyum tipis, laki-laki tua itu sudah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 199. Tangisan Kekecewaan, Papa Kecewa Padamu, Aleena!

    Suara deringan ponsel berkali-kali terdengar di meja kamar. Aleena yang mendengarnya pun segera masuk ke dalam kamar. Gadis itu tersenyum tipis, ia sudah menduga kalau yang menghubunginya saat ini pasti Asher, karena pagi tadi Aleena tidak bisa menghubunginya. Aleena ingin mengatakan kondisinya selama kemarin pada suaminya tersebut. Namun, saat Aleena masuk ke dalam kamar dan mengambil ponselnya, ia melihat nama Samuel di sana. "Samuel, tumben sekali?" gumam lirih Aleena dengan alis mengerut. Segera Aleena menjawab panggilan itu. "Halo, Samuel?" "Halo Aleena ... Al, ada sesuatu hal penting yang ingin aku katakan padamu. Terkait Papamu," ujar Samuel dengan nada panik di balik panggilan itu. Kedua mata Aleena langsung melebar saat ia mendengarnya. "Papa?" ulangnya terjengit kaget. "Ada apa dengan Papaku, Samuel? Papa tidak apa-apa, kan?" "Al, Papamu drop. Papamu ditemukan pingsan di kamar rawat inapnya," ujar Samuel di balik panggilan itu. "Aku sekarang masih ada di rumah sakit

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 200. Sakit Hati Ini Terlalu Dalam

    Asher baru saja keluar dari dalam ruangan meeting, ia sibuk sejak pagi tadi dan baru kali ini ia bisa memegang ponsel. Banyak pesan masuk dari Aleena yang kini membuat Asher membacanya satu persatu. 'Aku sedang tidak enak badan, tapi jangan khawatir...' 'Kau masih meeting? Bisakah nanti kau menghubungiku setelah jam makan siang?' 'Asher...' Masih banyak lagi pesan sejak pagi tadi yang belum Asher baca. Ia sendiri yang meminta Aleena untuk selalu menghubunginya sesering mungkin dan bercerita apapun keadaannya. Asher berdecak pelan, ia kembali mencoba menghubungi Aleena. Namun panggilannya tidak dijawab hingga berkali-kali. Ia melangkah ke depan dan mencari Jordan sambil sesekali menatap layar ponselnya. "Ke mana, Aleena? Kenapa tidak menjawab panggilanku?" gumam Asher kesal. Laki-laki itu berdecak sebal, ia pun kembali bergagas menuju ke ruangan kerjanya. Namun, langkah Asher terhenti saat ia melihat Jordan yang kini muncul dari ujung lorong dengan wajah panik. "Tuan Asher!"

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 201. Marsha Harus Membayar Rasa Sakit Aleena!

    Sepanjang jalan menuju Palonia, Aleena hanya bisa menangis dan terus bersedih hati mengingat Papanya kini telah membencinya. Asher memeluknya erat dan mencoba untuk terus menenangkannya. Hingga kini, mereka telah tiba di rumah aat hari sudah gelap. Asher merangkulnya dan membawanya masuk ke dalam kamar. Aleena segera mengganti pakaiannya dan ia segara berbaring di atas ranjang dan meringkuk memunggungi Asher. "Istirahatlah, Sayang," bisik Asher mengusap pucuk kepala Aleena. "Pergilah ... tinggalkan aku," lirih Aleena mengusirnya. "Aku ingin sendiri." Alih-alih segera pergi, justru Asher kini memeluknya erat dari belakang dan mendekap Aleena dengan sangat erat sambil memejamkan kedua matanya. Asher membenamkan wajahnya di ceruk leher Aleena dan merasakan kesedihan yang sedang membelenggu istrinya. Dengan lembut, Asher mengusap kening Aleena. "Jangan menangis, Sayang. Aku akan mencari seseorang yang telah mengatakan hal bodoh ini pada Papamu, aku berjanji akan mengembalikan Papa

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-21
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 202. Tuan Darren Mengetahui Rahasia Asher

