Beranda / Urban / TAKHTA BAYANGAN / Bab 111 - Bab 120

Semua Bab TAKHTA BAYANGAN: Bab 111 - Bab 120

130 Bab

Bab 111

Denting suara gelas kaca yang pecah membuyarkan keheningan malam. Di dalam sebuah apartemen kecil di sisi barat kota, Elena meletakkan teleponnya dengan tangan gemetar. Di sudut ruangan, Dante dan Ayra mengalihkan perhatian mereka dari peta kota yang sedang mereka pelajari.“Dia setuju untuk bertemu,” ujar Elena dengan suara rendah namun tegas. Napasnya masih berat setelah percakapan telepon yang baru saja terjadi. “Jaksa itu, Leandro. Dia akan bertemu kita besok pagi di sebuah lokasi yang aman.”Dante berdiri tegak, matanya menyipit tajam. “Kau yakin dia bisa dipercaya?”Elena mengangguk. “Aku pernah bekerja dengannya bertahun-tahun lalu. Dia satu-satunya orang dalam sistem yang masih punya integritas. Tapi dia mengingatkan bahwa membawa data ini ke publik tidak akan semudah yang kita bayangkan. Kita akan menghadapi lebih banyak musuh.”Ayra, yang duduk di sofa dengan tangan saling menggenggam, mendesah panjang. “Setidaknya kita punya seseor
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 112

Cahaya matahari menembus tirai jendela apartemen, memaksa Elena untuk membuka matanya yang berat. Di sudut ruangan, Dante duduk dengan punggung tegak, pandangan matanya tak lepas dari peta dan dokumen yang berserakan di meja kecil. Di sebelahnya, Ayra terlihat tertidur di sofa dengan kepala bersandar pada lengan kursi, wajahnya tampak lelah namun tetap teduh.Dante mendengar suara langkah Elena yang mendekat, tetapi tidak menoleh. “Kau sudah bangun?” tanyanya sambil melipat peta yang tadinya terbuka.Elena mengangguk, meskipun ia tahu Dante tidak melihatnya. Ia menuangkan segelas air dari dispenser di dekat dinding, lalu mendekati meja. “Kau tidak tidur semalam?”Dante hanya menggeleng pelan. “Terlalu banyak yang harus kupikirkan.”“Elena,” suara Leandro tiba-tiba terdengar dari dapur kecil. Ia sedang menyeduh kopi, dengan wajah yang sama letihnya seperti yang lain. “Kita harus segera bertindak. Berita tadi malam itu hanya permulaan. Jika kit
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-23
Baca selengkapnya

Bab 113

Di bawah langit yang mulai memudar ke arah senja, Dante memimpin langkah dengan tatapan tegas. Alun-alun yang semula penuh hiruk-pikuk kini bertransformasi menjadi panggung yang lebih tenang, tetapi tetap menggelora oleh semangat. Di sisi lain, Ayra berada di dekatnya, memandang setiap sudut dengan kewaspadaan.Suara gemerisik langkah Leandro yang menyusul dari belakang terdengar. Ia mendekati Dante dengan napas yang sedikit tersengal. "Aku sudah mengabarkan semua yang terjadi di sini. Media internasional mulai memberi perhatian. Tapi ingat, ini hanya awal."Dante menoleh, pandangannya penuh arti. "Awal yang kita tunggu. Tapi Leandro, kau tahu ini tak akan mudah. Mereka pasti akan mencoba membungkam kita dengan cara apa pun."Ayra memutar tubuh, berdiri sejajar dengan mereka. "Kita harus selangkah lebih cepat dari mereka. Jika mereka mencoba menutup jalur informasi, kita harus punya alternatif lain."Leandro mengangguk, lalu menoleh ke arah E
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 114

