Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan CEO / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of Istri Pengganti Tuan CEO: Chapter 41 - Chapter 50

71 Chapters

Bab 41. Sekretaris Andra

Alia mengambil kartu nama itu, melirik Meta, lalu kembali menatap ke arah Derry, dia menggelengkan kepalanya perlahan, dan menolak dengan sopan "Maaf, kami tidak bisa datang untuk makan siang bersama, tapi tolong sampaikan rasa terima kasihku padanya karena telah mengundang kami" ucap AliaAlia hendak melangkah pergi sambil memegang tangan Meta, namun Derry yang berdiri di depan mereka tersenyum dan menjelaskan "Jadi begini, Pak Andra mengatakan bahwa dia akan mengungkapkan hasil wawancara Meta saat makan"Seketika mata Meta berbinar penuh semangat, namun meski demikian, dia takut memaksa Alia, akan tetapi Alia menyadari betapa bersemangatnya Meta, dia tidak bisa merusak suasana hatinya dan bersikap egois."Baiklah kami akan pergi, tolong antarkan kami" ucap Alia dengan patuhDerry mengantar mereka ke Restaurant yang telah dipesan oleh Andra, mobil berhenti di luar Restaurant 20 menit kemudian, setelah turun dari mobil, Meta melirik Alia dan berkata dengan nada menggoda "Alia, aku pun
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 42. Aku Sudah Menikah

Andra terkejut dengan nada suara Alia, kemudian menoleh kepada Alia dan berkata "Alia, aku hanya ingin berbicara denganmu""Aku bilang hentikan mobilnya, aku punya sesuatu yang penting yang harus kuberitahukan padamu" ucap Alia"Oke, aku akan mencari tempat yang cocok dan menghentikan mobil" ucap Andra menyetujui permintaan AliaAlia menekan bibirnya rapat-rapat dan tidak mengatakan apa-apaMobil akhirnya berhenti sekitar dua menit kemudian, Andra mengalihkan perhatiannya ke arah Alia."Jadi, apa yang ingin kamu katakan padaku" tanya AndraAlia menatap lurus ke matanya, dan mengucapkan "Aku sudah menikah"Andra merasa kaget dan tidak percaya dengan ucapan Alia bahwa dia sudah menikah, suasana hati Andra yang sebelumnya cerah tiba-tiba berubah menjadi gelap, perpaduan emosi yang aneh bergejolak di dalam dirinyaBerita bahwa Alia sudah menikah bergema di benaknya, tak satupun dari mereka berbicara untuk waktu yang lama,"Kapan dan siapa?" tanya Andra memecah keheningan di antara mereka
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Bab 43. Apa Dia Bersikap Baik Padamu

Alia duduk diam selama beberapa detik, mencoba memahami dan mencerna percakapan di antara mereka barusan, "bagaimana Adrian bisa tahu aku bersama Andra?" batin Alia, dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri, Alia berpikir mungkin photo mereka diambil saat perekrutan berlangsungAkan tetapi, Alia tidak mau terlalu memikirkan hal ini, dia harus mengurus masalah yang ada dihadapannya, dia menoleh ke arah Andra, membuka sabuk pengamannya dan berkata "Andra, sudah waktunya bagiku untuk keluar dari mobil ini dan kembali"Andra menatapnya dengan tatapan tidak percaya, dan bertanya padanya "Apa Adrian yang menghubungimu?"Alia tidak melihat alasan untuk merahasiakan hal itu darinya "Ya" Alia menjawab sambil menganggukkan kepalanyaAndra terus menatap Alia dengan tatapan yang tidak bisa diartikan yang terpancar di matanya,"Apa dia tidak bersikap baik padamu?" tanya Andra, ini adalah pertanyaan sederhana, tapi Alia tahu rasa ingin tahunya terusik,Bibir Alia berkedut, tapi kemudian ia memaksaka
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 44. Apa Kamu Tergoda Untuk Pergi Bersamanya