    Kondisi Aleena menurun setelah kejadian kemarin. Dokter Regina memintanya untuk banyak beristirahat, karena Aleena mengalami sakit pada perutnya. Kini, Asher menemaninya dan duduk di samping Aleena. Menatapi wajah pucat dan letih yang tengah damai dengan alam tidurnya, dalam kamar yang sangat hening. Asher meraih tangan Aleena dan menggenggamnya dengan hangat. "Segeralah sembuh, Sayang," bisik Asher mengusap kening Aleena. "Kasihan anak kita..." Pandangan Asher jatuh pada perut besar Aleena. Ia ingin sekalian menyentuhnya, tetapi Asher takut sentuhan tangannya akan membangunkan Aleena. Pintu kamar terbuka perlahan, muncul Jordan yang kini berdiri di ambang pintu. "Maaf menyita waktunya, Tuan ... ada telfon dari Tuan Besar," ujar Jordan. Asher segera beranjak dari duduknya. Laki-laki itu berjalan keluar dari dalam kamar segera. Di luar, Jordan segera menyerah ponselnya pada Asher. Terdengar suara Darren yang uring-uringan di balik panggilan itu. "Halo, Pa..." "Halo, kau di ma

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 203. Anakku Aleena, Maafkan Papa...

    Asher tepat janji pada Aleena, ia tidak ingin membuat Aleena bersedih terlalu lama. Laki-laki itu datang ke rumah sakit Murniche pagi ini untuk bertemu dengan Liam. Kedatangan Asher, membuat Liam terkejut. Mulanya ia mengenal Asher adalah atasan Aleena di tempat bekerja. Laki-laki tua itu, kini menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan dan selang oksigen yang kini berada di bawah hidungnya. Pahatan wajah tuanya masih terlukis jelas kesedihan yang dia rasakan. Yang jelas, Liam tahu siapa laki-laki tampan di depannya ini yang cukup familiar di kalangan masyarakat kelas atas, seorang Asher Benedict!"Selamat pagi, Tuan Liam," sapa Asher saat ia melangkah mendekat."Kau mau apa?" tanya Liam saat Asher mendekat. "Di mana anakku? Di mana kau menyembunyikan anakku Aleena?!" Asher menarik sebuah kursi kecil dan duduk di samping Liam yang kini duduk di atas ranjang rumah sakit dengan tak berdaya. "Tuan jangan mengkhawatirkan Aleena," ujar Asher menundukkan kepalanya sejenak. "Bagaima

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 204. Perhatian Hangat Nyonya Camelia pada Aleena

    Setelah meninggal rumah sakit, Asher dan Jordan segera pergi untuk mencari Marsha untuk memberinya pelajaran yang setimpal. Wanita itu harus bertanggung jawab atas apa yang dia lakukan hingga membuat Aleena dan Papanya menderita karena salah paham. Asher mendatangi kediaman lamanya. Di sana ia melihat Marsha yang hendak keluar dari dalam rumah, wanita itu tampak ingin bergegas pergi, tetapi Asher lebih dulu menghampirinya setelah keluar dari dalam mobil. "Asher, kau—""Masuk!" sentak Asher mendorong Marsha masuk ke dalam rumah. Wanita itu mundur beberapa langkah dan Asher menariknya mendekati sofa. Tatapan mata Asher yang nyalang membuat Marsha bergidik ngeri. "Ke-kenapa kau datang-datang marah seperti ini, hah?" tanya wanita itu tanpa sadar.Asher menoleh pada Jordan. "Berikan berkasnya padaku!" perintahnya pada sang ajudan. Jordan membuka sebuah berkas dan meletakkannya di atas meja tanpa mengatakan sepatah kata pun. Asher mencengkeram erat lengan Marsha dan memberikan sebuah

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22
  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 205. Mengakui Aleena Sebagai Menantu di Keluarga Benedict