Malam di alun-alun semakin kelam. Kabut tipis mulai menyelimuti, mengaburkan cahaya lampu jalan yang berkelip lemah. Sorak-sorai massa yang memadati tempat itu perlahan berganti dengan keheningan penuh ketegangan. Dante berdiri di tengah kerumunan, napasnya berat, tetapi matanya tetap memancarkan keyakinan yang tak tergoyahkan.Ayra berada di sampingnya, jari-jarinya masih menggenggam erat tangan Dante. Sementara itu, Leandro sibuk mengatur barisan untuk memastikan semua orang tetap terkoordinasi.“Dante,” bisik Ayra, “aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Rasanya ini lebih dari sekadar ancaman biasa.”Dante menoleh, menatap Ayra dalam-dalam. Ia bisa melihat kilatan ketakutan di matanya, tetapi juga ada keberanian yang tak tergoyahkan. “Aku tahu, Ayra. Tapi aku berjanji, aku tidak akan membiarkan mereka memecah belah kita. Apa pun yang terjadi, kita akan bertahan bersama.”Ayra mengangguk, meski hatinya terasa berat. Ia menarik napas pan
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-24
Baca selengkapnya

Bab 115

Dingin pagi menyelimuti pusat kota yang mulai lengang setelah peristiwa semalam. Kabut tipis menyelimuti jalan-jalan, menyembunyikan sisa jejak kerumunan yang penuh semangat, kini berubah menjadi kota yang terasa asing dan kosong. Dante berdiri di tepi balkon apartemen yang mereka gunakan sebagai tempat berlindung sementara, matanya memandang jauh ke cakrawala.Angin dingin menyapu wajahnya, tetapi tidak mampu meredam kobaran tekad yang terus menyala di dalam dirinya. Di baliknya, Ayra keluar perlahan, mengenakan sweater tebal. Langkahnya nyaris tak terdengar saat ia mendekat, membawa secangkir teh hangat."Kau belum tidur sejak semalam," ujar Ayra, menyerahkan cangkir itu kepada Dante. Suaranya lembut, tetapi ada nada khawatir yang tidak bisa disembunyikan.Dante menerima cangkir itu tanpa menoleh. "Aku tidak bisa tidur. Banyak hal yang harus kupikirkan."Ayra menyandarkan dirinya di pagar balkon, menatap Dante dengan mata yang penuh perhati
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 116

Malam menjelang dengan keheningan yang terasa berat, seakan alam pun ikut bersiap menghadapi badai yang akan datang. Di apartemen kecil yang kini menjadi markas mereka, tim Dante bekerja tanpa henti. Peta, dokumen, dan laptop berserakan di meja. Mereka sudah terlalu jauh untuk mundur.Ayra duduk di sudut ruangan, matanya memandang layar laptop yang menampilkan kode-kode enkripsi. Wajahnya terlihat serius, tapi jari-jarinya bergerak dengan cekatan di atas keyboard. Phoenix telah mengirimkan data penting yang harus mereka deskripsikan, data yang menjadi kunci untuk mengungkap skandal besar yang telah mereka kejar selama ini.“Dante,” panggil Ayra, suaranya rendah namun penuh urgensi. “Aku berhasil mengakses salah satu file mereka. Ini... ini jauh lebih besar dari yang kita kira.”Dante yang sedang memeriksa peta di meja langsung mendekat, menyandarkan tangannya di kursi Ayra dan membaca layar di depannya. Matanya menyipit, ekspresinya berubah dari terke
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-25
Baca selengkapnya

Bab 117

Dini hari menyelimuti kota dengan kabut tipis yang seolah menyembunyikan rahasia-rahasia kelam di balik setiap sudutnya. Sebuah van abu-abu meluncur pelan di jalan yang sepi, membawa Dante dan timnya menjauh dari apartemen yang kini bukan lagi tempat yang aman. Di dalam van, suasana penuh ketegangan. Mata mereka terus berjaga, dan percakapan berlangsung dengan bisikan-bisikan tegang. “Bagaimana situasi di depan?” tanya Dante yang duduk di kursi penumpang depan, memegang peta digital di tangannya. Leandro, yang mengemudikan van, melirik ke kaca spion. “Sejauh ini aman. Tapi kita tidak bisa terlalu lama di jalan ini. Kamera pengawas bisa saja melacak plat mobil kita.” Ayra, yang duduk di kursi tengah, mengetik cepat di laptopnya. Wajahnya diterangi cahaya redup layar. “Aku sedang mencoba menonaktifkan sistem pengawasan di area ini. Tapi ini tidak akan bertahan lama. Kita harus segera menemukan tempat aman untuk menyusun langkah selanj
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 118

