Semua Bab Jebakan Cinta Sang Pewaris : Bab 71 - Bab 80

99 Bab

Chapter 071 [MENGUNGKIT LUKA LAMA]

"D-dia sedang sibuk," jawab Grache terbata.Pertanyaan Valerie tentang pasangan Grache malam ini seolah menjadi pukulan telak. “Dia pasti sengaja ingin mempermalukan aku!” umpat Grache dalam hati, merasa panas di bawah tatapan Valerie.Valerie memasang wajah penuh minat, berpura-pura peduli, sementara matanya menatap Grache yang mulai terlihat gelisah. "Oh ya? Kudengar dari Ayah, pacarmu seorang CEO, ya? Wah, dia pasti sangat sibuk." Ucapan Valerie terdengar seperti pujian, tapi bagi Grache, itu lebih seperti ejekan terselubung.Sambil tersenyum lembut, Valerie beralih menatap Aldrich dan menggenggam tangan pria itu dengan gerakan yang terlihat intim. "Terima kasih, sayang. Kau tetap datang meskipun jadwalmu padat sekali," ucapnya dengan raut penuh syukur yang jelas dibuat-buat.Aldrich menahan tawa dengan susah payah. Dia tidak bisa menyangkal bahwa Valerie memang cukup pendendam. Tapi di sisi lain, dia menyukai sisi itu darinya. Valerie yang cerdik dan tak membiarkan dirinya diin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-05
Baca selengkapnya

Chapter 072 [TIDAK PERNAH MENANG]

“Ngomong-ngomong, Aldrich, bukankah kau bilang akan mengenalkanku pada beberapa rekan bisnismu malam ini?”Valerie memutuskan untuk mengganti topik, tak ingin membiarkan Grache merusak suasana lebih jauh. Sejujurnya, Valerie mengarang itu. Dia sendiri tidak tahu jika di pesta ini juga hadir rekan bisnis Aldrich. Aldrich menoleh padanya dengan senyum kecil. “Tentu, sayang. Kita bisa pergi sekarang kalau kau mau.” Dia berdiri dan mengulurkan tangannya pada Valerie.Valerie dengan anggun menerima tangan Aldrich dan bangkit dari kursinya. Sebelum pergi, dia menoleh pada Grache dengan senyum yang dibuat-buat. “Grache, nikmati malam ini, ya. Aku yakin pacarmu yang sibuk itu akan segera datang.”Grache tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya menatap punggung Aldrich dan Valerie yang berjalan pergi, hatinya penuh dengan kemarahan dan rasa iri.Setelah cukup jauh dari meja itu, Valerie mendekatkan dirinya pada Aldrich dan berbisik, “Kau hebat sekali tadi. Terima kasih.”Aldrich melirik Valerie
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Chapter 073 [MILIKMU MALAM INI]

“Uhm...” “... ahh.” Valerie mendesah tak terkendali ketika Aldrich menundukkan wajahnya, bibirnya menyentuh leher jenjang Valerie. Sentuhan itu lembut, tetapi meninggalkan jejak hangat yang merambat hingga ke ujung-ujung tubuhnya. Tangan Valerie terangkat, melingkari leher Aldrich untuk mengimbangi diri, sementara satu tangannya meremas ringan punggung pria itu. Sementara Aldrich menarik nafas dalam, aroma khas Valerie membuatnya kehilangan kontrol. “Aku tidak bisa berhenti,” bisik Aldrich dengan suara serak, tatapannya menembus ke dalam mata Valerie. Dengan lembut, ia mendorong tubuh Valerie ke dinding marmer dingin di salah satu sudut mansion mewahnya. Membuat Valerie berusaha mengatur nafasnya dan membalas Aldrich dengan senyum tipis. “Tidak ada yang menyuruhmu untuk berhenti, Aldrich,” kata Valerie lirih. Ia secara sadar mendamba Aldrich, menginginkan pria itu berada di dalam dirinya malam ini. Kemudian Aldrich mengangkat salah satu kaki Valerie, menopangnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-06
Baca selengkapnya

Chapter 074 [DAN KAU... CANTIK]