    Camelia masih setia menemani Aleena, bahkan wanita itu kini tengah duduk di sampingnya sambil memperhatikan Bibi Julien yang tengah merapikan rambut panjang Aleena. Diam-diam wanita berpakaian glamor berwarna hijau tua itu ternganga saat melihat rambut panjang Aleena diikat dan dikepang, gadis itu terlihat sangat muda dan sangat cantik. Camellia tersenyum samar. 'Asher pintar mencari istri, gadis ini benar-benar masih segar dan cantik, pantas saja Asher sangat betah hingga tergila-gila!' batinnya tertawa gemas. "Sudah, Nyonya," ujar Bibi Julien menatap Camelia dan menatap kepangan rambut Aleena. "Heem, begitu jauh lebih baik. Dia tidak akan kegerahan..." Aleena tertunduk menatap semangkuk buah-buahan yang Bibi Julien siapkan untuknya. "Makanlah pelan-pelan, Aleena. Kau harus segera pulih supaya kondisi bayimu juga sehat," ujar Camelia menarik ujung selimut Aleena. "Perlahan-lahan nanti nyerinya akan hilang. Harusnya kau jalan-jalan sebentar ... Asher juga bodoh sekali

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-22

Bab terbaru

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 265. Kekhawatiran Aleena Saat Theo Dibawa Marsha

    Keesokan harinya, Theo sudah tampak lebih baik. Anak itu kembali ceria seperti biasa, bahkan hari ini Theo kembali masuk ke sekolah. Ditemani oleh Aleena yang hari ini juga kembali mengajar setelah berhari-hari lamanya ia libur karena sakit. Dan pagi ini, Asher menjemput mereka berdua untuk mengantarkan anak beserta istrinya ke sekolah tempat Aleena mengajar dan tempat Theo belajar. "Nanti siang aku akan menjemput kalian, kita pergi makan siang bersama," ujar Asher. "Theo mau makan sup labu, Pa," pinta Theo sambil duduk di pangkuan sang Mama. "Minum jus apel." Asher terkekeh menoleh pada si kecil sambil mengusap pucuk kepalanya. "Iya, Sayang. Nanti siang, ya..." "Heem." Theo menganggukkan kepalanya antusias. Sedangkan Aleena, ia masih memeluk Theo dan terdiam berpikir. Ternyata Papa dan anak ini memang memiliki makanan favorit yang sama. Teringat dulu saat Aleena hamil, berapa sukanya ia dengan sup labu. Bahkan Aleena selalu meminta makan malam dengan menu itu dan selalu memb

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 264. Apa yang Terjadi Dengan Theo?

    "Mama ... Huwaa, Mamaku...!" Suara teriakan Theo terdengar dari depan. Tampak anak itu menangis sambil memanggil sang Mama. Aleena yang berada di dalam rumah pun segera beranjak dari duduknya. Ia berjalan ke depan dan benar, Aleena melihat Theo masuk ke dalam rumah sambil menangis ke arahnya."Loh, Sayang ... kenapa?" tanya Aleena mendekap Theo yang langsung memeluknya erat. Anak itu menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tidak mau mengaku pada siapapun, Theo takut. "Kenapa, Sayang? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanya Aleena menggendongnya. Aleena berjalan ke depan, ia melihat Jordan membawakan mobil-mobilan berukuran besar milik Theo. Segera Aleena mendekati ajudan Asher tersebut. "Apa yang terjadi, Jordan? Kenapa Theo menangis seperti ini?" tanyanya. "Saya juga tidak tahu, Nona. Saat saya mengambil berkas di paviliun, tiba-tiba Tuan Kecil berlari keluar sambil menangis mencari saya," jawab Jordan kebingungan. Aleena kembali menatap putranya. "Sudah, Sayang ... sudah janga

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 263. Mamanya Theo Adalah Mama Aleena, Bukan Mama Marsha!

    Hari sudah pagi, Aleena baru saja menyiapkan sarapan di lantai satu bersama pembantunya. Kini, gadis itu cantik itu berjalan masuk kembali ke dalam kamarnya. Di sana, Aleena melihat Theo yang baru saja bangun dan duduk di tengah ranjang sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. "Selamat pagi, Sayang," sapa Aleena mendekati Theo. Anak laki-laki itu langsung mengulurkan kedua tangannya pada Aleena. Aleena segera mendekatinya dan memeluk Theo sebelum ia menggendongnya. "Bagaimana, tidurnya nyenyak?" tanya Aleena. "Iya, Mama. Theo mau main mobil-mobilan warna merah," ujar anak itu. "Hm, mobil merah apa, Sayang?" tanya Aleena sambil menyahut lipatan handuk di atas sofa. Aleena segera membawa Theo dan memandikannya. Aleena pikir Theo akan banyak protes atau alih-alih anak ini akan marah-marah, tetapi justru tidak. Theo sama sekali tidak marah atau menangis. Setelah Aleena memandikan Theo, ia segera memakaikan pakaian yang rapi untuk putranya. Namun, Theo masih terus merengek-rengek menc

