Semua Bab Arabella Milik Sang Mafia: Bab 111 - Bab 120

Lexie melipat bibirnya rasanya sulit dilukiskan dengan kata-kata saat bagian bawahnya itu dijilati oleh kakaknya, Damnatio sangat cepat belajar hingga kini sudah sangat mahir memainkan bagian inti Lexie, diseruputnya bagian inti Lexie yang sudah mulai basah itu oleh Damnatio.Tubuh Lexie semakin meliuk-liuk merasakan nikmatnya dihisap oleh mulut Damnatio, satu tangan Lexie menekan kepala Damnatio agar semakin dalam tenggelam kedalam bagian intinya, seketika tidak ada ruang bagi Damnatio untuk melepaskan diri selain terus menghisap dan menjilat bagian inti milik adiknya itu."Ouh yeah ahh kakak eunhhh terus kak aku menyukainya,"Lexie replex saja menggoyangkan pinggulnya dari belakang kedepan lalu dari samping kiri ke samping kanan, membuat bagian intinya ikut bergoyang-goyang berputar-putar diatas bibir Damnatio, hal ini semakin membuat Lexie tenggelam dalam lembah kenikmatan yang tiada dua, ditekannya lebih kuat lagi kepala Damnatio dibawah sana, sementara wajah Lexie sudah mendongak

Berbeda dengan Reval dan Meyden yang merasakan kebahagiaan dan meraih puncak kenikmatan secara bersamaan dihari yang indah ini! Damnatio dan Stanley justru tengah dalam perjalanan menuju salah satu daerah terpencil untuk transaksi barang ilegal mereka dalam jumlah yang sangat banyak.Damnatio dan Stanley pergi dengan banyak anggota group Limson, pasalnya mereka belum terlalu mengenal betul pembeli yang satu ini! Stanley dan Damnatio harus memastikan sendiri jika begitu barang sampai uangnya pun mereka kantongi, dalam dunia mafia yang kejam ini kita tidak boleh percaya begitu saja apalagi dengan orang yang baru bekerjasama dengan kita. Itulah yang selalu Stanley tanamkan terhadap Damnatio, hingga anak itu selalu waspada dalam segala langkah yang dia ambil.Tiba saat matahari sudah terbenam disebuah ladang yang sekelilingnya hanya ada pohon-pohon tinggi karena samping kiri dan kanannya adalah hutan belantara, disini lah group Limson dan group king lion akan melakukan transaksi dalam jum

Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear

Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj

Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit