Semua Bab Terperangkap Hasrat: Mengandung Bayi Triplet Sang Mafia! : Bab 101 - Bab 110

125 Bab

Bab 101. Sadar

Rafly membuka matanya dan dia menatap ke arah sekeliling. Dia mencoba untuk mengingat dan setelah ingat, barulah dia sadar kalau dia tertembak di dada dan sampai di sini. Rafly melihat teman-temannya yang tertidur dan dia hanya bisa melihat tanpa memanggil mereka karena dia tidak mau diganggu. "Olla, bagaimana dengan Olla. Apakah dia merisaukan aku saat ini? Aku benar-benar sedih karena Olla pasti memikirkan keberadaan aku. Aku tidak memberikan kabar dan si kembar juga. Maafkan aku, Sayang. Aku tidak bisa menghubungi kamu karena kondisi aku seperti ini. Aku tidak mau kamu memikirkan aku dan aku tidak mau kamu kecewa, aku lakukan ini untuk kamu, aku mau lindungi kamu," ucap Rafly yang tiba-tiba saja dia melow dan meneteskan air mata mengingat banyaknya orang yang ingin memisahkan dia dan dia juga tahu kalau Adrian dan Niken juga melakukan hal yang dia pikirkan. Dion menggerakkan tubuhnya yang kedinginan, mereka tidur di bawah dengan alas yang seadanya. Dion mendengar suara orang mena
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-19
Baca selengkapnya

Bab 102. Pengkhianatan Lebih Dari Pengkhianatan

Olla terbangun karena mendengar si kembar bangun tepatnya anaknya yang nomor satu. Terdengar suara Delon yang merengek hingga Olla segera bangun dan mendekati anak pertamanya itu. Olla melihat Delon memandang ke arahnya dan memperlihatkan wajah memelas seperti ingin digendong.Olla pun segera mengambil si kembar dengan sangat hati-hati karena kedua anaknya yang lain masih tertidur. Olla tersenyum ke arah Delon. "Ada apa, Sayang. Kenapa kamu menangis apa kamu merindukan Daddy? Sabar ya. Daddy, lagi kerja nanti kalau Daddy sudah pulang kamu boleh bermain dengan daddy, oke. Sekarang, tidurlah," ucap Olla yang menina bobokan Delon. Karena saat ini, Delon masih sangat rewel. Dia tidak ingin mengganggu mertuanya tidur dan dua si kembar lainnya. Olla menggerakkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan sambil terus bersenandung kecil. Olla mendengar suara ponselnya berdering dengan segera dia mendekati meja yang di samping tempat tidurnya. Olla melihat ID penelpon dan wajahnya tersenyum karena tel
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 103. Rafly Kembali

"Jelas itu penghianatan, tapi aku tidak peduli aku memang sengaja menjebaknya. Dia yang mengambilnya, aku yang mencurinya. Jika aku yang mengambilnya, sudah dipasti aku tidak bisa melawan mereka, strategi dari Rafly bagus, dia terlalu pintar makanya dia dijuluki sebagai King Dragon," jawab Marcel yang dianggukan oleh Simon. Dia tahu betul Rafly itu tidak ada tandingannya, benar-benar seperti seekor naga yang jika didekati akan menyemburkan api. Rafly seorang pria yang mempunyai sosok yang lebih kejam dia seperti malaikat pencabut nyawa, sudah banyak yang dia bunuh. Orang-orang itu adalah orang-orang yang berkhianat dengannya. "jadi sementara waktu apakah kita harus menyerahkan nuklir itu kepada orang lain? Menurut aku, kita jual saja sebelum meledakkannya bagaimana?" tanya Simon. "Jangan diserahkan atau dijual, kita ancam saja negara dan kita ambil uang sebanyak mungkin jika negara mengatakan jangan diledakkan kita akan katakan iya, tapi setelah mendapatkan uang dari mereka baru le
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-20
Baca selengkapnya

