Semua Bab JEJAK HITAM SANG PENGUASA AKHIR: Bab 11 - Bab 20

49 Bab

Bab 11. Kristal Inti Energi

Sebelum Mo Tian bisa mencerna apa yang baru saja ia dengar, suara langkah kaki dari luar lorong menggema, diikuti oleh suara senjata yang dihunus.Pria berpakaian hitam itu segera memandang ke arah lorong dengan ekspresi tegang. “Mereka datang.”“Siapa?” tanya Liu Qingxue.Belum sempat pertanyaan Liu Qingxue mendapat jawaban, suara langkah kaki menggema di sepanjang lorong gelap gua, semakin dekat dengan aula tempat mereka berdiri. Ketegangan melingkupi ruangan ketika pria berpakaian hitam, yang telah membawa Mo Tian dan Liu Qingxue ke tempat ini, berdiri dengan tongkat kayunya di tangan.“Bersiaplah,” katanya dengan suara rendah. “Mereka tidak akan menunjukkan belas kasihan.”Liu Qingxue meraih pedangnya, meskipun tangannya masih gemetar akibat racun yang belum sepenuhnya hilang dari tubuhnya. Sementara itu, Mo Tian memegang erat pedang tua miliknya. Meski tubuhnya lemah, ada sesuatu yang aneh—pedang itu terasa semakin berat, seolah-olah sedang menyerap kekuatan dari dalam dirinya.T
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-16
Baca selengkapnya

Bab 12. Perjalanan Menuju Gunung Langit

Liu Qingxue mendengus. “Kebohongan yang buruk.”Pertempuran kembali pecah. Meski dalam keadaan lemah, Mo Tian dan Liu Qingxue bertarung dengan sekuat tenaga. Pedang tua Mo Tian mengeluarkan cahaya gelap yang mematikan, melukai beberapa lawan dengan hanya satu ayunan. Sementara itu, Liu Qingxue menggunakan kelincahan dan kecerdasannya untuk mengatasi musuh.Namun, mereka jelas kalah jumlah.Ketika keadaan semakin mendesak, kristal yang dibawa Mo Tian tiba-tiba memancarkan cahaya yang lebih terang. Cahaya itu membuat para pendekar Sekte Langit Berdarah mundur dengan wajah ketakutan.“Apa yang terjadi?” tanya Liu Qingxue, melindungi matanya dari kilauan cahaya itu.Kristal itu mulai bergetar di tangan Mo Tian, seolah-olah bereaksi terhadap bahaya. Dalam sekejap, cahaya merah itu meledak, menciptakan gelombang energi yang menghantam semua orang di sekitarnya. Para pendekar Sekte Langit Berdarah terpental jauh, beberapa dari mereka tidak bangun lagi.Mo Tian dan Liu Qingxue terjatuh ke tan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 13. Dikepung

Suasana malam begitu senyap di dalam gua kecil yang menjadi tempat persembunyian Mo Tian dan Liu Qingxue. Hanya suara kayu terbakar dari api unggun kecil yang memecah kesunyian. Mo Tian berbaring dengan pedang tua yang ia letakkan di sampingnya, sementara Liu Qingxue tidur bersandar di dinding gua dengan satu tangan masih menggenggam gagang pedangnya. Setelah perjalanan panjang yang melelahkan, keduanya akhirnya bisa memejamkan mata meski hanya untuk sesaat.Namun, mereka tidak menyadari bahaya yang mendekat.Di luar gua, sosok-sosok berbaju hitam mulai bermunculan dari kegelapan. Mereka bergerak tanpa suara, mengelilingi gua seperti bayangan hantu. Pemimpin mereka, seorang lelaki bertopeng dengan mata tajam berkilat seperti elang, memberi isyarat dengan tangannya. Anak buahnya menghunus senjata, bersiap menerkam dua sosok yang tak berdaya di dalam gua.Ketegangan merayap seperti kabut malam. Langkah kaki mereka begitu ringan sehingga tak satupun dari Mo Tian atau Liu Qingxue menyadar
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-17
Baca selengkapnya

