Langit fajar perlahan memerah, membangunkan Dante dari tidur yang tidak benar-benar nyenyak. Udara pagi masih dingin, menusuk hingga ke tulang, namun Dante berdiri dengan tubuh tegap, matanya menyapu area sekitar. Ayra, yang tidur tak jauh darinya, masih terbungkus dalam selimut tipis, wajahnya terlihat damai. Namun, Elena tidak ada di sana. Dante menghela napas panjang, hatinya terasa berat. Ia tahu Elena pergi untuk mencari ruang bagi dirinya sendiri, namun tidak bisa menyingkirkan rasa khawatir yang menyelinap dalam pikirannya. Hatinya terbelah antara tanggung jawab yang ia pikul dan perasaan yang mulai tumbuh dalam diam. Langkah kaki terdengar dari belakang, dan Ayra muncul, rambutnya sedikit acak-acakan, namun matanya menunjukkan kesiapan. “Kau sudah bangun sejak lama, ya?” tanyanya sambil merapatkan syal di lehernya. Dante mengangguk, pandangannya tetap tertuju pada cakrawala. “Aku tidak bisa tidur dengan tenang. Terlalu banyak yang harus kupikirkan.” Ayra berjalan mendeka
Terakhir Diperbarui : 2025-01-13 Baca selengkapnya