Suara angin pagi menyelinap melalui celah-celah gudang tua yang menjadi tempat persembunyian Dante dan timnya. Kabut yang melayang di luar menambah kesan misterius pada suasana di dalam, seakan mengingatkan mereka bahwa waktu terus berjalan dan ancaman semakin mendekat. Dante berdiri di tengah ruangan, tangannya terlipat di dada, matanya menatap peta digital di meja kayu yang sudah penuh coretan rencana. Sementara itu, Ayra dan Phoenix masih tenggelam dalam analisis data, mencoba mengurai simpul misteri yang menjadi inti dari misi mereka. “Phoenix, apakah semua data sudah terkumpul?” tanya Dante, suaranya terdengar tegas namun terkendali. Phoenix mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari layar. “Ya. Aku sudah menyusun semua dokumen digital ini. Tinggal satu langkah lagi untuk mengirimnya ke media, tapi kita harus memutuskan jalur yang paling aman. Musuh pasti sudah mengawasi jaringan kita.” “Elena,” Dante me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-26
Baca selengkapnya

Bab 119

Suara derik lantai kayu menyambut langkah perlahan Dante saat ia berjalan melewati ruangan kecil tempat mereka berlindung. Udara malam di dalam rumah itu terasa lebih dingin dibandingkan luar. Dante memandang timnya yang sedang duduk melingkar di ruang tengah, wajah mereka dipenuhi kelelahan, tetapi mata mereka menyiratkan tekad yang tak goyah.Ayra sibuk mengamati peta kota yang tersebar di atas meja kecil. Sesekali, dia menuliskan sesuatu di buku catatannya, wajahnya dipenuhi konsentrasi. Phoenix sedang memeriksa perangkat enkripsi, memastikan semua data mereka tetap aman. Sementara Elena dan Leandro berbincang pelan di sudut ruangan, berdiskusi tentang potensi ancaman yang mungkin muncul saat mereka bergerak.“Sudah hampir selesai?” tanya Dante sambil berdiri di belakang Ayra.Ayra menoleh, senyumnya tipis. “Hampir. Aku sedang memastikan rute ini tidak terlalu mencolok. Kita tidak punya banyak opsi, tapi kalau kita bisa menghindari pos pemeriksaan,
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya

Bab 120

Langit malam dipenuhi bintang-bintang yang berkilauan, namun Dante hanya bisa menatap kosong ke arah api unggun kecil yang mereka buat. Wajahnya diterangi cahaya oranye yang hangat, tetapi pikirannya jauh melayang, menelusuri semua yang telah terjadi. Di sekelilingnya, timnya mulai melepas ketegangan setelah misi yang sukses. Phoenix sedang tertawa kecil bersama Leandro, membahas bagaimana dia berhasil mengunggah data itu meskipun dalam situasi berbahaya. Elena duduk tidak jauh dari mereka, memeriksa senjatanya dengan ekspresi serius, tetapi sesekali tersenyum kecil mendengar lelucon Leandro. Ayra duduk sedikit terpisah dari mereka, memeluk lututnya sambil menatap ke arah langit. Ada sesuatu yang melintas di wajahnya—perasaan lega bercampur kelelahan, tetapi juga ketidakpastian yang mengganggu. Dante menggeser duduknya, mendekati Ayra. "Kau baik-baik saja?" tanyanya pelan. Ayra menoleh, tersenyum tipis. "Hanya me
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-01-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status