Bab 104. Menemui Mala

"Adrian, kamu di mana?" tanya Niken kepada Adrian yang saat ini sedang mencari keberadaan teman Olla yang membantunya waktu di rumah sakit tempo hari. Adrian yang mendapat telpon dari Niken kesal, karena disaat dia ingin mencari tahu keberadaan teman Olla, Niken menghubungi dirinya. "Ada apa? Kenapa kamu menghubungi aku? Apa yang kamu inginkan? Katakan padaku, cepat!" ketus Adrian yang posisinya mengintai perusahaan Rafly. Sudah beberapa hari ini diaa terus mengintai ke perusahaan milik Rafly dan tentu saja yang di lakukan Adrian untuk mengikuti Dion. Karena dia tahu saat di rumah sakit, sahabat Olla bersama dengan Dion. Mendengar suara ketus Adrian tentu saja membuat Niken kesal dan dia segera mengakhiri panggilan telpon dengan Adrian. Adrian yang panggilan telponnya terputus menyerngitkan kening, dia heran karena telepon dari Niken terputus. "Kenapa dengannya? Apa yang terjadi. Dia sudah menghubungiku, tapi dia mengakhirinya. Dasar wanita tidak jelas. Ini kenapa asisten dari R
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-21
Baca selengkapnya

Bab 105. Dion Murka

"Pergi kamu jangan dekati aku, pergi aku akan teriak agar seluruh penghuni apartemen ini datang dan memukulmu, pergi!" teriak Mala dengan kencang. Mal benar-benar ketakutan, terlebih lagi wajah Adrian yang membuat dirinya trauma karena dulu dia pernah hampir dilecehkan oleh pria yang ada di desanya, tapi beruntung dia selamt karena warga mendengar suara jeritan Mala dan mereka yang sudah mengetahuinya langsung memukul pria tersebut hingga pria tersebut meninggal dihajar masa. Sekarang, dia melihat raut wajah Adrian sama seperti pria yang dulu melecehkannya. Mala benar-benar ketakutan. "Pergi ... pergi dari sini, pergi. Aku tidak ingin kamu mendekatiku, pergi!" teriak Mala yang terus-terusan mengusir Adrian untuk pergi dari hadapannya. "Aku akan pergi, tapi ingat satu hal, aku mau kamu memberikan kotak ini kepada Olla. Kamu harus berikan tidak ada alasan kamu menolaknya. Ingat, jangan kamu lupa, jika kamu tidak memberikan ini, maka bersiap saja kamu, aku akan membuatmu mati. Aku ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-22
Baca selengkapnya

Bab 106. Dari Adrian

Rafly yang bermain dengan sikembar sedikit merasa terganggu karena ada telpon masuk. Rafly mengecup pipi gembul di kembar dan beranjak dari tempat tidur dia ingin melihat siapa yang menghubungi dirinya. "Kenapa, dia telpon ada apa?" tanya Rafly ke Dion. "Halo, Dion ada apa?" tanya Rafly singkat. "Halo, Tuan ada yang mau saya bicarakan, bisa saya ke rumah sekarang? Apa saya menganggu Anda?" tanya Dion dengan suara yang dingin. Rafly merasa kalau Dion sangat aneh. Nada bicara Dion tidak seperti biasanya. Karena, penasaran Rafly pun menganggukkan kepala, dia setuju kalau Dion datang ke rumahnya. "Datanglah, aku di rumah," jawab Rafly singkat. "Baik, terima kasih," jawab Dion. Panggilan berakhir, Dion menatap istrinya yang tertidur. Dia tidak ingin membangunkannya, karena dia yakin saat ini istrinya lelah pikirannya. "Kamu di rumah saja, Sayang. Aku pergi dulu," ucap Dion kepada Mala. Dion mendekati Mala dan memeluknya perlahan dia enggan membuat istrinya terbangun dan saat ini t
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 107. Rekayasa Adrian

"Iya, Adrian memberikan ini ke istri saya. Dan dia memberikan ke istri saya dengan ancaman hingga istri saya terguncang jiwanya dan dia sekarang ketakutan. Saya sangat benci pria itu, saya ingin sekali menghajarnya, benar-benar dia pria yang tidak tahu diri dan pria itu juga sudah membuat istri saya merasa bersalah dengan Anda dan nona Olla," jawab Dion yang membuat Rafly terdiam. Dia tidak menyangka jika Adrian sampai sebegitu jahatnya demi keinginan dia merebut Olla. Hingga mengorbankan orang lain. "Kamu jangan khawatir, saya tidak akan membuat keluarga kamu dalam bermasalah. Kamu harus bisa menjaga istrimu kalau bisa pindahkan dia. Aku kehilangan Adrian, tapi Niken tidak. Aku tidak akan membiarkan kedua orang tersebut menyakiti kalian berdua," ucap Rafly meyakinkan Dion jika dia tidak akan melibatkan istrinya. "Terima kasih banyak, Anda sudah memberikan saya ketenangan tapi kalau saya boleh tahu apa isinya, apa Anda tidak mau membukanya, Tuan?" tanya Dion kepada Rafli apa isi da
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-24
Baca selengkapnya