Bab 14. Melarikan Diri

Tubuh Mo Tian terasa seperti dihantam batu besar. Setiap gerakan kecil menimbulkan rasa nyeri yang menjalar dari ujung kepala hingga kaki. Matanya tertutup kain hitam, dan ia hanya bisa merasakan kegelapan pekat di sekelilingnya.Di sisinya, Liu Qingxue juga mengerang pelan. Tubuhnya sama lelah dan terluka, meskipun semangat juangnya tetap terasa melalui suaranya yang lirih.“Apa kau baik-baik saja, Mo Tian?” tanya Liu Qingxue, meski ia sendiri hampir tak mampu menggerakkan tubuh.“Masih hidup,” jawab Mo Tian dengan suara serak. Ia mencoba menenangkan nafasnya yang memburu. “Kau?”“Tidak seburuk kelihatannya. Tapi, mereka terlalu kuat. Dan sekarang… kita terjebak di sini.”Mo Tian mencoba mendengarkan suara di sekeliling mereka. Sayup-sayup terdengar suara langkah kaki dari luar, diselingi suara tawa rendah dari beberapa penjaga. Bau lembab dan amis memenuhi ruangan, menandakan bahwa tempat ini sudah lama tidak digunakan.“Mereka mengambil kristal itu,” gumam Liu Qingxue, nadanya penu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 15. Penolong Misterius

Mo Tian dan Liu Qingxue berbalik dengan cepat. Di depan mereka berdiri seorang pria tinggi dengan jubah hitam bergaris merah. Matanya tajam seperti elang, memancarkan aura kekuatan yang membuat lutut terasa lemas.“Pemimpin mereka,” bisik Liu Qingxue dengan nada tegang.Pria itu tersenyum tipis. “Aku sudah menduga kalian akan mencoba melarikan diri. Sayangnya, usaha kalian sia-sia.”Mo Tian menghunus pedangnya, meskipun tahu kekuatannya saat ini tidak cukup untuk melawan pria itu. “Kami tidak akan menyerah tanpa perlawanan.”Pemimpin Sekte Langit Berdarah hanya tertawa kecil. “Kalian benar-benar berani, tetapi juga bodoh. Tidak ada yang bisa melawan kekuatan kristal merah yang sekarang ada di tanganku. Apalagi dengan pedang karat itu.”Liu Qingxue menggenggam erat pedangnya, matanya penuh dengan tekad. “Kami akan menghentikanmu, apapun yang terjadi.”Pertarungan tidak bisa dihindari, dan sekali lagi, Mo Tian serta Liu Qingxue harus bertarung dengan seluruh kekuatan mereka, meskipun ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-18
Baca selengkapnya

Bab 16. Masuk Perangkap Lain

Mo Tian, Liu Qingxue, dan pria bertopeng itu akhirnya tiba di sebuah gua kecil di tepi sungai. Setelah memastikan tidak ada pengejar, pria bertopeng itu melepaskan topengnya, memperlihatkan wajah seorang pria tua dengan rambut putih dan mata tajam yang penuh misteri.“Kalian aman untuk sementara waktu,” katanya sambil duduk di dekat api kecil yang ia nyalakan.“Siapa kau?” tanya Mo Tian sambil mengatur napas.Pria tua itu tersenyum tipis. “Aku hanya seseorang yang tidak ingin dunia ini kacau dan melindungi Kristal Merah. Sebut saja aku Bai Zhen.”Liu Qingxue mengangkat alis. “Kau tahu siapa kami?”“Tentu saja. Namamu sudah tersebar di seluruh dunia persilatan,” jawab Bai Zhen. “Mo Tian, pria dengan pedang tua yang menyimpan kekuatan misterius dan berhasil menang di arena Benteng Langit Merah berkali-kali, dan Liu Qingxue, pendekar yang menguasai pedang angin Sekte Awan Putih. Kalian adalah ancaman terbesar bagi Sekte Langit Berdarah.”Mo Tian menatap Bai Zhen dengan tatapan curiga. “K
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 17. Ramuan Pengikat Pikiran

Ketika Mo Tian dan Liu Qingxue mulai menyadari kenyataan bahwa Bai Zhen tidak sepenuhnya berpihak pada mereka, kemarahan mereka membuncah. Bai Zhen, dengan senyumnya yang penuh teka-teki, memanfaatkan situasi mereka yang sedang terdesak dan lemah.“Bai Zhen!” seru Mo Tian kepada Bai Zhen yang sedang beristirahat di gua tempat persembunyian sementara. “Apa sebenarnya tujuanmu? Kau tidak menolong kami hanya demi melawan Yan Wuxi, bukan? Katakan yang sebenarnya!”Bai Zhen hanya tertawa kecil, suara tawanya terdengar dingin dan penuh maksud tersembunyi. “Kau cerdas, Mo Tian. Aku memang tidak melakukannya tanpa tujuan.”“Jadi, kau ingin apa?” Liu Qingxue menambahkan dengan nada tajam, tangannya siap menggenggam gagang pedangnya.Bai Zhen memandang mereka dengan mata yang penuh perhitungan. “Tujuanku sederhana, memastikan Gerbang Darah terbuka di bawah kendaliku kan sudah aku jelaskan. Kalian hanya alat untuk mencapainya. Jika Yan Wuxi menguasai kristal itu, dunia akan hancur. Tapi jika aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-19
Baca selengkapnya