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 262. Marsha yang Tak Tahu Malu

    Tepat pukul sepuluh malam, Asher baru saja sampai di rumahnya. Laki-laki itu berjalan masuk ke dalam rumah dengan santai. Rasa hatinya senang dan lega karena ia baru saja bertemu dengan Aleena dan menghabiskan waktu bersama Aleena dan juga Theo. Namun, saat Asher hendak melangkah ke lantai dua, tiba-tiba muncul Marsha yang tengah menuruni anak tangga. Wanita itu mengerjapkan kedua matanya dan tampak mencari-cari. "Di mana Theo?" tanyanya bingung. "Theo ada di suatu tempat. Dia tidak mau pulang," jawab Asher, ia melangkah hendak melewati Marsha. Wanita itu, mencekal lengan Asher dan menatapnya dalam-dalam. "Di mana Theo, Asher?" tanya wanita itu dengan penuh penekanan. Asher menarik napasnya panjang. "Sudah aku jawab, bukan? Theo ada di suatu tempat.""Bagaimana bisa kau melakukan ini?! Kau meninggalkan anakmu di suatu tempat, dan kau sendiri pulang dengan santainya! Aku tidak pernah melihatmu sesantai ini saat Theo tidak di sampingmu! Bahkan sudah beberapa hari ini aku sama se

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 261. Malamku Terasa Hangat Karenamu

    "Papa kenapa pulang? Kenapa tidak bobo di sini sama Theo dan Mama? Papa mau ke mana?" Theo mencekal erat bagian belakang mantel hitam yang Asher pakai saat ini. Asher menatap si kecil yang ragu-ragu, seperti antara ikut pulang Papanya, atau tinggal di sini dengan Mamanya malam ini. "Papa harus pulang, Sayang. Ini sudah malam. Mama harus istirahat, Nak," ujar Asher beralih menggendong Theo. "Katanya mau di sini saja sama Mama," ujar Aleena menatap cemberut putri kecilnya. "Mama kesepian kalau tidak ada Theo." "Emmm ... Theo maunya Paa bobo di sini juga," rengek anak itu memeluk leher Asher erat dan meletakkan kepalanya di pundak. Aleena mengusap punggung Theo dan menatapnya dengan tatapan sayang. Tentu saja, Aleena tidak ingin anaknya pulang dengan Asher. Ia ingin Theo tetap di sini bersamanya. Asher memperhatikannya wajah sedih Aleena. Laki-laki itu pun tersenyum tipis. "Theo hanya sedang mengantuk. Jangan khawatir, setelah di tidur, nanti tidurkan di dalam, ya," ujar Asher.

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 260. Sayang, Bersabarlah Sedikit Lagi

    Rumah Liam yang biasanya sepi, sore ini menjadi sangat ramai sejak adanya Theo. Cucu laki-lakinya yang sangat ceria dan menggemaskan. Liam meminta Ronald mengajak Theo ke toko mainan dan mengambil mainan apa saja yang Theo mau.Dan kini, Theo tengah bermain di ruang tengah ditemani oleh Aleena, sambil meminum susu cokelat kesukaannya di dalam botol miliknya yang Asher bawakan kemarin. "Kalau minum susu tidak boleh sambil lari-larian, Sayang. Sini tidur di sini, Nak," bujuk Aleena, ia mengambil sebuah bantal dan meletakkan di pangkuannya. Anak itu berbaring di pangkuan Aleena sambil minum susu. "Mama, Theo mau bobo sini, boleh?" pintanya."Tentu saja boleh. Nanti tidur berdua dengan Mama ya, Sayang..." Aleena menunduk dan mengecup kening Theo. "Iya. Biarkan saja Papa sendirian. Siapa suruh Papa nakal sama Mama," serunya heboh. "Theo di sini menjaga Mama, menjaga Kakek," ujar anak itu. "Iya Sayang. Anak Mama memang pintar." Aleena mengusap rambut Theo dengan lembut. "Ayo, habiskan

