Home / Urban / TAKHTA BAYANGAN / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of TAKHTA BAYANGAN: Chapter 101 - Chapter 110

130 Chapters

Bab 101

Dante berdiri di tepi tebing, matanya menatap cakrawala yang tak terhingga. Laut yang luas di bawahnya mencerminkan kekacauan batinnya—sebuah lautan tak berujung yang penuh dengan perasaan bercampur aduk. Angin malam yang dingin menerpa kulitnya, namun hatinya jauh lebih beku. Setiap pilihan terasa seperti sebuah beban yang sangat berat untuk dipikul. Di belakangnya, Ayra dan Elena berdiri terpisah, masing-masing menunggu dengan ketegangan yang jelas terbayang di wajah mereka. Seperti dua sisi mata uang, keduanya memberi Dante pilihan yang berbeda, namun sama-sama penuh makna. Ayra, dengan tatapan yang penuh pengertian dan dukungan, lebih banyak menunggu dalam diam. Dia tahu bahwa apa pun yang terjadi, keputusan Dante harus datang dari hatinya. Sementara Elena, meski dengan emosi yang tak kalah mendalam, memberi ruang untuk Dante, berharap keputusan itu akan mengarah padanya. Dante menundukkan kepala, menarik napas panjang. Jarak antara mereka buk
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 102

Matahari baru saja terbit di ufuk timur, memancarkan sinar keemasan yang menyapu hamparan ladang dan bukit-bukit kecil di kejauhan. Dante berdiri di depan jendela besar di ruang tamu rumah tua yang sudah direnovasi. Aroma kopi dari dapur perlahan mengisi udara, menenangkan pikirannya yang masih penuh dengan berbagai kenangan perjalanan mereka.Ayra muncul dari belakang, membawa dua cangkir kopi. Langkahnya ringan, tetapi kehadirannya membawa kehangatan yang langsung terasa. "Kopi pagi ini spesial, aku menambah sedikit rempah untuk membuatnya lebih unik. Kamu harus mencobanya," katanya sambil tersenyum lembut.Dante mengambil cangkir itu, menghirup aromanya sebelum mencicipi. "Ini enak," komentarnya setelah menyeruput sedikit. "Kamu selalu tahu cara membuat segalanya lebih baik."Ayra duduk di sampingnya, menatap ke arah ladang yang mulai disinari mentari pagi. "Aku pikir... setelah semua yang kita lalui, kita layak mendapatkan momen seperti ini, bukan
last updateLast Updated : 2025-01-18
Read more

Bab 103

Dunia tak pernah sesederhana kelihatannya, dan kebenaran yang tersembunyi di balik bayang-bayang siap menghancurkan atau menyelamatkan mereka yang berani mencarinya.Dante berdiri di hadapan layar holografik besar yang terpampang di ruang kendali utama. Wajahnya penuh dengan ketegangan, tatapannya fokus meneliti deretan data yang terus bermunculan. Ayra dan Elena berada di belakangnya, sama-sama tenggelam dalam kekhawatiran.“Dante, ini... apa maksudnya semua ini?” suara Elena pecah dalam ruangan yang hening.Dante menarik napas dalam, matanya masih terpaku pada layar. “Ini adalah bukti bahwa kita selama ini hanya pion dalam permainan yang lebih besar.”Dia menunjuk pada peta holografik yang menunjukkan titik-titik merah yang tersebar di berbagai lokasi. Setiap titik mewakili tempat di mana misi rahasia yang melibatkan mereka telah terjadi. Namun, pola yang baru saja ditemukan oleh sistem membuat segalanya menjadi jelas.“Titik-titik
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 104

