Malam di alun-alun semakin kelam. Kabut tipis mulai menyelimuti, mengaburkan cahaya lampu jalan yang berkelip lemah. Sorak-sorai massa yang memadati tempat itu perlahan berganti dengan keheningan penuh ketegangan. Dante berdiri di tengah kerumunan, napasnya berat, tetapi matanya tetap memancarkan keyakinan yang tak tergoyahkan.Ayra berada di sampingnya, jari-jarinya masih menggenggam erat tangan Dante. Sementara itu, Leandro sibuk mengatur barisan untuk memastikan semua orang tetap terkoordinasi.“Dante,” bisik Ayra, “aku takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Rasanya ini lebih dari sekadar ancaman biasa.”Dante menoleh, menatap Ayra dalam-dalam. Ia bisa melihat kilatan ketakutan di matanya, tetapi juga ada keberanian yang tak tergoyahkan. “Aku tahu, Ayra. Tapi aku berjanji, aku tidak akan membiarkan mereka memecah belah kita. Apa pun yang terjadi, kita akan bertahan bersama.”Ayra mengangguk, meski hatinya terasa berat. Ia menarik napas pan
Terakhir Diperbarui : 2025-01-24 Baca selengkapnya