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 259. Aleena Tetaplah Mamanya Theo yang Sesungguhnya

    Aleena sudah diizinkan pulang pagi ini. Ia dijemput oleh Papanya yang datang bersama seseorang. Tapi, kedatangan seorang laki-laki tampan bersama dengan Liam sungguh mengganggu ketenangan Asher. Dia adalah Christofer, yang ikut datang ke sana. Aleena kaget melihat Papanya datang bersama Christofer. "Loh ... Papa kenapa datang dengan Chris? Di mana Ronald?" tanya Aleena. "Ronald sedang ada urusan, jadi Papa meminta bantuan Chris," jawab Liam, ia melirik Asher yang berada di sana. "Papa tidak akan membiarkan dia mengantarkanmu. Yang ada nanti dia akan datang terus setiap hari." "Papa..." Aleena menatap lekat sang Papa. Aleena kembali menatap Christofer. "Maaf ya, Chris, kalau aku merepotkanmu." "Tidak masalah, Al," jawab Christofer, sambil tersenyum dan mengusap pucuk kepala Aleena. "Sudah, ayo kita pulang," ajak Liam merangkul Aleena. Mereka pun bergegas keluar dari dalam ruangan itu. Theo juga tampak sangat antusias berjalan digandeng oleh Aleena. Mereka bertiga berjalan di

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 258. Karena Aku, Masih Mencintaimu, Aleena

    Asher berjalan di lorong rumah sakit sore ini. Laki-laki itu membawa buket bunga Peony. Ia juga membelikan makanan kesukaan Aleena dan Theo. Namun, saat Asher melangkah di lorong menuju ruangan rawat Aleena, ia melihat seorang laki-laki tampan berbalut tuxedo navy keluar dari dalam sana. Langkah Asher pun terhenti, bahkan kini ia berpapasan dengan laki-laki itu dan mereka saling melirik dalam diam dan dingin. "Siapa laki-laki itu?" gumam Asher. Ia memutar sedikit tubuhnya dan menoleh ke belakang menatap laki-laki yang kini bergegas pergi. "Apa mungkin selama ini ... Aleena memiliki kekasih?" tanyanya entah pada siapa. Kedua tangan Asher terkepal seketika. "Wanita itu...." Segera Asher bergegas menuju kamar rawat inap Aleena. Ia membuka pintu dan melihat Aleena tengah bersama Theo, putra kecilnya itu tampak asik memakan sebuah donat cokelat. "Papa...!" Theo bersorak gembira melihat kedatangan Asher. "Halo, Sayang," Asher mengusap pucuk kepala si kecil. "Papa, lihat ... barusa

  • Ibu Pengganti 1 Miliar untuk Anak Pewaris   Bab 257. Christofer, Laki-laki yang Selalu Melindungiku

    Siang ini, Liam datang ke rumah sakit menjenguk putrinya, karena semalam ia tidak sempat menemani Aleena. Seperti biasa, Liam sangat perhatian dan sayang pada putri semata wayangnya. Liam senang melihat Aleena tengah bersama Theo. "Pa ... Papa datang dengan siapa?" tanya Aleena pada sang Papa. "Dengan Ronald, Nak," jawab Liam sebelum ia melirik Theo dan tersenyum. "Theo tidak ikut pulang dengan Asher?" "Tidak, Pa. Dia ingin di sini menemaniku," jawab Aleena memeluk Theo yang masih tertidur.Liam tersenyum hangat, menahan wajah Theo memang seperti menatap Aleena dan Asher. Anak itu memiliki perpaduan wajah pas pada kedua orang tuanya. "Kepalamu masih pusing, Nak?" tanya Liam mengulurkan tangannya mengusap kepala Aleena. "Iya, Pa. Kadang pusing, kadang juga tidak." Aleena mengusap keningnya yang terlilit perban. "Tetapi, Aleena sudah merasa baikan." "Syukurlah kalau begitu." Pintu ruangan itu pun terbuka, tampak Ronald datang membawa paper bag dan meletakkannya di atas meja. "T

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status