Udara pagi membawa ketenangan yang berbeda. Di atas bukit tempat mereka berdiri semalam, reruntuhan fasilitas itu kini hanya berupa puing-puing yang menghitam. Sinar matahari mulai merayap, memandikan dunia dengan cahaya keemasan. Namun, bagi Dante, Ayra, dan Elena, keindahan itu terasa seperti selubung tipis yang menutupi kenyataan.Mereka duduk dalam keheningan di depan sebuah mobil van yang diparkir seadanya. Luka kecil terlihat di tubuh mereka, tetapi kelelahan yang lebih dalam tercermin di mata masing-masing.“Ini pertama kalinya aku merasa benar-benar lelah,” gumam Ayra sambil menghela napas panjang.Elena yang sedang mengutak-atik komputer portabel menatapnya sambil tersenyum tipis. “Wajar saja. Semalam kita bertarung melawan seluruh sistem yang dirancang untuk menghancurkan kita.”Dante memandang reruntuhan di kejauhan dengan pandangan kosong. Sesuatu dalam dirinya terasa masih belum selesai. “Tapi ini belum berakhir.”Ayra m
last updateLast Updated : 2025-01-19
Read more

Bab 105

Fajar menyingsing dengan udara yang menusuk dingin. Di markas kecil mereka, suasana begitu tegang. Dante berdiri di depan papan strategi yang penuh dengan catatan, gambar, dan jalur koneksi yang berkelindan seperti benang kusut. Ayra dan Elena duduk di sofa dengan raut serius, menunggu Dante berbicara.“Kita punya satu kesempatan untuk menjatuhkan mereka,” kata Dante, memecah keheningan. Matanya menyapu kedua wanita itu. “Tapi ini tidak akan mudah.”“Sejak kapan sesuatu dalam hidup kita mudah?” Elena menyela, mencoba memberi sedikit humor di tengah ketegangan.Ayra tersenyum kecil, tapi tatapannya tetap tajam. “Apa rencanamu, Dante?”Dante menghela napas panjang, meluruskan punggungnya. “Kita tahu bahwa mereka akan mengadakan pertemuan besar di gedung utama mereka malam ini. Semua pemain penting akan ada di sana, termasuk dia.”“Elena, kau yakin data yang kita punya sudah cukup untuk melumpuhkan mereka?” tanya Ayra.Elena me
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 106

Kedamaian yang sempat mengisi ruang di antara mereka terasa rapuh, seolah sebuah bisikan dapat memecahnya. Dante duduk di sisi jendela, memandangi hujan yang turun dengan deras di luar. Hujan itu seperti memutar ulang segala hal dalam pikirannya—Ayra, Elena, misi mereka, dan semua keputusan yang ia buat. Di depannya, Ayra berdiri dengan cangkir teh di tangan, aroma chamomile menguar lembut di udara.“Kau tampak berbeda hari ini,” ucap Ayra pelan, memecah keheningan.Dante menoleh, pandangannya lekat pada wajah Ayra yang tenang namun menyiratkan kelelahan. "Berbeda bagaimana?"Ayra menghela napas, berjalan mendekat lalu duduk di kursi di seberangnya. Ia letakkan cangkir teh itu di meja. “Lebih sunyi dari biasanya. Padahal kau selalu bicara tentang rencana-rencana besar.”Dante menyandarkan punggungnya, melipat tangan di dada. “Mungkin aku hanya... lelah,” gumamnya.Ayra tersenyum tipis, namun tak ada kesan lega di wajahnya. Ia tahu le
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more

Bab 107

Dingin yang menyelinap di antara celah-celah batu itu membawa ketegangan yang tak terucap. Dante menyalakan senter kecil di tangannya, sinar kuning memancar, menyorot dinding gua yang kasar. Di belakangnya, Ayra berjalan dengan langkah hati-hati, matanya mengamati sekeliling dengan waspada.“Apa kau yakin ini tempatnya?” tanya Ayra dengan nada bergetar.Dante tidak menjawab segera. Ia hanya mengangkat tangan, memberi isyarat agar Ayra tetap diam. Mereka terus melangkah, semakin jauh ke dalam kegelapan. Suara tetesan air menggema, menciptakan ritme yang menyeramkan.“Ada sesuatu di sini,” gumam Dante akhirnya.Ayra menghentikan langkahnya, matanya menyipit. “Kau merasakannya juga?”Dante mengangguk. Ia bisa merasakan getaran halus di udara, seperti bisikan yang mengintai mereka dari setiap sudut. “Legenda itu mungkin benar. Tempat ini... ada sesuatu yang tidak biasa.”Mereka tiba di sebuah ruangan yang lebih luas, dindingnya
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 108