Adrian menatap Alia dengan tajam, Alia tidak memiliki sedikitpun niat untuk berkelahi,"Kenapa aku harus menolak? lagipula, aku takut kamu akan tersinggung jika aku datang terlambat" ucap Alia sambil tersenyumAdrian sekarang berdiri sangat dekat dengannya, dia mengangkat tangannya dan mencengkeram dagu Alia, dia mengerutkan keningnya dalam dan berkata "Kali ini kamu masuk kedalam mobil Pak Andra, lain kali, mungkin kamu akan naik ke atas ranjangnya, apa aku benar?"Saat ini, entah bagaimana Alia mendapati dirinya membandingkan Adrian dengan Andra, Andra memiliki temperamen yang tenang, dia selalu memasang senyum sopan di wajahnya, seseorang bahkan tidak akan bisa membayangkan bagaimana dia akan terlihat ketika dia benar-benar marahSedangkan Adrian adalah orang yang mudah tersinggung, dia suka mengejek orang lain dan memiliki aura arogan yang menyelimuti di sekitarnya.Tentu saja, dia merupakan sosok yang paling kejam saat dia berurusan dengan Alia, di sisi lain, Adrian selalu membua
last updateLast Updated : 2024-12-06
Read more

Bab 45. Menjauhlah Dari Andra

"Bertanya? silahkan dan tanyakan apa itu" ucap Alia"Jika, aku tidak salah ingat, kamu pernah mengatakan bahwa kamu telah mencintaiku untuk waktu yang lama, sudah berapa lama sebenarnya itu terjadi? apa itu terjadi sebelum kamu masuk SMA?" tanya Adrian"Ya, itu benar" ucap Alia sambil menatap mata Adrian, kemudian Alia langsung mengepalkan tangannya ketika menjawab pertanyaan ituAdrian terkekeh pelan padanya, seolah-olah dia sudah menduga jawaban ini,"Mengapa kamu bersama Andra jika kamu benar-benar menyukaiku? setelah melakukan penilaian yang komprehensif, apa kamu yakin bahwa dia akan menjadi cadangan yang baik? atau kamu tidak mencintaiku sejak awal! lagipula, cinta itu sulit untuk dibuktikan, mungkin saja kamu bahkan tidak menyukaiku" tanya Adrian"Jangan pernah mempertanyakan perasaanku, meski aku menyukaimu, aku yakin bahwa aku tidak akan pernah bisa bersamamu" ucap Alia"Aku adalah seorang wanita, jika aku menemukan Pria baik yang mau menikah denganku, maka aku tidak akan mem
last updateLast Updated : 2024-12-07
Read more

Bab 46. Perilaku Begitu Kekanak-kanakkan

Adrian menyelipkan helaian rambut Alia ke belakang telinganya dan berkata "Apa yang terjadi padamu sekarang? kenapa kamu tidak mengatakan apa-apa untuk membalas""Karena aku tidak punya alasan apapun untuk membuatmu kesal" ucap AliaAdrian memamerkan seringai arogan pada Alia, "Nyonya Adrian, kamu benar-benar tahu bagaimana cara menimbang yang baik dan yang buruk" ucap AdrianAlia sedikit mengatupkan bibirnya dan berkata "Aku adalah seseorang yang menikah menggantikan Adikku, menimbang pro dan kontra sebelum membuat keputusan adalah hal yang sangat diperlukan, jika tidak, Grup Bratakusuma pasti akan menderita""Kalau begitu, kusarankan padamu untuk menjauh dari Andra, jika aku memberitahumu bahwa dia bukan tipe Pria yang bisa kamu jadikan Teman, maka apa yang kukatakan itu benar, jangan repot-repot untuk berdebat denganku, oke?" ucap AdrianMulut Alia ternganga mendengar ucapan Adrian, dia tidak pernah menyangka CEO Grup Denaswara bisa berperilaku begitu kekanak-kanakan, ini adalah ha
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

Bab 47. Mungkin Itu Hanya Ilusi

Panggilan telepon Adrian segera di angkat, dan Alia mengetahui hal itu karena Adrian telah menyetel telepon itu dengan speakerphone."Hallo, Siapa ini?" Andra bertanya dengan suara yang santai, Adrian menatap Alia, sebagai sinyal untuk menyuruh Alia mengatakan sesuatu untuk menjawabnyaMeski speakerphone menyala, Alia mengambil dua langkah untuk mendekat ke meja, Dia berdeham untuk beberapa saat dan berkata "And, ini aku Alia" ada sesuatu di dalam nada suara Alia yang terdengar sedikit tidak nyaman.Andra bertanya dengan nada tak percaya, "Alia? bukankah kamu pergi menemui Adrian? mengapa kamu meneleponku menggunakan telepon umum?"Adrian yang duduk santai di depan mejanya, mengangkat tangannya untuk memijat pelipisnya, dia mencibir dengan mengeluarkan dengusan "huh"Jantung Alia berdebar dengan kencang di dadanya, sebelum dia bisa menjawab, Adrian memutuskan untuk mengambil alih pembicaraan "Pak Andra Bimantara, apa ada masalah jika Istriku menelepon Pria lain menggunakan telepon kan
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab 48. Apa Aku Terlihat Seperti Sopir Untukmu