Bab 108. Pengakuan Rafly

"Ada paket untuk Nona Olla," ucap anak buah Rafly mengatakan ada paket untuk Olla. Rafly yang mendengar perkataan anak buahnya menaikkan alisnya. "Paket, katamu?" tanya Rafly yang dijawab anak buah Rafly dengan menganggukkan kepala. "Iya, ada paket ukurannya besar. Katanya, Nona Olla yang pesan," jawab anak buah Rafly lagi. Rafly yang penasaran langsung turun kembali ke bawah. Dia mau lihat apa yang dibeli Olla. Kenapa dia tidak diberitahukan. Apa sebenarnya terjadi. Rafly berjalan dengan gagah dan sorot matanya datar. Dalam pikirannya saat ini terus berpikir apa yang terjadi, kenapa bisa ada paket. Rafly curiga dengan paket tersebut."Itu, Tuan paketnya," unjuk anak buah Rafly ke arah pria yang memakai topi merah dan baju kuning membawa paket dan dia masih memegang paket di tangannya. "Paket siapa itu?" tanya Rafly dengan suara berat "Tuan, ini paket untuk Nona Olla dari fesyen Coel," jawab kurir menyebutkan nama pengirim kepada Rafly. Rafly menaikkan alisnya, dia semakin hera
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-25
Baca selengkapnya

Bab 109. Tetap Bersamamu

"Aku minta maaf, Sayang, aku menyembunyikannya darimu dan dari keluarga besarku sebenarnya tidak ada yang tahu kalau aku seorang mafia dan tidak ada niatku untuk menyembunyikan semuanya dan penculikan waktu itu juga karena musuhku yang membenciku. Tapi, aku janji aku menjagamu dan aku juga akan membuat kamu bahagia, aku juga berjanji akan mengakhiri kegiatanku di dunia mafia sepenuhnya dan akan mendedikasikan kepada perusahaanku saja dan keluarga kecilku. Jadi, aku harap kamu mau menerimaku. Aku benar-benar minta maaf, atas semuanya. Dan aku harap kamu menerimanya, karena itulah kekuranganku, Sayang. Dan, mungkin itu juga yang akan jadi boomerang untukku nantinya. Aku harap kamu tidak meninggalkanku karena apa yang aku katakan ini," ucap Rafly yang mengatakan dia tidak ingin kehilangan Olla. Olla melepaskan pelukannya dari Rafly, dia masih menangis. Entah kenapa hatinya sedikit terluka, tapi balik lagi, Rafly melakukannya sebelum bertemu dengan dia dan dia tidak berhak untuk marah k
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-27
Baca selengkapnya

Bab 110. Keyakinan Olla

"Rafly buka pintunya. Kenapa kamu mengunci pintu ini. Apa yang kamu lakukan, hahh! Dasar anak tidak tahu diri, cepat buka pintunya!" teriak Nyonya Megumi dari luar membuat Rafli berhenti dan raut wajah Rafly terlihat kesal karena ibunya sudah lebih dulu pulang padahal ibunya baru saja sampai. Kenapa tiba-tiba ibunya sudah pulang kembali ke rumah. Olla tertawa melihat Rafly yang merenggut karena Olla tersenyum ke arahnya."Kamu senang, Sayang? Bisa-bisanya, kamu tersenyum. Tunggu saja nanti, aku akan membuat hukuman yang lebih daripada ini," ucap Rafly yang segera mengecup bibir Olla membuat Olla melotot dan dia memukul dada bidang."Rafly sudah cukup. Mommy, tolong aku. Aku disiksa oleh anakmu!" teriak Olla yang membuat Rafly melotot karena Olla sudah berani mengadu kepada ibunya. Rafli segera bangun dari tubuh Olla dan dia berjalan menuju ke pintu. Saat pintu terbuka, Nyonya Megumi segera menarik kuping Rafly hingga Rafly meringis kesakitan. "Aduh, Mi, apa apaan ini, kenapa menari
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-28
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
8910111213
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status