Langit sore mulai berpendar dengan warna keemasan, seolah menyelimuti kota dalam selimut kehangatan. Dante berdiri di tepi balkon, memandang cakrawala yang perlahan menelan matahari. Pikirannya berputar seperti roda gila, memaksa semua potongan teka-teki yang ia temukan selama ini untuk saling terhubung.Di ruang tamu, Ayra duduk di sofa dengan sebuah buku catatan yang sudah usang di pangkuannya. Buku itu penuh dengan coretan, sketsa, dan catatan tangan seseorang yang pernah ia kagumi. Elena berdiri tidak jauh dari sana, memeluk secangkir teh hangat dengan wajah murung.“Semua ini terlalu rumit,” gumam Elena akhirnya, memecah keheningan. Ia memandang ke arah Ayra yang terus membolak-balik halaman buku catatan. “Kita sudah begitu dekat dengan jawaban, tapi rasanya tetap ada sesuatu yang hilang.”Ayra mendongak, matanya menyala penuh semangat. “Justru karena kita sudah dekat, kita tidak boleh menyerah sekarang. Semua ini… semua usaha kita tidak boleh si
last updateLast Updated : 2025-01-21
Read more

Bab 109

Udara pagi menyelimuti kota dengan kelembutan yang aneh, hampir seperti memberikan ketenangan palsu sebelum badai datang. Dante berdiri di dekat jendela apartemen, menatap matahari yang perlahan muncul di cakrawala. Sorot matanya tajam, penuh tekad, tapi di balik itu ada lapisan kekhawatiran yang tak bisa ia sembunyikan.Di belakangnya, Ayra sedang memeriksa perlengkapan di atas meja makan. Beberapa dokumen, foto, dan catatan yang mereka kumpulkan berserakan di sana. “Kita punya cukup bukti,” kata Ayra, suaranya terdengar mantap, meskipun sedikit gemetar. “Jika sesuatu terjadi, bukti ini harus keluar ke publik.”Dante menoleh, menatap Ayra dengan pandangan lembut. “Aku tidak akan membiarkan kita gagal, Ayra. Kita akan membawa semua ini keluar hidup-hidup.”Ayra mengangguk, meskipun raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran yang sama. “Aku percaya padamu,” ujarnya, hampir seperti mengingatkan dirinya sendiri bahwa kata-kata itu benar.Elena masuk
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more

Bab 110

Angin malam berembus perlahan di luar gudang tempat Dante, Ayra, dan Elena bersembunyi. Cahaya redup dari lampu neon yang berkelap-kelip menambah suasana mencekam di dalam ruangan itu. Di tengah meja, flash drive yang mereka peroleh dari fasilitas rahasia menjadi pusat perhatian. Semua orang duduk dalam diam, seolah mencoba mengumpulkan keberanian sebelum membuka rahasia yang mungkin akan mengubah segalanya. “Ini dia,” kata Dante, menghubungkan flash drive itu ke laptop di hadapannya. Suaranya terdengar berat, seperti sedang mempersiapkan dirinya untuk apa yang akan ia lihat. Ayra berdiri di belakangnya, memeluk tubuhnya sendiri seolah berusaha menenangkan detak jantungnya yang tidak karuan. Sementara Elena, dengan tangan bersilang di dada, mencoba menjaga ekspresi tenang meskipun matanya menunjukkan kebimbangan. Layar laptop berkedip beberapa kali sebelum akhirnya memunculkan sebuah folder yang dikunci dengan kata sandi. Dante mena
last updateLast Updated : 2025-01-22
Read more
PREV
1
...
8910111213
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status