Alia membuka sedikit bibirnya dan berkata, "Kamu seharusnya.." ia tiba-tiba ragu untuk mengatakannya, Alia mencari kata-kata yang tepat, sesuatu yang tidak akan membuat Adrian merasa kesal sekitar lima detik kemudian Alia berkata dengan perlahan "Kamu seharusnya bersikap dewasa dan pengertian, bukan tipe yang bersikeras memainkan trik yang kekanak-kanakan" Alia langsung menundukkan kepalanya begitu dia selesai berbicaraAdrian masih menatap Alia, dan tidak ada perubahan di dalam ekspresinya, dia mengerjapkan matanya beberapa kali"Pergilah untuk duduk di sofa, ada Ipad di atas meja, dan ada beberapa dokumen perusahaan didalamnya, kamu bisa membacanya jika kamu merasa bosan, anggap saja itu sebagai penelitian umum, sebelum kamu memulai pekerjaan yang sebenarnya" ucap AdrianAlia menatap Adrian dengan tatapan sedikit terkejut, dia tidak tahu apa yang tiba-tiba merasuki Pria itu, dia pikir Adrian setidaknya akan menaikkan suaranya sedikit padanya, namun Adrian malah memberikan perlakuan
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

Bab. 49. Ini Tidak Nyata

"Apa aku terlihat seperti sopir untukmu?" ucap AdrianAlia menggelengkan kepalanya dengan cepat dan berkata "Tentu saja tidak""Jadi kamu harus duduk dimana?" ucap Adrian, Alia berpikir di dalam hatinya, tentu saja dia harus duduk di kursi samping pengemudi pastinya.Alih-alih memberikan jawaban, Alia dengan patuh masuk ke dalam mobil, dan mengencangkan sabuk pengamannya, Bugatti Veyron itu melaju dengan kecepatan tinggi, sekarang sebuah pertanyaan muncul di benaknya, "Mengapa Om Bastian memanggil mereka ke Mansion Denaswara" Alia bertanya-tanya apakah kesepakatan di antara dia dan Bastian akan diungkapkan pada Adrian.Tapi kemudian, dia menggelengkan kepalanya dengan cepat, Alia menyadari bahwa tidak ada gunanya jika kesepakatan itu terungkap.Diperempatan jalan, Adrian berhenti saat lampu lalu lintas berwarna merah, lalu ia melirik Alia yang duduk di kursi penumpang dan memerhatikan ekspresi jauh di wajah wanita itu, Adrian berkata sambil mencibir "Kamu merindukan Andra bukan"Alia
last updateLast Updated : 2024-12-10
Read more

Bab 50. Cocok Untuk Posisi Menantu

Adrian yakin bahwa Alia sudah selesai membuatnya kesal, namun Adrian mengencangkan telapak tangannya di pinggangnya untuk terakhir kalinya, sebelum dia menarik tangannya ini adalah hukuman untuk wanita itu.Mata Alia berkaca-kaca dengan air mata, rasa sakit itu benar-benar menyiksa, air mata mengalir dari sudut mata Alia, dan pipinya menjadi basah.Alia memelototinya, tapi tidak mengatakan apa-apa, Adrian menatap Alia yang sedang menangis di hadapannya, dia merasa sedikit kesal, bibirnya yang tipis mencibir dengan jijik."Apa kamu menangis karena sakit? atau apa kamu menangis karena kamu ingin mendapatkan simpatiku?" ucap AdrianAlia tidak percaya dengan apa yang dikatakan Adrian, lalu ia mengatakan dengan marah "Aku tidak menginginkan apa-apa darimu!"Begitu selesai berbicara, Alia langsung berjalan menuju Ruang tamu utama Mansion Denaswara, Adrian mengerutkan kening saat dia mellihat Alia perlahan menghilang dari pandangannya.Kemudian, Adrian mempercepat langkahnya dan mengejar Ali
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status