Ronald menggelengkan kepalanya, mencoba menenangkan situasi yang mulai terasa canggung dan memalukan. “Tidak. Sayang, bukan begitu maksudku. Aku cuma ingin kau mengerti bahwa semua itu adalah hal yang tidak penting. Bagiku, asalkan darimu tentu saja aku akan bahagia menerimanya.” Dia terus menatap Elle, yang sedari tadi berdiri diam sambil menunduk. Ada rona kecewa di wajahnya, tapi seperti biasa, Elle terlalu kuat untuk sedikit saja menunjukkan bahwa dia terluka. “Aku tidak pernah mempedulikan buah itu mahal atau murah,” lanjut Ronald, suaranya agak serak. “Apapun yang Elle berikan, aku akan makan dengan senang hati. Karena itu datang dari dia.” Elle mengangkat wajahnya perlahan. Matanya bertemu dengan mata Ronald, dan senyumnya yang tipis tak bisa menyembunyikan getir yang mengendap di hatinya. “Terima kasih, Ronald,” kata Elle akhirnya, suaranya datar. “Tapi, ini bukan soal buah. Bukan soal murah
Terakhir Diperbarui : 2025-04-08 Baca selengkapnya