“Bagaimana bisa kau melakukan itu, Aldrich!” keluh Valerie dengan suara pelan, masih terengah-engah.Mereka baru saja selesai dari kegiatan panas yang membuat Valerie benar-benar kehabisan tenaga. Kini, ia bersandar di dada Aldrich yang hangat, tubuh mereka terbungkus dalam satu selimut yang sama.Aldrich mengerutkan dahi, menatap Valerie dengan bingung. “Apa maksudmu, babe?” tanyanya, sedikit menundukkan kepalanya untuk bertemu pandang dengan Valerie.Valerie mendongak, wajahnya terlihat kesal, meski pipinya bersemu merah. Tanpa melepaskan pelukan di pinggang Aldrich, ia memberanikan diri bertanya, “Kau... kau menjilati bagian intimku, Aldrich! Bukankah itu menjijikkan?”Aldrich membatu sejenak. Wajahnya tetap tenang, tidak menunjukkan tawa ataupun rasa malu. Valerie yang merasa canggung langsung memukul dadanya dengan ringan.“Ish!”Namun, bukannya membela diri, Aldrich akhirnya terkekeh kecil. “Menjijikkan? Tidak sama sekali,” katanya santai, matanya menatap penuh arti. “Itu... san
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-07
Baca selengkapnya

Chapter 075 [LEBIH DARI LAYAK]

“Val!”Megan menyambut Valerie dengan senyum lebar, matanya berbinar saat melihat sahabatnya memasuki ruangan pengantin. Valerie tersenyum, melangkah mendekat dengan terburu-buru. “Wah, kau cantik sekali!” katanya.Ruangan pengantin itu dihiasi dengan dominasi warna putih dan emas, bunga-bunga mawar dan lili yang segar menghiasi sudut-sudut ruangan, memberikan aroma yang lembut dan menenangkan. Sebuah cermin besar berdiri di tengah ruangan, dikelilingi oleh lampu kecil yang memberikan kesan hangat dan elegan. Meja rias di sebelahnya penuh dengan perhiasan dan kosmetik, sementara beberapa bridesmaid lainnya sibuk mengatur gaun Megan.Megan sendiri tampak luar biasa dalam gaun pengantin putih gadingnya. Gaun itu berpotongan klasik dengan aksen renda yang melingkari bahunya, menjuntai anggun hingga menyentuh lantai. Rambutnya disanggul rapi dengan beberapa helai yang dibiarkan terurai lembut, dihiasi tiara berlian kecil. Senyum Megan yang lembut semakin memperkuat aura kecantikan dan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Chapter 076 [PERTANYAAN CANGGUNG]

“Apa yang dia bicarakan?” Valerie berbisik pelan di dekat telinga Aldrich, meskipun senyumnya tetap terjaga untuk menyembunyikan kebingungannya.“Entahlah. Kita tersenyum saja,” Aldrich menjawab sambil mencondongkan sedikit kepalanya ke Valerie, suaranya rendah dan lembut.Valerie menghela napas pendek, merasa ada yang aneh, tetapi memutuskan untuk mengikuti saran Aldrich.“Sepertinya aku harus keluar sebentar,” kata Aldrich tiba-tiba, memecah suasana.Semua yang ada di ruangan, termasuk Megan, Luna, dan Hanna, langsung menoleh ke arahnya. Valerie juga memandang pria itu dengan tatapan bertanya.Aldrich hanya tersenyum kecil, tatapannya melembut ketika bertemu dengan mata Valerie. Ia tahu Valerie butuh waktu untuk bercengkrama dengan teman-temannya tanpa kehadiran dirinya yang mungkin terasa mengintimidasi.“Baiklah,” Megan akhirnya angkat bicara, mengangguk setuju.Aldrich berbalik ke arah Valerie, matanya penuh perhatian. “Aku menunggu di luar. Nikmati waktu kalian,” ucapnya pelan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Chapter 077 [PERNIKAHAN MEGAN]

“Pengantin wanita telah tiba!”Semua tamu berdiri, berbalik menatap ke arah pintu utama gereja yang megah. Megan muncul, melangkah perlahan dengan anggun, tangan lembutnya menggenggam erat lengan sang ayah. Gaun pengantinnya tampak seperti karya seni, putih bersih dengan renda berkilauan yang memantulkan cahaya redup dari lilin di dalam gereja. Kerudung tipisnya bergerak halus mengikuti langkahnya, memberikan kesan misterius yang memikat.Altar yang dihias dengan bunga mawar putih dan peach menjadi latar sempurna, membuat kehadiran Megan seolah berasal dari surga. Buket bunga mawar dalam genggamannya melengkapi penampilan yang nyaris tanpa cela.Sang ayah, yang mengenakan tuxedo hitam klasik, berjalan dengan langkah mantap namun penuh emosi. Sorot bangga dan haru terpancar jelas dari matanya. “Kau luar biasa cantik, nak,” bisiknya pelan sebelum mereka melangkah lebih jauh.Di belakang mereka, Valerie, Hanna, dan Luna berjalan sebagai Bridesmaids. Valerie terlihat anggun dalam gaun
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-08
Baca selengkapnya

