Ronald menatap Merin dengan tatapan yang nampak sedikit kesal. “Bu, tolong jangan berlebihan seperti itu. Elle juga tidak akan pernah mungkin melakukannya ibu tuduhkan.” Merin mencebik kesal. “Kau bela saja dia terus, Ronald. Asal kau tahu, Ibu itu ingin yang terbaik untukmu. Apa kau tahu dia itu siapa? Dia bukan siapa-siapa! Sedangkan Erika, dia itu putrinya manager utama di perusahaan tempat mu bekerja, kan? Erika itu jauh lebih—” “Bu, tolong,” sela Ronald, kali ini lebih keras. “Aku tahu Ibu suka Erika, tapi ini bukan soal itu. Ini soal cara Ibu memperlakukan Elle. Jangan terlalu kasar, dia juga manusia, Bu…” Suasana menjadi hening sejenak. Merin menatap anak lelakinya itu seolah tidak percaya dengan sikap putranya sendiri. “Astaga, kau lebih membela dia daripada ibumu sendiri? Ronald, kau anak kandung yang Ibu lahirkan!” suara Merin gemetar, kini bukan karena marah, melainkan karena perasaan kecewa. Erik
Last Updated : 2025-04-07 Read more