Bab 18. Akhir Kristal Merah

Mo Tian, dengan Kristal Merah di tangannya, merasa energi yang sangat besar mengalir ke dalam tubuhnya. Tapi ia juga merasa bahwa kekuatan itu bukan miliknya untuk dimiliki.“Aku tidak akan membiarkan kalian menggunakan kekuatan ini untuk menghancurkan dunia,” katanya dengan suara yang tegas.Dengan kekuatan baru yang ia rasakan, Mo Tian memutuskan untuk menghancurkan Kristal Merah. Namun, Bai Zhen dan Yan Wuxi tidak akan membiarkan hal itu terjadi dengan mudah.Pertarungan terakhir antara Mo Tian, Bai Zhen, dan Yan Wuxi pun dimulai. Sementara itu, Liu Qingxue, meski terluka, menggunakan sisa tenaganya untuk melindungi Mo Tian dari serangan para penjaga Sekte Langit Berdarah.Mo Tian tahu bahwa keputusan ini adalah keputusan yang paling berisiko, tetapi ia juga tahu bahwa dunia akan berada dalam bahaya jika Kristal Merah tetap ada.Dalam kekacauan itu, ia memandang Liu Qingxue sejenak, memberikan senyuman kecil. “Kita akan melakukannya bersama.”Liu Qingxue mengangguk, bersiap menghad
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 19. Bukan Tempat Aman

Malam itu, meskipun tubuh mereka lelah, pikiran mereka dipenuhi oleh berbagai rencana. Mereka tahu bahwa Bai Zhen tidak akan berhenti memburu mereka. Selain itu, mereka tidak yakin Yan Wuxi mati tertimbun reruntuhan, Sekte Langit Berdarah masih memiliki banyak pengikut yang setia.“Kita harus mencari orang yang bisa membantu kita melawan racun Bai Zhen,” kata Liu Qingxue. “Kita tetap harus ke perpustakaan.”Mo Tian mengangguk setuju. “Ya, dia pernah menyelamatkan kita sebelumnya. Tapi menemukan dia tidak akan mudah.”Meskipun demikian, mereka sepakat untuk melanjutkan perjalanan, dengan tujuan menemukan jawaban atas semua misteri yang melingkupi mereka.Ketika fajar mulai menyingsing, Mo Tian dan Liu Qingxue meninggalkan pondok itu, melangkah ke dalam hutan yang gelap. Di balik bayang-bayang pepohonan, tekad mereka untuk melawan Bai Zhen dan melindungi dunia semakin kuat.Namun, di kejauhan, sosok Bai Zhen berdiri di atas bukit, memandang mereka dengan senyuman dingin. “Lari sejauh ap
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-20
Baca selengkapnya

Bab 20. Akar Langit Abadi

Pada malam berikutnya, mereka memutuskan untuk beristirahat di sebuah dataran tinggi. Angin malam yang dingin membuat tubuh mereka menggigil, tetapi mereka merasa sedikit aman di tempat terbuka seperti itu.Saat duduk di dekat api unggun kecil yang mereka buat, Mo Tian memandang Liu Qingxue. “Aku merasa kita hanya menjadi pion di permainan Bai Zhen. Apa yang akan kita lakukan setelah menemukan penawar racun ini?”Liu Qingxue menghela nafas panjang. “Yang pasti, kita harus menghentikan Bai Zhen. Jika dia terus dibiarkan, tidak ada yang bisa menghentikannya untuk menguasai dunia.”Mo Tian terdiam sejenak, memandang pedang usangnya yang kini tampak semakin rapuh. “Aku hanya berharap kita punya cukup kekuatan untuk melawannya.”Namun, ketenangan mereka tidak berlangsung lama. Dari kejauhan, terdengar suara-suara aneh seperti langkah kaki banyak orang. Mo Tian dan Liu Qingxue segera bersiap, meskipun tubuh mereka masih lelah.“Aku yakin mereka menemukan kita lagi,” kata Liu Qingxue dengan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-12-21
Baca selengkapnya
Sebelumnya
12345
DMCA.com Protection Status