Chapter 078 [MITOS BUKET PENGANTIN]

“Val, ayo!”Luna menarik tangan Valerie yang masih asyik menghabiskan suapan terakhir pasta seafood yang lezat. Hidangan itu disajikan dengan gaya mewah, lengkap dengan udang jumbo, kerang, cumi, dan saus krim putih yang lembut. Di piringnya juga terlihat taburan parsley segar, potongan lemon, dan roti panggang bermentega sebagai pelengkap. Aroma pasta itu masih menggoda, membuat Valerie enggan meninggalkannya begitu saja.Di sekitarnya, tamu-tamu lainnya menikmati hidangan prasmanan yang tak kalah mewah. Ada steak wagyu dengan saus jamur, salmon panggang dengan glasir madu, salad dengan aneka dressing, dan deretan dessert mulai dari tart buah hingga mousse cokelat yang disajikan dalam gelas-gelas kristal kecil. Semuanya diatur dengan indah di meja panjang berhias kain satin putih dan lilin-lilin kecil yang menyala temaram.Pesta resepsi Megan sendiri diadakan di taman gereja tempat pemberkatan tadi pagi. Taman itu berubah menjadi tempat yang memukau, dihiasi lampu-lampu gantung ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 079 [KELELAHAN]

“Kau tidak pulang hari ini?” tanya Aldrich, suaranya tenang seperti biasanya. Tangan kirinya memegang kemudi dengan santai, sementara tangan kanannya bertumpu di dekat tuas transmisi. Kemeja putihnya dilipat rapi hingga siku, memperlihatkan lengan yang berotot dan mengencang setiap kali ia memutar setir. Cahaya lampu jalanan yang masuk ke dalam mobil memantulkan garis tegas di wajahnya, menambah aura cool yang begitu khas darinya.Valerie, yang duduk di kursi penumpang dengan kepala bersandar ke jendela, mendesah lelah. “Sejak kapan mansionmu menjadi rumah kita?” balasnya, nada suaranya terdengar sedikit sengit meski lebih karena kelelahan.Aldrich terkekeh pelan, senyum tipis bermain di sudut bibirnya. Ia melirik Valerie sekilas, namun cukup cepat kembali memusatkan perhatian pada jalan. “Aku ingin ke apartemen saja,” lanjut Valerie, tangannya mengusap pelipisnya. “Tenagaku sudah terkuras hari ini. Dan besok masih harus bekerja.”Setelah acara pelemparan buket, Valerie hampir tak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-09
Baca selengkapnya

Chapter 080 [INSIDEN]

Ketika mobil berhenti di depan apartemen Valerie, Aldrich langsung bergegas keluar untuk membukakan pintu penumpang. Valerie menatap heran ke arah pria itu untuk beberapa saat, sebelum segera turun, memegang pintu mobil sebagai penyangga sambil mencoba menyeimbangkan tubuhnya.“Terima kasih untuk hari ini,” ucap Valerie, menatap Aldrich dengan senyum kecil.Aldrich mengangguk, “Kau yakin tidak ingin aku menunggu sampai kau masuk ke dalam?” tanyanya, suaranya terdengar tulus.Valerie menggeleng cepat. “Aku bukan anak kecil, Aldrich. Lagipula, kau juga pasti lelah.”Aldrich menatapnya sebentar, lalu mengangguk. “Baiklah. Istirahatlah. Dan jika besok kau memutuskan untuk libur, beri tahu aku.”Valerie tersenyum tipis sebelum melangkah menuju pintu gedung apartemennya. Namun, saat ia hampir masuk, Aldrich memanggilnya.“Valerie!”Wanita itu berbalik. “Ya?”Aldrich berdiri di sisi mobil, tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Tatapannya tajam namun lembut. “Tidur yang nyenyak. Kau tel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-10
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status